Elvia sangat bersemagat untuk pergi ke bandara untuk menjemput Ruby anak kesayangannya walaupun tadi Elvia sempat merasa jengkel dengan respon Kendrick. "Mommy!!!". Senyum Elvia mengembang mendengar teriakan anak kesayangannya itu. Ruby melompat ke dalam pelukan Elvia sehingga badan Elvia sedikit terhuyung ke belakang.
"Mommy sungguh merindukan mu gadis kecil". Elvia mengecup seluruh permukaan Ruby sehingga Ruby merasa sangat geli. "Mommy stop gelii". Ruby mencoba mendorong wajah Elvia dengan tangan mungilnya. "Dunia terasa milik berdua yah". Elvia tertawa mendengar perkataan Aksa dan maju memeluk tubuh Aksa. "Terima kasih sudah mau menjemput anak nakal ini". Ruby yang mendengar perkataan Elvia pun cemberut."Aku tidak nakal mommy". Ruby mengerucutkan bibirnya ke depan. "Mommy cuman bercanda saja sayang". Mereka pun melangkah ke arah parkiran mobil dan Elvia mendudukan Ruby di car seat dan Aksa yang mengemudikan mobil. Di dalam mobil Elvia dan Ruby bercerita banyak hal dan sesekali Aksa menanggapi perkataan mereka. Mata Ruby berbinar ketika melihat kedai ice cream."Mommy apakah aku bisa mendapatkan ice cream?". Ruby menatap Elvia dengan mata berbinar sehingga Elvia tak kuasa menolak permintaannya. "Oke baiklah anak manis". Aksa memberhentikan mobilnya dan Elvia memakaikan Ruby topi sehingga wajah Ruby tidak kelihatan. "Kenapa aku harus menggunakan topi mommy?". Elvia berjongkok di depan Ruby."Mommy hanya tidak ingin wajah cantik mu terkena matahari panas, jadi kamu harus memakai topi okay?". Ruby yang pada dasarnya suka menuruti permintaan Elvia pun menganggukkan kepalanya. "Yuhuu ice cream". Elvia tertawa mendengar perkataan Ruby yang sangat bersemangat karena Elvia jarang memberikan Ruby makanan manis dan sangat menjaga pola makan Ruby.Elvia masuk ke dalam kedai ice cream sambil menggandeng tangan Ruby dengan erat. Mata Ruby berbinar melihat berbagai macam ice cream dan Ruby sangat menyukai ice cream vanilla karena rasanya yang manis dan aromanya juga sangat memanjakan hidung mancungnya yang mungil.Elvia langsung memesan ice cream rasa vanilla karena tahu Ruby sangat menyuaki ice cream tersebut dan Elvia teringat dulu juga Kendrick sangat tergila-gila dengan ice cream rasa vanilla. Elvia memandangi Ruby yang makan ice creamnya dengan lahap. "Apakah kamu menyukai ice cream mu?". Ruby mengangguk dengan semangat. "Rasanya enak sekali mommy". Elvia mencubit pipi gembul Ruby karena pipi Ruby sangatlah tembem dan berwarna kemerahan.Ruby sesekali memandang ke arah jendela sambil memandangi orang-orang yang berjalan kaki dan matanya terpaku pada seorang pria tampan yang sedang yang sedang berjalan bersama temannya. “Mommy pria itu sangat tampan bukan?”. Elvia yang melirik ke arah pria yang sedang di tunjuk oleh anaknya pun menoleh dan tatapannya terpaku ke arah Kendrick dan Noah yang baru saja keluar dari restoran.Elvia menepuk jidatnya karena baru menyadari kalau kedai ice cream ini dekat dengan restoran yang tadi ia makan bersama Kendrick. "Habiskan makanan mu anak manis uncle tidak mau kau tersedak". kata Aksa dan Ruby menganggukkan kepalanya walaupun mata bulatnya masih memandang lekat ke arah Kendrick yang sedang memasang wajah datar.Setelah Ruby selesai makan ice cream dengan cepat Elvia meletakkan beberapa lembar uang dan menggendong Ruby yang terlihat mengantuk karena salah satu kebiasaan Ruby ketika selesai makan adalah mengantuk. Elvia mempercepat langkahnya ketika Kendrick dan Noah berjalan ke arah mereka. "Aksa bisakah kau mengambil syal di dalam mobil ku?". Raut wajah Elvia terlihat panik ketika mata tajam Kendrick mengarah padanya.Aksa dengan cepat berlari ke arah mobil dan mengambilkan syal untuk menutup sebagian