Share

Langkah Menuju Mimpi

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-06-08 16:02:45

Di sebuah salon eksklusif, yang berada di lantai atas pusat perbelanjaan kota Grenada, Laura tengah duduk di kursi perawatan. Rambutnya yang panjang dibalut krim wangi dan dibungkus handuk hangat.

Sementara jemari seorang terapis sedang memijat lembut kedua tangan Laura dengan lotion mawar yang harum. Wajahnya dipenuhi masker emas berkilau, dan kedua matanya terpejam menikmati sesi relaksasi.

Namun, ketenangan itu terganggu saat dering ponselnya yang terletak di meja berbunyi nyaring. Menggema lembut di ruang perawatan yang dipenuhi alunan musik klasik. Tanpa membuka matanya, Laura mengulurkan tangan dan menekan tombol hijau di layar ponsel.

“Iya, ada apa, Ma?” tanyanya malas, dengan nada setengah menguap.

Laura yakin bahwa yang meneleponnya adalah sang ibu, yang gemar menghubunginya beberapa kali sehari. Tak disangka, yang terdengar justru balasan dengan nada dingin dan penuh tekanan.

“Nona Laura, apakah Ana sudah pulang ke rumah?”

Laura membuka sebelah matanya, kaget sejenak lalu m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Pesan Terakhir

    Ketiga lelaki asing itu melangkah mendekat. Kaki mereka menghentak tanah, menciptakan ketegangan yang semakin mencekam di antara deru napas Anaby. Suasana di sekitar yang berangsur gelap, membuat wajah-wajah mereka tampak kian garang.Detak jantung Anaby kini bergemuruh tanpa jeda. Ia memutar kepala, menatap sekeliling dengan putus asa.Anaby mencoba mencari celah sekecil apa pun untuk kabur. Namun, jalan itu telah rapat terkunci. Motor hitam membentang di belakang, mobil kusam memblokir di depan. Sepertinya, mereka telah bersekongkol menjeratnya dalam perangkap licik yang tak pernah ia perkirakan.Dalam kondisi terpojok, yang terpikirkan oleh Anaby adalah menghubungi Michael. Maka, dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya. Jari-jarinya bergerak cepat mengetik satu kata terakhir, sebelum kemungkinan terburuk terjadi. [Tolong.] Pesan itu terkirim tepat, ketika ketukan keras mengguncang kaca jendela di sisinya.Seorang pria bertubuh kekar berdiri menatap Anaby dari balik kaca. Jema

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Di Ujung Tanduk

    Mesin mobil Aslan meraung ringan di jalan aspal, melaju dengan kecepatan tinggi. Tangan kirinya menggenggam erat kemudi, sementara tatapannya penuh konsentrasi, menembus tujuan yang telah ia rancang dengan teliti sejak berhari-hari lalu. Namun, satu getaran dari ponsel di dashboard membuat geraham Aslan mengeras. Nama itu lagi.Sandra.Ia menghela napas dalam, lalu menepikan kendaraan di bawah rindang pohon yang tumbuh di pinggir jalan. Dengan jengkel, Aslan menyambar ponsel dan mendekatkannya ke telinga.“Apa lagi, Sandra? Aku baru keluar dari kantor,” suaranya tajam dan tak sabar.“Aku sudah tiba di depan klinik,” jawab Sandra dari seberang, suaranya terdengar bergetar. “Tapi aku takut, Aslan. Tolong temani aku, hanya sebentar.”Aslan menegakkan tubuh, kepalanya mendongak menahan emosi yang mendesak. “Kau pikir aku pengangguran?” tukasnya. “Aku sedang menjalankan rencana besar. Ini bukan waktunya menuruti rengekanmu, Sandra.”“Tapi… aku benar-benar tidak berani sendiri,” Sandra m

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Masuk Perangkap

    Dengan senyum yang tak surut dari wajahnya, Anaby melangkah ringan menuju pintu mobil yang menunggu di halaman rumah. Pikirannya masih menghangat oleh percakapan semalam bersama Michael. Suaminya itu tanpa malu-malu mengakui kesulitannya memejamkan mata, hanya karena ia tidak berada di sampingnya. Begitu sederhana pengakuan itu, tetapi cukup untuk membuat hati Anaby berdesir. Ketika kendaraan melaju di ruas jalan yang padat, Anaby menatap layar ponselnya. Ia membaca kembali pesan terakhir Michael sebelum tidur.Hanya satu hari tersisa, sebelum akhir pekan yang mereka rencanakan. Saat itu, ia akan kembali berada di apartemen sang suami, menghabiskan waktu berdua.Sambil menyandarkan punggung pada kursi, Anaby mengirim balasan cepat. Mengingatkan suaminya agar jangan melewatkan makan siang di tengah jadwal yang padat. Tak lupa, Anaby menambahkan kalimat singkat, bahwa ia akan menemani Laura ke kafe Everest sepulang kerja nanti.Setiba di kantor, Anaby segera masuk ke ruangannya, melep

