Share

CHAPTER 5

Elvia berulang kali menghapus air mata yang jatuh tetapi tetap saja air matanya  terus mengalir membasahi pipinya. “Kenapa air mata ini terus mengalir sih?”. Kata Elvia sambil seunggukan. Elvia sedang duduk di ruang kerjanya dan terus menangis ketika kembali dari perusahaan milik Kendrick. Elvia berulang kali menghembuskan napasnya untuk menetralkan rasa sesak didadanya.

Elvia hanya tidak suka cara Kendrick yang memperlakukannya dengan kasar dan tindakan Kendrick yang seperti pria yang cemburu pada wanitanya padahal hubungan mereka telah kandas sejak empat tahun yang lalu. Elvia akhrinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat berantakan saat menangis.

Elvia mencoba fokus pada berkas-berkas yang harus diperiksanya tetapi pandangannya jatuh kepada undangan yang ada dimejanya. “Apa ini?”. Ternyata undangan itu dari salah satu kolega bisnisnya dan acara yang diadakan besok malam. “Huft aku sungguh malas mengikuti acara seperti ini tetapi aku tidak mempunyai pilihan lain”. Elvia memutuskan untuk mengikuti acara tersebut karena Elvia ingin membangun relasi yang baik dengan para kolega bisnisnya.

Sedangkan di Sylvester Company Kendrick sungguh disibukkan dengan kertass-kertasnya yang sudah menggunung di meja kerjanya. “Masuk”. Kata Kendrick dan masuklah Noah bersama dengan undangan dari salah satu kolega bisnisnya. “Kau mendapat udangan dari salah satu kolega bisnin mu dan acaranya diadakan besok malam”. Kata Noah sambil meletakkan undangannya di atas meja.

Kendrick hanya meliriknya sekilas dan tetap menyibukkan diri dengan kertas-kertas yang membuat siapa saja pusing jika terlalu lama berkutat dengan hal tersebut. “Kau harus datang Ken karena pasti Elvia akan pergi ke sana”. Kendrick langsung memandang wajah Noah dan Noah tahu kalau pengaruh Elvia masih sangat besar pada Kendrick. “Baiklah aku akan pergi”. Noah sudah tahu jawaban yang akan diterimanya ketika membawa nama Elvia dalam percakapan mereka.

Noah pun berpamitan keluar dari ruangan Kendrick. “Sebentar”. Noah pun berbalik dan menaikkan alisnya. “Apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang sekertaris Elvia?”. Pada saat Kendrick marah waktu itu Kendrick langsung menelpon Noah untuk mencari tahu tentang sekertaris dari Elvia. “Tunggu sebentar aku akan mengambil datanya untuk mu”. Noah dengan cepat mengambil berkas yang berisi data tentang Aksa.

“Cukup sulit untuk mendapatkan data tentang Aksa karena mereka pasti menutup akses tentang data pribadi mereka”. Kendrick sudah menduga hal tersebut apalagi Jhonson Company merupakan perusahaan yang terbulang sukses di Kota New York dan juga Aksa mempunya posisi yang membuat musuh dapat mengincarnya kapan saja.

“Aksa sudah cukup berteman lama dengan Elvia karena Elvia yang membantu Aksa untuk biaya pengobatan dari Ibu Aksa dan sejak saat itu Aksa selalu bersama dengan Elvia, bisa dibilang mereka sangat dekat”. Kendrick merasa cemburu mendengar perkataan Noah. “Apakah mereka mempunyai hubungan yang lebih?”. Noah menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak yakin mereka mempunyai hubungan layaknya pasangan karena Aksa menatap Elvia dengan tatapan layaknya seorang kakak pada adik”. Kendrick memutar bola matanya malas. “Aku tidak yakin dengan perkataan mu”. Sedangkan Noah mengendikkan bahunya tak peduli karena Noah tahu kalau Kendrick sedang diliputi rasa cemburu. “Minta beberapa orang untuk mengikuti Elvia dan Aksa tetapi jangan sampai ketahuan”. Kata Kendrick. “Baiklah aku akan meminta beberapa orang yang sudah terlatih”. Kata Noah dan Kendrick menganggukan kepalanya.

Noah akhirnya pamit undur diri dan Kendrick menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Pikiran Kendrick tertuju kembali pada saat tubuhnya menempel dengan tubuh Elvia dan Kendrick bisa merasakan aroma bayi yang menguar dari tubuh Elvia walaupun aroma vanilla dari tubuh Elvia tetap sama. “Mungkin cuman perasaan ku saja”. Kendrick mencoba menghalaukan pemikiran yang aneh dikepalanya.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat dan Kendrick merenggakan otot-otonya yang terasa kaku karena duduk terlalu lama. Kendrick keluar dari ruangannya dan melangkah ke arah lift bersama dengan Noah. Kendrick melemparkan kunci mobilnya ke arah Noah dan ditangkap dengan baik oleh Noah. “Kau yang bawa mobilnya”. Noah hanya bisa pasrah mengiakan permintaan Kendrick. “Baiklah yang mulia raja dan mohon ditunggu sebentar karena hamba akan mengambil mobil mu”. Kendrick hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.