wajah Ruby karena Ruby bergerak gelisah ketika Elvia mencoba untuk memakaikannya topi. Aksa meletakkan tangannya di pinggang Elvia sedangkan Elvia memasang wajah setenang mungkin. "Kita berjumpa lagi El". Kata Kendrick walaupun matanya sedang menatap Ruby yang ada di gendongan Elvia.Elvia hanya tersenyum menanggapi perkataan Kendrick. "Kalau begitu kami permisi dulu". Kata Aksa berpamitan dan mereka mengentikan langkah kaki mereka karena perkataan Kendrick. "Siapa anak kecil ini?". Elvia menegang. "Aku rasa ini bukan urusan mu Ken". Elvia semakin mengeratkan gendongan Ruby.Elvia langsung berjalan meninggalkan Kendrick dan Noah yang sedang menatap mereka dengan raut wajah yang sulit diartikan bertepatan dengan itu mata Ruby terbuka dan menatap ke arah Kendrick dengan tatapan polosnya walaupun sebagian wajahnya tertutupi syal. Sedangkan Kendrick sempat membeku melihat warna mata yang sangat mirip dengannya tetapi tatapan mereka tak berlangsung lama karena Ruby kembali menutup matanya.Kendrick masih menatap mobil Elvia dengan tatapan tajamnya. "Cari tahu tentang anak yang digendong Elvia tadi dan aku tunggu hasilnya malam ini". Kata kendrick dan Noah hanya mengangguk karena ia juga cukup penasaran dengan anak yang digendong Elvia tadi. "Apakah kau lihat warna mata anak itu?". Kata Noah. "Warna matanya sangat persis dengan warna matamu Ken". Noah melanjutkan perkataannya.Sedangkan Kendrick hanya diam dengan pemikiran berkecamuk. "Apakah waktu kau berhubungan badan dengan Elvia kau menggunakan pengaman?". Kendrick ingat waktu itu ia sama sekali tidak memakai pengaman dan ia melakukannya berulang kali dengan Elvia. "Aku tidak yakin dengan pernyataan mu Noah karena tidak mungkin aku menghasilkan anak dalam hubungan semalam dan bisa saja itu adalah keponakan Elvia". Kata Kendrick walaupun sejujurnya dia tidak yakin dengan perkataanya.Sedangkan di dalam mobil Elvia terus memasang wajah khawatir. "Aku takut Kendrick akan mencari tahu tentang Ruby dan mengambil Ruby dari ku". Elvia menundukkan kepalanya dan air matanya mulai mengenang di pelupuk matanya. "Heii tenanglah oke?". Aksa memberhentikan mobil di salah satu jalan yang sepi dan membawa tubuh Elvia ke dalam pelukannya."Aku sudah menutupi identitas Ruby dengan sangat baik dan percayalah pada ku". Kata Aksa mencoba membuat Elvia tenang tetapi kata-katanya saat ini tidak membuahkan hasil karena Elvia menangis. "Kau tidak mengenalnya dengan baik Aksa, Kendrick adalah pria berbahaya dan dia bisa mendapatkan apa saja yang ia mau". Kata Elvia dengan frustasi."Aku harus bagaimana lagi Aksa? Aku sangat takut Kendrick mengambil Ruby hanya Ruby satu-satunya penyemangat dalam hidupku dan aku tidak bisa hidup tanpanya". Aksa melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Elvia. "Tenanglah oke dan percayakan padaku, Aku akan berusaha semampu ku untuk menjaga kalian". Aksa menatap Elvia dengan tatapan penuh sendu tetapi terdapat keyakinan dalam mata Aksa sehingga membuat Elvia merasa lebih tenang.Sedangkan Ruby terbangun mendengar isakan tangis dari Elvia. “Mommy kenapa?”. Elvia menggeleng kepalanya tetapi air matanya terus mengalir karena melihat Ruby. “Apakah Ruby nakal sehingga mommy menangis?”. Elvia menggeleng dan menutup mukanya.“Mommy cuman lelah sayang”. Ruby menatap Elvia dengan tatapan polosnya. “Mommy menangis karena orang yang bernama Kendrick?”