Share

Bab 3 Peringatan

Author: Lenijuli
last update Last Updated: 2024-08-07 15:59:28

Valerie meringis ketika menggerakkan kakinya. Pinggangnya sangat sakit. Dia lupa berapa kali melakukannya, sepertinya Logan sudah tidak sabar untuk segera mendapatkan pewaris yang dia inginkan. Bukankah itu bagus? Semakin cepat, semakin baik.

Valerie berbalik, dia kira Logan masih tidur bersama dengannya tapi rupanya pria itu tidak ada. Rasanya sangat menyedihkan, bagi sebagian orang mungkin akan melewatkan pernikahan mereka dengan pagi yang bahagia tapi dirinya?

Bodoh. Memangnya apa yang dia harapkan? Tidak mungkin dia mengharapkan Logan membangunkan dirinya dengan sebuah ciuman. Sepertinya dia lupa jika dia sudah dibeli untuk dijadikan wadah tapi ditinggalkan seperti itu setelah mereka bercinta, rasanya sudah seperti wanita murahan saja.

Valerie belum beranjak, dia sangat lelah setelah acara pernikahannya yang panjang juga malam pertama yang menyakitkan. Kedua matanya kembali terpejam, dia ingin berbaring sejenak namun pintu yang terbuka, mengejutkan dirinya.

“Mau tidur sampai kapan? Apa kau melupakan kewajibanmu sebagai istriku?” Logan menatapnya tajam, ekspresi wajahnya sungguh tidak bersahabat sama sekali. Melihat rupanya saja sudah membuat Valerie kesal.

“Kau sudah bangun rupanya. Kenapa tidak membangunkan aku?” Valerie bangun dengan perlahan sambil menahan rasa nyeri. Dia harus menahan diri meski dia tidak suka dengan pria itu.

“Membangunkan dirimu? Apa aku tidak salah mendengar, Valerie?” Logan terdengar mencibir, sepertinya Valerie lupa jika dia hanyalah boneka yang telah dia beli.

“Tidak. Seharusnya kau membangunkan aku jika kau memang butuh bantuanku!”

“Siapa yang butuh bantuanmu, hah?!" Logan berteriak dengan keras. Valerie terkejut, dia kembali memandangi Logan yang terlihat menakutkan.

"Jangan memperlakukan aku seperti orang cacat!" dia tampak tersinggung karena ucapan Valerie. Kedua mata Logan melotot, rahangnya mengeras. Dia tampak begitu menakutkan. Kedua tangannya bahkan sudah mengepal seperti ingin memukul seseorang.

"Aku tidak memperlakukan dirimu seperti itu, Logan."

"Diam!" kedua mata Logan memerah, Valerie semakin takut melihatnya.

"Aku tegaskan padamu, aku tidak butuh bantuanmu. Meski aku lumpuh, tapi aku tidak terima dianggap tidak berdaya olehmu!" ucapan Valerie sungguh menyinggung. Dia tidak suka dianggap sebagai orang cacat walaupun sesungguhnya dia memang cacat.

"Aku tidak bermaksud menyinggungmu, sungguh!" entah ucapannya yang mana salah, dia sungguh tidak tahu.

“Sebaiknya jaga ucapanmu baik-baik. Jangan pernah memperlakukan aku seperti orang cacat dan jangan menganggap dirimu begitu penting dalam hidupku. Meski kau tidur di ranjangku, kau hanyalah wadah yang aku gunakan untuk melahirkan pewaris untukku, jangan lupakan itu!”

"Aku sungguh tidak mengerti. Aku rasa ucapanku tidak salah sama sekali tapi aku minta maaf padamu!" lebih baik dia mengalah.

"Jika kau berani mengulanginya, kau akan mendapatkan akibatnya. Jangan menganggap terlalu tinggi dirimu dan ingatlah untuk apa aku menikahi dirimu!"

Valerie menghela napas, dia lelah. Perdebatan mereka tidak akan pernah berakhir. Dia tahu apa pun yang dia katakan pasti selalu salah bagi Logan. Daripada dia harus berdebat dengan pria itu, lebih baik dia segera membersihkan diri dan pergi.

