Home / Romansa / Menaklukkan CEO Playboy / 1. “Apakah seks masih ada di menu malam ini?”

Share

1. “Apakah seks masih ada di menu malam ini?”

Author: Ethan Choi
last update Last Updated: 2022-04-21 17:29:34

Javier Summers meletakkan cangkirnya di atas meja lalu berdiri. Saat dia berkeliling di kantornya,  dia merasa bersalah karena melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan Ella Stanford, tunangannya. Keputusannya berisiko namun diperlukan.  Setidaknya dari sudut pandangnya, dia percaya bahwa perlu bagi Ella  untuk bertemu dengan orang tuanya. Menurutnya, agak tidak adil bagi Ella untuk menilai ayah kandungnya begitu keras tanpa pernah bertemu dengannya. Lagi pula, ada dua sisi dari setiap cerita dan sejauh ini, Ella hanya mendengarkan cerita dari sisi ibunya.

Tapi  tidak peduli bagaimana dia mencoba membenarkan tindakannya, dia diliputi perasaan bersalah di dalam hatinya. Itu mengganggunya terus-menerus seperti penagih utang. Dia tahu bahwa begitu Ella mengetahui apa yang telah dia lakukan selama dua minggu terakhir, gadis itu  bisa marah dan itu tidak baik untuk bayi mereka. Dia harus memberitahunya. Dia harus mengatakan nya dan minta maaf. Namun entah bagaimana, instingnya mengatakan jika dia memberi tahu gadis itu tentang pencarian ayah kandungnya,  gadis itu tidak akan mau menemui ayahnya.

Ella membenci pria itu. Dia membenci ayahnya karena meninggalkan dia dan ibunya. Javier membenci pria ini juga, tetapi pikirannya menolak untuk memendam emosinya pada seseorang tanpa mengetahui semua fakta yang sebenarnya. Mungkin sebaiknya dia tidak memberitahu Ella. Paling tidak sampai ayahnya setuju untuk bertemu. Kemudian dia akan memberitahu Ella dan minta maaf. Untuk saat ini, lebih baik merahasiakannya.

Ada ketukan di pintu kantornya sebelum pegangan diputar dan pintu terbuka. Ella melangkah masuk dengan senyum kecil di wajahnya. “Apakah kau siap untuk janji dengan dokter?"

Javier menelan ludah di tenggorokannya dan memaksa untuk tersenyum. "Tentu saja. Aku tidak akan melewatkannya.”

* * *

“Bayinya sehat dan anda dalam kondisi baik sehingga tidak ada masalah,” kata Dr. Marc sambil tersenyum menenangkan. Meskipun dia jelas seorang ginekolog, dia tampak cocok sebagai dokter gigi juga dengan gigi putih kristalnya yang sempurna. "Apakah kalian berdua sudah memikirkan nama untuk bayi itu—"

“Maaf, tapi aku harus menghentikan anda, Dok,” kata Ella sambil tersenyum. “Kita tidak ingin tahu jenis kelaminnya. Kita ingin ini menjadi sebuah kejutan.”

Dr Marc Bordeau memberinya senyum pengertian. "Aku akan mencoba yang terbaik untuk tidak kelepasan kata yang mengungkapkan jenis kelamin bayi."

"Terima kasih."

Seorang perawat datang tak lama kemudian dan menawarkan Ella segelas air hangat yang di terima dengan senyuman dan ucapan terima kasih. Ella meminum setengah gelas kemudian meletakkannya di atas meja.

“Oke, apakah ada pertanyaan atau kekhawatiran? Aku tahu pasangan muda biasanya punya banyak.” Dr. Marc melirik Javier lalu menambahkan, "Aku tahu sepuluh pertanyaan yang diajukan Tuan Summers kepadaku sebelum kita mulai hanya firasat tentang apa yang akan terjadi."

“Aku sudah melakukan penelitian, Dok, jadi aku tidak punya pertanyaan untuk saat ini.” Kemudian seolah-olah Ella tiba-tiba mengingat apa yang terjadi sekitar seminggu yang lalu, dengan cepat dia menambahkan, “Meskipun ada satu hal yang aku tahu tidak akan menjadi masalah tetapi Javier tetap khawatir.”

"Apakah itu?"

Seketika, Ella bisa merasakan pipinya panas. Dia tidak bisa mengatakannya meskipun dia tahu bahwa dokter adalah ginekolognya dan telah melihatnya dalam keadaan paling rentan, tetapi dia tidak bisa memaksakan diri untuk mengatakan pertanyaannya. Dr Marc, di sisi lain, terus mengalihkan pandangannya dari Ella ke Javier.

