Kendrick bangun dengan kepala yang terasa pening karena semalam Kendrick menghabiskan waktunya untuk meminum alkohol di salah satu club miliknya untuk melampiaskan kemarahannya karena kedekatan Aksa dan Elvia. Kendrick memijit kepalanya yang sangat sakit dan Kendrick melihat kalau jam sudah menujukkan pukul setengah delapan pagi.
Kendrick bergegas untuk bersiap ke kantor karena ada meeting penting hari ini bersama beberapa kolega bisnisnya terkait dengan pembangunan hotel di Labuan Bajo dan artinya hari ini Kendrick akan bertemu dengan Elvia. Kendrick melebarkan senyumannya dan merasa lebih semangat hari ini.
“Selamat pagi tuan, kau terlihat lebih bersemangat hari ini”. Kata Noah Matthew Benedict yang merupakan sekertaris dari Kendrick dan Noah juga merupakan teman dekat dari Kendrick dari jaman mereka masih kuliah. “Apakah jadwal ku hari ini padat?”. Kata Kendrick sambil memakai jasnya yang berwarna hitam. Noah pun membuka tabletnya dan melihat jadwal Kendrick dan membacakan keseluruhan jadwal dari Kendrick yang cukup padat hari ini.
“Oke baiklah”. Noah mengerutkan dahinya karena tidak mengerti dengan tanggapan Kendrick yang jauh dari ekspetasinya. “Apa yang aku lewatkan beberapa hari ini sehingga perubahan mu terlihat drastis?”. Noah berjalan di belakang Kendrick yang sedang menuruni tangga yang cukup banyak. “Hei jawab pertanyaan ku!”. Kata Noah dengan ngengas karena Kendrick cuman diam.
“Kau sangat cerewet sekali hari ini”. Noah memutar bola matanya mendengar perkataan Kendrick yang tidak sesuai dengan perkataanya. “Aku hanya beberapa hari pergi ke Paris dan kau sudah terlihat aneh apalagi kalau aku pergi bertahun-tahun pasti aku tidak akan mengenali perubahan mu lagi”. Kata Noah dengan dramatis.
“Seharusnya kau beralih profesi saja menjadi aktor dari pada menjadi sekertaris ku”. Kendrick duduk di meja makan dan mulai menikmati kopi paginya yang terasa lebih nikmat hari ini. “Aku lebih suka bekerja bersama mu karena gaji yang aku terima sangat luar biasa”. Kendrick pun akhirnya memutar bola matanya malas. “Lebih baik kau duduk dan makan”. Noah pun duduk bersama dengan Kendrick dan menikmati sarapan pagi mereka.
Kendrick hari ini memilih untuk mengendarai mobilnya sendiri dan Kendrick masuk ke garasinya yang penuh dengan mobil-mobil dengan harga yang fantastis. Pilihan Kendrick jatuh kepada Audi RSQ8 dan mulai melajukan mobilnya bersama dengan Noah.
Elvia keluar dari mobilnya sendirian karena hari ini Aksa menjemputnya Ruby dan kaki jenjang Elvia mulai melangkah masuk ke dalam perusahaan milik Kendrick. Elvia sempat terpaku dengan dengan desain interior yang terlihat mewah tetapi elegan. Salah satu resepsionis menyambut Elvia karena sudah di perintahkan oleh Kendrick. “Selamat pagi Mrs. Johnson saya bertugas untuk mengantarkan anda ke ruangan rapat”. Kata resepsionis tersebut dengan sopan.
“Terima kasih”. Kata Elvia dengan senyuman manis dan mereka melangkah ke arah lift yang sudah tersedia khusus untuk para petinggi perusahaan. Ketika pintu lift hampir tertutup seseorang menahannya menggunakan tangannya dan orang itu adalah Kendrick.
