POV Sang Sekretaris
Ella sangat marah. Gadis itu hampir akan kembali ke kantor Javier dan menampar wajah laki-laki kurang ajar itu. Namun entah bagaimana, ia berhasil menenangkan diri dan ketika bosnya, Javier Summers berjalan di depannya dan mengucapkan selamat tinggal padanya, Ella sanggup memasang senyum sopan yang biasa terpampang di wajahnya seolah-olah tidak ada yang terjadi. Seolah-olah Javier tidak hanya menghinanya dengan berpikir bahwa tipe pria yang bisa Ella kencani adalah akuntan dan penasihat pajak! Dengan kata lain, pria itu mengatakan bahwa Ella adalah gadis yang cukup membosankan sehingga hanya dapat berkencan dengan tipe orang yang paling membosankan.
“Berani-beraninya dia?!” kata Ella sambil membuka kunci pintu dan masuk ke dalam. “Oh, tunggu saja, Javier Summers!” dia bersumpah pada dirinya sendiri tatkala meletakkan tasnya di atas meja dan menghempaskan tubuh di sofa.
Teman Ella, Damon Matthews sangatlah seksi seperti dosa. Ella kemungkinan besar jatuh cinta pada Damon jika bukan karena fakta bahwa Damon hanya tertarik pada sesama jenis. Damon atau pacarnya Tanner sudah cukup. Pria gay bisa menjadi teman terbaik bagi seorang wanita dan Ella bersyukur memiliki mereka berdua ada dalam hidupnya. Jauh sebelum dia tahu bahwa Damon adalah gay, di masa SMA-nya, mereka adalah teman yang sangat baik. Damon adalah teman baik dan senantiasa mendukung Ella. Gadis itu tahu Damon pasti akan setuju untuk menemaninya pergi ke pesta Javier.
Ella merosot ke sofa saat gadis itu mengingat apa yang telah terjadi. Javier Summers telah menghinanya dua kali. Pertama, pria itu memiliki ekspresi terkejut di wajahnya ketika Ella memberi tahu Javier bahwa temannya memang seorang pria. Apakah laki-laki itu curiga bahwa Ella hanya punya teman wanita? Bahwa mungkin bosnya yang kurang ajar itu berpikir bahwa Ella adalah seorang lesbian hanya karena Ella tidak langsung jatuh ke dalam pesona Javier? Memalukan! Kedua, tebakan Javier bahwa teman pria Ella adalah akuntan atau penasihat pajak.
Setelah mengambil napas dalam-dalam yang menenangkan, Ella berkata dengan tegas, “Aku harus mencari pekerjaan baru!”
Bekerja dengan Javier telah memakan hati Ella setiap harinya karena gadis itu harus terus-menerus melihat Javier Summers bergonta-ganti pasangan tidur seolah-olah mereka adalah pakaian dalam dan bukan manusia. Mungkin Ella cemburu. Apa pun itu, gadis itu sadar bahwa ia harus berhenti. Terutama setelah Javier secara terang-terangan telah mengejeknya sore ini.
Javier Summers tidak akan pernah melihat Ella sebagai apa pun selain sekretaris profesionalnya. Tidak ada pria lain yang menarik ketertarikan fisik seperti itu dari Ella sedalam Javier. Lagi pula, bukan hanya hal fisik, selama bertahun-tahun Ella telah melihat pria-pria lain dengan tubuh yang bagus, beberapa bahkan lebih baik daripada Javier, tapi tak seorang pun menarik perhatiannya atau membuat Ella bergairah. Ada sesuatu tentang Javier yang menarik Ella dan ketertarikan fisik itu membuat gadis itu hampir gila.
Ella tidak menyukai dirinya yang seperti ini. Terkadang dia merasa seperti bukan dirinya lagi. Dia harus move-on dari Javier. Tidak peduli betapa sulitnya. Ia harus melupakan pria yang tidak akan pernah menjadi miliknya itu. Ia ingin memberikan surat pengunduran diri secepat mungkin namun ia merasa kejam apabila memberikan surat itu dua hari sebelum ulang tahun Javier. Maka gadis itu memutuskan untuk menyerahkan suratnya pada Javier pada hari Senin setelah pesta ulang tahun Javier hari Minggu.
