Elvia berulang kali menghapus air mata yang jatuh tetapi tetap saja air matanya terus mengalir membasahi pipinya. “Kenapa air mata ini terus mengalir sih?”. Kata Elvia sambil seunggukan. Elvia sedang duduk di ruang kerjanya dan terus menangis ketika kembali dari perusahaan milik Kendrick. Elvia berulang kali menghembuskan napasnya untuk menetralkan rasa sesak didadanya.
Elvia hanya tidak suka cara Kendrick yang memperlakukannya dengan kasar dan tindakan Kendrick yang seperti pria yang cemburu pada wanitanya padahal hubungan mereka telah kandas sejak empat tahun yang lalu. Elvia akhrinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat berantakan saat menangis.
Elvia mencoba fokus pada berkas-berkas yang harus diperiksanya tetapi pandangannya jatuh kepada undangan yang ada dimejanya. “Apa ini?”. Ternyata undangan itu dari salah satu kolega bisnisnya dan acara yang diadakan besok malam. “Huft aku sungguh malas mengikuti acara seperti ini tetapi aku tidak mempunyai pilihan lain”. Elvia memutuskan untuk mengikuti acara tersebut karena Elvia ingin membangun relasi yang baik dengan para kolega bisnisnya.
Sedangkan di Sylvester Company Kendrick sungguh disibukkan dengan kertass-kertasnya yang sudah menggunung di meja kerjanya. “Masuk”. Kata Kendrick dan masuklah Noah bersama dengan undangan dari salah satu kolega bisnisnya. “Kau mendapat udangan dari salah satu kolega bisnin mu dan acaranya diadakan besok malam”. Kata Noah sambil meletakkan undangannya di atas meja.
Kendrick hanya meliriknya sekilas dan tetap menyibukkan diri dengan kertas-kertas yang membuat siapa saja pusing jika terlalu lama berkutat dengan hal tersebut. “Kau harus datang Ken karena pasti Elvia akan pergi ke sana”. Kendrick langsung memandang wajah Noah dan Noah tahu kalau pengaruh Elvia masih sangat besar pada Kendrick. “Baiklah aku akan pergi”. Noah sudah tahu jawaban yang akan diterimanya ketika membawa nama Elvia dalam percakapan mereka.
Noah pun berpamitan keluar dari ruangan Kendrick. “Sebentar”. Noah pun berbalik dan menaikkan alisnya. “Apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang sekertaris Elvia?”. Pada saat Kendrick marah waktu itu Kendrick langsung menelpon Noah untuk mencari tahu tentang sekertaris dari Elvia. “Tunggu sebentar aku akan mengambil datanya untuk mu”. Noah dengan cepat mengambil berkas yang berisi data tentang Aksa.
“Cukup sulit untuk mendapatkan data tentang Aksa karena mereka pasti menutup akses tentang data pribadi mereka”. Kendrick sudah menduga hal tersebut apalagi Jhonson Company merupakan perusahaan yang terbulang sukses di Kota New York dan juga Aksa mempunya posisi yang membuat musuh dapat mengincarnya kapan saja.
“Aksa sudah cukup berteman lama dengan Elvia karena Elvia yang membantu Aksa untuk biaya pengobatan dari Ibu Aksa dan sejak saat itu Aksa selalu bersama dengan Elvia, bisa dibilang mereka sangat dekat”. Kendrick merasa cemburu mendengar perkataan Noah. “Apakah mereka mempunyai hubungan yang lebih?”. Noah menggelengkan kepalanya.
“Aku tidak yakin mereka mempunyai hubungan layaknya pasangan karena Aksa menatap Elvia dengan tatapan layaknya seorang kakak pada adik”. Kendrick memutar bola matanya malas. “Aku tidak yakin dengan perkataan mu”. Sedangkan Noah mengendikkan bahunya tak peduli karena Noah tahu kalau Kendrick sedang diliputi rasa cemburu. “Minta beberapa orang untuk mengikuti Elvia dan Aksa tetapi jangan sampai ketahuan”. Kata Kendrick. “Baiklah aku akan meminta beberapa orang yang sudah terlatih”. Kata Noah dan Kendrick menganggukan kepalanya.
