Share

Bab 98

Author: Amrita
Yang disebut-sebut sebagai pembalap wanita nomor satu di Harindaya, Luna, ternyata cuma sebegitu saja.

Malam ini, dia mengalahkan Luna.

Besok, namanya pasti akan meledak!

Tikungan pertama segera tiba.

"Siuu!"

Motor hitam melompati sisi Nadya dengan mudah, meninggalkannya jauh di belakang.

Nadya melongo.

Kenapa tiba-tiba Luna bisa mendahuluinya?

Nadya menambah tenaga semaksimal mungkin, berusaha mengejar, tetapi di beberapa tikungan berikutnya, jarak antara mereka malah makin jauh!

"Gila! Luna lewat tikungan tanpa mengurangi kecepatan!"

"Keren banget! Padahal ini pertama kalinya dia lewat trek ini, pemanasan pun belum!"

"Inilah kekuatan pembalap wanita nomor satu di Harindaya! Serem banget!"

Nadya sampai menggertakkan giginya. Bagaimanapun juga dia tidak bisa mengejar Wanda, satu-satunya harapan tinggal bantuan teman-temannya.

Di tribun penonton, sebuah botol air mineral jatuh dari atas dan menghantam lintasan.

Dalam kecepatan tinggi, bahkan batu kecil pun bisa menyebabkan kecelakaan.

M
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Erlindayanti 1982
satu kata utk mu thor.. ...️ ditunggu episode selanjutnya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 128

    Awalnya, teman-teman sekelas merasa itu sesuatu yang baru, tetapi setelah beberapa hari, mereka mulai bosan.Dan sejak minggu lalu, Jojo terus mengatakan bahwa Luna akan pergi ke rumahnya, tetapi sampai sekarang, dia masih menunggu Luna datang ke rumahnya.Teman-teman lainnya mulai menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap Jojo.Jojo melihat ada teman yang mendekati Sasha, dan segera berkata dengan keras."Siapa pun yang satu tim dengan Sasha Jinata, harus tinggal setelah kelas usai untuk merapikan peralatan dan membersihkan ruang alat!"Setelah mendengar ucapan Jojo, tidak ada yang berani mendekati Sasha.Guru olahraga selalu sangat memanjakan Jojo, bahkan dia menjadikan Jojo sebagai ketua olahraga dan memberinya wewenang untuk menunjuk siapa yang akan bertugas membersihkan peralatan setelah setiap pelajaran olahraga.Guru olahraga melihat bahwa hanya Susan dan Sasha membentuk tim bersama, lalu dia berkata, "Permainan bola voli ganda, lima orang per tim! Kalian berdua harus bergabung d

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 127

    Telepon dari Harvey terputus.Seluruh ruang rapat langsung sunyi senyap seakan mati.Seakan ada lapisan es sangat tebal membalut seluruh tubuh Harvey.Wanda kembali bersikap jual mahal padanya.Sampai kapan dia akan terus membuat keributan seperti ini?!Harvey memasang wajah dingin, sorot matanya yang gelap menahan emosi yang bergolak.Dia kembali menghubungi Wanda.Kali ini, yang menyambutnya hanyalah suara sistem otomatis: Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, silakan coba beberapa saat lagi."!!!"Wanda memblokir nomornya!Harvey menarik napas dalam, lalu mendongak tajam, menatap para pemegang saham yang tengah saling berpandangan dengannya."Biar aku yang menelepon Wanda." Suara Leonard terdengar, membuat semua pandangan tertuju padanya.Leonard mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan, lalu mengaktifkan pengeras suara. Para pemegang saham menahan napas saat mendengar nada sambung.Satu detik kemudian, panggilan tersambung."Pak Leonard, Bapak tahu aku menang pen