Elvia memundurkan langkahnya karena tidak ingin berdiri sejajar dengan Kendrick sedangkan Noah sangat terkejut melihat kehadiran Elvia di perusahaan Kendrick. “Haii El lama tak berjumpa bagaimana kabarmu?”. Kata Noah sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Elvia. “Aku baik dan bagaimana kabarmu?”. Kata Elvia dengan ramah sehingga membuat Kendrick mendengus.
“Aku baik juga dan kau terlihat semakin cantik saja”. Kata Noah dengan jujur dan membuat Elvia hanya tersenyum karena merasakan hawa yang mulai tidak mengenakan di dalam lift sedangkan Noah si pembuat ulah tidak menyadari perubahan situasi yang ada. Mereka bertiga pun masuk kedalam ruangan rapat dan orang-orang yang ada di sana bangun dan membungkukan tubuh mereka.
“Selamat pagi semua, hari ini kita akan membahas kembali tentang pembangunan hotel yang akan dilakukan di Labuan bajo”. Kata Kendrick memulai rapat mereka dan mempersilahkan Elvia untuk menjelaskan kembali tentang perencanan mereka untuk membeli barang-barang untuk pembangunan hotel. “Menurut saya kita lebih baik memakai orang-orang lokal yang ada di Labuan Bajo dan kita juga bisa mendiskusikan harga para pekerja lokal yang ada di Indonesia”. Kendrick terus memperhatikan Elvia yang sedang berbicara dan hal itu tidak luput dari pengamatan Noah.
“Kenapa kita tidak menggunakan orang-orang dari New York yang lebih banyak pengalaman? Saya bisa mengirimkan pekerja-pekerja dari sini menggunakan pesawat pribadi saya”. Kata Kendrick dan Elvia melihat ke arah Kendrick. “ Saya awalnya berpikiran sama seperti anda tetapi apa salahnya kita menggunakan pekerja lokal yang ada di sana karena pasti mereka lebih mengerti pembanguna yang cocok dengan selera orang-orang Indonesia dan bukan hanya itu saja kita bisa membangun relasi dengan orang-orang yang ada di Indonesia”. Kendrick cukup terpukau dengan pemikiran Elvia saat ini.
“Menurut saya apa yang disampaikan oleh Mrs.Jhonson tidak ada salahnya dan kita juga bisa mengurangi anggaran pengeluaran untuk para pekerja karena biaya pekerjaan untuk pekerja loka lebih murah dibandingkan kita menggunakan pekerja yang ada di sini”. Kata Noah mendukung opini Elvia.
Kendrick akhirnya menyetuji saran dari Elvia dan rapat hari ini berjalan dengan baik. Kendrick juga baru menyadari kalau sedari tadi Elvia sendirian tanpa sekertarisnya. Elvia membereskan barang-barangnya dan fokusnya teralihkan ketika nama Aksa muncul di layar. Elvia tersenyum sopan sebagai bentuk tanda pamit kepada Noah dan Kendrick.
“Haii Aksa ada apa?”. Raut wajah Kendrick terlihat tidak suka ketika mendengar nama Aksa dan Kendrick terus mengikuti langkah kaki Elvia dari belakang bersama dengan Noah. “Apa kamu serius?”. Kata Elvia dengan mata yang berbinar. “aku juga sangat merindukan mu dan aku akan menjemputmu nanti”. Kata Elvia ketika Ruby berbicara kepadanya tetapi Kendrick menganggap kalau itu adalah Aksa.
Elvia masih berdiri di depan kaca yang menampilkan bangunan-bangunan yang terlihat pendek dari perusahaan milik Kendrick. “Aku pikir kau akan berangkat pagi ini tetapi ternyata kau berangkat dari malam”. Kata Elvia terharu karena Aksa langsung berangkat ke Italia dan lebih tepatnya ke Roma. Elvia semakin larut dalam percakapannya dengan Aksa dan juga Ruby dan ketika dia berbalik dia baru menyadari kalau Kendrick sedang menatapnya dengan tajam.