Bagaimanapun dia memiliki kesibukan. Dia bekerja di sebuah restoran. Meski gajinya tidak seberapa tapi dengan uang itu dia dapat membeli apa pun yang dia inginkan.

"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.

"Jangan pura-pura bodoh. Sebagai istriku, tentu saja kau harus melayani aku dan ingat satu hal, aku tidak sedang meminta bantuanmu karena ini adalah kewajibanmu!"

"Baiklah, tunggulah sebentar!" Valerie memunguti pakaiannya lalu mengenakannya.

Valerie menghampiri Logan, dan membawanya ke kamar mandi. Sungguh dia benci, pria arogan yang menyebalkan.

Logan hanya memandangi dirinya. Wanita yang cukup cerdik. Dia tidak perlu menjelaskan dengan bersusah payah.

“Ini hari pertamaku sebagai istrimu, tolong berikan aku waktu untuk beradaptasi," pintanya sambil mengambil peralatan mandi.

"Pergi pada pelayan, kau bisa mencari tahu apa yang aku sukai atau tidak!"

"Baiklah. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik bagimu meski aku hanyaah wadah. Jujur aku tidak suka berdebat," Valerie membantu Logan untuk berpindah dari kursi rodanya ke dalam bathtub.

Meski pinggangnya nyeri, dia harus menahannya ketika dia harus mengangkat tubuh Logan yang berat. Jujur saja, dia seperti mengangkat sebongkah batu.

Dia jadi penasaran. Sebelum mereka menikah, bagaimana Logan melakukan kegiatannya? Tidak mungkin Logan selalu meminta pelayan untuk membantunya. Sekarang dia jadi curiga, jangan-jangan Logan sengaja untuk mempersulit dirinya.

Meski begitu, dia tetap melayani Logan karena itu adalah kewajibannya sebagai istri Logan. Dia harus membantu Logan mandi, memakaikan bajunya. Beruntungnya pagi ini dia tidak perlu membuatkan sarapan karena sudah terhidang tapi besok, dia harus mulai menyiapkannya.

“Aku belum mengatakan satu hal padamu,” Logan sedang mengancingkan jasnya, dia tidak boleh lupa memperingati Valerie.

“Apa lagi?” pinggangnya seperti mau rontok setelah membantu Logan mandi.

“Selama kau menjadi istriku, kau tidak boleh dekat dengan pria manapun. Aku tidak akan mengizinkan kau bersama dengan pria lain. Jika kau sampai melakukannya, maka aku tidak akan mengampunimu!”

“Kau gila. Aku memiliki sahabat laki-laki, apa berbicara dengannya juga tidak boleh?”

“Tidak. Jauhi sahabatmu itu. Jangan pernah berbicara terlalu lama dengan seorang laki-laki yang bisa membuat aku curiga. Jangan kau pikir aku tidak akan tahu apa yang kau lakukan di luar sana!”

“Kau gila, Logan!”

"Terserah kau mau menganggap aku apa tapi ini peringatan untukmu!"

Valerie menunduk, bibirnya digigit dengan kuat untuk menahan segala perasaan yang dia rasakan. Sekarang dia sadar jika dia telah menjual hidupnya. Selama dia menjadi istri Logan, dia tidak memiliki kebebasan lagi. Dia sudah seperti berada di sangkar emas yang tidak menyenangkan.

“Ingat baik-baik dan jangan mengabaikan peringatanku. Aku akan menghabisi laki-laki yang dekat denganmu. Kau bisa mencobanya jika kau tidak mempercayainya!” Logan mendorong kursi rodanya, keluar dari kamar.

Valerie jatuh terduduk, sungguh keputusan yang sangat fatal. Dia tidak pernah bertemu dengan pria yang sangat arogan seperti Logan dan sialnya, dia harus terjebak dengan pria itu.