Dengan tekad yang membara, Ella menulis surat pengunduran diri itu kemudian menandatanganinya. Dia akan menyerahkannya pada hari Senin dan melupakan Javier Summers. Dia akhirnya akan move-on dari pria yang sudah membuat tubuhnya mendamba selama tiga tahun terakhir ini.
* * *
Dua hari kemudian,
Untungnya Damon sedang berada di rumah ketika Ella keluar dari flatnya dan mengambil dua langkah untuk sampai ke pintunya. “Ella mia Bella!” sapa Damon, memberi kecupan manis di pipi gadis itu. “Apakah kamu sudah siap?”
Ella menelepon Damon dua malam lalu, memberitahu temannya tentang rencananya. Untungnya Damon sedang free untuk akhir pekan dan lebih dari bersedia untuk membuat Javier malu.
“I was born ready,” jawab Ella dengan senyum yang memesona.
“Ayo tunjukkan pada Javier siapa bosnya, Sayangku!” Mata Damon berkilauan karena kegembiraan.
“Pakai dasi merah berkilau yang dibeli Tanner musim panas lalu! Oh, dan setelan gelap!” kata Ella sembari berjalan memasuki flat Damon dan Tanner. Mengikuti jejak temannya, gadis itu menambahkan, “Tapi jangan berlebihan dengan penampilanmu. Aku tidak ingin ada yang tahu bahwa kamu gay.”
“Aku pria straight malam ini, aku janji!”
Ella menghela napas untuk menghilangkan semua perasaan terpendam yang ditimbulkan Javier Summers padanya akhir-akhir ini. Javier tidak hanya menggodanya tentang Damon dan betapa seksinya Damon selama dua hari belakangan, hari ini pria itu bahkan memberitahu Ella bahwa Ella tidak harus membawa seseorang. Suatu penghinaan! Javier membuat Ella terdengar seolah-olah gadis itu telah berbohong tentang Damon dan bahwa sesungguhnya gadis itu tidak memiliki teman pria. Beraninya dia?!
“Aku harus memberinya pelajaran, Dee. Aku harus. Dia membuatku gila!” Damon yang mengancingkan jasnya meliriknya dan memberi gadis itu tatapan menghibur. “Apalagi yang dilakukan bosmu itu kali ini?”
“Dia menyiratkan kalau aku mengarang semua ini, bahwa kau hanyalah khayalanku belaka dan aku telah berbohong padanya. Dia berusaha menghiburku dengan mengatakan bahwa tidak apa-apa jika aku memilih untuk datang sendiri.”
“Aduh!” Damon menggelengkan kepalanya. “Orang ini benar-benar butuh tamparan, Sayang!” Setelah Damon selesai dengan pakaiannya untuk malam itu, pria itu memiringkan kepalanya, dan memandang Ella. “Hmm, menurutku kau memakai gaun yang salah.”
“Apa maksudmu?” Ella bertanya bingung.
“Apakah kau ingat gaun merah yang kubelikan untukmu tapi tidak pernah kau pakai, bahkan sekali pun itu?” Damon mengangkat alisnya. “Buat aku bahagia dengan memakai gaun itu.”
Ella segera tahu gaun mana yang Damon maksud. “Ya Allah! Gaun itu terlalu seksi untuk orang sepertiku, Dee!”
“Di situlah kau salah, Ella Sayang. Keseksian terletak pada sikap daripada barang-barang yang kau kenakan. Gaun itu membuatmu merasa percaya diri, aku bisa melihatnya ketika kau mencobanya. Wear that red gown and bring sexy back!”
“Siap, Bu Majikan!” Ella tertawa. “Jujur, aku tidak yakin Javier akan menyadari apa yang kukenakan, Dee.”