. Tubuh Elvia kembali menegang mendengar perkataan Ruby.Elvia melangkah ke kamar Ruby dan melihat Ruby yang masih tidur pulas. Elvia membuka gorden sehingga cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar Ruby. "ayok bangun sweetheart, Mommy tidak ingin kau melewatkan jam sarapan mu". Ruby membelakangi Elvia sehingga Elvia menggelengkan kepalanya melihat putrinya. Ruby menutup seluruh tubuhnya dengan kain dan merengek kepada Elvia. "Mommy biarkan aku tidur lima menit lagi". Elvia sebenarnya tidak tega tetapi Elvia tidak ingin Ruby sakit nantinya. "Ayok bangun sekarang atau mommy potong jam nonton mu". Ruby langsung menyibakkan selimutnya dan menatap Elvia dengan pandangan berkaca-kaca. Ruby merentangkan tangannya sehingga Elvia menggendong Ruby dan membawanya ke kamar mandi. Elvia memandikan Ruby yang masih terlihat mengantuk sehingga membuat Elvia gemas sekali dengan tingkah Ruby. "Nah anak Mommy sudah cantik". Elvia mengepang rambut Ruby yang panjang sehingga membuat Ruby kelihatan manis hari ini. "Mommy aku mau di gendong lagi". Elvia
Kendrick baru selesai melakukan ritual mandinya dan Kendrick terlihat hot sekali dengan tetesan air yang turun dari rambutnya dan dada bidangnya yang mengkilat karena air. Kendrick hanya memakai celana pendek dan keluar dari kamarnya. “Apakah kau tidak punya uang sehingga setiap malam kau datang makan di rumah ku?”. Kata Kendrick sambil melihat Noah yang sedang makan dengan lahap bahkan Noah tidak menunggu Kendrick. “Aku malas makan sendirian dan lagipula kau tidak akan miskin karena telah memberi ku makan tiap hari”. Kata Noah dengan acuh tak acuh. Mereka berdua makan dalam keheningan karena Kendrick juga sedang malas berbicara. “Aku sudah mencari tahu tentang Ruby”. Kendrick menghentikan suapannya dan memandang penuh ke arah Noah. “Dia ternyata adalah anak Elvia dan aku sangat susah mendapatkan informasi tentang Ruby”. Jantung Kendrick berdetak dengan cepat. Noah memberikan tabletnya dan memberikannya pada Kendrick. “Dia berumur empat tahun”. Kendrick yakin sekali bahwa Ruby adal
Elvia melihat penampilannya di depan cermin yang menampilkan tubuhnya yang dibalut dress yang menjuntai sampai ke lantai dengan mode sabrina, terdapat juga potongan kain yang menunjukkan kaki jenjangnya ketika dia berjalan dan dressnya menunjukkan lekuk tubuhnya yang sempurna. “You look beautiful”. Elvia memuji dirinya sendiri ketika melihat penampilannya yang memukau. “Mommy terlihat sangat cantik”. Ruby tidak berhenti menatap Elvia yang terlihat cantik. “Ohh sayang ku kau membuat mommy tersipu”. Elvia mengecup pipi gembul anaknya.Setelah menemani Ruby minum susu Elvia berpamitan kepada Ruby dan meminta Ruby untuk tidur terlebih dahulu dan tidak usah menunggunya pulang. Elvia dan Aksa menjadi pusat perhatian ketika mereka masuk ke dalam ballroom hotel apalagi Elvia sekaraang menjadi perbincangan hangat karena selama ini mereka penasaran dengan sosok penerus keluarga Jhonson. Mereka terpukau melihat aura kencantikan yang menguar dari tubuh Elvia dan Elvia melangkah ke arah Mr. Pat
Kendrick dan Elvia sudah sampai di salah satu gedung apartment milik Kendrick. Kendrick menggendong Elvia untuk keluar dari dalam helikopter. “Badanmu terasa hangat”. Kendrick bisa merasakan suhu tubuh Elvia yang hangat. Kendrick mempercepat langkahnya dan menghiraukan para bodyguard yang menundukkan kepala mereka. “Perintahkan salah satu dokter kemari”. Kata Kendrick kepada bodyguard yang bersamanya di dalam lift. “Baik tuan”. Setelah sampai di kamar Kendrick meletakkan tubuh Elvia dengan hati-hati. Kendrick melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah mandi dan berganti pakaian Kendrick meletakkan punggung tangannya ke dahi Elvia. “Ck! Kenapa dokter itu sangat lama?!”. Bertepatan dengan itu dokter masuk ke dalam kamar Kendrick. “Permisif tuan saya akan memeriksanya”. Kata dokter itu dengan sopan tetapi Kendrick menepis tangan dokter tersebut. “Apakah di Manhattan kehabisan dokter wanita?”. Kata Kendrick dengan tajam. “Maafkan saya tuan”.
