Sejak Kevin lahir dia sudah tumbuh besar di keluarga yang kaya raya, saat dia berumur 12 tahun dia di uji oleh keluarganya menjadi orang miskin, dan hidup dalam kemiskinan. Saat jatuh miskin segala cobaan telah dia alami, dari mulai di jahati sampai di rendahkan oleh banyak orang menjadi makanan sehari-harinya. Dengan datangnya Dinda dalam hidupnya, Kevin jatuh cinta pandangan pertama, berjuang setengah mati untuk membahagiakan dirinya. Namun karena Kevin miskin, Dinda pun memilih lelaki yang kaya raya, sampai akhirnya pengujian kemiskinan dari keluarganya selesai, Kevin menjadi generasi orang terkaya di Kota kelahirannya.
Voir plusTepat pukul 7 malam, terdengar dari luar suara hujan yang turun sangat deras, suara gemuruh itu sangat jelas terdengar di telinga, sampai-sampai suara pesan yang masuk ke handphone minimarket pun sedikit tidak terdengar, hari ini tepat di sekitar universitas bintang ternama di kota bengkulu Kevin sedang bekerja seperti biasanya, menjaga toko minimarket yang sudah dari dulu berdiri disana.
"Selamat malam kakak, bisa tolong antarkan sekotak pengaman, satu bungkus tisu magic dan vigel, lalu kirimkan barang tersebut ke alamat ini, di perempatan jalan anggrek. Hotel Surya, lantai 3 kamar nomor 1625, ditunggu segera!, Terimakasih…"Setelah membaca pesan, Kevin langsung mencari dan mempersiapkan barang yang dipesan, dan bersiap-siap untuk mengantarkan barang tersebut. Dengan mengendarai sepeda motornya, karena hujan sangat deras, dia pun mengenakan jas hujan dan bergegas menuju hotel surya di perempatan Anggrek.Saat kevin melewati sebuah jalan yang tergenang air cukup panjang, Kevin tidak sengaja jatuh dan terpeleset. Celana dan sepatunya menjadi basah dan itu terlihat sangat memalukan. Tetapi untungnya barang yang di bawanya tidak basah, dia juga tidak berani untuk berlama lama meratapi kemalangannya, kemudian Kevin menaiki motornya kembali dan melanjutkan perjalanan menuju hotel.Setelah sampai di hotel surya, kevin langsung melangkahkan kakinya menuju lantai atas kamar 1625, Kevin menaikkan tangannya untuk mengetuk pintu dan tidak lama pintu itu pun terbuka. "Halo selamat malam kak, ini barang yang anda pesan..." Kevin tercengang ketika dia mengatakan setengah dari kalimatnya.Wanita di depannya bukanlah orang lain, melainkan dia adalah pacarnya sendiri, dengan sangat terkejut dia melihat ke arah orang itu, dan berkata. "Dinda! Kamu…?"Dia hanya melihat Dinda yang hanya mengenakan handuk mandi berwarna putih dan rambut panjangnya yang hitam terurai menutupi kedua bahunya, sedangkan aroma campuran sabun mandi dan sampo berhembus ke arah wajah Kevin. "Din.. Dinda, kenapa kamu berada di sini…?" Kevin menatap Dinda dengan sangat tidak percaya. Hingga sekarang, pikirannya masih dalam kondisi bingung. Berkata dalam hati, "Apa jangan-jangan dia sengaja ingin menemuiku…"Tiba-tiba Dinda bertanya kepadanya, "Kenapa yang mengantarkan barang ini adalah kamu…?" Dinda terkejut karena Kevin yang tiba-tiba muncul di hadapannya, dengan tanpa sadar Dinda melangkahkan kaki nya sedikit mundur selangkah ke belakang, Dinda bingung bagaimana menjelaskan ini semua kepada Kevin, jelas-jelas dia sudah tertangkap basah, walaupun kecurigaan Kevin belum ke arah manapun, tetapi Dinda sangat tertekan dengan hadirnya Kevin saat ini.Terdengar suara dari dalam kamar itu, "Ada apa ini, kenapa lama sekali…?" Suara itu ternyata dari seorang pria yang berjalan keluar dari dalam kamar dan juga dia mengenakan handuk mandi yang melingkari setengah badannya. Kevin dibuat sangat terkejut untuk kedua kalinya, ternyata dia mengenali pria tersebut. pria itu tidak lain adalah Mario, pria yang begitu tampan dan sangat kaya dari jurusan Manajemen Ekonomi di universitas bintang, kota Bengkulu ini.Mario telah dikenal oleh banyak orang, terutama oleh kaum hawa, dia adalah lelaki yang sangat kaya dan ada banyak wanita yang ingin sekali mendekatinya, tapi kevin bergumam dalam hati "Kenapa pacarku juga dia dekati…?" Kevin langsung mendekat ke arah Mario, dengan sangat emosi dia berkata kepadanya, "Mario! Berani-beraninya kamu menyentuh wanitaku..." Kevin tidak bisa menahan amarahnya dia sudah mengepalkan kedua tangannnya untuk