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Anaby akan Menghilang

    Anaby melangkah melewati pintu utama rumah, menahan kantuk setelah hari yang panjang di kantor.Selesai mandi dan memakai gaun rumah berwarna pastel, Anaby keluar dari kamar. Matanya terbelalak melihat Laura dan Nyonya Kemala telah duduk di meja makan, seakan sengaja menantinya.Tak hanya itu, sang ayah juga tampak gembira melihat kedatangannya. Bahkan, piring-piring tersusun rapi dengan berbagai hidangan yang sebagian besar merupakan santapan kegemaran Anaby.“Selamat datang, Ana. Kami menunggumu,” tutur Nyonya Kemala, senyumnya tampak manis meski di mata Anaby tetap menyimpan rencana yang belum terungkap.Laura menyusul, suaranya terdengar lembut. “Aku merasa lebih baik sekarang. Terutama, setelah kau sempat menemuiku pagi tadi. Hatiku entah mengapa terasa lebih ringan.”Anaby menegakkan bahu, menyembunyikan keraguan yang menyesak dalam relung pikirannya. “Baguslah jika kau sudah membaik.”Laura menatap Anaby sejenak, kemudian berkata dengan nada hampir memohon. “Ana, bisakah kau

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Diawasi

    Sesuatu yang lebih dingin daripada ketakutan merayapi tulang punggung Aslan. Jemarinya yang masih mencengkeram test pack itu bergetar halus.Aslan mengangkat wajah, menatap Sandra yang berdiri kaku, menunggu jawaban dengan wajah menegang.Beberapa detik ia terdiam, sebelum suaranya meluncur lirih.“Kau harus menggugurkannya," tukas Aslan.Kata-kata itu jatuh begitu saja, menimbulkan keretakan di mata Sandra yang tiba-tiba berkaca-kaca. Bibir gadis itu bergetar, kulitnya seketika memucat.“Aslan… bagaimana mungkin kau memintaku melakukan hal sehina itu?” Suaranya tersendat, patah di ujung kalimat. “Ini anak kita. Buah cinta kita, entah kau masih mau mengakuinya atau tidak.”“Sandra—”“Aku tidak peduli!” teriak Sandra, jemarinya mengepal di sisi paha. “Kau kira aku perempuan yang bisa kau suruh membunuh anak sendiri? Tidak, Aslan. Aku akan melahirkan dan merawat bayi ini.”Aslan memejamkan mata sejenak, mengerahkan seluruh sisa kesabaran dalam dirinya. Ia menarik napas panjang, berusaha

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Kita akan Punya Anak

    Sepanjang perjalanan menuju rumah, Anaby duduk di kursi belakang bersama Prof. Hansel. Mereka berbincang santai mengenai strategi implementasi Metode Sigma.Sorot mata Prof. Hansel berkali-kali memancarkan kebanggaan, seakan setiap kata Anaby menjadi pengingat bahwa dedikasinya pada pendidikan belum pernah sia-sia.“Semangatmu yang seperti ini,” ujar Prof. Hansel sambil mengusap punggung tangannya yang ditumbuhi bintik usia, “adalah alasan saya mau berdiri di depan publik, meskipun banyak orang meragukan relevansi saya.”Anaby mengangguk hormat. “Tanpa Anda, metode ini tidak akan sempurna. Saya hanya membantu mengemasnya agar lebih mudah diterima generasi muda.”Mobil berhenti di pelataran rumah keluarga Buana. Begitu Anaby membuka pintu, ia terpaku sejenak. Ayahnya berdiri di teras, dengan wajah segar yang dipenuhi gurat antusias.Di samping Tuan Carlo, berdiri Nyonya Kemala, mengenakan gaun biru muda yang menciptakan kontras mencolok dengan kebiasaannya.Sekilas, Anaby sempat berpik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status