Valerie mengusap perutnya. Semoga saja dia segera hamil agar perannya segera selesai. Baru satu hari menjadi istri Logan tapi dia sudah begitu tidak tahan. Pantas saja, kedua kakaknya tidak mau padahal Logan memiliki kekuasaan serta wajah yang tampan tapi di balik semua itu, rupanya pria itu benar-benar memiliki sifat yang menyebalkan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
siti yulianti
logan lumpuh tp bisa beronde² yah ngadon nya apa cuma bohongan
goodnovel comment avatar
mr lie
sabar ya Val.. manut aja, semoga si Logan kejedug biar dia berubah n memperlakukan mu dg baik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 153. Keluarga Bahagia- Ending

    Valerie telah kembali ke rumah karena dia akan menjalani perawatan di rumah. Selama 1 bulan mereka akan memakai baby sitter untuk mengurus bayi mereka karena keadaan Valerie yang belum pulih total.Awalnya Valerie menolak tapi Logan tidak akan membiarkan istrinya terlalu lelah karena dia ingin istrinya segera pulih. Dia juga tidak memiliki pengalaman dalam mengurus bayi jadi dia tidak mau mengambil resiko apalagi putra dan putri mereka masih memerlukan perhatian darinya.Suara tangisan Evan terdengar yang menandakan jika dia sedang lapar. Sang pengasuh segera membawanya dan memberikannya pada Valerie. Logan meminta pengasuh itu untuk keluar karena dia ingin bersama dengan istri dan putranya.Paul dan Amanda tentu saja pergi ke sekolah. Mereka sempat menolak karena mereka tidak ingin meninggalkan adik mereka tapi setelah dibujuk, akhirnya kedua anak itu bersedia pergi.Valerie sedang menyusui putranya sedangkan Logan duduk di sisinya sambil melakukan pekerjaan. Dia jarang pergi ke ka

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 152. Kebahagiaan Yang Sempurna Part 2

    Adam telah mendengar kabar itu dari putranya. Dia segera pergi ke rumah sakit untuk menjenguk menantu dan cucu ketiganya. Dia menyempatkan diri membuatkan makanan sehat untuk menantunya agar keadaanya cepat pulih.karena Logan adalah putra satu-satunya yang dia miliki jadi dia begitu menyayangi Valerie. Dia juga begitu menyayangi cucu-cucunya dan sekarang dia sudah mendapatkan masa tua yang bahagia walaupun hubungan Logan dan Valerie sempat bermasalah.Beruntungnya Logan dapat memperbaiki hubungan dengan istrinya walau dia tidak tahu bagaimana caranya dia mengusir Sovia pergi. Tapi memang harus seperti itu. Bertahun-tahun Logan tidak pernah bersikap tegas pada Sovia tapi pada akhirnya dia dapat menyingkirkan mantan tak tahu dirinya itu.Kehadiran cucu ketiga benar-benar membuat kebahagiaan mereka semakin terasa sempurna. Hubungan baik yang mulai terjalin membuat semuanya jadi berubah. Ketika dia datang, rupanya ayah Valerie berada di sana. Sangat kebetulan, mereka dapat berbincang un

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 151. Kebahagiaan Yang Sempurna

    “Bagaimana dengan keadaan Mommy, Nenek? Apa adik bayi baik-baik saja?” Amanda bertanya pada sang nenek. Dia terlihat begitu takut dan mencemaskan ibu dan adik bayinya.Tadinya mereka ingin masuk ke dalam uang bersalin karena mereka ingin menemani Ibu mereka tapi sayangnya mereka tidak diizinkan. Amanda dan Paul tentu saja sedih padahal mereka ingin menyaksikan kelahiran adik bayi mereka.Ayah mereka menenangkan begitu juga nenek mereka. Logan jadi tidak bisa menyapa Ibu angkat Valerie karena keadaan yang tidak memungkinkan tapi beruntungnya Ibu angkat Valerie datang hari ini karena dia bisa menjaga anak-anak sebab dia harus menemani Valerie di ruang bersalin.“Apa Mommy akan lama berada di dalam sana?” Tanya Paul pula.“Tidak perlu khawatir, Ibu kalian akan baik-baik saja. Berdoalah supaya adik bayi kalian segera dilahirkan. Dengan begitu kalian bisa bertemu dengannya secepat mungkin dan berdoa pula supaya keadaan ibu kalian baik-baik saja.”“Nenek, apakah melahirkan itu sakit?” Amand