Dengan ekspresi kosong di wajahnya, Javier melakukan kontak mata dengan dokter dan berkata, "Kami hanya ingin tahu pasti apakah aman untuk bayi apabila kita, eh," Javier berhenti sejenak untuk batuk lalu melanjutkan, " melakukan hubungan seksual.”

Ada kilatan kecil di mata abu-abu Dr. Marc tapi dia terlihat profesional dan tenang. “Aku dapat meyakinkan anda bahwa berhubungan seks tidak akan menyakiti bayinya. Penis atau mainan seks penetratif tidak dapat menembus ke luar vagina anda, dan bayinya benar-benar tidak mengetahui apa yang terjadi sehingga kalian berdua tidak perlu khawatir. Meskipun…“

Dr Marc tampak agak ragu-ragu tapi Javier, yang telah mendengarkan setiap kata, langsung tegang. “Meskipun, apa…?”

Kali ini giliran dokter yang batuk dan melirik Ella dengan gugup. “Meskipun normal jika dorongan seks anda berubah selama kehamilan. Ini mungkin bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, tapi aku yakin akan sangat membantu jika kalian berdua membicarakannya.”

"Apakah dokter mengatakan bahwa aku mungkin menganggap Ella menjijikkan hanya karena dia hamil?" Javier menyipitkan matanya, tampak tersinggung. “Jika ya, maka aku dapat meyakinkan anda bahwa tidak ada perubahan sama sekali buatku. Dia terlihat lebih berseri-seri dan cantik saat ini  karena dia hamil dan mengandung bayi kami.”

Ella tahu maksud dokter tidak seperti itu, tetapi Ella menerima genggaman tangan Javier dan membalas meremas tangannya sambil berusaha untuk tidak tersenyum.

“Tidak, aku minta maaf, mungkin aku harus mengatakannya lebih jelas. Aku berbicara tentang Ella di sini,” jawab Dr. Marc. “Dia mungkin merasa berhubungan seks sangat menyenangkan selama kehamilan, atau dia merasa dia tidak ingin.  Anda berdua dapat menemukan cara lain untuk saling mencintai atau bercinta. Yang paling penting adalah mengatakan perasaan anda dengan pasanganmu.”

"Oh." Javier memberi anggukan kepada dokter itu. " Akan kuingat."

Dr Marc memberikan senyum yang ramah. “Kalian  tidak perlu khawatir tentang seks selama kehamilan sejauh ini  kecuali saat hamil tua mungkin orgasme atau seks dapat menyebabkan kontraksi Braxton Hicks. Tapi untuk saat ini, semuanya baik-baik saja.” Dokter memandang Javier dan kemudian Ella sebelum bertanya, "Jadi, apakah ada pertanyaan lain yang anda ingin saya jawab?"

* * *

Setelah mereka berterima kasih kepada dokter dan membayar tagihan, mereka berjalan keluar dari klinik ke tempat Pedro telah menunggu. Javier membuka dan menutup pintu penumpang untuk Ella sebelum Pedro membukakan pintu untuk bosnya.

“Hendak kemana, Pak?” Dia bertanya begitu dia duduk di belakang kemudi.

Javier bergeser di kursinya dan menghadap  Ella. “Apakah kau masih ingin makan ramyeon keju pedas yang kau katakan tadi malam?”

Ella dengan bersemangat mengangguk seperti anak kecil membuat Javier tersenyum lebar. "Ya please.”

“Ke restoran Korea, Pedro. Terima kasih."

“Baik, Bos.”

Saat mobil perlahan memasuki jalan raya dan menuju restoran Korea favorit mereka di pusat kota, Javier menekan tombol di antara kursi mereka dan kaca privasi menutup antara kursi penumpang dan pengemudi.

“Ella, aku ingin menanyakan sesuatu padamu dan aku ingin kau jujur.” Javier meraih tangan Ella dan meremasnya dengan lembut. “Kau tidak perlu memikirkan perasaanku atau apa pun. Katakan saja terus terang.”

Ella mengerutkan kening tetapi dia menurutinya. “Oke. Apa itu?”

“Apakah kau—” Pria itu menghela nafas, tampak seolah-olah dia kesulitan mengucapkan kata-kata itu. "Apakah kau kehilangan hasrat seksualmu ?" Melihat bagaimana Ella melirik dengan gugup ke kaca privasi, pria itu menambahkan, “Jangan khawatir. Pedro tidak akan bisa mendengar apa-apa.”

“Sejujurnya, tidak.”

“Tidak?”

“Tidak. Kau dan aku sama-sama ada di sana malam itu. Aku benar-benar menginginkannya tetapi kau yang menahan diri. ” Ella mencondongkan tubuh ke depan dan memberikan ciuman kecil di hidungnya.

“Aku khawatir kita mungkin tidak sengaja melukai bayinya.”

