Apakah Sarah akan mendapatkan jawaban atas keingintahuannya?
🏵️🏵️🏵️ “Salah satunya Kevin, yang sekarang jadi adik ipar kita. Terus, Reno. Karyawan-karyawan di kantor. Satu lagi ... kata Tasya teman satu sekolah kalian.” Wisnu menyebutkan orang-orang yang mengagumi istrinya sambil meruncingkan bibir. “Itu nggak benar, Mas.” “Itu kenyataan, Sayang. Tapi nggak masalah. Toh, yang berhasil milikin kamu hanya aku. Kamu menyerahkan diri seutuhnya hanya padaku.” Wisnu pun turut berbaring di samping Sarah lalu memeluk wanita itu. Wisnu kini menyadari bahwa hidup bersama Sarah merupakan anugerah terindah untuknya. Walaupun laki-laki itu awalnya menolak perasaannya untuk Sarah dan yakin hanya mencintai Sandra, tetapi pada kenyataan saat ini, dia justru bersatu dengan wanita yang dulu sangat dia benci tersebut. 🏵️🏵️🏵️ Keesokan hari .... Setelah Wisnu dan ayahnya berangkat ke kantor, Sarah kembali mengalami mual seperti kemarin. Namun kali ini, rasa itu muncul lebih sering dari sebelumnya. Sarah pun menyerahkan Wira kepada sang ibu mertua lalu
🏵️🏵️🏵️ “Walaupun dulu Mas selalu kasar sama saya, tapi saya tetap bangga menjadi istri Mas.” “Saya merasa menjadi wanita paling beruntung karena dinikahi pria tampan seperti Mas. Saya nggak pernah menyesal hidup bersama Mas, walaupun pernikahan kita berawal dari sebuah janji.” “Janji itu telah menyadarkan saya kalau Mas suami idaman saya. Mas tetap yang terbaik.” “Bangun, Mas. Apa Mas nggak ingin merasakan keberadaan calon anak kedua kita?” Sarah mendekatkan tangan Wisnu ke perutnya. “Rasakanlah keberadaan anak kita, Mas. Dia sama seperti Wira, sangat membutuhkan papanya.” Wisnu belum memberikan respons sedikit pun. Sarah akhirnya membenamkan wajahnya ke dada sang suami tercinta. Dia belum mampu membendung air matanya agar tidak jatuh. Wanita itu sangat takut karena setelah beberapa menit berlalu, Wisnu masih terdiam sama seperti saat dirinya baru tiba di ruangan itu. “Kamu kenapa, Sayang?” Sarah terkejut mendengar suara Wisnu. Dia pun segera mengangkat wajah dari dada laki-
🏵️🏵️🏵️"Menikahlah dengan saya, saya akan menyelamatkan ayahmu." Wisnu Pratama memberikan solusi yang sangat menyakitkan kepada Sarah Adelia. Saat ini, Sarah sedang menangis di rumah sakit setelah mendengar penjelasan dokter yang menangani ayahnya.Sarah tidak pernah menyangka akan mendengar tawaran yang Wisnu berikan kepada dirinya. Dia juga tidak mampu membayangkan jika harus menjalani hidup bersama lelaki yang usianya terpaut dua belas tahun darinya. Di samping itu, Wisnu juga termasuk pria yang sangat kasar dan tidak peduli terhadap orang lain.Sarah merasa heran, kenapa tiba-tiba mantan bosnya itu memberikan penawaran kepadanya. Dia tidak percaya bahwa seorang Wisnu Pratama melakukan hal seperti itu. Banyak pekerja Wisnu di kantor yang mengatakan bahwa laki-laki tersebut tidak pernah tertarik untuk menikah.“Maaf, Pak, jika Bapak bersedia untuk membantu, saya hanya ingin meminta Bapak agar bersedia meminjamkan uang kepada saya. Saya janji akan membayarnya.” Sarah berharap men
🏵️🏵️🏵️Sarah tidak kuasa menolak keinginan laki-laki yang telah menikahinya. Namun, dia juga belum mampu untuk ikhlas atas penyerahan diri kepada sang suami. Sarah melakukan semua itu hanya karena sebuah janji yang telah dia sepakati bersama Wisnu.Sarah harus berkorban demi keselamatan ayahnya tercinta. Dia tidak peduli dengan syarat yang diberikan Wisnu kala itu. Walaupun dengan berat hati, wanita berparas cantik itu bersedia menjadi pendamping hidup laki-laki yang tidak pernah dia cintai.Kesepakatan itu terjadi begitu saja. Sarah dihadapkan pada situasi yang sangat berat. Dia tidak menemukan jalan keluar untuk mendapatkan biaya operasi ayahnya. Sarah berusaha meminta bantuan kepada kerabat, tetapi tidak mendapatkan hasil.Janji yang telah Sarah sepakati bersama Wisnu, akhirnya kini telah membawanya ke dalam kehidupan yang sebenarnya tidak dia harapkan. Sesuatu yang paling berharga dalam dirinya telah dia serahkan kepada laki-laki itu. “Kamu nggak perlu nangis. Saya mendapatkan