Elvia hanya menatap pandangan di depannya dengan datar dan tanpa mereka sadari Elvia memencet tombol lift. Bahkan Kendrick masih terpaku dengan pelukan dari Natassia karena setahu Kendrick Natassia tidak akan kembali dalam waktu dekat. Bunyi lift membuat Kendrick terpaku akan keterkejutannya dan berarti menyusuk Elvia yang sudah berada didalam lift tetapi Kendrick terlambat karena pintu lift sudah tertutup. “Shit”. Kata Kendrick dengan geram dan mengambil handphone didakinya. “Tutup akses jalan keluar dari gedung ini sekarang”. Kata Kendrick dengan nada dingin. “Kau kenapa marah sayang?”. Kata Natassia sambil mengelus lengan Kendrick tetapi Kendrick menghempaskan tangan Natassia. “Menjauhlah dari ku”. Kata Kendrick dengan nada tajam dan Natassia bisa merasakan aura suram dari Kendrick tetapi Natassia terus melangkah ke arah Kendrick. “Apakah kau tidak merindukan ku?”. Kendrick menggeram marah melihat Natassia yang masih menempeli tubuhnya. “Menjauhlah dari ku sebelum aku mematahka
Elvia berjalan ke arah dapur tetapi fokusnya terpaku ke arah pintu ruang tamu yang terbuka. “Ruby sayang?”. Kata Elvia memanggil dan terpaku melihat pemandangan di depannya dimana Kendrick dan Ruby sedang berpelukan. Elvia berdehem sehingga Kendrick melepaskan pelukannya dan Ruby. “Kenapa kau datang kemari Ken?”. Kata Elvia sambil menarik tangan Ruby mendekat padanya dan menggenggam tangan Ruby erat. “Aku hanya ingin bertemu dengan an-“. Kata Kendrick terpotong karena perkataan Elvia. “Ken!”. Suara Elvia naik beberapa oktaf dan membuat Ruby bingung dengan sikap Elvia. “Mommy kenapa?”. Kata Ruby dan Elvia menghembuskan napasnya pelan untuk mengatur emosinya. “Tak apa sayang. Apakah kamu bisa pergi ke ruang makan terlebih dahulu? Mommy akan menyusul mu Okey?”. Elvia mengecup puncuk kepala Ruby dengan penuh kasih sayang. “Baiklah mommy”. Ruby mengecup pipi Elvia dan melangkah pergi dari sana. “Apakah uncle sudah sarapan?”. Kata Ruby berbalik dan menatap Kendrick dengan mata bulatnya
Ruby sangat senang akhirnya bisa pergi ke taman bermain bersama dengan Kendrick. “Ayok!”. Kata Ruby sambil keluar dari mobil dan ingin berlari tetapi Kendrick menangkap tubuh Ruby dan membawanya ke gendongannya. “Jangan lari-lari nanti kau jatuh”. Kata Kendrick sambil mencubit hidung mancung Ruby. “Maaf”. Ruby mengeluarkan cengiran lucunya dan Elvia hanya menatap dengan pandangan sendu kedekatan Kendrick dan juga Ruby. Ruby berjalan ke arah perosotan dan meluncur dengan tertawa yang keras. “Mommy lihat”. Kata Ruby dan membuat Elvia tertawa sekaligus terharu. “Aku tak menyangka dia sudah sebesar ini padahal aku rasa baru kemarin aku melahirkannya”. Kata Elvia sambil mengusap ujung matanya. “Kau sangat cengeng sekali”. Kata Kendrick sambil memberikan Elvia sapu tangannya. “Diam kau!”. Kata Elvia sambil merampas sapu tangan Kendrick dan menghapus air matanya. “Kau sangat pemarah sekali”. Kata Kendrick berjalan menjauhi Elvia dan duduk di salah satu bangku. Ruby berlari ke arah Elvia
Kendrick mencengkeram dagu Natassia sehingga Natassia meringis ngilu. “Aku sudah bilang berhenti membuat ulah tapi kau tidak pernah mendengarkan aku”. Kata Kendrick sambil berbisik di telinga Natassia sehingga membuat Natassia meremang. “Aku hanya tidak ingin mereka mengambil apa yang sudah menjadi milikku Ken”. Kendrick menarik rambut Natassia sehingga air mata Natassia mengalir. “Kau tahu kalau aku sangat membenci dirimu yang selalu murahan ketika berada di dekat ku”. Kata Kendrick dengan nada tajam. “Tapi aku mencintai mu Ken!”. Kata Natassia sambil berbisik lirih. “Tapi aku tidak mencintai mu Nat. Tolong sadarlah”. Kata Kendrick sambil mengguncang tubuh Natassia. “Aku tidak peduli Ken yang aku inginkan hanyalah dirimu”. Kata Natassia memancing emosi Kendrick. “Jangan pernah berharap hal yang mustahil karena hanya Elvia yang berada di hatiku”. Kata Kendrick kemudia meninggalkan Natassia sendirian di apartemennya. “Tak apa jika aku hanya memiliki ragamu karena aku hanya ingin dir