“Aku harus pergi sekarang dan aku mencintai mu”. Kata Elvia yang ditujukan untuk Ruby dan Kendrick semakin emosi mendengar perkataan. Kendrick melangkah kearah Elvia dengan muka merah padam dan Elvia menelan ludahnya gugup melihat tatapan Kendrick yang tajam. “Ada apa Mr. Sylvester?”. Elvia mencoba untuk menghiraukan tatapan tajam Kendrick.
“Jika tidak ada yang ingin kau katakan maka saya pamit undur diri Mr. Sylvester”. Elvia membalikkan badannya untuk pergi dari sana tetapi Kendrick menarik tangannya cukup kuat sehingga Elvia menabrak dada bidang Kendrick. “berhenti bersikap formal kepada ku El”. Kendrick memajukan wajahnya dan membuat Elvia menahan napasnya. “Lepaskan aku Ken”. Elvia memberontak dan menatap Noah dengan tatapan minta tolong.
“Apa kau bergitu cepat melupakan ku sehingga begitu gampang kau mengungkapkan kata cinta kepada orang lain?”. Kata Kendrick dengan geram dan menarik Elvia semakin dekat padanya sehingga tubuh mereka menempel sempurna. “Aku bebas untuk mengungkapkan rasa cinta ku pada siapa saja”. Elvia dengan sekuat tenaga mendorong Kendrick dan akhirnya Elvia terbebas.
“Dan satu lagi jangan pernah ikut campur dalam kehidupan ku karena kau hanyalah orang dari masa laluku”. Elvia langsung berlari pergi karena takut Kendrick akan menahannya lagi seperti tadi. Kendrick mengajak rambutnya dan napasnya memburu. “Seharusnya kau tak perlu keras seperti itu padanya Ken jika kamu seperti itu terus maka kau tidak akan bisa mendapatkan hatinya kembali”. Noah menepuk pundak Kendrick beberapa kali dan membuat Kendrick menghembuskan napasnya dan mengatur emosinya.
Elvia berulang kali menghapus air mata yang jatuh tetapi tetap saja air matanya terus mengalir membasahi pipinya. “Kenapa air mata ini terus mengalir sih?”. Kata Elvia sambil seunggukan. Elvia sedang duduk di ruang kerjanya dan terus menangis ketika kembali dari perusahaan milik Kendrick. Elvia berulang kali menghembuskan napasnya untuk menetralkan rasa sesak didadanya. Elvia hanya tidak suka cara Kendrick yang memperlakukannya dengan kasar dan tindakan Kendrick yang seperti pria yang cemburu pada wanitanya padahal hubungan mereka telah kandas sejak empat tahun yang lalu. Elvia akhrinya masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat berantakan saat menangis. Elvia mencoba fokus pada berkas-berkas yang harus diperiksanya tetapi pandangannya jatuh kepada undangan yang ada dimejanya. “Apa ini?”. Ternyata undangan itu dari salah satu kolega bisnisnya dan acara yang diadakan besok malam. “Huft aku sungguh malas mengikuti acara seperti ini tetapi aku tidak mempunyai pili
Elvia sangat bersemagat untuk pergi ke bandara untuk menjemput Ruby anak kesayangannya walaupun tadi Elvia sempat merasa jengkel dengan respon Kendrick. "Mommy!!!". Senyum Elvia mengembang mendengar teriakan anak kesayangannya itu. Ruby melompat ke dalam pelukan Elvia sehingga badan Elvia sedikit terhuyung ke belakang. "Mommy sungguh merindukan mu gadis kecil". Elvia mengecup seluruh permukaan Ruby sehingga Ruby merasa sangat geli. "Mommy stop gelii". Ruby mencoba mendorong wajah Elvia dengan tangan mungilnya. "Dunia terasa milik berdua yah". Elvia tertawa mendengar perkataan Aksa dan maju memeluk tubuh Aksa. "Terima kasih sudah mau menjemput anak nakal ini". Ruby yang mendengar perkataan Elvia pun cemberut. "Aku tidak nakal mommy". Ruby mengerucutkan bibirnya ke depan. "Mommy cuman bercanda saja sayang". Mereka pun melangkah ke arah parkiran mobil dan Elvia mendudukan Ruby di car seat dan Aksa yang mengemudikan mobil. Di dalam mobil Elvia dan Ruby bercerita banyak hal dan sesekal
