Kevin datang menjenguk Lisa. Jika dia tidak membawa apapun, bukankah akan ditertawakan oleh teman-temannya yang sombong itu? Meskipun makanan ini dibawa untuk teman-temannya, tetapi Kevin juga hanya bisa berkata untuk membawanya kepada Lisa.Lebih baik membawa makanan daripada tidak membawa apapun bukan?"Haha, ini pertama kalinya aku dengar ada orang yang membawa nasi untuk menjenguk orang sakit.""Aku malah pernah mendengarnya, dan itu hanya ibu dari orang sakit yang membawa nasi. Lagipula, kamu itu mahasiswa. Jika datang membawa nasi, apakah kamu tidak merasa malu?"Beberapa teman Lisa mulai berbicara."Hei, ketika kamu datang membawa makanan ini, orang lain tidak ada yang melihat bukan?" Tanya Lisa dengan marah, sungguh memalukan jika teman sekelasnya datang membawa nasi untuk menjenguk dirinya."Ada banyak orang yang melihat." Kevin merasa sedikit tidak nyaman. "Sudah dilihat? Sungguh memalukan!" Lisa memalingkan kepalanya. "Apakah ada barang bagus yang dibawakan untuk Lisa?".Sa
Ketika melihat pemandangan ini, Andre dan teman-temannya merasa sangat tidak nyaman.Ketika Kevin datang, Lisa berbicara dengan cuek. Ekspresinya terlihat buruk, apalagi yang lainnya juga mengejek Kevin dengan sangat buruk. Mereka juga tidak mengatakan apapun untuk mencairkan suasana.Sebaliknya, luka Lisa disebabkan oleh Toni, tetapi sikap Lisa terhadap Toni malah sangat baik, bahkan Lisa tidak.menyalahkan temannya itu atas lukanya sendiri.Namun, bagaimanapun, Toni sudah dianggap telah menyelamatkan perusahaan keluarga Lisa pada kali ini dan dapat dimengerti jika Lisa memperlakukan Toni seperti ini, sehingga Andre dan lainnya hanya bisa menghela nafas.Saat berbicara, ada seorang wanita lagi yang bergegas masuk ke dalam kamar."Lisa, ada apa ini, bagaimana dengan lukamu? lihatlah tanganmu ini dibalut dengan perban, apa yang sudah dikatakan dokter?"Saat wanita itu berbicara, dia sudah bergegas ke ranjang Lisa sambil menatapnya dengan khawatir. Dia mengenakan seragam pekerjaan. "Tan
"Kakak, kamu pasti juga tahu bahwa bantuan yang kalian cari di sana tidak berhasil. Kalau begitu, masih ada siapa lagi selain bantuan dari keluargaku?" Pada saat ini, Toni sudah berbicara. Bela telah mempermalukannya tadi, nada bicaranya juga sedikit menghina."Saat keluarga kalian sedang dalam kesulitan, aku yang telah banyak membantu kalian, tetapi kenapa kamu malah memperlakukan aku seperti ini?Bela benar-benar sedikit marah pada kata-kata Toni. "Aku hanya memastikannya saja, tidak mudah untuk membuat percaya ketua Anas ..." Kata Bela sambil menenggelamkan wajahnya."Tante masih tidak percaya bukan?" Toni membuat ekspresi sedikit terkejut, lalu mengeluarkan ponselnya dan menatap Bela dengan tawa kecil dari sudut mulutnya, "Aku akan menelepon ayahku di depanmu dan Lisa sekarang untuk memastikannya, oke?" Toni mencibir dan segera menghubungi nomor ponsel ayahnya."Halo, ayah, izinkan aku menanyakan sesuatu hal padamu. Kemarin aku telah memberitahukanmu untuk membantu Lisa dan keluar
"Ini adalah minuman mahal yang seharga lebih dari 10 juta rupiah!?" Yang lainnya juga membuka matanya dengan lebar, lalu menatap botol anggur di tangan Bela."Tante, kamu tidak salah kan?" Lisa menatap Bela dengan tidak percaya. Dia tidak bisa membayangkan minuman anggur anggur itu seharga lebih dari 10 juta dari Kevin.Bela membuka tutup botolnya dan menciumnya, lalu menatap Lisa dengan gembira, "Benar, saat aku melakukan perjalanan bisnis di Amerika, aku pernah mencicipi anggur ini sekali dan aromanya seperti ini!"Bela meletakkan anggurnya dan yang lainnya sudah membuka satu per satu kotak makanan itu. Aroma dari makanan itu telah memenuhi seluruh kamar rawat Lisa."Ini adalah lobster biru Brittany!" Bela terkejut lagi saat melihat lobster biru yang ditempatkan di kotak makanan."Apa? Apa itu lobster biru Brittany?" Yang lainnya saling bertatapan karena tidak mengerti."Lobster biru Brittany adalah bahan makanan laut pilihan restoran, di seluruh dunia. Ini adalah jenis spesies lobs
