Semua Bab Manusia 30 Triliun: Bab 1 - Bab 10
776 Bab
Bab 1
Tepat pukul 7 malam, terdengar dari luar suara hujan yang turun sangat deras, suara gemuruh itu sangat jelas terdengar di telinga, sampai-sampai suara pesan yang masuk ke handphone minimarket pun sedikit tidak terdengar, hari ini tepat di sekitar universitas bintang ternama di kota bengkulu Kevin sedang bekerja seperti biasanya, menjaga toko minimarket yang sudah dari dulu berdiri disana."Selamat malam kakak, bisa tolong antarkan sekotak pengaman, satu bungkus tisu magic dan vigel, lalu kirimkan barang tersebut ke alamat ini, di perempatan jalan anggrek. Hotel Surya, lantai 3 kamar nomor 1625, ditunggu segera!, Terimakasih…"Setelah membaca pesan, Kevin langsung mencari dan mempersiapkan barang yang dipesan, dan bersiap-siap untuk mengantarkan barang tersebut. Dengan mengendarai sepeda motornya, karena hujan sangat deras, dia pun mengenakan jas hujan dan bergegas menuju hotel surya di perempatan Anggrek.Saat kevin melewati sebuah jalan yang tergenang air cukup panjang, Kevin tidak s
Baca selengkapnya
Bab 2
Nasib Kevin memang sangat beruntung, dia dilahirkan dan tumbuh besar dari keluarga yang sangat kaya, Kevin sudah terbiasa hidup dengan kemewahan, apapun yang dia inginkan pasti akan terlaksana. Saat dia pergi kemanapun selalu ditemani oleh banyak pengawal, karena keluarganya khawatir akan masa depan Kevin yang terbiasa hidup dengan kemewahan, mereka merasa takut bila suatu saat nanti keluarganya jatuh miskin dan Kevin tidak akan bisa hidup dengan kemiskinan.Demi menjaga semuanya itu terjadi, keluarganya pun memutuskan untuk menguji Kevin dengan menitipkan dirinya ke suatu tempat yang telah diatur sebelumnya oleh keluarganya. Dimana dia bisa merasakan hidup miskin dan penuh dengan kesengsaraan, sehingga ketika dia tumbuh besar nanti, dia bisa lebih menghargai harta yang dimilikinya.Berbagai macam masalah selalu menghampiri dirinya, saat dia masuk sekolah hampir setiap hari Kevin selalu di bully oleh teman-temanya, dia harus pergi berkerja paruh waktu hanya untuk memenuhi kebutuhan se
Baca selengkapnya
Bab 3
"Pak Wijaya, hati-hati di jalan..." Nina mengantarkan sampai depan pintu, sambil menatap kedua orang ayah dan putri itu pergi dengan mobil mewahnya, kemudian berbalik ke lobi dengan kesal dan memutuskan bahwa Kevin harus dipersilakan keluar secepat mungkin! Tapi di manakah orang itu?Tempat di mana Kevin berdiri sekarang sudah tidak ada orang dan Nina mulai mencurigai Kevin. Mungkinkah anak ini merasa malu dan pergi dengan diam-diam dari Bank itu? Ketika Nina memikirkannya, dia merasa tenang bahwa Dia tidak harus mengusir orang miskin itu, kemudian ketika dia hendak pergi bekerja, dia melirik ke sebuah sosok bayangan.Anak itu! Tidak heran bahwa Nina tidak melihatnya tadi, karena dia sudah berjalan ke pintu ruang VIP.Pilar di lobi tadi telah menghalangi sosok bayangannya. Ruang VIP diperuntukkan bagi nasabah dengan status yang lebih tinggi dan setidaknya memiliki deposito sebesar Satu milyar rupiah!Kevin bahkan tidak punya kartu, bukannya ini menjadi kewajiban manajer operasional un
Baca selengkapnya
Bab 4