Sedangkan di sisi lain Elvia sangat bersemangat karena dua jam lagi Ruby akan tiba di kota New York walaupun sebenarnya di sisi lain Elvia takut kalau Kendrick akan mengetahui Ruby apalagi muka mereka sangat mirip dan mustahil kalau Kendrick tidak mengenali anaknya sendiri. “Huft aku tidak boleh memikirkannya lebih baik sekarang aku makan karena cacing-cacing diperut ku sudah sangat lapar”. Elvia mampir ke salah satu restoran yang dulu sering ia datang bersama dengan Kendrick.

Elvia memesan pasta kesukaanya dan kursi didepannya pun ditarik oleh Kendrick. “Aku tidak tahu kalau kau masih mengingat tempat ini”. Kata Kendrick dan Elvia berdiri dan ingin meninggalkan restoran tersebut tetapi Kendrick menahan tangannya. “Aku tahu kau lapar dan duduklah kembali ke kursi mu”. Elvia selalu kalah dengan sifat bossy dari Kendrick.

“Bahkan makanan kesukaan mu masih saja sama”. Elvia rasanya ingin menyumpal mulut Kendrick dengan tisu yang ada di atas meja. “Diamlah dan nikamti makanan mu”. Kata Elvia dengan tegas. Mereka pun menikmati makanan dengan nikmat dan tak lama hujan turun membasahi kota New York dan membuat Elvia sangat menikmati cuaca dingin yang menusuk kulitnya.

Tubuh Elvia menegang ketika Kendrick mengusap saos yang ada di ujung bibirnya dan Elvia semakin dibuat terkejut ketika dengan santainya Kendrick menjilat saos yang ada ditangannya. “Tubuh mu saja yang besar tetapi tingkah mu masih seperti anak kecil”. Wajah Elvia mulai memerah karena tindakan Kendrick. “Kau tidak perlu melakukan hal tersebut dan kau bisa memberitahu ku saja”. Kendrick menatap Elvia dengan pandangan yang sulit diartikan.

“Kalau ada cara yang gampang kenapa harus melakukan hal yang sulit?”. Elvia akhirnya hanya bisa pasrah mendengar perkataan Kendrick. “Kenapa kau tidak mengijinkan Noah untuk duduk bersama?”. Kendrick merasa senang karena Elvia sudah tidak terlihat takut lagi padanya dan ini merupakan sebuah kemajuan yang baik.

“Aku hanya tidak ingin dia menganggu acara makan kita”. Elvia menaikkan alisnya tanda tak mengerti. “Aku hanya ingin makan berdua bersama mu seperti dulu disaat kita masih bersama”. Elvia bisa menangkap raut kesedihan dari mata Kendrick tetapi Elvia tidak ingin luluh hanya karena perkataan manis dari Kendrick.

Kendrick mencondongkan tubuhnya ke arah Elvia dan muka mereka hanya berjarak beberapa centi saja. “Aku suka aroma bayi yang menguar dari tubuh mu”. Elvia menegang mendengar perktaan kendrick dan mencoba untuk menutupi raut wajahnya yang terkejut. “Apakah kau sudah memiliki anak El?”. Elvia menelan ludahnya dengan gugup.

“Kau terlihat gugup”. Elvia mendorong wajah Kendrick untuk menajuh dari wajahnya. “Aku tidak memiliki anak dan lagipula jika aku memiliki anak dari pria lain itu tidak ada urusannya dengan mu Mr.Slyvester”. Kata Elvia dengan nada yang tegas untuk menutupi kecemasannya.

Kendrick menatap Elvia dengan tatapan tajam miliknya. “Aku sungguh ingin membungkam bibirmu karena aku tidak suka mendengar perkataan mu”. Elvia juga menatap kendrick tak kalah tajam. “Kita tidak memiliki hubungan Mr. Slyvester dan anda tidak berhak untuk mencampuri urusan pribadi ku”. Kendrick tersenyum smirk mendengar perkataan Elvia.

“berarti aku harus menjadikan kau milikku kembali sehingga aku bebas mencampuri urusan pribadi mu kan?”. Elvia merasa kalau perkataan Kendrick bukanlah suatu pertanyaan tetapi pernyataan. Elvia ingin menjawab perkataan Kendrick tetapi ia urungkan karena bunyi dari ponselnya. “Haii Mommy aku sudah tiba di bandara bersama uncle Aksa”. Elvia menepuk jidatnya karena melupakan hal sepenting itu.

“Haii sayang aku pasti akan menjemputmu dan aku akan berangkat sebentar lagi”. Elvia melirik ke arah Kendrick melalui ekor matanya dan mendatapi Kendrick yang masih menatapnya dengan tatapan tajam. Elvia dengan cepat mematikan sambungan teleponnya karena takut Kendrick akan mendengar suara Ruby. “Aku sudah selesai dan aku permisi”. Kendrick menahan tangan Elvia dan sedikit mencengkramnya.

“Apakah kau akan menjemput sibajingan Aksa?”. Elvia dengan polosnya menganggukkan kepalanya karena faktanya dia juga akan menjemput Aksa dan juga Ruby. “Aw kau menyakiti ku”. Elvia mengusap tangannya yang tadi dicengkram oleh Kendrick. “Aku tidak suka kau dekat dengannya”. Elvia menatap Kendrick dengan emosi. “Jaga batasan mu Ken! kau hanyalah orang yang berasal dari masa lalu ku”. Elvia dengan cepat mengambil tasnya dan pergi dari sana dan Kendrick mengeraskan rahangnya mendengar perkataan Elvia yang menyentil hatinya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status