Andre dan teman-temannya terus bertanya-tanya, sedangkan Kevin tidak menjawabnya teleponnya, sehingga mereka tidak ada pilihan lagi.Setelah kelas di sore hari usai, Kevun mengikuti kerumunan dan berjalan keluar dari gedung kampus."Kevin." Kevin mendengar sebuah suara gadis di belakang, "Apakah kamu masih belum menonton siaran langsungku?" Kevin menoleh dan gadis itu adalah Wina yang menyiarkan siaran langsung."Aku telah menyiarkan beberapa kali siaran langsung dan masih belum melihat kamu di dalam ruang siaran langsung. Kamu harus segera mendaftarkan sebuah akun, lalu ikuti aku untuk meningkatkan popularitasku." Wina berkata sambil menatap Kevin dengan sedikit tidak senang."Wina, apa gunanya kamu membiarkan dia mengikutimu, apakah kamu tertarik padanya?" Seorang gadis di sebelah Wina berkata sambil bercanda."Mana mungkin? Aku hanya ingin membiarkan dia meningkatkan popularitasku." Wina sedikit menundukkan kepalanya dan berbisik, "Bagaimana aku bisa menyukai dia? Jangan bercanda d
"Sayangku, kemanakah kita akan pergi untuk makan siang?" Dinda merasa semakin senangmelihat Mario."Kamu akan segera tahu sayang!" Mario tersenyum tipis. Satu tangan memegang setir mobildan satu tangan lainnya terulur ke paha Dinda sambil merabanya.Dia yang sebagai pejuang cinta tahu, bahwa dia telah memberikan Dinda kepercayaandirinya di kampus, sehingga Dinda tidak akan mengatakan apapun jika dia menyentuhnya.Dinda melirik tangan Mario yang diletakkan di pahanya dan dia tidak berkata apa pun.Marioakhirnya memarkir mobilnya di depan sebuah hotel."Wah, hotelnya sangat mewah, sayang, apakah kamu ingin membawaku untuk makan disini?" Dinda membuka matanya dengan lebar dan melihat gedung mewah di depannyadengan tidak percaya. Dinda tahu bahwa hotel itu adalah salah satu hotel terbaik dibengkulu!"Apakah kamu senang? Ayo kita masuk sekarang, aku sudah memesan tempatnya!" KataMario sambil tersenyum ringan. Hari ini, Mario juga mengeluarkan uangnya untukmemesankan t
"Wanita kaya, tolong bayarkan untuk aku!"...Ada suara iri dan terkejut di bawahnya, yang membuat hati Dinda membengkak tak terduga!Itu juga membuatnya lebih bertekad, bahwa menyingkirkan Kevin adalah sebuah pilihanyang bijak! Jika terus bersama Kevin, jangan berharap bagi dirinya sendiri untuk bisa masukke dalam hotel mewah dalam seumur hidupnya ini!Bicara tentang Kevin. Ketika Kevin melihat Dinda dan Mario berciuman di depan semuaorang, dia merasa sangat tidak nyaman di hatinya, tetapi dia lebih banyak menghela nafaskarena Dinda tidak bisa mengendalikan kepolosannya sendiri.Dia sangat tahu dengan karakter Mario dan Dinda malah bersedia pergi dengan orang yangseperti itu! Benar-benar bodoh!Mario hanya mengendarai sebuah mobil biasa bukan? Apakah itu bagus? Dirinya sendirimalah bisa mengendarai sebuah mobil Lamborghini dengan sesuka hatinya!"Apakah kamu masih memikirkannya?" Kevin mendengar sebuah suara wanita disampingnya.Kevin menarik kembali pikirannya
"Apakah kamu sekarang berani memanggil Dinda?" Mario maju selangkah dengan marah,seolah-olah jika Kevin tidak sopan, dia akan bersikap tidak senang padanya, "Akuperingatkan sekali lagi, lain kali jangan pernah memanggil nama Dinda dan jangan pernahmemiliki pemikiran apapun padanya!"Kevin tidak menjawab tantangan Mario, kemudian berbalik dan mencuci tangannya.Mata Dinda berkedut. Dia berjalan ke keran yang paling dekat dengan Kevin, kemudianmembukanya, menutupi salurannya dengan jari tangannya dan menoleh untuk melihat Kevin. Begitu dia melepaskan jari tangannya, air itu disemprot ke arah Kevin."Kamu ..." Wajah Kevin disemprot dengan air."Haha, kamu pantas untuk itu!" Dinda tersenyum senang saat dia melihat airmengalir di kepala Kevin.Kevin juga tidak ingin bertengkar dengan mereka, "Aku tidak akan sanggup untukmenyinggung kalian, bisakah aku pergi sekarang?"Ketika Kevin hendak keluar, Dinda menggunakan bahunya untuk menabrak Mario dengan ringan, kemudian matanya berkedip d