Home / Romansa / Membuatmu Menjadi Milikku / 146. (H 7) Pelanggan Aneh

Share

146. (H 7) Pelanggan Aneh

Author: CacaCici
last update Huling Na-update: 2025-08-09 12:25:01
"Siapa yang mengajarimu menjadi pria brengsek, Hah?!" marah Zeeshan pada putranya. Nindi hanya menatap suaminya dengan ekspresi panik.

Ada perasaan takut dan khawatir ketika melihat suaminya marah pada putra mereka. Akan tetapi dia juga tak punya tenaga untuk merelai karena perasaan kecewa yang sedang menyelimutinya.

Harvey menatap daddynya, diam sejenak lalu menundukkan kepala supaya tidak berhadapan dengan mata elang daddy. "Aku dijebak oleh seseorang, Daddy," jawab Harvey dengan nada rendah, masih menundukkan kepala.

"Dijebak tapi perempuannya dibawa ke hotel. Ck, tidak bisa dipercaya, Daddy," sahut Xenon dari tempatnya, dia satu-satunya makhluk yang menikmati situasi ini.

Bukan! Dia tidak sedang mendukung apa yang kakaknya lakukan. Dia juga tak suka dengan apa yang kakaknya lakukan. Hanya saja, setiap kali Harvey dimarahi oleh daddy-nya, maka Xenon akan senang luar biasa. Alasannya sederhana! Harvey sering memarahinya dan hanya daddy-nya yang bisa meng-counter pria ding
CacaCici

'I'M YOURS MY HUSBAND' adalah judul novel baru kita, MyRe. Kisah cinta yang manis antara Gaia dan Kaysan. Yuk, Myre, langsung mampir ke novel baru kita. Ceritanya dijamin seru dan lucu ... Selamat membaca, MyRe.

| 27
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
beauty night
kematengan gak tuh vey xD macam kue/buah aja kematengan ahahaha. Gpp gpp, akupun sm suami bedanya 8thn pak harvey *eh curcol wkwk azam family nih visualnya kutub utara sm kutub selatan ye kak? dingiiinn pwoolll blm bon cabe extra hardnya hmmmm
goodnovel comment avatar
nor Ain
hahaha terlalu terus trg ya harvey. "kau".. aduhh bisa pingsan anak itu pak.. ibunya harus d jumpain dulu dong.. aduhai.. tp aku dpt rs harvey akan lbih bucin drpd bapaknya dulu. mgkin akan sama dgn zayyan... atau.. mybe reigha.. tp kisahnya hrp lbih manis dr maxim dan ayara.. ngak mau kulkas2 haha
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Membuatmu Menjadi Milikku   154. (H 15)

    "Jadi kamu lihatin HP karena apa?" tanya Sheena kembali. Raela reflek menoleh ke arah layar HP, dia buru-buru keluar dari room chatnya dengan Harvey kemudian segera membuka pesan dari seseorang yang membuatnya tak mood. Tak lain adalah Jihan. "Ini." Raela memperlihatkan pesan Jihan tersebut pada Sheena. Sheena meraih HP Raela kemudian membaca pesan dari Jihan. [Hari ini aku dan Morgan sudah pulang ke Tanah Air. Besok akan mulai ke kampus. Jangan sampai aku melihatmu cari perhatian di depan Morgan yah. Kalau bisa jangan datang ke kampus! Lagipula orang miskin sepertimu tak cocok kuliah. Mending cari makan sana!] Sheena yang membaca pesan teresebut, seketika panas dan marah. Namun, tak sampai di sana, dia juga men-scroll pesan ke atas dan menemukan kalau Jihan juga sempat mengirim foto berupa dirinya dan Morgan sedang berciuman. "Iuhh." Sheena menatap jijik pada foto tersebut, dia juga reflek menyerahkan HP pada Raela, "untung kamu lepas dari Morgan, Lala. Di depan kamu, dia

  • Membuatmu Menjadi Milikku   153. ( H 14) Pesan dari Dia Yang Manis

    "Selamat datang di rumah, Raela Sayang. Yeiii …," seru Sheena dengan antusias, begitu senang menyambut kedatangan Raela di rumahnya. Sebenarnya dia cukup kecewa setelah mengetahui kalau kakaknya ingin membawa Raela pindah ke rumah mereka sendiri. Akan tetapi Sheena tetap senang karena setidaknya beberapa hari ini dia bisa tinggal dengan sang sahabat. "Selamat datang di rumah, Sayang," ucap Nindi secara hangat dan lembut pada Raela. Sekarang gadis cantik dan manis ini telah menjadi menantunya dan dia sangat senang untuk hal itu. Sejujurnya di keluarga besar Azam, ada beberapa dari mereka yang mempertimbangkan ataupun menolak Raela menjadi menantu Azam. Yah, karena status sosial, di mana Raela hanya perempuan biasa yang terlahir dari keluarga sederhana. Sejujurnya yang sangat dipermasalahkan adalah karena Harvey seorang ahli waris keluarga Azam. Tidak masalah Raela menikah dengan salah satu keluarga Azam, asal bukan Harvey. Mereka menyebut Raela tidak layak sebab dia terlalu

