Home / Urban / Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua / Bab 82: Rasa Itu Masih Kuat

Share

Bab 82: Rasa Itu Masih Kuat

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-09-22 08:42:14
Akhirnya mereka sampai di rumah terdekat dan Rahma kaget saat Raymon ambil alih tubuh Mamon.

“Kamu ku lihat sangat kecapekan, biar aku gendong Mamon!” sebut Raymond.

Rahma pun serahkan tubuh anaknya dan Raymond bergegas bawa ke IGD. Mamon langsung di rawat intensif, ternyata anak kecil ini kena gejala tipes.

“Makan ini, aku beli tadi di depan rumah sakit,” Ray serahkan makanan ringan dan minuman mineral dan diterima Rahma, yang duduk termangu di bangku depan IGD.

“Makasih Ray, kamu sudah menolong aku dan Mamon!”

“Tak apa…sama-sama!” sahut Raymond dan duduk di sisi istrinya, menunggu Mamon yang masih di periksa intensif sambil ikut menikmati gorengan yang masih panas yang dia beli tadi.

“Bagaimana pekerjaanmu, apakah...?” Raymond menatap wajah Rahma.

“Berjalan makin tak karuan, pegawai kini resah, karena banyak klien Razak Group akan mundur…gugatan kamu sendiri bagaimana?” Rahma balik bertanya dan menatap wajah Raymond, sambil mengunyah gorengan ini.

“Masih terus berjalan, sudah ada tit
mrd_bb

BERSAMBUNG

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 111: Cerita Loli yang Bikin Kaget

    Raymond menatap Loli yang terlihat agak pucat. “Jadi…Rahma yang ada di rumah kami itu...bukan Rahma yang asli...jadi paaal..?” Raymond menahan kalimatnya.“Aku sih tak yakin 100 persen, tapi apakah kamu melihat perubahan dari istrimu itu?” Loli malah balik bertanya, sambil ambil sebatang rokok, untuk redakan hatinya yang tak karuan.“Iya sih…aku merasa…perutnya itu tidak ada tanda-tanda bekas melahirkan, juga…maaf perabotannya juga masih?” lagi-lagi Raymond menahan kalimatnya.“Masih sempit kan? Seolah tak pernah melahirkan?” sambung Loli tanpa basa basi lagi.Mendengar kalimat Loli ini, tanpa ragu Raymond mengangguk.“Aku hanya ingin sampaikan, agar mulai sekarang kamu harus berhati-hati, agaknya lawan yang kini kamu hadapi sangat lihai, jahat dan licik,” kata Loli lagi, yang juga bilang sudah sejak 5 bulan yang lalu berhenti sebagai sekretaris Clara, dengan alasan ingin menikah dengan tunangannya.“Aku tak sanggup lagi ikuti gaya hidup mereka yang tak lazim itu, aku ingin hidup norma

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 110: Misteri yang Makin Rumit

    Kita tinggalkan sejenak Raymond yang bersiap akan ke Kalsel, untuk menemui kerabat neneknya dan akan di jemput sepupunnya Ambar…!Di sebuah kamar mewah di Jakarta!Seorang wanita kecewa berat, baru satu kali mengocek, milik pria di bawah tubuhnya sudah muncrat, padahal dia belum apa-apa, jangankan klimak, menikmati pun dia tidak.Plupp…dia cabut miliknya dan singkong pria setengah tua ini langsung mengkerut, bak terong unggu kena api unggun...lemas.“Masih belum sembuh juga ternyata milikmu Bang Sanusi?” kata si wanita ini sambil rebahkan tubuhnya di sisi laki-laki ini, sambil ambil tisue dan ngelap kewanitaan yang terlanjur basah.“Punyaku hanya berdiri kokoh dan perkasa kalau dengan Rahma,” sahut laki-laki ini tanpa tedeng aling-aling.“Huhh wanita itu lagi, jampi-jampi apa sih dia itu, hingga bisa bikin kamu perkasa?” sungut wanita cantik ini.Sanusi hanya terdiam, sulit dia menjelaskan, kenapa dengan Rahma nafsunya sangat terbangkit, bahkan mampu bertahan lama, tapi dengan istrinya