“Aku sudah memberitahumu bahwa kita tidak akan melukainya.” Ella menangkup wajah pria itu dengan kedua tangannya. “Kau tahu, seharusnya aku yang bertanya padamu, Tuan.” Menyeka sedikit keringat dari dahi Javier,  Ella  menyadari bahwa pria itu gugup untuk bertanya dan Ella merasa itu sangat manis. “Apakah seks masih ada di menu malam ini?”

Bibir Javier melumat bibirnya dalam ciuman yang panas, kasar, dan menekan. Bibir Ella segera terbuka dan lidahnya menyelinap masuk dan terjerat dengan lidahnya. Gadis itu mengeluarkan erangan lembut, berhati-hati untuk tidak mengejutkan Pedro, karena jari-jari Javier  berada di rambutnya dan gigi pria itu menggigit bibir bawah Ella. Javier mencengkeram pinggulnya dan mengangkatnya sampai Ella duduk  di pangkuannya. Salah satu lengan Javier melingkari pinggang Ella saat tangannya yang lain menarik rambutnya sambil menciumnya dengan ganas. Javier  mengeluarkan geraman pelan sebelum melepaskan ciuman untuk menarik napas dan memberi jawaban pada pertanyaan Ella. “Ya pasti.”

Ethan Choi

Aloha~ akhirnya update lagi yakk~ jangan lupa kasih review dong. Matur nuwun!

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yasinta Linda
Ceritanya bagus
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menaklukkan CEO Playboy   28. “Tidak ada lagi mandi air dingin untuk kita berdua. Setidaknya tidak kali ini.”

    ❗ W A R N I N G ❗This chapter contains explicit content. Bab ini mengandung konten eksplisit.E L L A S T A N F O R D“Ella, aku tahu kau sudah bangun.” Suara pria itu lembut bak beludru dan Ella bisa merasakan tulang punggungnya menegang. Kulitnya merinding dalam kenikmatan saat dirinya merasakan tangan Javier di bahunya dan napas pria itu di rambutnya yang diikatnya menjadi kuncir kuda. Bulu kuduknya berdiri.Ella menggigit bibir bawahnya dengan giginya tatkala ia merasakan ujung jari Javier membelai dari bahunya ke lengannya dengan cukup hati-hati dan lembut hingga membuat bulu-bulu halus di kulitnya berdiri tegak, dan putingnya pun mulai menegang menjadi dua titik yang menjulang di balik gaun tidurnya. “Ella, ayolah,” bisik pria itu lagi, suaranya sama sensualnya seperti sebelumnya dan seluruh tubuh gadis itu dapat merasakan aliran listrik serta kimia di antara keduanya.Itu adalah reaksi fisik yang ia rasakan setipa kali Javier menyentuhnya, Ella tahu, karena terlepas dari semu

  • Menaklukkan CEO Playboy   27. Sesaat, dirinya berpikir untuk membawa gadis itu ke atas ke kamar tidur

    Ternyata tidak mengingat satu pun rekan kerja menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi Ella di hari pertama nya kembali bekerja. Entah bagaimana hal itu mengingatkannya kembali akan masa kecil nya, tatkala dirinya harus pindah sekolah setiap selang beberapa bulan karena ibu nya tanpa pemberitahuan akan mengemasi barang barang mereka dan pergi ke kota baru, lingkungan baru. Saat itu, Ella harus mengetahui nama semua orang dan mencoba mengingat nama mereka setidaknya selama beberapa bulan ke depan sebelum ibunya membawa dirinya pindah ke tempat yang baru lagi. Selama dua hari pertama, Clarabelle berada di sana bersama nya dan membantu gadis itu kembali bekerja. Tampaknya tidak banyak orang yang menyadari bahwa Ella telah kehilangan ingatannya karena sesekali ada yang bertanya kepada gadis itu tentang hal-hal yang Ella tidak ingat. Tampaknya Javier hampir tidak berbagi apa pun dengan karyawannya, yang mereka tahu hanyalah Ella mengalami kecelakaan dan gadis itu sedang memulih

  • Menaklukkan CEO Playboy   26. “aku rasa aku akan tetap merasakan hal yang sama ketika aku berusia delapan puluh tahun—”