Elvia melangkah ke kamar Ruby dan melihat Ruby yang masih tidur pulas. Elvia membuka gorden sehingga cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar Ruby. "ayok bangun sweetheart, Mommy tidak ingin kau melewatkan jam sarapan mu". Ruby membelakangi Elvia sehingga Elvia menggelengkan kepalanya melihat putrinya. Ruby menutup seluruh tubuhnya dengan kain dan merengek kepada Elvia. "Mommy biarkan aku tidur lima menit lagi". Elvia sebenarnya tidak tega tetapi Elvia tidak ingin Ruby sakit nantinya. "Ayok bangun sekarang atau mommy potong jam nonton mu". Ruby langsung menyibakkan selimutnya dan menatap Elvia dengan pandangan berkaca-kaca. Ruby merentangkan tangannya sehingga Elvia menggendong Ruby dan membawanya ke kamar mandi. Elvia memandikan Ruby yang masih terlihat mengantuk sehingga membuat Elvia gemas sekali dengan tingkah Ruby. "Nah anak Mommy sudah cantik". Elvia mengepang rambut Ruby yang panjang sehingga membuat Ruby kelihatan manis hari ini. "Mommy aku mau di gendong lagi". Elvia
Kendrick baru selesai melakukan ritual mandinya dan Kendrick terlihat hot sekali dengan tetesan air yang turun dari rambutnya dan dada bidangnya yang mengkilat karena air. Kendrick hanya memakai celana pendek dan keluar dari kamarnya. “Apakah kau tidak punya uang sehingga setiap malam kau datang makan di rumah ku?”. Kata Kendrick sambil melihat Noah yang sedang makan dengan lahap bahkan Noah tidak menunggu Kendrick. “Aku malas makan sendirian dan lagipula kau tidak akan miskin karena telah memberi ku makan tiap hari”. Kata Noah dengan acuh tak acuh. Mereka berdua makan dalam keheningan karena Kendrick juga sedang malas berbicara. “Aku sudah mencari tahu tentang Ruby”. Kendrick menghentikan suapannya dan memandang penuh ke arah Noah. “Dia ternyata adalah anak Elvia dan aku sangat susah mendapatkan informasi tentang Ruby”. Jantung Kendrick berdetak dengan cepat. Noah memberikan tabletnya dan memberikannya pada Kendrick. “Dia berumur empat tahun”. Kendrick yakin sekali bahwa Ruby adal
Elvia melihat penampilannya di depan cermin yang menampilkan tubuhnya yang dibalut dress yang menjuntai sampai ke lantai dengan mode sabrina, terdapat juga potongan kain yang menunjukkan kaki jenjangnya ketika dia berjalan dan dressnya menunjukkan lekuk tubuhnya yang sempurna. “You look beautiful”. Elvia memuji dirinya sendiri ketika melihat penampilannya yang memukau. “Mommy terlihat sangat cantik”. Ruby tidak berhenti menatap Elvia yang terlihat cantik. “Ohh sayang ku kau membuat mommy tersipu”. Elvia mengecup pipi gembul anaknya.Setelah menemani Ruby minum susu Elvia berpamitan kepada Ruby dan meminta Ruby untuk tidur terlebih dahulu dan tidak usah menunggunya pulang. Elvia dan Aksa menjadi pusat perhatian ketika mereka masuk ke dalam ballroom hotel apalagi Elvia sekaraang menjadi perbincangan hangat karena selama ini mereka penasaran dengan sosok penerus keluarga Jhonson. Mereka terpukau melihat aura kencantikan yang menguar dari tubuh Elvia dan Elvia melangkah ke arah Mr. Pat