bersiap-sip memukul wajah lelaki hidung belang itu. "Hentikan…!" Dinda menghalanginya saat Kevin akan memukul Mario, mendengar perkataan Dinda, Kevin segera menenangkan dirinya, melonggarkan kedua kepalan tangannya. Dengan sikap yang sangat dingin Mario berbicara kepada Dinda, "Jika kita sudah ketahuan oleh Kevin, maka tidak ada yang perlu disembunyikan lagi, lebih baik untuk kita mengakui saja semuanya tentang hubungan yang kita jalani selama ini…!" Ujar Mario kepada Dinda.Dinda berteriak pada Kevin dengan tajam, "Kevin, hubungan kita cukupkan saja sampai disini…!" Kevin dibuat tercengang atas perkataan Dinda, "Apa? Maksudmu kita putus…?" Matanya melebar dan memelototi Dinda karena tidak percaya dengan kata katanya, "Dinda, hubungan kita sudah lebih dari setahun, dan sekarang kamu minta putus denganku…?""Benar, Putus!..." Dinda menatap Kevin tanpa mengelak, "Sangat terkejut bukan? Ketika aku jalan keluar untuk makan bersama kamu, aku hanya bisa makan di warung pinggir jalan yang sangat sederhana dan tidak enak. Kosmetik yang selalu kamu belikan untukku sangat murahan. Lihatlah pakaian yang kamu beli tidak lebih dari 100 Ribu. Setiap kali jalan-jalan denganmu, orang lain diam-diam menertawakan aku, asalkan kamu tahu, aku sangat malu dengan semua ini…?""Ini bukan kehidupan yang aku inginkan, kehidupanku sangatlah mahal dan sama sekali bukan dengan orang pecundang miskin seperti dirimu. Ketika aku masih mahasiswi, aku terlalu naif untuk dibodohi oleh dirimu Kevin…!" Ketika Dinda berbicara demikian, dia membawa aura kebencian yang sangat kuat! Dinda menggenggam tangan Mario yang ada di sebelahnya dan berkata kepada Kevin, "Ini adalah pacarku! Mulai sekarang, aku Dinda tidak ada hubungannya denganmu lagi dan jangan datang mengganggu diriku, karena aku sudah bahagia bersamanya, mulai dari sekarang dan seterusnya…!""Tampaknya kamu adalah mantan pacar Dinda yang malang itu…!" Mario menatap Kevin dengan senyuman sinis dan menantang. Kevin yang mengenakan jas hujan dengan lumpur di celana dan sepatunya benar-benar terlihat seperti pecundang di hadapan Dinda dan Mario.Mario mengulurkan tangannya dan mengambil kantong plastik di tangan Kevin. Dia mengeluarkan kotak pengaman dari dalamnya, lalu mengguncangnya, Mario tertawa ringan dan berkata kepada Kevin, "Kamu Secara khusus mengantarkan pengaman ke hotel ini untuk mantan pacarmu, aduh sobat, kamu sungguh murah hati sekali, haha…!" Dengan tertawa sangat keras, Mario begitu merendahkan Kevin dihadapan Dinda."Apakah kamu tidak keluar dari sini…?" Ujar Dinda yang sangat sinis berkata terhadap Kevin. "Lebih baik jika dia tidak keluar, mungkin saja dia ingin melihat apa yang akan dilakukan aku dengan kamu. Mari kita melakukan siaran langsung di depan matanya..." Kata Mario sambil mengejek dan menatap ke arah Kevin.Ketika melihat Dinda yang Dia cintai mengkhianatinya, Kevin pun melihat bahwa Dinda memang sudah tidak ingin bersama Dirinya. Kevin sedang dalam suasana hati yang buruk dan hancur. Dia perlahan berbalik dan berjalan menjauh dari kamar itu selangkah demi selangkah."Hei kawan, apa kamu tidak akan mengambil uangnya? Sungguh sangat menarik, selain pacar, masih dapat pengaman gratis haha…!" Mario merasa sangat puas ketika melihat Kevin yang putus asa, kemudian menutup pintu kamar. Saat keluar dari hotel itu, hujan turun semakin deras. Kevin melepaskan jas hujannya dan hujan yang deras itu telah membasahi seluruh tubuhnya, tetapi itu juga membuat pikirannya lebih tenang. Bagaimanapun, Dinda masih berpikir dia tidak punya uang. Dia seharusnya merasa beruntung untuk kehilangan wanita yang realistis dan matre seperti Dinda, mengapa dia harus merasa sedih?Ponsel Milik Kevin di sakunya bergetar. Kevin mengeluarkannya dan melihat ada sebuah pesan, tetapi ketika dia melihat nomor itu, Kevin terkejut dan menghentikan laju motornya..."Menurut keputusan dari pengadilan, keturunan dari keluarga Jaya, Kevin lulus dari uji pelatihan kemiskinan dan mulai sekarang akan diberi hak untuk mengontrol harta kekayaannya." Air hujan yang menetes di atas layar, membuat pesan ini berangsur-angsur tidak terlihat lagi.Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Commentaires