🏵️🏵️🏵️Sarah anak yang sangat berbakti kepada orang tua. Di samping itu, dia juga selalu memberikan apa yang dibutuhkan sang ayah dan ibu. Berkat prestasi yang diraih saat duduk di bangku sekolah, Sarah memperoleh beasiswa yang akhirnya digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.Pak Dimas dan Bu Ratna selalu mengaku bangga memiliki anak seperti Sarah. Mereka bahkan sangat berterima kasih karena sang putri tercinta dengan ikhlas membantu beban keluarga. Sarah sosok yang penurut, pengalah, dan penyayang.Sarah sering mengabaikan keinginan bahkan kebahagiaannya demi orang tua yang sangat dia cintai. Itu yang Sarah lakukan hingga kini harus mengalami rasa sakit akibat kemauan sang suami yang tidak mampu dia tolak.Wisnu sama sekali tidak mengerti bagaimana perasaan Sarah yang masih termasuk belia, tetapi harus memenuhi kehendaknya. Apa yang dialami wanita pemilik mata sendu itu adalah bentuk kekasaran dari suaminya.“Kamu ngapain di dalam?” Wisnu mengetuk pintu kamar mand
🏵️🏵️🏵️Mentari pagi ini telah menunjukkan wajahnya. Sinar terang yang dipancarkan selalu mampu menerangi benda yang berada di bawahnya. Makhluk yang ada di bumi juga dapat merasakan kehangatannya. Sungguh agung Zat yang telah menciptakannya.Kehangatan sinar matahari itu seharusnya dapat Sarah rasakan. Namun, hampir setiap hari dirinya selalu merasa menggigil ketakutan karena hardikan sang suami. Walaupun pernikahan Sarah dan Wisnu sudah memasuki usia dua minggu, sikap yang Wisnu tunjukkan justru makin tidak menghargai istrinya.Seperti yang terjadi tadi pagi saat Sarah membangunkan Wisnu. Laki-laki itu dengan kasar mendorong tubuh sang istri hingga terduduk di lantai. Sarah sering bingung, kenapa Wisnu bersikap seolah-olah sangat membenci dirinya. Sikap kasar itu melebihi apa yang dirasakan ketika magang di kantor sang suami kala itu.“Kenapa Mas membenci saya? Apa salah saya?” Sarah pun memberanikan diri melontarkan pertanyaan itu kepada Wisnu.“Karena saya tidak mencintaimu!” Wi
🏵️🏵️🏵️Setelah selesai menikmati makan malam bersama, Wisnu memilih duduk di taman belakang rumah. Laki-laki itu termenung karena ingatannya tertuju kepada wanita yang sangat dia cintai hingga saat ini.Tiga tahun lamanya, Wisnu menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih bersama Sandra. Kedua insan itu telah sepakat akan melanjutkan ikatan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan.Akan tetapi, kenyataan kadang tidak seindah harapan. Sandra dan keluarganya tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Satu hal yang Wisnu ketahui kala itu, bahwa perusahaan milik keluarga sang kekasih mengalami pailit.Wisnu tidak pernah mempermasalahkan keadaan keluarga Sandra yang tidak seperti dulu lagi. Laki-laki itu ikhlas menerima sang pujaan hati apa adanya. Dia tetap ingin menjadikan Sandra sebagai pendamping hidupnya.“Apa kamu akan tetap mencintaiku setelah mengetahui keadaan keluargaku yang sekarang, Mas?” tanya Sandra kala itu kepada Wisnu.“Kenapa kamu bertanya seperti itu, Sayang? Aku mencinta
🏵️🏵️🏵️ Cinta itu kadang tidak dapat dimengerti. Ketika Sarah selalu bersabar menjadi pendamping hidup Wisnu, sang suami justru memberikan hatinya kepada wanita lain. Wisnu tidak pernah menganggap Sarah sebagai seseorang yang telah hadir dalam kehidupannya. Sekarang Wisnu justru memiliki niat untuk mengusir Sarah dari rumah setelah mengetahui kehadiran Sandra di Surabaya. Laki-laki itu tidak pernah menyadari bahwa wanita yang sudah dia nikahi ternyata menyimpan cinta untuknya. Sarah tidak mampu menepiskan perasaan yang tiba-tiba tumbuh untuk sang suami. Dia sangat sadar kalau Wisnu selalu menyakiti dirinya hampir setiap hari. Namun, rasa yang telah ada kini tidak dapat terelakkan. Sarah mencoba untuk kuat menerima kenyataan pahit yang terjadi kepadanya. Dia pun memejamkan mata dan berharap segera tiba ke alam mimpi agar dapat mengurangi rasa sakit yang kini datang menghampiri dirinya. “Saya yakin, kamu pasti dengar pembicaraan saya di telepon.” Sarah tiba-tiba terkejut mendengar