Noah akhirnya pamit undur diri dan Kendrick menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Pikiran Kendrick tertuju kembali pada saat tubuhnya menempel dengan tubuh Elvia dan Kendrick bisa merasakan aroma bayi yang menguar dari tubuh Elvia walaupun aroma vanilla dari tubuh Elvia tetap sama. “Mungkin cuman perasaan ku saja”. Kendrick mencoba menghalaukan pemikiran yang aneh dikepalanya.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat dan Kendrick merenggakan otot-otonya yang terasa kaku karena duduk terlalu lama. Kendrick keluar dari ruangannya dan melangkah ke arah lift bersama dengan Noah. Kendrick melemparkan kunci mobilnya ke arah Noah dan ditangkap dengan baik oleh Noah. “Kau yang bawa mobilnya”. Noah hanya bisa pasrah mengiakan permintaan Kendrick. “Baiklah yang mulia raja dan mohon ditunggu sebentar karena hamba akan mengambil mobil mu”. Kendrick hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.
Sedangkan di sisi lain Elvia sangat bersemangat karena dua jam lagi Ruby akan tiba di kota New York walaupun sebenarnya di sisi lain Elvia takut kalau Kendrick akan mengetahui Ruby apalagi muka mereka sangat mirip dan mustahil kalau Kendrick tidak mengenali anaknya sendiri. “Huft aku tidak boleh memikirkannya lebih baik sekarang aku makan karena cacing-cacing diperut ku sudah sangat lapar”. Elvia mampir ke salah satu restoran yang dulu sering ia datang bersama dengan Kendrick.
Elvia memesan pasta kesukaanya dan kursi didepannya pun ditarik oleh Kendrick. “Aku tidak tahu kalau kau masih mengingat tempat ini”. Kata Kendrick dan Elvia berdiri dan ingin meninggalkan restoran tersebut tetapi Kendrick menahan tangannya. “Aku tahu kau lapar dan duduklah kembali ke kursi mu”. Elvia selalu kalah dengan sifat bossy dari Kendrick.
“Bahkan makanan kesukaan mu masih saja sama”. Elvia rasanya ingin menyumpal mulut Kendrick dengan tisu yang ada di atas meja. “Diamlah dan nikamti makanan mu”. Kata Elvia dengan tegas. Mereka pun menikmati makanan dengan nikmat dan tak lama hujan turun membasahi kota New York dan membuat Elvia sangat menikmati cuaca dingin yang menusuk kulitnya.
Tubuh Elvia menegang ketika Kendrick mengusap saos yang ada di ujung bibirnya dan Elvia semakin dibuat terkejut ketika dengan santainya Kendrick menjilat saos yang ada ditangannya. “Tubuh mu saja yang besar tetapi tingkah mu masih seperti anak kecil”. Wajah Elvia mulai memerah karena tindakan Kendrick. “Kau tidak perlu melakukan hal tersebut dan kau bisa memberitahu ku saja”. Kendrick menatap Elvia dengan pandangan yang sulit diartikan.
“Kalau ada cara yang gampang kenapa harus melakukan hal yang sulit?”. Elvia akhirnya hanya bisa pasrah mendengar perkataan Kendrick. “Kenapa kau tidak mengijinkan Noah untuk duduk bersama?”. Kendrick merasa senang karena Elvia sudah tidak terlihat takut lagi padanya dan ini merupakan sebuah kemajuan yang baik.
“Aku hanya tidak ingin dia menganggu acara makan kita”. Elvia menaikkan alisnya tanda tak mengerti. “Aku hanya ingin makan berdua bersama mu seperti dulu disaat kita masih bersama”. Elvia bisa menangkap raut kesedihan dari mata Kendrick tetapi Elvia tidak ingin luluh hanya karena perkataan manis dari Kendrick.
Kendrick mencondongkan tubuhnya ke arah Elvia dan muka mereka hanya berjarak beberapa centi saja. “Aku suka aroma bayi yang menguar dari tubuh mu”. Elvia menegang mendengar perktaan kendrick dan mencoba untuk menutupi raut wajahnya yang terkejut. “Apakah kau sudah memiliki anak El?”. Elvia menelan ludahnya dengan gugup.