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 126

    Andre mengangkat tangan untuk menghalangi ludah Tony agar tidak mengenai Wanda.Tony mengendus dan bergumam. "Dari mana datangnya bau menyengat ini!"Profesor lain ikut terpengaruh oleh Tony, mereka saling mencium udara di sekitar. "Bau menyengat apa? Aku nggak mencium apa pun."Wanda tersadar, lalu buru-buru menunjukkan undangan resmi yang ada di tangannya kepada para profesor."Aku sudah menerima undangan resmi. Terima kasih atas perhatian kalian semua."Saat berbicara, Wanda sekilas melihat wajah yang pucat seperti hantu.Wido sedang memandanginya dari tengah kerumunan.Saat tatapan mereka bertemu, Wido seperti tikus melihat kucing, langsung berbalik dan lari, seolah mau kabur.Dalam babak final, Wido hanya menempati peringkat di bawah 100 besar, jadi dia tidak memenuhi syarat untuk menantang Wanda.Bahkan ketika peserta peringkat kedua mencoba menantang Wanda dan gagal, Wido masih berharap panitia akan memberikan medali emas kepada peserta peringkat kedua itu.Di matanya, peserta i

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 125

    Sosok pria itu tinggi tegap, seperti pohon pinus yang kokoh, berwibawa dan menawan.Dia menyaksikan saat bunga dan tepuk tangan mengarah seluruhnya pada Wanda, dan di matanya yang gelap, terpancar senyum yang penuh kilau.Beberapa profesor menghampiri Wanda dan menyampaikan salam. Wanda segera sadar dan sibuk membalas sapaan para tokoh besar dunia akademik itu.Sambil berbincang ringan dengan mereka, dia berjalan menembus kerumunan, menuju ke arah Andre.Tony juga ada di sana.Wanda berhenti di hadapan Tony, dan setelah menarik napas dalam-dalam, dia berkata pada dosennya itu."Pak Tony, aku sudah kembali!"Tony menyilangkan tangan di belakang punggung, menahan napas, jelas sedang berusaha menahan ekspresi di wajahnya."Hmph, aku nggak butuh kamu kembali!"Tony mencibir, dan Wanda tahu, pria itu masih menyimpan sakit hati karena hasil riset Wanda dulu sempat diambil alih oleh Candra."Pak Tony ...." Wanda baru hendak menjelaskan, tapi Tony berkata padanya,"Teruslah melangkah maju deng

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 124

    Wanda naik ke atas podium dan menerima medali emas yang diserahkan oleh ketua panitia.Saat berdiri di depan mikrofon, pembawa acara bertanya, "Nona Wanda, semua orang penasaran, bagaimana seorang ibu rumah tangga penuh waktu selama tujuh tahun bisa meraih medali emas?"Wanda mengangkat wajahnya, panasnya sorotan lampu panggung hampir membuatnya meleleh. Wajah pucatnya terlihat makin memesona di depan kamera.Dia menarik napas dalam-dalam, seolah melihat dirinya sendiri saat berusia 18 tahun, duduk di bangku penonton.Tatapan mata hitam legam Wanda berkilau seperti cahaya bintang yang gemerlap."Rahasia aku bisa berdiri di sini, menggenggam medali ini, adalah aku mulai mencintai diriku sendiri. Aku menggunakan keberanian besar untuk menyambut hidup yang baru. Aku nggak lagi gelisah karena tanggapan orang lain, dan nggak lagi meragukan diri sendiri karena penilaian dari luar.""Aku mengizinkan diriku untuk ditolak, tetapi aku nggak akan mencari pengakuan dari siapa pun selain diriku sen

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 123

    Barulah setelah kembali melihat wajah Wanda, Harvey menyadari bahwa kemenangan peringkat pertama di babak penyisihan bukanlah karena keberuntungan.Pada babak final, dia pun kembali meraih peringkat pertama.Dalam babak tantangan, peserta peringkat ke-20 mendapat kesempatan pertama untuk memilih lawan yang ingin mereka tantang.Setiap peserta diperbolehkan memberikan soal kepada lawannya, namun mereka sendiri juga wajib menyelesaikan soal tersebut.Jika peserta yang ditantang tidak bisa memecahkan soal tersebut, atau tidak mampu memberikan pendekatan penyelesaian yang valid, maka dia dianggap gugur.Peserta peringkat 20, 19, dan 18 semuanya memilih untuk menantang Wanda!Setelah Wanda berhasil menyelesaikan soal mereka, para peserta itu pun langsung tereliminasi.Selanjutnya, peserta peringkat 17, 16, dan 15 tetap memilih untuk menantang Wanda.Para netizen yang menonton siaran langsung pun merasa geram melihat Wanda terus-menerus ditantang.[Kenapa semua orang memilih menantang Wanda?

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status