Share

Tetangga suka Usil

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2022-08-04 03:58:22

Rehan tidak pulang tiga hari berikutnya pada saat yang sama Olivia sudah sadar dari komanya.

 Amora sudah pasrah dengan nasib rumah tangganya.

Amora tidak ingin mengunjungi rumah sakit jika hanya untuk makan hati melihat suaminya sendiri merawat temannya dan bahagia karena Olivia sudah sadar.

Cukup menyakitkan bagi Amora dengan sikap suaminya lebih perhatian pada perempuan lain, dibandingkan dia, istrinya sendiri. Bahkan tetangganya mulai kepo dan begitu usil bagaimana rumah tangga Amora dan Rehan menambah depresinya.

Seperti pagi ini, Amora tidak berjalan-jalan lagi untuk menghindari bertemu ibu-ibu Komplek yang suka bergosip. Tapi mereka yang menghampirinya dengan alasan lewat untuk mengusik urusan rumah tangganya.

“Aduh Amora, tenang banget sih kamu di rumah, sementara suami kamu tuh jaga perempuan lain. Nggak sakit hati apa?”

Ibu-ibu komplek baik muda dan tua berdiri di luar pintu pagar rendah rumahnya saat Amora sedang menyiram bunga di halaman.

Amora berpura-pura tidak mendengar dan terus menyiram bunga di tamannya dengan selang air mengabaikan ocehan ibu-ibu komplek yang suka bergosip.

Dia sudah pasrah dengan rumah tangganya dan tidak ingin mendengar mulut usil tetangga mengganggu mentalnya yang sedang hamil.

“Amora, bukan kita usil atau pun kepo dengan urusan rumah tanggamu, tapi kita kasihan sama kamu sedang hamil tapi suami kamu malah jaga perempuan lain.”

“Benar, jadi perempuan harus tegas dan jaga suami sendiri agar nggak direbut oleh perempuan lain.”

“Olivia juga kenapa sih, sudah tahu Rehan punya istri mau-mau aja dirawat suami orang. Apa nggak kasihan dia sama Amora?”

“Emang Olivia sudah siuman?”

“Olivia sudah sadar kemarin pas aku dan suami aku jenguk di rumah sakit. Kamu juga udah tau kan Amora?”

Deg.

Tentu saja Amora tidak tahu. Tidak ada yang memberinya kabar bahwa Olivia sudah siuman.

 Dia tetap menunduk menyiram aman bunganya, namun tangannya menggenggam selang air mengencang.

“Aiss, mana mungkin Amora nggak tahu. Kan dia temannya Olivia, pasti tau, dong.”

“Nggak mungkin Olivia kasih tau Amora kalau dia sudah sadar dan Rehan rawat dia sampai bangun. Amora akan marah kalau dia tahu.”

Mereka kemudian cekikikan.

Amora tiba-tiba berdiri dan mengarahkan selang air ke arah ibu-ibu komplek yang bergosip di depan pagarnya.

Mereka berseru kaget dan buru-buru menjauh dari pagar rumah Amora sambil menggerutu.

“Hey! Apa-apan sih Amora siram kita, emang kita tanaman!”

“Bajuku jadi basah padahal aku mau ke gym!”

Amora menatap mereka tanpa ekspresi.

 “Maaf, kukira tamanku. Aku nggak sadar kalian berdiri di depan pagar.”

“Tsk, pura-pura aja kamu! emang kita bodoh? Kamu itu ya ...” Salah satu wanita berkata marah.

“Apa kalian nggak ada kerjaan lain suka usil urusan rumah tangga orang?”

“Amora, nggak usah pura-pura nggak dengar kita ngomong apa dari tadi. Kita ngomongin ini demi kebaikan kamu! Kamu hanya ngapain diam di rumah? Tuh si Olivia sudah bangun, hati-hati jangan sampai dia ambil suami kamu!”

“Aku bisa urusan sendiri urusan rumah tanggaku. Tolong pergi, jangan bergosip di depan rumahku.” Amora mengusir mereka dari depan pagarnya.