"Baik tuan, tunggu sebentar…." Setelah selesai berbicara, Indra duduk di depan komputer dan mengoperasikannya. Berdasarkan instruksi Indra, Kevin menekan beberapa sidik jari lagi."Sudah bisa, Tuan Kevin..." Indra menekan tombol "OK" di layar dan tabel akun Kevin telah muncul. Indra mengarahkan jarinya ke nomor di bawah sisa saldo rekening di layar komputer dan berkata, "Tuan Kevin, ini adalah total rekening pribadi Anda saat ini..." Awalnya Indra biasa saja, tetapi setelah melihat dengan jelas, dia sangat terkejut."Salah…!" Indra tiba-tiba menyadari bahwa dia telah salah menghitungnya, "Sisa saldonya senilai 30 triliun rupiah." Setelah selesai membacanya, Indra tidak tahan untuk menarik nafas karena masih tidak percaya pria 20 tahun yang ada di depannya adalah seorang yang sangat kaya raya.Seorang pemuda berusia 20 tahun seperti Kevin, saat ini memiliki aset yang begitu besar! Ini adalah uang di mana hampir 99% orang di dunia tidak bisa mendapatkannya dalam hidup mereka. Kevin mena
Baca selengkapnya
Bab 5
Namun, ketika dia melangkah menuju lobi, dia malah melihat Nina memukul dan menarik Kevin dengan ekspresi yang begitu kejam! Sedangkan Kevin terlihat sangat marah! Hati Indra tiba-tiba merasa terkejut, Nina yang bodoh itu sudah berurusan dengan orang yang sangat penting. Dia sekarang tidak hanya bermain api sendirian, tetapi sangat mungkin akan melibatkannya! Nina begitu berani terhadap Kevin, jikalau Dia tahu bahwa orang yang dia tarik adalah orang yang mempunyai uang 30 triliun di rekeningnya, dia benar-benar sudah membuat Indra mati rasa. Orang yang kaya sangat mudah untuk menyuruh siapapun berbuat apa yang dia inginkan, ketika orang itu menggerakkan jari tangannya, itu akan membiarkan siapapun mati tanpa mengetahui bagaimana caranya dia mati. "Habislah kau Nina, aku pun kena getahnya nanti…!" Indra kembali cemas dalam hatinya.Indra bergegas menuju ke kerumunan yang sedang membawa Kevin. Sebelum dia sempat untuk berbicara, Nina memperlihatkan kartu blackgold di tangannya kepada I
Baca selengkapnya
Bab 6
Terdengar ada suara yang memanggil, orang itu datang melalui pintu samping, "Dinda…!". Semua teman sekelas melihat ke arah suara tersebut dan begitu melihatnya, ternyata Mario yang datang. Mario masuk dari pintu samping dan berjalan mendekati Dinda yang sedang mengobrol dengan teman sebangkunya. Dinda berdiri dan langsung memeluk Mario dengan erat. Mario mengelus wajah Dinda yang mulus itu, dengan tidak memperdulikan orang sekitar keduanya pun tiba-tiba saling berciuman. Ketika melihat adegan Dinda dengan Mario, banyak teman sekelas yang melihat ke arah Kevin lagi. Karena semua orang tahu, bahwa Kevin adalah pacar Dinda sebelumnya dan mereka masih tidak tahu bahwa Dinda telah putus dengan Kevin sudah beberapa minggu ini. Sedangkan Kevin hanya merasa jijik dengan kelakuan mereka berdua, Kevin tahu bahwa Mario tidak sebaik yang Dia kira. Karena dia pernah mendengar dari teman sekamarnya yang berkata, bahwa Mario setidaknya pernah membawa sepuluh perempuan untuk tinggal di asrama kamp
Baca selengkapnya
bab 7
Tantri tersenyum kecut dan mengikuti akting Kevin, "Oke, aku tunggu, jujur saja, aku masih belum pernah masuk restoran itu…!"Tantri mana tahu jika ajakan Kevin itu benar benar akan dilakukannya, karena dia tahu Kevin hanya bercanda. Tantri lalu pergi karena Kevin dipanggil oleh kedua sahabatnya.Kedua teman sekamar Kevin berjalan dan mengajaknya ke kantin untuk makan siang.Di dekat pintu masuk kantin itu, Fadli tiba-tiba berhenti, kemudian menatap ponsel dan berkata dengan keras, "Sial, Andre sudah mendapatkan pasangan, kalian lihatlah grup asrama kita…!""Benarkah?" Kevin dan Doni segera mengeluarkan ponselnya dan membuka grup asrama. Andre baru saja mengirimkan sebuah pesan, "Hai kawan-kawan, aku secara resmi mulai hari ini mengumumkan bahwa aku sudah tidak sendiri lagi! Cepatlah kembali ke asrama, aku akan mentraktir kalian makan siang hari ini…!""Anak itu akhirnya telah menemukan seseorang yang bisa menemani dan akhirnya tidak akan merasa kesepian lagi..." Ujar Doni. "Ayo, kita
