Share

Bab 2 Pura-pura Bahagia

Author: Lenijuli
last update Last Updated: 2024-08-07 15:58:00

Semua terjadi dengan begitu cepat. Valerie seolah-olah tidak percaya jika hari ini dia akan menikah dengan Logan. Setelah bertemu dengan ayah Logan, semua berjalan dengan begitu cepat.

Kedua orang tua mereka bertemu, membicarakan masalah pernikahan. Meski mereka berdua memiliki perjanjian namun acara pernikahan mereka akan diadakan dengan begitu meriah.

Semua itu sesuai dengan keinginan ayah Logan dan tentunya, Logan tidak bisa membantah sama sekali. Mereka mengundang semua rekan bisnis juga para kerabat namun Valerie dan ayahnya tidak mengundang siapapun.

Valerie telah menggunakan gaun pernikahan yang melekat indah di tubuhnya. Make up tipis yang dia pakai semakin mempercantik dirinya. Valerie memandangi dirinya di cermin. Seharusnya dia bahagia di acara pernikahannya tapi kenapa dia tidak bahagia sama sekali?

Pintu ruangan yang terbuka mengalihkan perhatian. Valerie berusaha tersenyum saat ayahnya masuk ke dalam. Dia tidak boleh memasang ekspresi sedih. Dia harus memperlihatkan pada ayahnya jika dia sedang bahagia saat ini.

“Bagaimana dengan keadaanmu, Valerie?” pertanyaan bodoh padahal dia tahu putrinya tidak bahagia dengan pernikahan itu.

“Aku baik-baik saja, Daddy bisa melihatnya!”

“Kau berbohong, Valerie. Daddy tahu jika kau tidak sedang baik-baik saja. Maafkan Daddy karena kau harus berkorban demi menyelamatkan kakakmu dan perusahaan kita.”

“Sudahlah, Dad. Aku tidak suka terjadi hal buruk pada Daddy. Tidak perlu merasa bersalah, aku akan baik-baik saja. Jika Leon kembali, katakan padanya untuk dia tidak takut pada Logan karena Logan tidak akan mengejar dirinya lagi.”

“Seharusnya kau tidak perlu berkorban seperti ini, Valerie!” sungguh dia merasa begitu bersalah dan merasa sudah gagal sebagai seorang ayah.

“Jika aku tidak melakukannya, lalu siapa?” Valerie menghampiri ayahnya lalu memegangi kedua tangannya, “Daddy tidak perlu khawatir. Aku akan bahagia dengan pernikahan ini,” senyuman manis terukir di wajah, dia harus menyingkirkan segala perasaan yang dia rasakan demi ayahnya.

“Kau berbohong, Valerie!” David memeluk putrinya, “Daddy tahu jika kau tidak bahagia dengan pernikahan ini,” selama ini hanya Putri ketiganya saja yang mau mengerti.

“Dad, tolong jangan membuat aku sedih. Aku yang menginginkan pernikahan ini. Aku yang ingin berkorban jadi jangan merasa bersalah.”

“Meski kau berkata seperti itu tapi tetap saja Daddy merasa telah gagal menjadi ayahmu.”

“Daddy tidak gagal, percayalah!” Valerie pun memeluk ayahnya. Air matanya hampir tumpah.

“Well, well. Sungguh perpisahan yang begitu mengharukan,” mereka berdua terkejut mendengar cibiran yang diberikan oleh Logan. Pria itu sudah berada di depan pintu, menyaksikan apa yang sedang mereka lakukan.

“Waktuku belum tiba, untuk apa kau datang mencariku?” sungguh pengganggu, dia semakin tidak suka dengan pria itu.

“Kita masih memiliki urusan yang belum terselesaikan, Valerie. Aku rasa kau tak boleh melupakannya dan aku ingin kita bicara sebelum acara pernikahan dimulai!”

“Tolong perlakukan putriku dengan baik, Logan,” pinta David padanya.

“Semua itu tergantung putrimu, apakah dia pantas diperlakukan dengan baik atau tidak!”

“Apa maksud perkataanmu? Sudah pasti Valerie harus kau perlakukan dengan baik!”