“Kau terlihat gugup”. Elvia mendorong wajah Kendrick untuk menajuh dari wajahnya. “Aku tidak memiliki anak dan lagipula jika aku memiliki anak dari pria lain itu tidak ada urusannya dengan mu Mr.Slyvester”. Kata Elvia dengan nada yang tegas untuk menutupi kecemasannya.
Kendrick menatap Elvia dengan tatapan tajam miliknya. “Aku sungguh ingin membungkam bibirmu karena aku tidak suka mendengar perkataan mu”. Elvia juga menatap kendrick tak kalah tajam. “Kita tidak memiliki hubungan Mr. Slyvester dan anda tidak berhak untuk mencampuri urusan pribadi ku”. Kendrick tersenyum smirk mendengar perkataan Elvia.
“berarti aku harus menjadikan kau milikku kembali sehingga aku bebas mencampuri urusan pribadi mu kan?”. Elvia merasa kalau perkataan Kendrick bukanlah suatu pertanyaan tetapi pernyataan. Elvia ingin menjawab perkataan Kendrick tetapi ia urungkan karena bunyi dari ponselnya. “Haii Mommy aku sudah tiba di bandara bersama uncle Aksa”. Elvia menepuk jidatnya karena melupakan hal sepenting itu.
“Haii sayang aku pasti akan menjemputmu dan aku akan berangkat sebentar lagi”. Elvia melirik ke arah Kendrick melalui ekor matanya dan mendatapi Kendrick yang masih menatapnya dengan tatapan tajam. Elvia dengan cepat mematikan sambungan teleponnya karena takut Kendrick akan mendengar suara Ruby. “Aku sudah selesai dan aku permisi”. Kendrick menahan tangan Elvia dan sedikit mencengkramnya.
“Apakah kau akan menjemput sibajingan Aksa?”. Elvia dengan polosnya menganggukkan kepalanya karena faktanya dia juga akan menjemput Aksa dan juga Ruby. “Aw kau menyakiti ku”. Elvia mengusap tangannya yang tadi dicengkram oleh Kendrick. “Aku tidak suka kau dekat dengannya”. Elvia menatap Kendrick dengan emosi. “Jaga batasan mu Ken! kau hanyalah orang yang berasal dari masa lalu ku”. Elvia dengan cepat mengambil tasnya dan pergi dari sana dan Kendrick mengeraskan rahangnya mendengar perkataan Elvia yang menyentil hatinya.
Elvia sangat bersemagat untuk pergi ke bandara untuk menjemput Ruby anak kesayangannya walaupun tadi Elvia sempat merasa jengkel dengan respon Kendrick. "Mommy!!!". Senyum Elvia mengembang mendengar teriakan anak kesayangannya itu. Ruby melompat ke dalam pelukan Elvia sehingga badan Elvia sedikit terhuyung ke belakang. "Mommy sungguh merindukan mu gadis kecil". Elvia mengecup seluruh permukaan Ruby sehingga Ruby merasa sangat geli. "Mommy stop gelii". Ruby mencoba mendorong wajah Elvia dengan tangan mungilnya. "Dunia terasa milik berdua yah". Elvia tertawa mendengar perkataan Aksa dan maju memeluk tubuh Aksa. "Terima kasih sudah mau menjemput anak nakal ini". Ruby yang mendengar perkataan Elvia pun cemberut. "Aku tidak nakal mommy". Ruby mengerucutkan bibirnya ke depan. "Mommy cuman bercanda saja sayang". Mereka pun melangkah ke arah parkiran mobil dan Elvia mendudukan Ruby di car seat dan Aksa yang mengemudikan mobil. Di dalam mobil Elvia dan Ruby bercerita banyak hal dan sesekal
Elvia melangkah ke kamar Ruby dan melihat Ruby yang masih tidur pulas. Elvia membuka gorden sehingga cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar Ruby. "ayok bangun sweetheart, Mommy tidak ingin kau melewatkan jam sarapan mu". Ruby membelakangi Elvia sehingga Elvia menggelengkan kepalanya melihat putrinya. Ruby menutup seluruh tubuhnya dengan kain dan merengek kepada Elvia. "Mommy biarkan aku tidur lima menit lagi". Elvia sebenarnya tidak tega tetapi Elvia tidak ingin Ruby sakit nantinya. "Ayok bangun sekarang atau mommy potong jam nonton mu". Ruby langsung menyibakkan selimutnya dan menatap Elvia dengan pandangan berkaca-kaca. Ruby merentangkan tangannya sehingga Elvia menggendong Ruby dan membawanya ke kamar mandi. Elvia memandikan Ruby yang masih terlihat mengantuk sehingga membuat Elvia gemas sekali dengan tingkah Ruby. "Nah anak Mommy sudah cantik". Elvia mengepang rambut Ruby yang panjang sehingga membuat Ruby kelihatan manis hari ini. "Mommy aku mau di gendong lagi". Elvia
