Beranda / Romansa / Membuatmu Menjadi Milikku / 86. Berhadapan Dengan Devson

Share

86. Berhadapan Dengan Devson

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-13 19:16:49

"Sterilkan pisau itu," ucap Zeeshan pada anak buahnya.

"Baik, Tuan Nimora."

Melihat itu Leonard geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan Zeeshan yang … jika begini lebih baik pria telanjang itu dibakar, daripada harus dikebiri lalu dikembalikan pada orang tuanya.

Ah, tapi sudahlah. Zeeshan ini putra seorang Zayyan, jadi dia sama mengerikannya dengan daddynya.

"Devson harus melihat kondisi anak angkat kesayangannya. Dan aku ingin tahu seperti apa reaksinya?" tambah Zeeshan, mendekati istrinya lalu menggendongnya secara bridal style–membawa Nindi pergi dari sana.

Nindi tahu bahwa Zeeshan lah yang menggendongnya, tercium dari aroma parfum sang suami. "Aku boleh membuka mata, Mas Ze?"

"Humm." Zeeshan berdehem singkat.

Nindi membuka mata, langsung menatap wajah suaminya yang masih terasa dingin. Sebenarnya Nindi ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dia penasaran nasib Andrian sekarang. Namun, melihat wajah dingin suaminya, Nindi memilih mengurungkan niat.

'Lebih baik
CacaCici

Selamat membaca dan semoga suka dengan 2 bab kita hari ini, MyRe. Oh iya, tadi kan anak angkat vs menantu kesayangan. Nah, sekarang Papa kerbau VS Ayah rambutan. Menurut MyRe, siapa nih yang bakalan menang? Papa kerbau atau Ayah rambutan? Dukung terus novel kita dengan cara vote gems, hadiah, dan komentar manis. Sehat selalu untuk kalian semua. Papai ... IG:@deasta18

| 23
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Ayah rambutan donk pemenangnya kan papa kerbau slalu kalah langkah kna dy emang salah... Mochi tmnin poni yaa jgn kluar dl tkt tantrum nanti wkwkkkk
goodnovel comment avatar
Adfazha
Devson kicep dehh emangnya km mw ikutan Andrian dipeti mati jd mayat hmm keren dah colab Zee sm PaMer klop abiz ... Akhirnya obsesi cinta Andrian berakhir di peti mati buatan Cacan hahahaaa Nindi puas berpetualang ya tar ganti jd poni si bolang
goodnovel comment avatar
nor Ain
pasti ayah rambutan... karena anak si kerbau yg dtg2 main nyosor.. mau d lempar rambutan kayaknya ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Membuatmu Menjadi Milikku    86. Berhadapan Dengan Devson

    "Sterilkan pisau itu," ucap Zeeshan pada anak buahnya. "Baik, Tuan Nimora."Melihat itu Leonard geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan Zeeshan yang … jika begini lebih baik pria telanjang itu dibakar, daripada harus dikebiri lalu dikembalikan pada orang tuanya. Ah, tapi sudahlah. Zeeshan ini putra seorang Zayyan, jadi dia sama mengerikannya dengan daddynya. "Devson harus melihat kondisi anak angkat kesayangannya. Dan aku ingin tahu seperti apa reaksinya?" tambah Zeeshan, mendekati istrinya lalu menggendongnya secara bridal style–membawa Nindi pergi dari sana. Nindi tahu bahwa Zeeshan lah yang menggendongnya, tercium dari aroma parfum sang suami. "Aku boleh membuka mata, Mas Ze?" "Humm." Zeeshan berdehem singkat. Nindi membuka mata, langsung menatap wajah suaminya yang masih terasa dingin. Sebenarnya Nindi ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, dia penasaran nasib Andrian sekarang. Namun, melihat wajah dingin suaminya, Nindi memilih mengurungkan niat. 'Lebih baik

  • Membuatmu Menjadi Milikku    85. Akhir dari Obsesi Gila

    Nindi menoleh ke arah orang yang masuk ke dalam, dia penasaran siapa orang itu. Namun, sebelum dia bisa melihat dengan jelas, tiba-tiba saja Zeeshan menutup matanya. Sedangkan Zeeshan, melihat kemunculan makhluk sialan tersebut, amarah langsung menguasai diri. Dengan cepat dia menutup mata Nindi lalu satu tangannya yang bebas meraih pisau lipat kecil dalam jas jubah yang dia gunakan. Zeeshan melempar pisau tersebut ke arah Andrian yang merangkak masuk. Pisau itu mengenai pundak kanan Andrian, membuat pria itu kesakitan. Sejujurnya Andrian kaget ketika dia masuk dan melihat pria bernama Zee-one itu ada dalam pohon. Sedangkan Nindi, perempuan cantik dan indah itu tertutup oleh tubuh besar Zee-one. Dia kesal tapi sudah terlanjur nekat. Namun, hal mengejutkannya, gerakan Zee-one sangat cepat dan tak terbaca. Tiba-tiba saja pisau melayang ke arahnya dan sekarang pisau itu menancap di pundaknya. Sialan! Karena pundak kanannya terkena pisau, Andrian buru-buru mundur. "Argkk," jerit An