“Jangan terlalu banyak memerintah, pak tua. Aku yang memegang kendali di sini sedangkan kalian berdua tidak. Terserah aku ingin memperlakukan dia seperti apa jadi kau tidak perlu ikut campur!” dia benci diperintah seperti itu dan tidak ada yang boleh memerintah dirinya.

“Tapi dia akan menjadi istrimu. Sudah sepantasnya kau memperlakukan dirinya dengan baik!” meski pernikahan mereka terjadi karena terpaksa tapi dia ingin putrinya diperlakukan dengan baik.

“Dad, pergilah. Kami harus bicara sebentar,” Pinta Valerie. Dia tidak tahan melihat ayahnya diperlakukan seperti itu oleh Logan.

“Baiklah, Daddy akan menunggumu dan keluarlah setelah kau siap,” mau tidak mau David harus meninggalkan putrinya walau sesungguhnya dia masih ada yang hendak dia bahas.

“Sekarang katakan, apa yang hendak kau bicarakan denganku?”

“Sebaiknya kau menjaga sikapmu baik-baik, Valerie. Jangan pernah membangkang. Sekarang tanda tangani surat perjanjian ini,” sebuah kertas Logan berikan, itu adalah surat perjanjian yang harus Valerie tanda tangani.

“Apakah harus saat ini juga? Apa aku tidak bisa mempelajarinya terlebih dahulu?”

“Aku tidak suka berlama-lama. Segera tandatangani dan setelah itu keluar agar pernikahan ini cepat selesai!”

Valerie memandang pemuda itu sejenak. Rasanya ingin membatalkan keputusannya dan merobek kertas perjanjian itu lalu melemparkannya ke wajah Logan tapi sayangnya masalah besar menanti Jika dia melakukan hal itu.

Tak menunggu lama, Valerie menandatanganinya. Dia mengembalikan kertas perjanjian itu pada Logan. Tidak sekalipun dia ingin memandangi Logan. Sedikit pujian pun tidak akan dia berikan walaupun dia akui pria itu cukup tampan.

Logan pergi setelah mendapatkan apa yang dia mau. Sekarang Valerie sudah terikat dengannya dan selama wanita itu tak bisa melahirkan pewaris yang dia inginkan maka dia tidak akan melepaskan Valerie begitu saja.

Pernikahan mereka pun mulai dijalankan. Mereka berdua berakting seperti pengantin pada umumnya. Valerie pura-pura bahagia ketika berada di altar.

Logan mencium pengantinnya namun tak ada perasaan sama sekali yang dia rasakan. Cinta itu palsu dan dia tidak mempercayainya lagi.

“Tolong jaga putriku baik-baik,” David kembali meminta hal yang sama kepada Logan tapi sayang pria itu tidak mempedulikan permintaannya.

David tak kuasa menahan kesedihan. Dia tahu putrinya pura-pura bahagia karena senyuman yang dia tunjukkan sedari tadi hanyalah sebuah senyuman palsu.

Valerie berusaha bertahan, dia harap acara pernikahan itu cepat selesai. Dia ingin segera beristirahat tapi rupanya dia melupakan satu hal, dia lupa jika dia harus melakukan tugasnya sebagai istri Logan.

Valerie tampak gugup ketika sudah berada di kamar pengantinnya. Dia diam terpaku, otaknya berpikir dengan keras untuk mencari tahu apa yang harus dia lakukan.

"kenapa hanya diam di sana?" pertanyaan Logan membuyarkan lamunan.

"Hm, aku?" Valerie melangkah mendekat, dia semakin canggung saja.

"Apa? Jangan katakan kau tidak tahu apa yang harus kau lakukan sebagai istriku!"

"Bukan begitu, Logan. Ini pertama kalinya bagiku dan aku sangat lelah. Bisakah ditunda untuk sebentar?"

"Tidak!" Logan meraih tangan Valerie dan menghentaknya. Valerie terkejut, dia hampir menabrak Logan namun pria itu menahannya.

Logan menatapnya tajam, kedua mata Valerie melotot karena jarak mereka begitu dekat. Dia bahkan bisa merasakan belaian nafas Logan di wajahnya.

"Jangan lupa dengan perjanjian kita jadi kau tidak bisa menolak!" tanpa membuang waktu, Logan mencium bibir Valerie.