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 109: Teror Misterius

    Tiga bulan sudah Raymond berkantor di PT Bara Omega yang sebentar lagi akan berubah nama jadi Razak Oil Corporation.Usai jalankan kewajibannya dan akan ngopi sekaligus sarapan di kamarnya yang memang komplet ada meja makannya, yang setiap pagi di sediakan ART di kantor ini.Tiba - tiba saja bulu kuduk Raymond konta berdiri. Di depannya seekor ular yang terkenal dengan bisa beracunnya berdiri tegak persis di dekat meja makannya.Kepalanya gepeng, tanda inilah ular ganas beracun yang satu gigitan bisa bikin seekor gajah dewasa tewas dalam waktu kurang dari 30 menit, apalagi manusia, kalau lambat di beri penawarnya.Si ular sendok yang di sebut dengan king kobra ini mendongakan tubuhnya hingga satu meteran dari lantai.Tubuh ular ini sebesar lengan kokoh Raymond, dengan panjang lebih 3 meteran, ular ini seakan ingin tancapkan taring beracunnya ke tubuh Raymond.Raymond tentu saja refleks ambil benda apapun yang ada di dekatnya, tujuannya pastinya ingin usir si ular beracun mematikan ini.

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 108: Investasi Gede-gedean

    Ratusan warga sumringah, ganti rugi yang di tunggu-tunggu benar-benar cair 3 hari kemudian. Semuanya tertib tidak ada yang berebut menunggu giliran pencairan jumbo ini.Awalnya Raymond rada khawatir juga warga, semuanya bawa pulang duit cash begitu banyak.Tapi sang tetuha adat Paman Balak bilang, tak ada yang berani ngerampok, sebab warga di sini kompak dan si perampok sama saja cari mati.Raymond hanya pesan melalui Balak, agar duit jangan di hambur-hamburkan warganya.“Bilang kepada warga bapak, agar beli lahan baru buat bercocok tanam, kalau habis, tanah melayang, kerjaan nggak ada,” pesan Raymond dan benar-benar di sampaikan Balak pada warganya.Bukan hanya itu, 200 orang warga lokal yang pernah di pecat, kembali bekerja.Sedangkan 200 orang yang kerja di sini dan dari warga pendatang, 180 orang di pulangkan, sisa 20 orang bertahan, karena skil nya memang di butuhkan perusahaan batubara ini.Raymond juga pecat 3 petinggi perusahaan yang di anggap anak buah Aron Talang dan Lasali s

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 107: Benahi Benang Kusut Perusahaan

    Raymond meninggalkan Ambar yang mulai sibuk data semua warga yang belum dapat ganti rugi dan wajib perlihatkan surat-surat tanahnya, untuk dapat ganti rugi.Dia ikut Balak ke rumahnya dengan jalan kaki, yang jaraknya lumayan jauh. Sepanjang jalan Raymond bertanya siapakah orang dekatnya yang bakal mencelakakannya tersebut.“Ada beberapa orang…!” sahut Balak dengan nada serius.“Apakah salah satunya…istriku?” tanya Raymond penasaran.“Istrimu…?” Balak tidak teruskan omongannya, tapi malah senyum kecil. Raymond sampai hentikan langkahnya.“Hati-hatilah dengan istrimu, dia sebenarnya sangat mencintai kamu, tapi ada kekuatan dahsyat akan akan terus ganggu dirinya. Makanya kamu harus di isi, agar tak terkena pengaruh jahat itu,” ceplos Balak dan kini mereka sudah sampai di rumah sang tetuha adat ini.Balak lalu meminta Raymond lepas jaket kulitnya, juga baju kaosnya, lalu setelah duduk membelakanginya, mulut Balak bergumam baca ajian – ajian tertentu dan mulai lah dia corat-coret punggung R

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 106: Di Hadang Warga Bermandau

    “Berdosa sekali aku…hutan hancur begini. Tak bisa tidak, aku akan lepas saham, biarpun Rahma keberatan, aku tak ingin di cap sebagai perusak alam. Kalau terjadi bencana banjir dan longsor lalu terjadi korban jiwa, otomatis aku ikut nanggung dosanya,” batin Raymond.Soal Ambar, kalaupun kelak saham dia lepas, Raymond sudah berniat akan ajak anak buahnya masuk ke perusahan induknya dan akan di tempatkan di tugas lain. Ambar kepala Sub Cabang PT Bara Omega yang berkantor di Palangkaraya.Tanpa takut, Raymond minta Ambar bawa mobil mereka mendekati kerumunan warga yang sedang istirahat di sebuah tenda.Inilah mantan 'pegawai' PT Bara Omega yang sedang lakukan aksi demontrasi dan ini sudah masuki hari ke 9.“Stop, kalian siapa? Turun dari mobil,” bentak slah seorang dari 3 orang ini.Tiga orang langsung hadang mobil Raymond dan Ambar, mandau terlihat di pinggang mereka. Raymond tahan Ambar yang ingin menjawab, Ambar yang ternyata punya ilmu beladiri sama sekali tak gentar, justru dia khawat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status