  • Membuatmu Menjadi Milikku    84. Nekat dan Naked

    Nindi tiba di pinggir sebuah pantai yang terlihat sangat bersih, sepertinya pantai ini belum tersentuh oleh tangan manusia. Terlihat dari alam yang masih terjaga. "Wow! Bangus banget. Ternyata ada hikmahnya aku diculik," gumam Nindi, menatap lautan yang indah dengan kagum. Setelah puas menikmati keindahan pantai, Nindi bergegas mencari kerang. Biasanya survivor akan mengumpulkan makanan untuk malam karena malam survivor harus tetap di dalam tenda atau gubuk yang dibangun. Hutan jauh lebih berbahaya jika malam, ada beberapa hewan buas yang berkeliaran saat malam. "Eih, itu mangga kah?" gumam Nindi pelan saat melihat sebuah pohon dengan buah yang mirip sekali dengan mangga. Nindi berhenti mencari kerang lalu segera mendekati pohon tersebut. "Aku ambil beberapa deh. Siapa tahu nanti malam aku pengen makan buah mangga. Siapa tahu!" monolognya. Nindi meletakkan kerang di bawah pohon, lalu mulai memanjat. Nindi cukup pandai memanjat karena setiap ke desa kakek neneknya (dari mam

  • Membuatmu Menjadi Milikku    83. Aku Sangat Mengenalinya

    Andrian begitu senang karena berhasil menikah dengan Nindi. Sekarang Nindi telah menjadi miliknya dan pria tua kejam itu tak akan bisa menghalangi lagi. Untuk suami Nindi, dia hanya tinggal melenyapkan pria itu agar pria itu benar-benar hilang dan perceraian Nindi mudah ia urus. "Sekarang kau sudah menjadi milikku, Nindi," ucap Andrian, berdansa dengan Nindi–disaksikan oleh anak buahnya. Pria itu senyum lembut pada perempuan yang telah ia nikahi tersebut, "persiapkan dirimu untuk nanti malam, kita akan melakukan malam pertama," ucap Andrian dengan lembut, mengulurkan tangan untuk menyentuh pipi istrinya. Di sisi lain, Gisella senyum bahagia karena akhirnya dia menikah dengan Andrian. Pria itu mengulurkan tangan dan dia membiarkannya–tak sadar karena efek terlalu senang sudah menikah dengan pria yang ia cintai selama bertahun-tahun. Andrian mengerutkan kening saat menyentuh wajah Nindi. Tekstur kulit wajah perempuan ini terasa aneh, bukan seperti kulit manusia. Jika dilihat de

  • Membuatmu Menjadi Milikku    82. Kebebasan

    Nindi bangkit dari ranjang kemudian mendekat ke arah jendela tersebut. Namun, sebelum melakukan apa-apa, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dengan kasar. Seorang perempuan cantik masuk dengan wajah marah dan galak, melayangkan tatapan membunuh ke arah Nindi. Wanita itu menutup pintu, menguncinya. Dia mengeluarkan pisau dari balik tubuh lalu berjalan mendekat ke arah Nindi. "Aku akan membunuhmu!" Nindi cukup panik akan tetapi sebisa mungkin mengendalikan dirinya. "Hei, apa masalahmu? Ki-kita bisa bicara baik-baikkan?" ucap Nindi dengan bahasa internasional, karena perempuan itu menggunakan bahasa tersebut. "Bicara baik-baik? Bagaimana bisa aku masih bicara dengan baik padamu? Kamu merebutnya dariku!" pekik perempuan itu dengan mata yang sudah memerah dan berair–ingin menangis. "Me-merebut siapa?" Nindi berkata dengan suara terbata-bata, perempuan itu semakin mendekat dan pisau itu sudah mengarah ke arahnya. "Kamu merebut Andrian!" pekik perempuan itu, langsung mengarahk

  • Membuatmu Menjadi Milikku    81. Setuju Menikah denganmu

    "Tuan, anda tidak apa-apa?" tanya Oliver dengan nada khawatir, memperhatikan wajah tuannya yang terlihat tegang dan dipenuhi rasa cemas. Ini jam satu malam, dia dan beberapa bodyguard baru tiba di kota ini. Cuaca sedang buruk, ada masalah pada penerbangan sehingga penerbangan terus ditunda. Dia dan beberapa anak buah mereka, baru tiba di dini hari sekarang. Mereka tidak menyusul Zeeshan ke hotel, karena tuan mereka sudah bergerak untuk mencari Nindi. Saat ini Zeeshan berada di hotel yang terdekat dengan lokasi istrinya. Sebenarnya lokasi Nindi jauh dari titik Zeeshan saat ini, akan tetapi ini penginapan terdekat menuju titik Nindi dari semua penginapan yang ada di kota ini. Mengenai penembakan, Zeeshan tentunya berhasil menghindar. Dia bukan pemula untuk hal seperti ini. Namun, dia tetap merutuki dirinya sendiri karena terlalu meremehkan keadaan. Dia kira pria itu tak akan nekat seperti saat ini, menculik Nindi lalu membawanya jauh dari kota dan pemukiman. Menjengkelkannya, k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status