Share

Bab 153

Author: Amrita
Tiga detik kemudian, Harvey masih belum menemukan sedikit pun ekspresi iba atau cemas di wajah Wanda.

Dulu saat dia sakit demam, Wanda seperti bayangan yang selalu mengikutinya, merawatnya dengan penuh perhatian.

Namun sekarang, Wanda benar-benar mengabaikan tangan Harvey yang sedang berdarah itu.

Dia menjadi orang asing yang tak penting. Wanda bahkan malas meliriknya sekali pun.

Pak Dicky dan Pak Wahyu mengundang Wanda naik ke lantai atas. Sebelum pergi, Pak Dicky berkata pada manajer hotel yang bernama Doni, "Kamu sudah menyinggung tamu undangan kami, aku nggak akan biarkan ini berlalu begitu saja!"

Manajer hotel itu berubah pucat pasi, dia melirik Nadya dengan penuh kebencian. Semua ini gara-gara Nadya! Wanita itu membuatnya hampir kehilangan pekerjaan!

Sambil menggenggam gelas minumannya, Wanda berjalan menuju ke tangga.

Melihat Wanda bergerak, Nadya yang tidak terima memanggil, "Pak Dicky! Kakakku yang sekarang menganggur saja bisa naik ke lantai dua, tentu Harvey juga bisa naik k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yuyun Rayanti
he he he mudah mudahan ya cepat ke buka ke matian adik Harvay kayanya ulah Nadya sahabatnya
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
hahahahaha aamiin
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
Harvey sebentar lagi bakal didepak dari perusahaan Ferdian grup, Mitha kena serangan jantung dan akhirnya stroke Nadya dan keluarga jinata jadi gembel
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 376

    Begitu mendengar nama Wanda, mata Harvey tiba terbelalak.Nama itu seakan berubah menjadi jarum-jarum kecil yang tak terhitung jumlahnya, yang menusuk jantung Harvey, yang membuat Harvey merasakan sakit di sekujur tubuhnya.Nadya memegang kepala Harvey dengan kedua tangannya. "Harvey, aku ingin menyelamatkanmu. Aku mohon padamu, tolong selamatkan aku juga."Harvey mencoba mengangkat kakinya. Namun, Nadya yang berada di atas tubuhnya, membuat Harvey sama sekali tidak bisa menyingkirkannya."Pergi." Harvey berteriak marah saat melihat wajah Nadya yang membesar di pupil matanya.Harvey tiba-tiba membalikkan badan dan menjatuhkan Nadya ke lantai bersamanya."Ah!" Nadya menjerit kesakitan. Sementara Harvey bangkit dari tanah dengan panik, seakan sedang berlari menyelamatkan diri.Nadya tergeletak di tanah dan menjerit, "Harvey, bagaimana bisa kamu memperlakukanku seperti ini? Sakit sekali."Harvey menatap dingin Nadya yang hanya tertutupi sedikit kain.Tiba-tiba, jantung Harvey berdebar ken

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 375

    Harvey mundur beberapa langkah sambil terengah-engah.Butiran keringat besar jatuh mengalir dari alisnya, lalu berkumpul di rongga matanya.Keringat mengaburkan penglihatan Harvey, sementara kaca jendela tidak bergerak sama sekali, tidak menunjukkan tanda-tanda retak.Pada saat itu, Nadya memeluknya dari belakang.Kedua tangan wanita itu berkeliaran bebas di tubuh Harvey."Harvey ... aku nggak bisa menahannya lagi …."Nadya mengulurkan tangan, ingin melepaskan jas Harvey.Harvey memutar tubuhnya, mencoba menyingkirkan Nadya."Lepaskan!"Pria itu membentak dengan suara rendah. Namun, karena kedua tangannya terikat di belakang, Nadya bisa melepas jas di tubuhnya dengan mudah.Jas itu tersangkut di pergelangan tangan Harvey. Wanita itu seperti ular yang meliuk di depan Harvey, dengan kedua lengan memeluk leher Harvey.Nadya sudah tidak mengenakan banyak pakaian lagi. Dia berjinjit, ingin menyentuh dagu pria itu.Saat Nadya mendekat, perut Harvey bergejolak. Rasa mual yang sulit dijelaskan

