Share

CHAPTER 6

Elvia sangat bersemagat untuk pergi ke bandara untuk menjemput Ruby anak kesayangannya walaupun tadi Elvia sempat merasa jengkel dengan respon Kendrick. "Mommy!!!". Senyum Elvia mengembang mendengar teriakan anak kesayangannya itu. Ruby melompat ke dalam pelukan Elvia sehingga badan Elvia sedikit terhuyung ke belakang.

"Mommy sungguh merindukan mu gadis kecil". Elvia mengecup seluruh permukaan Ruby sehingga Ruby merasa sangat geli. "Mommy stop gelii". Ruby mencoba mendorong wajah Elvia dengan tangan mungilnya. "Dunia terasa milik berdua yah". Elvia tertawa mendengar perkataan Aksa dan maju memeluk tubuh Aksa. "Terima kasih sudah mau menjemput anak nakal ini". Ruby yang mendengar perkataan Elvia pun cemberut.

"Aku tidak nakal mommy". Ruby mengerucutkan bibirnya ke depan. "Mommy cuman bercanda saja sayang". Mereka pun melangkah ke arah parkiran mobil dan Elvia mendudukan Ruby di car seat dan Aksa yang mengemudikan mobil. Di dalam mobil Elvia dan Ruby bercerita banyak hal dan sesekali Aksa menanggapi perkataan mereka. Mata Ruby berbinar ketika melihat kedai ice cream.

"Mommy apakah aku bisa mendapatkan ice cream?". Ruby menatap Elvia dengan mata berbinar sehingga Elvia tak kuasa menolak permintaannya. "Oke baiklah anak manis". Aksa memberhentikan mobilnya dan Elvia memakaikan Ruby topi sehingga wajah Ruby tidak kelihatan. "Kenapa aku harus menggunakan topi mommy?". Elvia berjongkok di depan Ruby.

"Mommy hanya tidak ingin wajah cantik mu terkena matahari panas, jadi kamu harus memakai topi okay?". Ruby yang pada dasarnya suka menuruti permintaan Elvia pun menganggukkan kepalanya. "Yuhuu ice cream". Elvia tertawa mendengar perkataan Ruby yang sangat bersemangat karena Elvia jarang memberikan Ruby makanan manis dan sangat menjaga pola makan Ruby.

Elvia masuk ke dalam kedai ice cream sambil menggandeng tangan Ruby dengan erat. Mata Ruby berbinar melihat berbagai macam ice cream dan Ruby sangat menyukai ice cream vanilla karena rasanya yang manis dan aromanya juga sangat memanjakan hidung mancungnya yang mungil.

Elvia langsung memesan ice cream rasa vanilla karena tahu Ruby sangat menyuaki ice cream tersebut dan Elvia teringat dulu juga Kendrick sangat tergila-gila dengan ice cream rasa vanilla. Elvia memandangi Ruby yang makan ice creamnya dengan lahap. "Apakah kamu menyukai ice cream mu?". Ruby mengangguk dengan semangat. "Rasanya enak sekali mommy". Elvia mencubit pipi gembul Ruby karena pipi Ruby sangatlah tembem dan berwarna kemerahan.

Ruby sesekali memandang ke arah jendela sambil memandangi orang-orang yang berjalan kaki dan matanya terpaku pada seorang pria tampan yang sedang yang sedang berjalan bersama temannya. “Mommy pria itu sangat tampan bukan?”. Elvia yang melirik ke arah pria yang sedang di tunjuk oleh anaknya pun menoleh dan tatapannya terpaku ke arah Kendrick dan Noah yang baru saja keluar dari restoran.

Elvia menepuk jidatnya karena baru menyadari kalau kedai ice cream ini dekat dengan restoran yang tadi ia makan bersama Kendrick. "Habiskan makanan mu anak manis uncle tidak mau kau tersedak". kata Aksa dan Ruby menganggukkan kepalanya walaupun mata bulatnya masih memandang lekat ke arah Kendrick yang sedang memasang wajah datar.

Setelah Ruby selesai makan ice cream dengan cepat Elvia meletakkan beberapa lembar uang dan menggendong Ruby yang terlihat mengantuk karena salah satu kebiasaan Ruby ketika selesai makan adalah mengantuk. Elvia mempercepat langkahnya ketika Kendrick dan Noah berjalan ke arah mereka. "Aksa bisakah kau mengambil syal di dalam mobil ku?". Raut wajah Elvia terlihat panik ketika mata tajam Kendrick mengarah padanya.