“Alah, nggak usah sok kuat. Jangan bilang kita nggak ngasih tau kamu kalo Olivia sampai ambil Rehan dan kamu diusir dari rumah ini.”

Ibu-ibu lain mengangguk.

“Tolong pergi!” Amora mendorong mereka keluar dari pintu pagarnya dan hendak menutup pintu pagarnya ketika sebuah mobil berhenti di depan gerbang dan membunyikan klakson.

Ibu-ibu komplek yang ingin marah tiba-tiba menoleh ke arah mobil itu.

“Bukankah itu mobilnya si Rehan?” mereka berbisik menatap mobil itu dengan penasaran.

Amora terkejut melihat mobil Rehan. Apa Rehan sudah pulang?

Dia merasa lega karena Rehan akhirnya pulang dan menutup mulut-mulut ibu-ibu Komplek tukang gosip.

Namun sayang seribu sayang yang keluar dari mobil bukan Rehan, melainkan seorang wanita cantik.

Ekspresi ibu-ibu Komplek berubah aneh melihat wanita itu dan melirik Amora sambil berbisik-berbisik dengan tatapan ingin tahu pada wanita yang keluar dari mobil Rehan

Mengapa ada wanita lain menggunakan mobil suami Amora?

“Amora, siapa perempuan itu? Dia pake mobil suamimu loh ...”

Wajah Amora terlihat pucat dan kecewa. Dia menatap wanita itu dengan ekspresi kaku.

“Rahmi, kenapa kamu datang? Dan kenapa kamu pake mobil suamiku?”

Wanita yang dipanggil Rahmi tersenyum manis.

“Maaf, Rehan yang suruh aku pake mobilnya datang ke rumah untuk ambil baju ganti.”

Amora terdiam dengan wajah pucat.

Sebaliknya ibu-ibu Komplek jadi semakin kepo dan ingin mengorek informasi dari Rahmi.

“Oh, Rehan nggak pulang lagi?”

Rahmi melirik mereka dengan ekspresi ramah sambil mengangguk.

“Iya, soalnya Olivia sudah siuman tapi dia terguncang karena mendengar kematian suaminya. Rehan kasihan takut dia depresi, makanya tetap di rumah sakit jaga Olivia,” katanya lalu melirik Amora.

“Maaf ya Amora, Rehan ingin aku ambil baju gantinya. Bisakah kamu bungkuskan bajunya?” ujarnya dengan ekspresi ramah

Ibu-ibu kompleks mengalihkan pandangan pada Amora, ada tatapan kasihan dan ejekan di mata mereka melihat wajah Amora sangat pucat.

Amora mengepalkannya, namun mencoba memaksakan senyum palsu.

“Tunggu di sini.”

Setelah mengatakan itu dia berbalik dengan tergesa-gesa masuk ke dalam rumahnya meninggalkan tetangga dan wanita bernama Rahmi di luar pagar. Dia tidak membuat Rahmi masuk ke dalam rumahnya.

Mata Rahmi menyipit dengan ekspresi mencemooh di wajahnya menatap punggungnya yang menghilang ke dalam rumah.

“Kasihan ya liat Amora, tapi salah dia sendiri sih biarin suaminya jaga perempuan,” salah satu tetangga Amora berkata.

“Hehe, sudah dibilangi jaga suaminya dia tetap diam aja Rehan di rumah sakit ngerawat Olivia. Liat Rehan jadi semakin perhatian sama Olivia.”

“Amora kenapa juga sebagai istrinya nggak protes dan marah Rehan ngerawat Olivia. Jika itu suamiku aku, sudah aku seret dia pulang dan beri perempuan itu pelajaran untuk jangan ngerayu suami orang.”

Rahmi dengan tenang mendengar percakapan ibu-ibu itu. Namun sudut bibirnya melengkung dengan ekspresi mencemooh.

Amora, Amora, kamu tetap saja pengecut.

“Oh iya, kamu siapanya Rehan kok sampai pake mobilnya Rehan?” Salah satu ibu-ibu itu bertanya pada Rahmi dengan ingin tahu.