“Tenang, dia akan menyadarinya. Percayalah padaku. Kecuali bosmu ini buta atau idiot, dia akan melihatnya.” Damon menggoyangkan alisnya dengan cara menggoda. “Dan aku tidak hanya mengatakan ini hanya karena aku adalah temanmu.”
“Oh, baiklah! Aku akan menyerahkan surat pengunduran diri saya pada hari Senin, jadi masa bodohlah!” Ella tertawa lagi. “Aku akan balik ke flatku dan mengenakan makeup.”
“Don’t forget the smoky eyes!” perintah Damon. Ella menjawabnya dengan tawa. “Aku akan membawakan segelas anggur untuk membuatmu rileks, Sayang.”
Tak lama kemudian, Ella menatap bayangannya di cermin. Gadis itu tidak bisa menahan perasaan bahwa dorongan untuk bertindak secara spontan memang thrilling. Dia akan memberi Javier malam untuk dikenang, malam yang tidak akan pria itu lupakan! Tidak masalah jika itu akan menyebabkan Javier marah melihat betapa liar Ella bersama Damon, lagi pula, gadis itu akan menyerahkan surat pengunduran dirinya besok Senin jadi dia lebih baik meninggalkan Javier dan perusahaannya tanpa penyesalan sedikit pun.
POV Sang CEO Liar Ella terlambat. Ella Stanford jelas-jelas terlambat. Javier tidak bisa menahan diri untuk tidak sesekali melirik arloji Rolex-nya dan menoleh ke arah pintu masuk. Sepuluh menit lagi dan semua orang yang saat ini menikmati cocktail dan makanan ringan di
POV Sang Sekretaris Ella benar-benar gemetar ketika dia menunggu aba-aba untuk masuk. Mungkin ia seharusnya tidak membiarkan Damon dan Jackie membujuknya untuk melakukan ini. Namun demikian, dia sudah berada tepat di luar pintu besar yang menuju ke ruang makan. Seseorang di dalam sedang berpidato dan begitu pidato itu selesai, Ella akan masuk untuk menyanyi. Sorak-sorai diikuti dengan tepuk tangan, menunjukkan bahwa waktu telah tiba. Jackie memeluk gadis itu sebentar sementara Damon membisikkan kata-kata penyemangat ke telinganya.
POV Sang CEO Ella tampak seperti dirinya yang biasa namun pada saat yang sama, dia terlihat berbeda. Ada sesuatu tentang caranya bergerak, cara pinggulnya bergoyang. Dan ketika Javier memandang Ella, pria itu memperhatikan bentuk sensual bibir gadis itu saat Ella menatapnya dalam-dalam dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. “Ayo, Sayang, tiup lilinnya dong,” desak London di sampingnya, melingkarkan tangannya di lengan Javier. Javier menatap Ella sekali lagi sebelum membungkukkan badan dan meniup lilin. Kerumunan bersorak dan satu per satu tamunya mulai mengucapkan selamat. Beberapa saat kemudian, Javier meninggalkan para tamu untuk bergabung dengan saudara-saudaranya. Dua dari delapan saudaranya ada di sini demi merayakan ulang tahun Javier. Meskipun mereka delapan bersaudara, mereka benar-benar dekat satu sama lain. “Kami masih bel
POV Sang Sekretaris Ella berusaha keras menahan tawanya. Bosnya bungkam tidak berkutik akibat semua komentar Damon dan tidak diragukan juga dikarenakan cara Damon tidak menggubris London Star, wanita terakhir bosnya, dan memusatkan seluruh perhatiannya pada Ella. Meskipun Ella harus mengakui, saat gadis itu melirik punggung London yang terbuka, tidak ada satu pun noda atau selulit di kulit telanjang wanita itu, sesuatu yang tidak bisa Ella katakan tentang dirinya sendiri. Dia dengan cepat menepis rasa tidak insecure-nya. Lagi pula, bahkan dengan begitu banyak hal indah yang dipajang dan tersedia untuknya, mata Javier tetap terkunci dengan aman pada setiap gerakan Ella. Itu sendiri bisa menjadi pujian tertinggi yang pernah ada. “Ella, duduk di sebelahku. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu, pronto!” Perintah Javier jelas