    Ketika kata-kata itu keluar dari bibirnya, Ella langsung ingin menariknya kembali. Namun semuanya sudah terlambat tatkala ia menyadari betapa kedengeran nya komentarnya itu. Mengingat percikan seksual yang terjadi di antara mereka seperti gelombang panas, Javier mungkin dengan mudah salah mengartikan maksud nya. Bukan berarti gadis itu bisa menyalahkan Javier jika pria itu salah paham. Ella tidak bisa. Ketegangan di antara mereka adalah kesalahan Ella sebagaimana itu juga merupakan kesalahan pria itu.“Itu kah yang kau inginkan?” Javier terdengar sedikit menggeram tatkala mengucapkan pertanyaan itu padanya."Ya. Tidak,” jawab Ella, terdengar bingung.“Jadi yang mana, Nona Stanford?” Pria itu menyelipkan sehelai rambut yang terurai ke belakang telinga Ella, menelusuri daun telinga gadis itu dengan ujung jarinya. “Apakah iya? Atau kah tidak?"“Aku—” Ella menggigil saat Javier menarik garis di leher gadis itu. Hasrat mulai berputar lagi di nadinya, memperkeruh proses berpikirnya. Ia haru

  • Menaklukkan CEO Playboy   25. Ya, kau benar. Aku ingin bercinta denganmu

    J A V I E RDua hari kemudian, sambil duduk di belakang mejanya di kantor pusat Summers Entertainment, Javier terus berkata pada dirinya sendiri selama dua jam terakhir bahwa mungkin cukup bagi Ella untuk menginginkannya. Meskipun kotak masuknya penuh dengan email dari berbagai departemen yang menuntut perhatiannya, ia mengabaikan itu semua dan menatap kosong ke depan.Keinginannya muncul di perutnya saat dia mengingat rasa dan sentuhannya. Setiap sel dalam dirinya telah menjerit agar dia membawanya kembali ke kamar tidur atau membawanya ke sofa, untuk berjatuhan bersamanya, dan memuaskan rasa lapar yang telah menahan mereka berdua dalam cengkeramannya. Kedatangan Damon dua hari yang lalu terjadi tepat pada waktunya, karena dia nyaris melakukan hal itu, dan jika dia melakukannya, itu adalah sebuah kesalahan. Karena dia menginginkan lebih darinya daripada agar dia merasakan hasrat padanya. Dia ingin dia mempercayainya, itulah sebabnya dia bangun lebih awal dari biasanya dan bergegas ke

  • Menaklukkan CEO Playboy   24. "Di muka umum? Di hari ulang tahunnya?”

    E L L A S T A N F O R D Saat Javier mengenakan mantelnya, Ella membantu Damon membawa piring dan meletakkannya di wastafel. Sahabatnya selama sepuluh tahun memberinya tatapan tajam dan berkata, "Kau." Ia menyikut lengannya dengan sikunya sambil melanjutkan, “Aku tidak butuh bantuanmu di sini, Sayang, pergilah dan kenakan sesuatu yang cantik.” Ia melirik ke arah Javier yang sedang merapikan dirinya di dekat gantungan jas dan menambahkan, "Mungkin kita bisa pergi ke klub. Kau bisa bertemu dengan beberapa orang tampan yang bisa ditawarkan kota ini." Javier tidak memberikan reaksi sama sekali. Jelas, ia tidak kekanak-kanakan seperti yang diinginkan Damon. "Baiklah. Aku akan membacanya sebentar lagi," jawab Ella sambil berjalan menuju kamar tidurnya. Saat ia sedang berjalan-jalan di ruang tamu, Javier memanggilnya. "Ya?" Ia mendatanginya dalam tiga langkah panjang lalu mencium pelipisnya. "Saya berangkat kerja." Lalu sambil tersenyum, ia menambahkan, "Selamat berbelanja." Membiarkannya

  • Menaklukkan CEO Playboy   23. “Dengan kata lain, kau tidur dengannya,”

    J A V I E R S U M M E R SJavier terbangun dengan sakit punggung yang menyakitkan. Sofa itu terlalu kecil untuk tubuhnya yang besar tetapi tetap saja, ia bertahan sepanjang malam, mengetahui bahwa Ella aman dan sehat di kamar tidurnya yang hanya berjarak beberapa meter darinya. Setelah meregangkan tubuhnya yang lelah, ia bangkit dan pergi ke kamar mandi. Dalam waktu kurang dari setengah jam, ia sudah mandi dan mengenakan satu handuk besar di pinggangnya ketika ia menyadari bahwa ia membutuhkan pakaian ganti baru dan sebagian besar pakaiannya sudah ada di dalam koper di mobilnya di ruang bawah tanah. Ia telah meninggalkan sekitar lima pasang pakaian di lemari tetapi bagian yang sulit adalah lemari itu terletak di dalam kamar tidur.Jadi, pada akhirnya, ia tidak punya pilihan lain selain menunggu sampai Ella bangun sebelum ia bisa mengambil pakaian barunya. Lagi pula, menyelinap ke kamar tidur saat ia sedang tidur pasti tidak akan mendapatkan kepercayaannya. Ia menemukan jubah mandinya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status