Share

16. Lelaki Emosional

"Adinda! aku tunggu di kamar lima menit lagi." 

Sesampai rumah, aku menuntun Andin dan Andita masuk ke kamar. Heran. Kenapa tiba-tiba Beni menatapku begitu tajam, apa salahku? Iya, aku harus segera menyusulnya dari pada suamiku marah nantinya. 

Usai menutup pintu kamar si kembar, Lantas aku segera bergegas ke arah kamar kami. Benar saja, terlihat olehku Beni tengah meanarik napas dalam seperti sedang menahan amarahnya yang tak ingin keluar tanpa diinginkan.

"Sayang, kamu kenapa terlihat gelisah begitu?" tanyaku mencoba mencari tahu mungkin ia akan cerita padaku--istrinya.

"Apa? kamu masih nanya kenapa aku gelisah? Jelas-jelas kamu penyebabnya, Dinda." Aku kaget ketika mendengar ini dari mulut suamiku sendiri. 

"Emangnya aku buat salah apa sama kamu, Sayang? Tolong kasih tahu, sungguh aku benar-benar nggak mengerti apa maksud kamu," tanyaku sembari maju selangkah me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status