Kendrick baru selesai melakukan ritual mandinya dan Kendrick terlihat hot sekali dengan tetesan air yang turun dari rambutnya dan dada bidangnya yang mengkilat karena air. Kendrick hanya memakai celana pendek dan keluar dari kamarnya. “Apakah kau tidak punya uang sehingga setiap malam kau datang makan di rumah ku?”. Kata Kendrick sambil melihat Noah yang sedang makan dengan lahap bahkan Noah tidak menunggu Kendrick. “Aku malas makan sendirian dan lagipula kau tidak akan miskin karena telah memberi ku makan tiap hari”. Kata Noah dengan acuh tak acuh. Mereka berdua makan dalam keheningan karena Kendrick juga sedang malas berbicara. “Aku sudah mencari tahu tentang Ruby”. Kendrick menghentikan suapannya dan memandang penuh ke arah Noah. “Dia ternyata adalah anak Elvia dan aku sangat susah mendapatkan informasi tentang Ruby”. Jantung Kendrick berdetak dengan cepat. Noah memberikan tabletnya dan memberikannya pada Kendrick. “Dia berumur empat tahun”. Kendrick yakin sekali bahwa Ruby adal
Elvia melihat penampilannya di depan cermin yang menampilkan tubuhnya yang dibalut dress yang menjuntai sampai ke lantai dengan mode sabrina, terdapat juga potongan kain yang menunjukkan kaki jenjangnya ketika dia berjalan dan dressnya menunjukkan lekuk tubuhnya yang sempurna. “You look beautiful”. Elvia memuji dirinya sendiri ketika melihat penampilannya yang memukau. “Mommy terlihat sangat cantik”. Ruby tidak berhenti menatap Elvia yang terlihat cantik. “Ohh sayang ku kau membuat mommy tersipu”. Elvia mengecup pipi gembul anaknya.Setelah menemani Ruby minum susu Elvia berpamitan kepada Ruby dan meminta Ruby untuk tidur terlebih dahulu dan tidak usah menunggunya pulang. Elvia dan Aksa menjadi pusat perhatian ketika mereka masuk ke dalam ballroom hotel apalagi Elvia sekaraang menjadi perbincangan hangat karena selama ini mereka penasaran dengan sosok penerus keluarga Jhonson. Mereka terpukau melihat aura kencantikan yang menguar dari tubuh Elvia dan Elvia melangkah ke arah Mr. Pat
Kendrick dan Elvia sudah sampai di salah satu gedung apartment milik Kendrick. Kendrick menggendong Elvia untuk keluar dari dalam helikopter. “Badanmu terasa hangat”. Kendrick bisa merasakan suhu tubuh Elvia yang hangat. Kendrick mempercepat langkahnya dan menghiraukan para bodyguard yang menundukkan kepala mereka. “Perintahkan salah satu dokter kemari”. Kata Kendrick kepada bodyguard yang bersamanya di dalam lift. “Baik tuan”. Setelah sampai di kamar Kendrick meletakkan tubuh Elvia dengan hati-hati. Kendrick melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah mandi dan berganti pakaian Kendrick meletakkan punggung tangannya ke dahi Elvia. “Ck! Kenapa dokter itu sangat lama?!”. Bertepatan dengan itu dokter masuk ke dalam kamar Kendrick. “Permisif tuan saya akan memeriksanya”. Kata dokter itu dengan sopan tetapi Kendrick menepis tangan dokter tersebut. “Apakah di Manhattan kehabisan dokter wanita?”. Kata Kendrick dengan tajam. “Maafkan saya tuan”.