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 150. Sudah Mau Lahir

    Perut Valerie sudah membesar karena kehamilannya telah menginjak usia sembilan bulan. Sebentar lagi dia akan melahirkan dan dia tidak sabar menantikan anak ketiganya.Tidak saja dia yang tidak sabar, putra dan putrinya adalah orang yang paling tidak sabar. Setiap saat, mereka selalu bertanya kapan adik mereka akan lahir. Mereka berdua telah mempersiapkan nama untuk adik mereka meski melalui perdebatan panjang.Adik mereka berjenis kelamin laki-laki, tentu saja mereka sangat senang walau ayah mereka sedikit kecewa karena yang dia inginkan adalah anak perempuan lagi. Dulu dia memang tidak menginginkannya tapi setelah ada Amanda, dia jadi ingin memiliki anak perempuan lagi.Anak-anak sedang pergi ke sekolah, sedangkan Logan ada urusan penting di kantor. Dia harus meninggalkan Valerie sebentar tapi dia telah meminta pelayannya untuk menjaga Valerie baik-baik dan segera mengambil tindakan jika terjadi sesuatu.Lagi pula dokter memprediksikan Valerie akan melahirkan dua minggu lagi jadi men

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 149. Sudah Tidak Sabar

    Kabar akan kehamilan Valerie tentu saja menjadi kabar paling membahagiakan bagi mereka. Kedua Kakak Valerie justru jadi iri dengannya karena mereka berdua belum juga dikaruniai anak sampai sekarang.Kabar bahagia itu pun telah disampaikan oleh Valerie pada ibu angkatnya. Sayangnya Ibu angkatnya tak bisa berkunjung karena dia sedang pulang ke Amerika tapi dia berjanji akan mengunjungi Valerie saat ada waktu.Paul dan Amanda menjaga Ibu mereka dengan begitu baik, begitu juga dengan Logan. Dia tidak tahu bagaimana ketika Valerie mengandung putra dan putrinya oleh karena itu dia tidak mau melewatkan perannya kali ini.Derap langkah kaki Putra dan putrinya terdengar yang menandakan jika mereka telah pulang dari sekolah. Valerie berada di dalam kamar untuk beristirahat. Kehamilan yang dialami terasa berbeda dan tidak seperti dulu karena kali ini dia enggan banyak bergerak.Dia lebih suka berbaring saja dan setiap kali melakukan sesuatu, dia justru merasa begitu lelah dan mudah terbawa emo

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 148. Kabar Gembira

    Valerie buru-buru kembali setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia pergi untuk membeli sesuatu karena dia ingin memastikan keadaannya sebab sudah beberapa hari belakangan dia mengalami sakit kepala luar biasa.Keadaannya semakin memburuk saja dan dia pun semakin merasa tidak nyaman. Makanan yang dia makan pasti akan berakhir di kamar mandi. Dia menghabiskan waktunya begitu banyak dengan berbaring karena dia enggan melakukan sesuatu.Setiap kali dia hendak beranjak dari tempat tidur, dia pasti akan kembali berbaring karena sakit kepala yang tak dapat dia tahan. Pagi ini dia tak dapat melakukan apa pun sehingga Logan yang harus mengurus Paul dan Amanda.Rasanya jadi tak enak hati karena dia merepotkan suaminya tapi beruntungnya, Logan tidak keberatan dan bersedia mengurus Putra dan putri mereka terlebih dahulu walaupun dia juga harus pergi ke kantor.Valerie beristirahat cukup lama sambil memikirkan keadaannya. Dia pernah mengalami hal itu dan entah kenapa dia jadi curiga dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status