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 374

    "Jangan sentuh aku!" teriak Harvey.Namun, Nadya malah bertindak makin berlebihan. Wanita itu langsung melompat ke tubuh Harvey, ingin menindihnya."Harvey! Aku sedang membantumu! Aku sudah melepaskan pakaianku! Kenapa kamu nggak melepaskannya?""Nggak! Lepaskan aku!" teriak Harvey.Makin Harvey menolak, makin bersemangat Nadya."Kenapa kamu menunjukkan ekspresi seperti itu? Apa kamu takut aku akan memakanmu?" tanya Nadya.Nadya ingin membuka kancing jas Harvey, tetapi dia tidak bisa membukanya.Nadya berteriak kesal, "Aduh! Jangan bergerak terus! Kalau kamu terus bergerak seperti ini, aku benar-benar nggak bisa menjamin apa yang akan aku lakukan padamu!"Kulit kepala Harvey merinding, alarm peringatan berbunyi dengan keras di otaknya.Harvey menendang dengan kedua kakinya, langsung menjatuhkan Nadya dari sofa."Ah!"Nadya terjatuh ke lantai sambil mengeluarkan teriakan kesakitan.Harvey terbaring di sofa, menatap Nadya yang berguling ke lantai dengan ketakutan."Apa kamu sudah gila?"

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 373

    Nadya membelalakkan matanya. Ketika mendengar Harvey mengatakan ini, dia baru tersadar. Namun, reaksinya masih sedikit lambat saat dia bertanya, "Harvey, kenapa kamu ada di sini?"Wajah Harvey tampak sangat serius. Dia mencoba menenangkan diri, lalu menganalisa situasi satu per satu, "Asisten Wanda memberitahuku kalau Wanda ingin bertemu denganku sendirian. Dia memintaku untuk menunggunya di sini."Nadya melihat ke arah tangan Harvey yang ada di belakang punggungnya, lalu bertanya, "Harvey, tanganmu …. Bagaimana tanganmu bisa diborgol? Apakah Wanda yang menyuruh orang melakukan ini?"Wajah Harvey berubah menjadi gelap seperti dasar panci yang terbakar. Dia sedang dalam suasana hati yang buruk, serta merasa dirinya sangat bodoh!Pria itu tidak ingin menganalisa bagaimana dia berpikir bahwa Wanda akan kecanduan pada hal semacam itu.Dia sudah ditipu oleh Wanda!Ketika memikirkan hal ini, hati Harvey bergejolak. Ada api panas yang menyala di dalam organ tubuhnya.Harvey melihat sekeliling

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 372

    Harvey mengangkat kepala, menatap ke arah pintu.Namun, penglihatannya seakan diselubungi kabut. Kenapa dia tidak bisa melihat dengan jelas?Harvey mengedipkan mata dengan keras, sementara wanita yang melangkah masuk sudah berada di hadapannya."Harvey."Kedua kaki Nadya melemas, sementara seluruh tubuhnya jatuh ke atas Harvey.Harvey ingin mendorongnya menjauh, tetapi kedua tangannya terikat di belakang, tidak bisa bergerak.Pria itu hanya bisa menggeser tubuhnya ke belakang.Nadya seperti kehilangan tulangnya. Tubuhnya seperti lumpur yang lembek, menempel pada Harvey, terus jatuh ke bawah."Nadya! Apa yang kamu lakukan?"Harvey membentak dengan suara rendah. Mata Nadya tampak sayu, sementara dia menutupi dadanya sendiri. Ketika mengangkat kepala, Nadya mengembuskan napas panas, lalu menatap Harvey."Aku merasa sangat panas! Aku merasa seluruh tubuhku gatal!" kata Nadya.Di mata Harvey hanya tersisa emosi dingin. "Apa kamu memakan sesuatu yang nggak seharusnya dimakan?"Otak Nadya saa

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 371

    Seseorang mendekat, lalu berbisik di telinga Harvey, "Pak Harvey, Bu Wanda ingin berbicara berdua saja denganmu."Orang yang datang memberi tahu Harvey adalah asisten Wanda.Harvey terdiam sejenak. Dia menoleh ke sekeliling, tetapi Wanda sudah tidak ada di sana."Di mana Wanda?" tanya Harvey.Asisten itu memberitahunya, "Bu Wanda menunggumu di kantor luar. Silakan ikut denganku."Harvey mengikuti asisten tersebut pergi.Tadi di depan banyak orang, Wanda bersikap dingin padanya, bahkan tidak melirik Harvey sedikit pun.Sekarang, wanita itu malah mengajaknya bertemu sendirian?Ketika memikirkan hal ini, napas Harvey menjadi berat.Wanda memang wanita plin-plan yang suka mempermainkan pria! Di depan Andre, Wanda mengacuhkannya. Namun, wanita itu diam-diam mengajaknya bertemu sambil menghindari Andre.Perilaku Wanda dalam hubungan antara asmara benar-benar sudah melampaui imajinasi Harvey.Mungkin Wanda bercerai dengannya hanya untuk menjalani hidup yang benar-benar bebas.Bagaimana bisa d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status