Share

Bab 395 Rindu ....

"Enak?"

Aldi mengangguk menjawab pertanyaanku.

"Dagingnya empuk, bumbunya juga terasa banget sampai ke dalam. Gurih manis," ujar Aldi seraya menyuapkan gulai sapi ke mulutnya.

"Enakan mana sama yang tadi?"

Aldi menatapku dengan sebelah alis yang terangkat. Kubalas tatapan itu dengan sedikit melebarkan mata ke arahnya.

Suamiku berdehem. Dia mengambil gelas berisikan air, lalu menegaknya sedikit.

"Yang tadi kita ...."

"Yang sup ayamnya, Bang. Enakan mana sama itu?" ujarku mendahului ucapan Aldi yang menggantung.

"Oh, sup ayam?" Aldi terkekeh. "Abang kita yang lain."

Aku mengulum senyum seraya mendelikkan mata pada suamiku yang pikirannya berkelana.

Aldi kembali melihat ke arahku hingga mata kami saling bertemu. Tawa pun tercipta membuat suasana menjadi tidak biasa.

Sepertinya pikiranku dan dia sedang sama-sama pada momen yang sama. Di mana, kami yang baru saja melakukan hal m wwwenyenangkan sebagai suami istri.

Menjadi tidak biasa, karena dilakukan di tempat yang tak biasa jug
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status