Kendrick dan Elvia sudah sampai di salah satu gedung apartment milik Kendrick. Kendrick menggendong Elvia untuk keluar dari dalam helikopter. “Badanmu terasa hangat”. Kendrick bisa merasakan suhu tubuh Elvia yang hangat. Kendrick mempercepat langkahnya dan menghiraukan para bodyguard yang menundukkan kepala mereka. “Perintahkan salah satu dokter kemari”. Kata Kendrick kepada bodyguard yang bersamanya di dalam lift. “Baik tuan”. Setelah sampai di kamar Kendrick meletakkan tubuh Elvia dengan hati-hati. Kendrick melangkah ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah mandi dan berganti pakaian Kendrick meletakkan punggung tangannya ke dahi Elvia. “Ck! Kenapa dokter itu sangat lama?!”. Bertepatan dengan itu dokter masuk ke dalam kamar Kendrick. “Permisif tuan saya akan memeriksanya”. Kata dokter itu dengan sopan tetapi Kendrick menepis tangan dokter tersebut. “Apakah di Manhattan kehabisan dokter wanita?”. Kata Kendrick dengan tajam. “Maafkan saya tuan”.
Elvia hanya menatap pandangan di depannya dengan datar dan tanpa mereka sadari Elvia memencet tombol lift. Bahkan Kendrick masih terpaku dengan pelukan dari Natassia karena setahu Kendrick Natassia tidak akan kembali dalam waktu dekat. Bunyi lift membuat Kendrick terpaku akan keterkejutannya dan berarti menyusuk Elvia yang sudah berada didalam lift tetapi Kendrick terlambat karena pintu lift sudah tertutup. “Shit”. Kata Kendrick dengan geram dan mengambil handphone didakinya. “Tutup akses jalan keluar dari gedung ini sekarang”. Kata Kendrick dengan nada dingin. “Kau kenapa marah sayang?”. Kata Natassia sambil mengelus lengan Kendrick tetapi Kendrick menghempaskan tangan Natassia. “Menjauhlah dari ku”. Kata Kendrick dengan nada tajam dan Natassia bisa merasakan aura suram dari Kendrick tetapi Natassia terus melangkah ke arah Kendrick. “Apakah kau tidak merindukan ku?”. Kendrick menggeram marah melihat Natassia yang masih menempeli tubuhnya. “Menjauhlah dari ku sebelum aku mematahka
Elvia berjalan ke arah dapur tetapi fokusnya terpaku ke arah pintu ruang tamu yang terbuka. “Ruby sayang?”. Kata Elvia memanggil dan terpaku melihat pemandangan di depannya dimana Kendrick dan Ruby sedang berpelukan. Elvia berdehem sehingga Kendrick melepaskan pelukannya dan Ruby. “Kenapa kau datang kemari Ken?”. Kata Elvia sambil menarik tangan Ruby mendekat padanya dan menggenggam tangan Ruby erat. “Aku hanya ingin bertemu dengan an-“. Kata Kendrick terpotong karena perkataan Elvia. “Ken!”. Suara Elvia naik beberapa oktaf dan membuat Ruby bingung dengan sikap Elvia. “Mommy kenapa?”. Kata Ruby dan Elvia menghembuskan napasnya pelan untuk mengatur emosinya. “Tak apa sayang. Apakah kamu bisa pergi ke ruang makan terlebih dahulu? Mommy akan menyusul mu Okey?”. Elvia mengecup puncuk kepala Ruby dengan penuh kasih sayang. “Baiklah mommy”. Ruby mengecup pipi Elvia dan melangkah pergi dari sana. “Apakah uncle sudah sarapan?”. Kata Ruby berbalik dan menatap Kendrick dengan mata bulatnya