Rahmi segera tersenyum memperkenalkan dirinya

“Rahmi, sekretarisnya Rehan.”

“Oh pantes saja.”

Ibu itu berdecak melihat penampilan cantik Rahmi seperti sekretaris pada umumnya dalam tayangan drama di TV.

“Bahkan sekretarisnya sendiri cantik. Aku bertaruh Amora harus lebih sabar.” Dia berbisik pada temannya yang disambut dengan tatapan penuh arti mereka.

Mereka tidak segera pergi dari depan pagar rumah Amora. Mereka tidak ingin melepaskan kesempatan gosip tentang rumah tangga Amora dan Rehan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Ghazam

    “Sayang? Udah bangun?"Amora yang baru saja akan membuka matanya dari tidur, sedikit terkejut dengan suara suaminya. Terdengar sangat serak dan dekat. Tatkala ia menoleh, senyum tampan suaminya menyambut dirinya.Giandra tertawa kecil. Laki-laki dewasa yang baru saja kembali dari kantin itu sedang menggendong sang buah hati. Tampaknya juga bayi lucu yang menurun dari ibunya sedang ikut tertidur juga. Terlihat dari mata kecil yang tertutup rapat. Dan bibir yang maju ."Kamu haus nggak?" tanya Giandra sembari berjalan ke arah box bayi dan menempatkan kembali putranya di sana. Kemudian berbalik dan duduk di sisi kanan ranjang rumah sakit istrinya. Rambut lepek di atas dahi ia usap lembut."Sedikit," jawab Amora dengan senyum manis. Senyumnya semakin sumringah ketika Giandra dengan cepat mengambilkan minum untuknya."Mau duduk dulu?" tawar Giandra yang di balas anggukan lemah dari Amora. Setelah mendudukkan diri, barulah Amora meminum air yang disodorkan oleh Giandra."Kamu mau pulang sek

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Trik Murahan

    Giandra benar-benar menjadi ayah dan suami siaga saat ini. Bahkan istrinya saja sampai bosan melihat wajahnya dan berulang kali meminta agar dokter tersebut pergi.“Ini jam istirahat, lebih baik kamu makan siang,” bujuk Amora yang khawatir dengan kesehatan suaminya.“Aku ingin bersama anak kita dulu,” jawabnya.Laki-laki itu menggendong sang buah hati dan memainkan pipi Ghazam yang masih merah. Ia benar-benar dibuat gemas dengan bayi mungil tersebut.Saat tengah menggendong tiba-tiba bayi itu menangis dan membuat Giandra panik bukan main. Amora yang reaksi suaminya lantas tertawa pelan.“Ghazam, lapar, ya?” tanya Giandra seraya menyerahkan bayi tersebut ke Amora.“Makan siang, lalu ke sini kalau sudah tidak ada pasien lagi,” ujar Amora dan dengan terpaksa akhirnya Giandra setuju. Sebelum makan siang Giandra menyempatkan diri mencium kening istrinya terlebih dahulu, lalu pergi.Giandra tampak seperti orang sinting saat ini karena suasana hatinya benar-benar baik. Ia menyapa beberapa pe

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Kelahiran sang Buah Hati

    Setelah perceraian Rehan dan Olivia, Giandra dan Amora akhirnya memutuskan meninggalkan keluarga Dwipangga. Awalnya keluarga Dwipangga tidak setuju dan dia bertengkar hebat dengan Sofia. Tapi tidak ada yang bisa mengalahkan kekeraskepalaan Giandra. Dia membawa Amora kembali ke Singapura meninggalkan semuanya di Indonesia.Beberapa bulan kemudian.Amora menahan keluh saat kakinya mulai sakit. Ia tetap kelihatan kuat walau kakinya pegal luar biasa, lagi pula ini adalah salahnya yang ingin berbelanja di saat umur kandungannya sudah memasuki usia sembilan bulan.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Giandra yang sepertinya paham dengan keadaan istrinya tersebut.“Tidak apa-apa, Giandra,” jawabnya dengan tersenyum manis.Laki-laki tampan tersebut menghela nafas berat, ia berjalan cepat hingga membuat Amora terkejut karena wanita itu tidak dapat mengikutinya, tapi tidak lama Giandra kembali dengan membawa kursi plastik.“Duduk dulu,” kata Giandra dan Amora menurut. Laki-laki tersebut berjongkok di de

