Beranda / Romansa / Membuatmu Menjadi Milikku / 93. Dia Sudah Tak Suci

Share

93. Dia Sudah Tak Suci

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-17 22:26:44
"Nindi ternyata gadis manja yah. Sudah 27 tahun akan tetapi makan masih disuap oleh Mamanya," ucap Adrea, tersenyum tipis agar terkesan bercanda dan bukan mengejek ataupun menyindir.

Nindi menoleh ke arah perempuan itu, bersiap-siap ingin menjawab ucapan Adrea padanya. Namun, mamanya lebih dulu bersuara.

"Kenapa memangnya jika putriku manja? Apa manjanya Nindi menyusahkan kamu, ibumu, nenekmu, atau keluargamu?" jawab Lachi cepat, berkata dengan nada tegas sambil melayangkan tatapan tajam ke arah Adrea, "sampai umur berapapun, Nindi tetap putriku, dan aku sebagai Mamanya akan terus merawat. Mau Nindi usianya 30 tahun, 100 tahun, selagi aku hidup aku tak akan berhenti memanjakannya. Kamu iri yah? Orang tuamu tak ada di sini dan tak ada yang memperhatikanmu sejak tadi. Atau jangan-jangan orang tuamu jarang memperhatikanmu sehingga tak bisa melihat putriku mendapat perhatian dari Mama dan Ayahnya? Begitu?" Di akhir kalimat, Lachi menaikkan alis, menatap seolah bertanya pada Adrea.

Ni
CacaCici

Selamat membaca dan semoga suka, MyRe.

| 28
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Hihihi ... jangan dulu, Kak. Adrea masih lucu-lucunya loh. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Mantap Jiwa gmn Adrea salam tempel cap 5 jari haaahaa Bagus cm tamparan gmn klo km dimasukin kandang ular berbisa seperti mulutmu yg berbisa hmm tng Poni tuh Mamer jd garda terdepanmu jg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Membuatmu Menjadi Milikku   105. Saling Dorong

    Oliver, Ethan, Xander, dan yang lainnya ikut membantu. Lagi-lagi itu tak berhasil. Tarikan Zeeshan pada rambut Adrea terlalu kencang, tak ada yang bisa melepasnya. Pamannya juga turun tangan, dan tetap Zeeshan tak melepas tarikannya di rambut Adrea. Hingga akhirnya, tak punya pilihan, Zayyan turun tangan. Bug' Dia langsung menghajar putranya, berhasil membuat Zeeshan melepas tarikannya pada rambut Adrea. Tapi itu tak membuat kegilaan Zeeshan berhenti, pria itu berniat memukul Adrea. "Hentikan kegilaanmu!" bentak Zayyan. Dia memeluk Zeeshan lalu menarik putranya supaya menjauh dari sana. Namun, Zeeshan memberontak dan lagi-lagi berusaha menggapai Adrea. Rafael dan Maxim menyuruh putra mereka supaya menjauhkan Adrea dari Zeeshan. Sedangkan Zeeshan, tak terima targetnya dibawa lari, dia hampir berkelahi dengan daddynya. Karena pria itulah yang menghalanginya. Namun, Nindi melepas diri dari Zana kemudian berlari menghampiri suaminya. "Mas Zeeshan, su-sudah." Nindi la

  • Membuatmu Menjadi Milikku   104. Kemarahan Tak Terkendali

    "Poni," seru Zeeshan, berlari cepat dari dalam rumah dan buru-buru menghampiri istrinya. "Kau tidak apa-apa?" tanya Zeeshan setelah dia membawa Nindi dalam pelukannya. Nindi mendongak pada suaminya, senyum canggung pada pria itu. Sejujurnya dia dan Clara masih asyik menertawakan Maura yang jatuh dalam kolam, akan tetapi tiba-tiba saja makluk tampan ini datang dan langsung memeluknya. "Aku nggak apa-apa, Mas," jawab Nindi pelan, menoleh ke arah kolam supaya suaminya ikut menoleh ke sana. "Maura!" pekik Adrea, juga datang ke sana dan begitu terkejut melihat sahabatnya yang terlihat akan tenggelam. Dia langsung menyuruh bodyguard untuk membantu Maura. Setelah Maura dibawa ke atas, Adrea langsung menghampiri. Dia memberikan handuk pada Maura kemudian menanyakan apakah Maura baik-baik saja. "Aku tidak apa-apa, Adrea. Tapi … tolong jangan salahkan Nindi dan Clara. Mungkin mereka mendorongku karna berniat bercanda," ucapnya pelan dan lemas. Adera langsung menatap Nindi dan

