Share

16. Ipar Tidak Tahu Diri

Kiyara menatap tajam Murni. Ia tergelitik dengan pernyataan wanita itu barusan.

"Apa maksudmu?"

Murni tergelak. Ia merasa di atas angin.

"Mengapa kau tidak sadar juga? Bian lebih memilih saudaranya ketimbang kau, wanita udik murahan!"

Hardikan Murni berhasil memancing percikan emosi dalam diri Kiyara. Wajahnya memerah. Kepalanya berputar mencari alasan nenek sihir di depannya mengucapkan kalimat hinaan itu.

Wanita cantik itu maju selangkah demi selangkah. Gerakan Kiyara tertangkap oleh sudut mata Murni. Wanita itu tersenyum mengejek. Rencananya berhasil. Dengan demikian, Kiyara akan membukakan pintu gerbang itu untuknya. Ia tidak berpikir jika setelah ini akan ada kejadian mengerikan yang menantinya.

"Katakan sekali lagi!" Suara Kiyara terdengar sedikit bergetar. Jangan ditanya berapa besar usaha Kiyara menahan amarahnya. Buku-buku jarinya memutih akibat kepalan tangannya yang mengeras. Ia perlahan melangkahkan kakinya, semakin mendekati Murni.

"Kau ingin aku mengulang yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status