Share

Ambisi dan Naluri

“Hah, Daddy selalu saja berkilah. Aku sampai bosan mendengar alasanmu yang itu-itu saja.”

Martin menyindir George dengan tatapan remeh. Pria itu sudah setengah kesal menghadapi ayahnya. Dia tahu, kalau George selalu membanggakan Hugo dibanding dirinya.

“Bukan seperti itu, Son. Hanya saja…,” balas George, tapi menggantung ucapannya.

“Hanya apa, Dad? Aku sudah lelah mengalah dengan Damian sialan itu! Sudah saatnya aku mendapatkan hakku sebagai putra di keluarga Cornelius ini!” bentak Martin tanpa sengaja.

Mendengar hal itu, George mengusap wajahnya dengan kasar. “Dengarkan aku, Son. Ak–“ (ucapan pria itu terpotong karena kedatangan Melda secara tiba-tiba).

“Kue jahenya sudah siap!” pekik Melda. Mata wanita itu kemudian meneliti dua orang pria yang saling berpandangan dengan intens, hingga membuatnya membuka suara kembali, “Hei, ada apa dengan kalian berdua?”

George pun segera memutuskan pandangan dari sang putra, lalu tatapannya beralih pada istrinya. “Tidak ada apa-apa, Sayang. Bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status