Share

Keputusan

"Aku tidak tahu, Sat."

"Beri dia satu kesempatan, Mbak. Kurasa Mas Tara sudah berubah. Tak ada salahnya memperbaiki hubungan yang rusak, kan?"

Aku membisu. Entah angin apa yang membuat sikapnya berubah 180 derajat?

"Namun satu yang harus Mbak ingat, kalau sampai Mas Tara melakukan hal yang sama. Aku akan merebut Mbak dengan tanganku sendiri," ucapnya lalu pergi meninggalkanku.

Aku melangkah menuju kamar. Rasa lelah menuntunku untuk segera merebahkan tubuh.

Aku buka pintu perlahan, takut mengganggu Aluna yang sudah tertidur. Ah, aku lupa, Aluna sudah tertidur pulas bersama kakek dan neneknya. Terpaksa malam ini aku tidur sekamar dengan Mas Tara. Tidak mungkin aku tidur di kamar mama. Ibu dan bapak pasti akan curiga.

Aku merebahkan tubuh di atas ranjang. Kutarik selimut hingga menutupi perut. Kali ini aku berharap Mas Tara ketiduran di sofa agar tak sekamar denganku.

Kreek...

Suara pintu dibuka dari luar. Rupanya aku harus kecewa, harapanku tak dikabulkan oleh Tuhan.

"Kamu sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
jawabnya gampang Alin.... aq gak hisa hidup dg pengkhianat & pezina. Percaya deh, hidup dg pezina akan kena sialnya. bukankah 40 rmh disekitar orang yg melakukan zina akan terdampak sial. nah apalg hidup serumah & seranjang dg pezina. udah pasti kena sialnya deh.
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
sudah cerai aja alin bertahan tersiksa tara dusta
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status