  • Membuatmu Menjadi Milikku   152. (H 13) Malam Manis

    "Jangan menodai malam pernikahan kita dengan memikirkan mantanmu," dingin Harvey, mematikan handphone Raela lalu meletakannya di atas nakas dengan cukup kasar. "Bukan!" Raela menjawab dengan cepat, "itu-- fotonya dikirim oleh Jihan. Itu bukan fotoku," jelasnya, takut Harvey mengira kalau foto tersebut adalah fotonya dengan Morgan. "Kau tahu, Ela, saat kau menjadi milikku, kau dilarang memikirkan pria manapun," ucap Harvey, melepas handuk yang masih ada di atas kepala istrinya lalu mendorong cukup kuat pundak perempuan itu sehingga Raela berakhir berbaring di atas ranjang. "Kau milikku dan kau tidak kuizinkan dekat dengan pria selain aku." "I-iya, tidak akan," jawab Raela cepat-cepat. Dia mengira jika dia patuh, pria ini akan berhenti mengancam dan dia akan selamat dari bahaya Harvey. Namun, sepertinya dia salah. Harvey berada tepat di atas tubuhnya, dimana pria itu hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggang. Itu membuat Raela sangat panik dan takut. "Sebenarnya aku tid

  • Membuatmu Menjadi Milikku   151. (H 12) Hidup Baru?

    "Aku ingin ke bawah kan karena di sini sepi. Jadi karena Pak Harvey sudah datang, untuk apa lagi aku ke bawah," jawab Raela dengan nada tegas, tapi percayalah dia sedang menahan gugup. Dia juga berbohong, karena sebenarnya dia ingin kabur dari tempat ini. Sialnya, Harvey malah kembali sehingga mau tak mau Raela harus putar haluan. Harvey menatap Raela dengan intens, meletakkan HP di atas nakas. "Singkatnya kau ingin ke bawah untuk memanggilku?" Raela mengerutkan kening sambil menatap bingung pada Harvey. 'Kenapa jadi ke sana? Siapa juga yang ingin memanggilnya?' "Kau ingin kutemani," ucap Harvey kembali dengan nada datar. Raela hanya diam karena tak berani mengatakan tidak dan tak mau mengatakan iya. "Bersihkan riasan wajahmu," ucap Harvey kemudian. "U'um." Raela menganggukkan kepala, berdiri dari ranjang lalu berjalan ke arah kamar mandi. Harvey sendiri, dia mengamati perempuan yang telah menjadi istrinya tersebut secara lekat. Alisnya terangkat sebelah, menatap Raela yan

  • Membuatmu Menjadi Milikku   150. (H 11) Pernikahan

    "Jadi apa keputusanmu, Lala?" tanya Sheena, di mana saat ini dia dan Raela ada di kampus. Sebelumya, Sheena meminta maaf pada Raela karena kelakuan kakaknya yang sudah sangat merugikan Raela. Untungnya sabatahya ini memaafkannya dan masih mau berteman dengannya. "Aku pilih menikah dengan Pak Harvey. Ti-tidak apa-apa kan, Sheena?" tanya Raela dengan nada ragu, takut Sheena marah dan tak suka. Biasanya adik perempuan itu sangat manja pada kakaknya, itu sebabnya dia takut keputusannya memilih dengan Harvey membuat Sheena marah. Sheena tiba-tiba memalingkan wajah cepat, bahkan memutar posisi duduk untuk membelakangi Raela. 'Yes. Raela milih menikah dengan Kakak. Dengan begitu, aku bisa sering main dengan Raela.' batin Sheena, menyeru senang dalam batin. Setelah itu, dia menoleh ke arah Raela lalu tiba-tiba memeluk sahabatnya itu. "Tidak apa-apa, Raela. Cuma-- maaf yah, karena perbuatan tak senonoh Kakak ke kamu, kamu harus menikah dengannya. Dia sebenarnya bukan pria yang

  • Membuatmu Menjadi Milikku   149. (H 10)

    'Lah, kok rumah.' batin Raela, syok setelah sadar kalau alamat yang ingin pasangan paruh baya ini kunjungi ternyata rumahnya sendiri. "Ini rumahnya?" tanya perempuan paruh baya tersebut pada Raela. Raela menganggukkan kepala sambil mengangguk pipi. Perempuan paruh baya ini bilang mereka ingin berkunjung ke rumah menantu mereka. Si-siapa? Mengingat Sheena cukup mirip dengan perempuan paruh baya tersebut, Raela diam-diam meneguk saliva. 'Jangan-jangan menantu yang mereka maksud aku lagi. Ka-kan Pak Harvey ada di rumah. Aduh, mati aku. Udah bagus tadi aku kabur, eh malah balik lagi ke sini.' batin Raela. "Sepertinya ini memang rumah menantu kita. Itu mobil Kakak," ucap pria paruh baya itu pada istrinya, mendapat anggukan dari sang istri. "Terima kasih yah, Cantik, sudah mengantar Tante dan Om ke sini," ucap Nindi pada perempuan yang mengantarnya. Gadis manis ini sangat baik. Beruntung dia dan suaminya bertemu dengan gadis cantik dominan manis ini. "Iya, Tante. Kalau b

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status