  • Membuatmu Menjadi Milikku   103. Jatuh ke Kolam

    "Nindi, Clara, aku boleh gabung nggak?" Nindi dan Clara saling bersitatap, di mana Clara menggeleng pelan sebagai isyarat agar Nindi tak mengizinkan perempuan itu bergabung dengan mereka. "Clara, kamu jangan hasut Nindi," ucap Maura sebal, mendekat ke arah Nindi dan Clara. Tanpa dipersilahkan, dia duduk di dekat Nindi, "Clara, kamu iri yah kalau aku dekat dengan Nindi? Kamu takut kalau Nindi lebih dekat padaku dibandingkan denganmu yah?" "Apaan sih?!" ketus Clara, menatap sinis ke arah Maura. "Trus kenapa kamu geleng-geleng kepala tadi?" tanya Maura kembali, mencoba menyusutkan Clara agar Nindi memihak padanya. "Maura, sudahlah." Nindi menegur, "kalau mau gabung, gabung saja. Nggak usah cari masalah." "Iya, Nin. Maaf yah," ucap Maura pada akhirnya. "Kamu ngapain datang ke sini?" tanya Clara dengan raut muka kesal. "Aku ingin berteman dengan kamu dan Nindi. Dulu kita bertiga kan teman dekat," ucap Maura sambil senyum lebar dan manis, "cuma … umm, Nindi, kamu bisa ng

  • Membuatmu Menjadi Milikku   102. Ayo Nikahi Aku Pangeran

    "Yeiii … tim kami menang, Nindi," pekik Clara, begitu senang karena akhirnya tim 02 berhasil memenangkan permainan basket. Clara tidak menyangkan dan sempat panik akan kalah saat berhadapan dengan tim 07, di mana isi tim tersebut adalah tiang semua dan mereka juga jago semua. Sedangkan di tim-nya ada dia yang benar-benar beban, kalang kabut karena dikelilingi oleh tiang berjalan. Namun, ternyata mereka menang. Dia sepertinya lupa jika suami sahabatnya–si pangeran es itu, adalah mantan pemain basket terbaik saat high school dulu. Ditambah ada brondongnya, Kaze, yang juga ternyata sangat jago. Oliver dan Leonard juga bermain dengan baik. Hanya saja, untuk permainan ini, Clara tak hentinya memuji kemampuan si pangeran es dan brondongnya. Clara baru sadar jika Nindi dikelilingi oleh pria yang jago bermain basket, semua pemain terbaik. Zeeshan, Kaze dan Danish, ketiga orang itu pemain basket terbaik. Sayangnya, Danish ada di tim yang salah, hanya dia yang pandai bermain basket dan sisa

  • Membuatmu Menjadi Milikku   101. Seribu Saingan

    "Terus terang saja, Pick Me, kamu suka yah sama suami aku?!" Gluk' Ekspresi Adrea seketika tegang dan gugup, terlebih teman-temannya mendadak diam saat Nindi mengatakan hal tersebut. "A-aku tidak mungkin suka pada sepupuku sendiri. Nindi, kamu tidak boleh cemburuan begitu. Sikapmu yang seperti ini membuat orang-orang tidak nyaman." Bug' Dug' Seseorang tiba-tiba melempar bola basket secara kuat ke arah Adrea, mengenai kepala perempuan itu. Hal tersebut membuat Adrea berakhir tersungkur di lantai. "Auuu …." Adrea langsung menjerit sakit, memegang kepalanya yang terasa ngilu dan pusing. "Ahk." Adrea terus mengiris. Dia tidak bohong, kepalanya sungguh sakit dan dia merasa sangat pusing. Dia mencoba menenangkan diri, setelah itu mendongak untuk melihat siapa yang melemparnya dengan bola. "Siapa sih yang melempar bol--" Ucapan Adrea seketika berhenti saat melihat tak ada seorang pun di lapangan. Mereka semua meminggir dan hanya ada Zeeshan, terlihat mengambil bola basket. Adrea

  • Membuatmu Menjadi Milikku   100. Pick Me

    "Sekali lagi kamu datang, kamu bakalan Tante cium. Rauuuu …," canda Clara, menangkap tubuh kecil Malik lalu mencium pipi anak itu. Membuat seseorang pria di kejahuan menjadi muram. Awalnya pria itu senang karena melihat Zeeshan kebakaran jenggot sendiri, akan tetapi kenapa sekarang malah dia yang kegerahan sendiri? Seolah ada yang memanas-manasi serta memancing emosinya. Tapi apa? "Kata Aunty sekali lagi, kenapa Malik sudah dicium?" tanya Malik, menyentuh pipinya yang dicium oleh teman aunty cantiknya. "Karena kamu gemesin," seru Clara sambil tertawa kecil. "Nah." Sedangkan Nindi, setelah selesai mengupas jeruk Malik yang kesekian kalinya, dia menyerahkan jeruk tersebut pada Malik. "Sebagai ucapan terima kasih, boleh tidak Malik mencium Aunty?" tanya Malik dengan nada pelan yang terkesan malu-malu. "Ouh, bole, Sayang," ucap Nindi senang, segera mencondongkan tubuhnya ke arah Malik yang berdiri di sebelahnya. Dia mendekatkan pipi kanan untuk Malik cium. Anak itu memonyongka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status