Valerie kembali dibuat terkejut namun ciuman lembut yang pria itu berikan membuatnya terbuai. Tangan Logan sudah berada di belakangnya, menarik resleting gaunnya ke bawah. Jantung Valerie berdegup setelah dia tidak memakai apa pun.

Jujur dia takut tapi dia tidak bisa lagi mengelak. Setidaknya sentuhan pria itu tidak seperti ucapannya yang pedas karena Logan tidak bersikap kasar meski tidak ada cinta di antara mereka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
siti yulianti
hmmm seru nih kyknya
goodnovel comment avatar
mr lie
serasa lagi main sama boneka tp bisa bersuara bahkan pedas setiap perkataan yg keluar ... Logan jgn kasar2 sm Val nnti bucin awas kau
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 153. Keluarga Bahagia- Ending

    Valerie telah kembali ke rumah karena dia akan menjalani perawatan di rumah. Selama 1 bulan mereka akan memakai baby sitter untuk mengurus bayi mereka karena keadaan Valerie yang belum pulih total.Awalnya Valerie menolak tapi Logan tidak akan membiarkan istrinya terlalu lelah karena dia ingin istrinya segera pulih. Dia juga tidak memiliki pengalaman dalam mengurus bayi jadi dia tidak mau mengambil resiko apalagi putra dan putri mereka masih memerlukan perhatian darinya.Suara tangisan Evan terdengar yang menandakan jika dia sedang lapar. Sang pengasuh segera membawanya dan memberikannya pada Valerie. Logan meminta pengasuh itu untuk keluar karena dia ingin bersama dengan istri dan putranya.Paul dan Amanda tentu saja pergi ke sekolah. Mereka sempat menolak karena mereka tidak ingin meninggalkan adik mereka tapi setelah dibujuk, akhirnya kedua anak itu bersedia pergi.Valerie sedang menyusui putranya sedangkan Logan duduk di sisinya sambil melakukan pekerjaan. Dia jarang pergi ke ka

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 152. Kebahagiaan Yang Sempurna Part 2

    Adam telah mendengar kabar itu dari putranya. Dia segera pergi ke rumah sakit untuk menjenguk menantu dan cucu ketiganya. Dia menyempatkan diri membuatkan makanan sehat untuk menantunya agar keadaanya cepat pulih.karena Logan adalah putra satu-satunya yang dia miliki jadi dia begitu menyayangi Valerie. Dia juga begitu menyayangi cucu-cucunya dan sekarang dia sudah mendapatkan masa tua yang bahagia walaupun hubungan Logan dan Valerie sempat bermasalah.Beruntungnya Logan dapat memperbaiki hubungan dengan istrinya walau dia tidak tahu bagaimana caranya dia mengusir Sovia pergi. Tapi memang harus seperti itu. Bertahun-tahun Logan tidak pernah bersikap tegas pada Sovia tapi pada akhirnya dia dapat menyingkirkan mantan tak tahu dirinya itu.Kehadiran cucu ketiga benar-benar membuat kebahagiaan mereka semakin terasa sempurna. Hubungan baik yang mulai terjalin membuat semuanya jadi berubah. Ketika dia datang, rupanya ayah Valerie berada di sana. Sangat kebetulan, mereka dapat berbincang un

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 151. Kebahagiaan Yang Sempurna

    “Bagaimana dengan keadaan Mommy, Nenek? Apa adik bayi baik-baik saja?” Amanda bertanya pada sang nenek. Dia terlihat begitu takut dan mencemaskan ibu dan adik bayinya.Tadinya mereka ingin masuk ke dalam uang bersalin karena mereka ingin menemani Ibu mereka tapi sayangnya mereka tidak diizinkan. Amanda dan Paul tentu saja sedih padahal mereka ingin menyaksikan kelahiran adik bayi mereka.Ayah mereka menenangkan begitu juga nenek mereka. Logan jadi tidak bisa menyapa Ibu angkat Valerie karena keadaan yang tidak memungkinkan tapi beruntungnya Ibu angkat Valerie datang hari ini karena dia bisa menjaga anak-anak sebab dia harus menemani Valerie di ruang bersalin.“Apa Mommy akan lama berada di dalam sana?” Tanya Paul pula.“Tidak perlu khawatir, Ibu kalian akan baik-baik saja. Berdoalah supaya adik bayi kalian segera dilahirkan. Dengan begitu kalian bisa bertemu dengannya secepat mungkin dan berdoa pula supaya keadaan ibu kalian baik-baik saja.”“Nenek, apakah melahirkan itu sakit?” Amand