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Kebenaran Randika

    Akhirnya proses perceraian Olivia dengan Rehan berjalan lancar. Tampaknya tidak ada yang merasa sedih atau berat hati jika keduanya berpisah. Sofia malah tampak senang. Jelas saja, karena wanita itu memang sudah lama ingin agar Rehan bercerai dengan Olivia. Sisanya tidak ada yang berkomentar sama sekali.Sementara Oliver yang masih tidak paham kalau kedua orang tuanya sudah bercerai juga santai-santai saja ketika melihat Olivia pergi meninggalkan mansion sambil menyeret dua buah koper. Sepertinya faktor terbiasa ditinggal pergi oleh Olivia membuat anak itu berpikir kalau ibunya pergi dalam rangka melakukan liburan, bukan karena telah berpisah dengan ayah sambungnya.Setelah menanda tangani surat perceraian itu, Rehan tidak pulang semalaman dan baru pulang esok harinya setelah menghabiskan waktu dengan mabuk-mabukan di bar. Ia mabuk bukan karena sedih akan bercerai dengan Olivia, tentu ia juga akan dengan senang hati menceraikan wanita itu jika saja tak ada Oliver yang membuat pria itu

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Kecurigaan Olivia

    Olivia masih yakin kalau suaminya itu sedang bersama dengan Anna. Tentu pemikiran ini muncul karena dia merasa Rehan sedang membalas dendam karena dirinya yang tidak pulang beberapa hari guna menghabiskan waktu bersama Randika, dan tentu saja pria itu tidak akan sudi jika hanya berdiam diri di rumah saja dan menunggu kepulangannya. Jadi, memang lebih masuk akal jika Rehan menghabiskan waktunya di luar bersama dengan wanita lain, dan tentu wanita itu adalah Anna. Memang siapa lagi wanita yang saat ini sedang dekat dengan Rehan?Lagi pula, sejak kepulangannya, tidak hanya Rehan yang tak tampak, Anna juga tidak datang ke mansion ini. Sesuatu yang patut dicurigai oleh Olivia.Ketika sarapan tadi pagi pun yang hadir di meja makan hanya Olivia dan kedua mertuanya. Amora dan Giandra absen hadir di meja makan karena alasan kesehatan Amora yang sedang tidak bagus. Wanita itu kembali mengalami mual yang hebat dan membuat Giandra jadi mengambil cuti guna merawat istrinya yang tengah hamil muda i

  • Mantan Kakak Iparku, Suamiku   Konflik Anna dan Olivia

    Setelah menunggu semalaman sampai pagi tiba, Olivia tidak juga mendapati Rehan berada di mansion ini. Ia curiga kalau pria itu sengaja tidak pulang untuk menghindarinya. Atau bisa saja pria itu memang pergi untuk bersenang-senang dengan wanita lain.“Apa dia menghabiskan waktu dengan dokter itu dan saking senangnya dia sampai tidak berniat pulang lagi? Atau jangan-jangan mereka sudah merencanakan pernikahan?” tanya Olivia kepada diri sendiri.Wajar jika Olivia berpikir begitu, karena malam ketika Anna berpamitan kepada keluarga Dwipangga ini Olivia tidak berada di rumah, wanita itu begitu sibuk menghabiskan waktunya di tempat tinggal Randika. Berada di rumah dengan kehadiran Anna sesekali ke rumah itu, terlebih saat Giandra masih sakit dan cuti bekerja membuat Olivia jadi gerah.Dia beralasan ingin menjenguk Giandra, tapi tujuannya tentu saja untuk mencuri-curi waktu bersama Rehan dan mengambil hati wanita tua itu yang ingin sekali menjadikannya menantu, batin Olivia jika teringat bag

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status