Hanna telah menginjakkan kakinya di apartemen Obelia. Sebuah surat beramplop yang Iseul berikan mengejutkan dirinya. Dengan tangan bergetar, dibuka dan dibacanya isi dalam amplop itu perlahan."Tidak mungkin!" teriak Hanna usai membaca isi keseluruhan surat lalu menjatuhkannya. Wajahnya memutih sekejap."Kenapa dia tega berbuat itu padaku?! Dia berkata aku akan mendapatkan kenyamanan hidup tapi nyatanya tidak. Ia malah meninggalkan hutang akibat kalah bermain judi lalu membebaniku? Ia sungguh tak waras, aku merasa dijebak olehnya!" Hanna menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal. Ia merasa harus bertemu dengan Obelia untuk membahas masalah ini tapi tak tahu kemana harus menemukan keberadaannya.Ketukan pintu kamar sekali lagi mengejutkannya. Disisirnya rambut dengan jari-jemarinya agar tampak tak terlalu berantakan. Sophie sudah lebih dulu membuka pintu sebelum Obelia sempat membukanya."Apa ingatanmu sudah mulai membaik setel
Di tengah perjalanan, kedua mata Hanna tertuju pada sebuah plakat yang bertuliskan "Toko Roti Almond 'Sam Dong'." Teringat Sophie pernah membuatkan roti untuknya saat sarapan maka ia pun ingin membalas kebaikannya.Langkah kakinya seketika terhenti saat ia merasakan pergelangan tangannya digenggam dari arah belakang.Belum sempat memalingkan wajahnya, seorang perempuan berparas cantik dengan tinggi melebihi dirinya dan berambut pirang telah berdiri tepat dihadapannya.Hanna menaikkan salah satu alisnya."Kau masih ingat aku, Obelia?" tanya perempuan asing itu sambil memamerkan seulas senyum manisnya.Alis Hanna saling bertautan dengan dahi berkerut. Kepalanya menggeleng perlahan."Aku Freya, teman seperjuanganmu saat audisi menyanyi. Kau ingat 'kan sekarang?!""Aku belum mengingatmu, maafkan aku."Freya seakan tak juga menyerah untuk membuat Obelia palsu itu kembali mengingat sosoknya.Berada di dalam t
Dengan ketakutan yang menjalar di sekujur tubuh dan berjibaku dengan pikiran kalutnya, Hanna bergegas merogoh ponsel dari dalam saku dan melakukan panggilan darurat ke ambulans.Setelah hampir satu jam waktu berlalu, Hanna dan Maverick dikejutkan oleh suara sirine ambulans yang melintas. Dapat disaksikan langsung oleh pasangan itu kala para petugas medis berlarian untuk menyelamatkan gadis asing yang sudah terkapar tak sadarkan diri di tanah lalu mengangkutnya di atas brankar.Hanna ikut masuk saat brankar sudah masuk ke dalam ambulans. Ban ambulans mulai bergerak untuk menuju rumah sakit, sementara Maverick membuntuti dari arah belakang dengan mobilnya sendiri.Ketegangan semakin membucah dalam diri Hanna ketika menyadari gadis yang tak sengaja ditabrak oleh tunangan Obelia adalah gadis yang pernah ditemuinya beberapa saat lalu, Freya. "Ya Tuhan, bagaimana ini bisa terjadiii…" pekik Hanna tak percaya.'Obelia andai saja kau disini untuk
Netra Louise menghadap lurus menuju danau surga yang airnya berwarna biru jernih bak lazuardi."Jadi, apa alasan yang menyebabkan adikku melakukan bunuh diri di danau ini, Louise?""Kau tahu 'kan danau surga ini berada di bawah kaki puncak gunung Baekdu. Ada masyarakat tertentu yang menganggap gunung itu suci.""Lalu apa kaitannya dengan kematian adikku?""Mereka yang sengaja melakukan bunuh diri di danau surga ini ingin dekat dengan tempat yang suci yang tak lain gunung suci Baekdu itu, mungkin menjadi alasan adikmu melakukan bunuh diri.""Apa mungkin? Sejauh yang kutahu dia tak sereligius itu.""Sebelumnya aku telah melakukan sedikit riset, kebanyakan wisatawan yang datang kesini mereka membawa masalah pribadi atau mempunyai masa lalu yang buruk. Jadi, danau surga ini merupakan tempat tujuan bagi mereka yang memang mempunyai masalah. Mereka mengira danau surga ini merupakan tempat yang sempurna untuk mengakhiri masalah mereka.