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 150. Sudah Mau Lahir

    Perut Valerie sudah membesar karena kehamilannya telah menginjak usia sembilan bulan. Sebentar lagi dia akan melahirkan dan dia tidak sabar menantikan anak ketiganya.Tidak saja dia yang tidak sabar, putra dan putrinya adalah orang yang paling tidak sabar. Setiap saat, mereka selalu bertanya kapan adik mereka akan lahir. Mereka berdua telah mempersiapkan nama untuk adik mereka meski melalui perdebatan panjang.Adik mereka berjenis kelamin laki-laki, tentu saja mereka sangat senang walau ayah mereka sedikit kecewa karena yang dia inginkan adalah anak perempuan lagi. Dulu dia memang tidak menginginkannya tapi setelah ada Amanda, dia jadi ingin memiliki anak perempuan lagi.Anak-anak sedang pergi ke sekolah, sedangkan Logan ada urusan penting di kantor. Dia harus meninggalkan Valerie sebentar tapi dia telah meminta pelayannya untuk menjaga Valerie baik-baik dan segera mengambil tindakan jika terjadi sesuatu.Lagi pula dokter memprediksikan Valerie akan melahirkan dua minggu lagi jadi men

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 149. Sudah Tidak Sabar

    Kabar akan kehamilan Valerie tentu saja menjadi kabar paling membahagiakan bagi mereka. Kedua Kakak Valerie justru jadi iri dengannya karena mereka berdua belum juga dikaruniai anak sampai sekarang.Kabar bahagia itu pun telah disampaikan oleh Valerie pada ibu angkatnya. Sayangnya Ibu angkatnya tak bisa berkunjung karena dia sedang pulang ke Amerika tapi dia berjanji akan mengunjungi Valerie saat ada waktu.Paul dan Amanda menjaga Ibu mereka dengan begitu baik, begitu juga dengan Logan. Dia tidak tahu bagaimana ketika Valerie mengandung putra dan putrinya oleh karena itu dia tidak mau melewatkan perannya kali ini.Derap langkah kaki Putra dan putrinya terdengar yang menandakan jika mereka telah pulang dari sekolah. Valerie berada di dalam kamar untuk beristirahat. Kehamilan yang dialami terasa berbeda dan tidak seperti dulu karena kali ini dia enggan banyak bergerak.Dia lebih suka berbaring saja dan setiap kali melakukan sesuatu, dia justru merasa begitu lelah dan mudah terbawa emo

  • Melahirkan Pewaris Untuk Ceo   Bab 148. Kabar Gembira

    Valerie buru-buru kembali setelah mendapatkan apa yang dia inginkan. Dia pergi untuk membeli sesuatu karena dia ingin memastikan keadaannya sebab sudah beberapa hari belakangan dia mengalami sakit kepala luar biasa.Keadaannya semakin memburuk saja dan dia pun semakin merasa tidak nyaman. Makanan yang dia makan pasti akan berakhir di kamar mandi. Dia menghabiskan waktunya begitu banyak dengan berbaring karena dia enggan melakukan sesuatu.Setiap kali dia hendak beranjak dari tempat tidur, dia pasti akan kembali berbaring karena sakit kepala yang tak dapat dia tahan. Pagi ini dia tak dapat melakukan apa pun sehingga Logan yang harus mengurus Paul dan Amanda.Rasanya jadi tak enak hati karena dia merepotkan suaminya tapi beruntungnya, Logan tidak keberatan dan bersedia mengurus Putra dan putri mereka terlebih dahulu walaupun dia juga harus pergi ke kantor.Valerie beristirahat cukup lama sambil memikirkan keadaannya. Dia pernah mengalami hal itu dan entah kenapa dia jadi curiga dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status