Share

Bab 36

Dua hari telah berlalu, Adi tidak lagi datang menjadi supir. Tapi sebagai Adikara Wijaya seorang pengusaha muda.

Tidak ada lagi seorang Adi yang jika datang hanya memaki kaus oblong dengan celana jeans. Setelan formal selalu dia kenakan seperti pria kantoran pada umumnya.

"Kamu gak kerja?" tanyaku dengan pandangan lurus pada televisi. Sedangkan Adi, ia tengah duduk lesehan bersama Saffa.

Main lego, membuat menara.

"Bos mah bebas, Nona. Mau pulang pagi, siang, malam pun tidak akan ada yang larang," ujarnya enteng.

"Apa jadinya sebuah perusahaan, jika bosnya pemalas kayak gitu?"

"Enaknya aja pemalas. Justru aku sedang rajin-rajinnya ini," tutur Adi tanpa melihat ke arahku.

"Rajin apaan? Masa rajin pulang kantor siang-siang gini."

"Rajin belajar jadi ayah buat Saffa. Iya, 'kan Saffa?"

"Iya ...," ujar Saffa dengan polosnya.

Aku yang merasa dipermainkan, langsung melayangkan bantal sofa ke punggung pria itu. Bukannya marah, Adi malah tergelak dengan lepasnya yang diikuti oleh anak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
K.S. Idris
Wedewwwwwwwww
goodnovel comment avatar
Keysha Karin
Baru pertama bca seruu bget, nggu up date lgi, sdh bli koin pn msih penasaran ingin bca & bca lgi ...
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
ikut bahagia.... semoga dilancarkan jodohnya.... ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status