Baca selengkapnya
Bab 8
Oh ini…" Lisa menyentuh bintik kecil di dahinya dan wajahnya yang cantik itu sedikit marah, "Jangan tanya lagi, tadi pagi aku pergi ke Citibank untuk menarik uang dengan ayahku, dan aku tidak sengaja disentuh oleh pria sialan…""Hah, disentuh? Kalau begitu apakah pria itu sudah meminta maaf padamu.?"Lisa mengambil ponsel untuk berkaca dan menyadari bahwa bintik merah itu tidak terlalu jelas, kemudian dia meletakkan kaca itu sambil tersenyum, "Dia sudah meminta maaf, tetapi kalian juga tahu bahwa nasabah seperti apa dulu yang dilayani oleh Citibank itu, dan kalian tebaklah pakaian apa yang dia kenakan saat itu? Produk murahan dan aku sedikit tercengang melihat cara berpakaiannya, karena mau apa dia pergi ke citibank yang bukan untuk level seperti dia...""Produk murahan? Maksudmu dia memakai baju yang biasa saja?""Tapi di Citibank itu bukannya hanya bisa mengajukan kartu dengan saldo minimal 100 juta? Jika di drama sinetron, semakin rendah sikapnya, semakin kaya juga orangnya. Kalau
Baca selengkapnya
Bab 9
Ini membuat Doni dan Fadli merasa sangat canggung dan malu, sedangkan Elsa dan Amanda hanya mengobrol sambil menggunakan ponsel mereka dan tidak menghiraukannya.Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa ada yang salah dengan sikap mereka. Meja itu terdiri dari empat bangku kayu. Satu bangku bisa diduduki oleh dua orang. Elsa dan Amanda duduk di satu bangku, Doni dan Fadli satu bangku, Andre dan Syifa juga satu bangku sedangkan Lisa duduk sendirian di satu bangku.Syifa dan Andre merasa sangat tidak percaya diri, karena Lisa adalah satu-satunya teman sekelasnya yang paling cantik dan pemilih. Ketika Kevin datang, bagaimana dengan reaksi Lisa ketika bertemu dengan Kevin.Meskipun Kevin terlihat lumayan, tetapi pakaian yang dia kenakan benar-benar lusuh dan kotor! Andre dan Syifa menyapa yang lain untuk memesan makanan, sedangkan Elsa dan Amanda mengarahkan pandangan mereka pada menu makanan. Mereka sama sekali tidak peduli ada Fadli dan Doni yang berada di depannya."Mengapa yang datan
Baca selengkapnya
Bab 10
Syifa merasa ragu dan Lisa telah memberikan jawabannya melalui sikapnya. Dia tetap tersenyum dingin dan menatap Andre dan Syifa. "Syifa, selamat untukmu yang telah mendapatkan pacar yang tampan seperti Andre, aku masih ada sedikit urusan dan sedang tidak ingin makan, aku pergi dulu."Setelah selesai berbicara, Lisa berdiri, berbalik dan berjalan keluar.Bisa dikatakan bahwa acara makan ini direncanakan oleh Lisa. Menurutnya, Andre terlihat lumayan, apalagi dia dari jurusan ekonomi, Lisa berfikir bahwa teman-teman Andre pasti juga akan sama terlihat lumayan.Dalam hatinya ingin mencari pasangan yang cocok dan malas untuk Memilah milih lagi. Meskipun itu tidak cocok, tetapi juga bukanlah hal yang buruk untuk mengenal pria yang tampan lagi.Tak terduga, teman sekamar Andre, Fadli terlihat sedikit frustrasi, sedangkan Doni terlihat biasa saja. Dia masih bisa menahan kedua orang ini.Tetapi ketika dia melihat Kevin, Lisa tidak bisa menahannya lagi. Di dalam pikirannya, Kevin adalah seoran
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
78
DMCA.com Protection Status