Share

Mengintai

Rama mengakhiri makan siangnya dengan sendawa keras, membuat Anita melebarkan mata tak percaya.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Rama memprotes tak terima.

"Kau, jorok!"

Rama hanya mencebik dan berdiri untuk mencuci piringnya sendiri.

"Tunggu!" Anita mengejar. "Mau cuci piring ya?" Rama mengangguk saja, tanpa angkat bicara. "Titip, dong!" Mata Anita mengerjap beberapa kali, memohon dengan netranya.

Bibir Rama tertarik sebelah dengan kedua alis yang menyatu. Ia cemberut, namun tetap merebut piring kotor di tangan perempuan itu.

"Sejak kapan kau berani menyuruh atasanmu sendiri?"

"Sejak kau masak seenaknya di rumahku. Salah siapa kau main masak semaunya disini?"

"Aku akan memotong gajimu."

"Boleh. Asal kau tambah tiga kali lipat bonus bulananku."

Rama menggeleng pasrah. Kalau dilanjutkan, perdebatan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status