Aksa dengan cepat berlari ke arah mobil dan mengambilkan syal untuk menutup sebagian wajah Ruby karena Ruby bergerak gelisah ketika Elvia mencoba untuk memakaikannya topi. Aksa meletakkan tangannya di pinggang Elvia sedangkan Elvia memasang wajah setenang mungkin. "Kita berjumpa lagi El". Kata Kendrick walaupun matanya sedang menatap Ruby yang ada di gendongan Elvia.

Elvia hanya tersenyum menanggapi perkataan Kendrick. "Kalau begitu kami permisi dulu". Kata Aksa berpamitan dan mereka mengentikan langkah kaki mereka karena perkataan Kendrick. "Siapa anak kecil ini?". Elvia menegang. "Aku rasa ini bukan urusan mu Ken". Elvia semakin mengeratkan gendongan Ruby.

Elvia langsung berjalan meninggalkan Kendrick dan Noah yang sedang menatap mereka dengan raut wajah yang sulit diartikan bertepatan dengan itu mata Ruby terbuka dan menatap ke arah Kendrick dengan tatapan polosnya walaupun sebagian wajahnya tertutupi syal. Sedangkan Kendrick sempat membeku melihat warna mata yang sangat mirip dengannya tetapi tatapan mereka tak berlangsung lama karena Ruby kembali menutup matanya.

Kendrick masih menatap mobil Elvia dengan tatapan tajamnya. "Cari tahu tentang anak yang digendong Elvia tadi dan aku tunggu hasilnya malam ini". Kata kendrick dan Noah hanya mengangguk karena ia juga cukup penasaran dengan anak yang digendong Elvia tadi. "Apakah kau lihat warna mata anak itu?". Kata Noah. "Warna matanya sangat persis dengan warna matamu Ken". Noah melanjutkan perkataannya.

Sedangkan Kendrick hanya diam dengan pemikiran berkecamuk. "Apakah waktu kau berhubungan badan dengan Elvia kau menggunakan pengaman?". Kendrick ingat waktu itu ia sama sekali tidak memakai pengaman dan ia melakukannya berulang kali dengan Elvia. "Aku tidak yakin dengan pernyataan mu Noah karena tidak mungkin aku menghasilkan anak dalam hubungan semalam dan bisa saja itu adalah keponakan Elvia". Kata Kendrick walaupun sejujurnya dia tidak yakin dengan perkataanya.

Sedangkan di dalam mobil Elvia terus memasang wajah khawatir. "Aku takut Kendrick akan mencari tahu tentang Ruby dan mengambil Ruby dari ku". Elvia menundukkan kepalanya dan air matanya mulai mengenang di pelupuk matanya. "Heii tenanglah oke?". Aksa memberhentikan mobil di salah satu jalan yang sepi dan membawa tubuh Elvia ke dalam pelukannya.

"Aku sudah menutupi identitas Ruby dengan sangat baik dan percayalah pada ku". Kata Aksa mencoba membuat Elvia tenang tetapi kata-katanya saat ini tidak membuahkan hasil karena Elvia menangis. "Kau tidak mengenalnya dengan baik Aksa, Kendrick adalah pria berbahaya dan dia bisa mendapatkan apa saja yang ia mau". Kata Elvia dengan frustasi.

"Aku harus bagaimana lagi Aksa? Aku sangat takut Kendrick mengambil Ruby hanya Ruby satu-satunya penyemangat dalam hidupku dan aku tidak bisa hidup tanpanya". Aksa melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Elvia. "Tenanglah oke dan percayakan padaku, Aku akan berusaha semampu ku untuk menjaga kalian". Aksa menatap Elvia dengan tatapan penuh sendu tetapi terdapat keyakinan dalam mata Aksa sehingga membuat Elvia merasa lebih tenang.

Sedangkan Ruby terbangun mendengar isakan tangis dari Elvia. “Mommy kenapa?”. Elvia menggeleng kepalanya tetapi air matanya terus mengalir karena melihat Ruby. “Apakah Ruby nakal sehingga mommy menangis?”. Elvia menggeleng dan menutup mukanya.

“Mommy cuman lelah sayang”. Ruby menatap Elvia dengan tatapan polosnya. “Mommy menangis karena orang yang bernama Kendrick?”. Tubuh Elvia kembali menegang mendengar perkataan Ruby.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status