Mode auto pilot telah diaktifkan dan pintu cockpit telah tertutup. Namun, di dalam cockpit terjadi kericuhan yang tak diinginkan saat pilot dan co-pilot menatap dengan jelas gumpalan awan hitam cumulonimbus disertai gemuruh petir dan kilat yang menyala-nyala mengintari pesawat. Pilot pun seketika meraih radio dan melapor pada pihak ATC (Air Traffic Controller) dan pengawas lalu lintas udara demi keselamatan.Pesawat masih terkepung gumpalan awan hitam saat pesawat naik di ketinggian 39 ribu kaki. Pilot berusaha mengendalikan navigasi dengan membelokkan pesawat dan memukik tajam ke arah kanan demi terhindar dari gumpalan awan hitam dan pesawat lain yang juga sedang melintas.Suasana tegang di dalam area cockpit menjalar ke area kabin penumpang ketika co-pilot mengumumkan pada kru dan penumpang mengenai fenomena alam yang sedang terjadi saat ini."Kepada kru dan penumpang pesawat dengan kode penerbangan QZ829, bahwa sebentar lagi pesawat akan mengalami turbu
Obelia tidak menginginkan perubahan dratis pada tubuh maupun penampilannya, jadi ia hanya mengubah potongan dan warna rambutnya, filler di bagian hidung serta pada warna kulitnya sehingga agak lebih gelap dengan bantuan sinar matahari dan sedikit sinar ultraviloet saat melakukan sauna. Ia telah berhasil melakukannya sejauh ini karena belum ada satupun yang mengenalinya, kecuali Jarvis.Gelas kaca sloki dilemparkannya dengan keras ke kotak kaca sehingga tidak hanya kotak kaca yang pecah, meja kaca pun tak luput dibuat hancur berkeping-keping. Jarvis seketika mematikan siaran televisi, meraih kunci motor harley-nya dengan membiarkan serpihan-serpihan kaca yang berhamburan di lantai, meninggalkan kondisi kediamannya yang berantakan.Seorang pria berumur menghampiri seorang gadis yang sedang duduk-duduk sambil bercengkrama, "Hey, gadis seksi, mau berdansa denganku?" ajak pria asing itu pada gadis yang bernama Kaihena. Gadis itu memicingkan matanya."Ayolah, k
Dari balik partisi kediaman Maverick, Kendrick memerhatikan sudah beberapa kali tuannya tampak menuangkan minuman beralkohol ke dalam gelas sloki kaca lalu menegaknya sampai tandas.Kendrick melangkah mendekati Maverick berupaya mencegah ketika tuannya itu saat akan menuangkan kembali minuman beralkoholnya."Anda sudah terlalu banyak minum. Kurasa sudah cukup untuk hari ini, Tuan. Pelayan segera singkirkan botol-botol minuman beralkohol ini.""Sialannn!" pekik Maverick sambil meremukkan lalu membanting satu botol alkoholnya dengan keras.Berada di bawah pengaruh alkohol membuat Maverick dalam kondisi setengah mabuk. Tubuhnya goyah, bibirnya meracau tak jelas, langkahnya terhuyung-huyung saat akan bergerak menuju kamar pribadinya. Dengan sigap, Kendrick membantu Tuannya bangkit setelah melihatnya hilang kendali lalu terjatuh di lantai. Tangan Kendrick terjulur di bahu Maverick, berniat untuk memapah Tuannya dan mengantarkannya sampai kama
Di atas ranjang kamarnya, Maverick memejamkan matanya. Giginya gemeretak karena menggigil. Wajahnya memucat."Anda demam, Tuan. Sebaiknya beristirahat total hari ini. Pengadilan informal akan dilakukan besok, Anda tidak perlu mengkhawatirkan mengenai hal itu."Kendrick menyeduhkan air berwarna keungu-unguan yang didapat dari campuran bunga dan tumbuh-tumbuhan di atas cangkir yang akan diberikan pada Maverick. "Tegaklah minuman ini, Tuan, sebagai proses penyembuhan Anda."Maverick meneguknya, lantas disemburkannya ke wajah Kendrick. Kendrick hanya bisa mengusap-usap wajah dan kemejanya yang sudah basah."Cuih… minuman apa itu?! Cepat bawa pergi, aku tak sudi meminumnya lagi!"Kendrick mengangguk pelan."Anda mendapat mimpi apa semalam, Tuan?""Pertanyaan macam apa itu, Kendrick, kenapa kau menanyakannya?!""Ma-maaf gadis yang Anda tabrak itu, Tuan…""Iya, ada apa dengannya, Kendrick, cepat kata