Share

51. Siluman

Perjalanan Anggita dan Hendi berakhir di balik bukit, di mana sepasang air terjun bertemu dan menumpahkan airnya yang memantulkan kilau warna-wani pelangi. Sungai lebar di bawahnya jernih bagai kaca, menampakkan ikan-ikan besar-kecil yang berenang meliuk-liuk di dasarnya yang berbatu. Pemandangan yang bagai lukisan itu semakin bertambah pesonanya oleh rimbunan hijau dedaunan dari barisan pepohonan dan tanaman merambat.

Hendi tak bisa berkata-kata saling takjubnya.

Anggita berlari kecil mendahuluinya dengan langkah-langkah ringan. Perempuan siluman itu masuk ke dalam air yang tingginya tak lebih dari lutut orang dewasa. Tanpa ragu dia melepaskan semua pakaian yang melekat di badannya, lalu berendam. “Sini, ikut mandi bersamaku!” teriaknya kencang kepada Hendi.

Hendi tertunduk dengan wajah bersemu, dia sempat melihat tubuh polos Anggita. Anggita bertubuh mungil dengan sepasang buah dada yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil, berpucuk merah muda. Tubuhnya putih pucat seperti por
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status