Elvia hanya menatap pandangan di depannya dengan datar dan tanpa mereka sadari Elvia memencet tombol lift. Bahkan Kendrick masih terpaku dengan pelukan dari Natassia karena setahu Kendrick Natassia tidak akan kembali dalam waktu dekat. Bunyi lift membuat Kendrick terpaku akan keterkejutannya dan berarti menyusuk Elvia yang sudah berada didalam lift tetapi Kendrick terlambat karena pintu lift sudah tertutup. “Shit”. Kata Kendrick dengan geram dan mengambil handphone didakinya. “Tutup akses jalan keluar dari gedung ini sekarang”. Kata Kendrick dengan nada dingin. “Kau kenapa marah sayang?”. Kata Natassia sambil mengelus lengan Kendrick tetapi Kendrick menghempaskan tangan Natassia. “Menjauhlah dari ku”. Kata Kendrick dengan nada tajam dan Natassia bisa merasakan aura suram dari Kendrick tetapi Natassia terus melangkah ke arah Kendrick. “Apakah kau tidak merindukan ku?”. Kendrick menggeram marah melihat Natassia yang masih menempeli tubuhnya. “Menjauhlah dari ku sebelum aku mematahka
Elvia berjalan ke arah dapur tetapi fokusnya terpaku ke arah pintu ruang tamu yang terbuka. “Ruby sayang?”. Kata Elvia memanggil dan terpaku melihat pemandangan di depannya dimana Kendrick dan Ruby sedang berpelukan. Elvia berdehem sehingga Kendrick melepaskan pelukannya dan Ruby. “Kenapa kau datang kemari Ken?”. Kata Elvia sambil menarik tangan Ruby mendekat padanya dan menggenggam tangan Ruby erat. “Aku hanya ingin bertemu dengan an-“. Kata Kendrick terpotong karena perkataan Elvia. “Ken!”. Suara Elvia naik beberapa oktaf dan membuat Ruby bingung dengan sikap Elvia. “Mommy kenapa?”. Kata Ruby dan Elvia menghembuskan napasnya pelan untuk mengatur emosinya. “Tak apa sayang. Apakah kamu bisa pergi ke ruang makan terlebih dahulu? Mommy akan menyusul mu Okey?”. Elvia mengecup puncuk kepala Ruby dengan penuh kasih sayang. “Baiklah mommy”. Ruby mengecup pipi Elvia dan melangkah pergi dari sana. “Apakah uncle sudah sarapan?”. Kata Ruby berbalik dan menatap Kendrick dengan mata bulatnya
Ruby sangat senang akhirnya bisa pergi ke taman bermain bersama dengan Kendrick. “Ayok!”. Kata Ruby sambil keluar dari mobil dan ingin berlari tetapi Kendrick menangkap tubuh Ruby dan membawanya ke gendongannya. “Jangan lari-lari nanti kau jatuh”. Kata Kendrick sambil mencubit hidung mancung Ruby. “Maaf”. Ruby mengeluarkan cengiran lucunya dan Elvia hanya menatap dengan pandangan sendu kedekatan Kendrick dan juga Ruby. Ruby berjalan ke arah perosotan dan meluncur dengan tertawa yang keras. “Mommy lihat”. Kata Ruby dan membuat Elvia tertawa sekaligus terharu. “Aku tak menyangka dia sudah sebesar ini padahal aku rasa baru kemarin aku melahirkannya”. Kata Elvia sambil mengusap ujung matanya. “Kau sangat cengeng sekali”. Kata Kendrick sambil memberikan Elvia sapu tangannya. “Diam kau!”. Kata Elvia sambil merampas sapu tangan Kendrick dan menghapus air matanya. “Kau sangat pemarah sekali”. Kata Kendrick berjalan menjauhi Elvia dan duduk di salah satu bangku. Ruby berlari ke arah Elvia