POV Sang CEO LiarJavier Summers tidak menyukai malam ini. Dia tidak menyukainya sedikit pun. Pria itu bahkan bisa menganggap hari ini sebagai ulang tahun terburuk yang pernah dia alami. Tidak, dia tidak bisa menyalahkan makanan yang disajikan. Mereka luar biasa enak, dimasak dan disiapkan oleh koki terbaik di Amerika Serikat. Dan dia juga tidak bisa menyalahkan dekorasinya, mereka persis seperti yang dia inginkan: elegan dan berkelas. Band yang memainkan musik saat ini juga memberikan penampilan terbaik mereka, jadi dia juga tidak bisa menyalahkan band itu.Yang paling membuatnya kesal adalah kenyataan bahwa sekretaris kecilnya yang selalu menunjukkan kesopanan tiba-tiba memutuskan untuk bertingkah bebas malam ini dan dia tidak hanya melakukan ini sendiri, dia memiliki seorang pria tampan di sisinya, bersemangat untuk menyenangkan Ella dan tidak bisa menunggu malam yang penuh kenikmatan setelah pesta in
POV Sang Boss Band mulai bermain lagi. Hanya saja kali ini, Lagunya bertempo lebih lambat, sesuatu cocok untuk slow dance. Ella baru saja kembali ke meja ketika dia melihat Javier dan London Star. Untung saja, gadis itu memiliki Damon di sisinya sehingga situasi tidak awkward. Lagipula semuanya selalu lebih baik dengan seorang teman di sisinya dibandingkan menghadapi sesuatu seperti ini sendirian. Mata London berbinar dan wanita itu pun bangkit. “Damon, aku suka lagu ini. Ayo berdansa denganku,” ujarnya, mengaitkan lengannya ke Damon sembari menekan payudaranya yang besar di lengan pria itu. “Kau tidak keberatan jika aku meminjamnya untuk berdansa kan, Ella?” “Aku benar-benar tidak ingin meninggalkan cewekku sendirian,” jawab Damon, berusaha melepaskan lengannya dari genggaman London dan gagal total karena wanita itu justru memeluknya lebih erat.
POV Sang CEOJavier melepaskan genggaman tangannya dan menarik napas dalam-dalam. Dia merasa seperti manusia gua. Belum pernah dia bersikap posesif terhadap seorang wanita, tak peduli wanita mana pun. Adrenalin terpompa dalam pembuluh darahnya dan yang ingin ia lakukan hanyalah merenggut Ella dari Damon dan membawa gadis itu pergi — kemungkinan besar ke kamar tidurnya, di tempat tidurnya. Otaknya terus mengingatkannya bahwa ia akan terlihat seperti orang bodoh jika ia mencoba merayu Ella. Namun dia kini memiliki ereksi akibat berdansa dengan Ella. Ella Stanford itu adalah sekretarisnya, ya Allah! Gadis itu bekerja untuknya tapi entah kenapa yang terpikir di otaknya saat ini tidak ada kaitannya apa pun dengan pekerjaan!London melingkarkan lengannya di pinggan Javier. Wanita itu baru saja kembali dari berdansa dengan Damon. “Aku sangat lelah sekarang.” London menghela napas dalam-dalam seolah-olah dia baru saja berlari satu mi
POV Sang Sekretaris Ella menatap bosnya dan untuk sesaat, gadis itu nyaris kehilangan kesabaran. Sudah jelas-jelas ia mengatakan bahwa ia sedang mencari kamar kecil, lalu mengapa Javier membawanya ke kamar tidurnya? Pikiran Ella sebelumnya tentang keinginan bosnya untuk mengklaimnya sebagai salah satu penaklukannya muncul kembali. Sudah pasti hal itulah yang ingin dilakukan pria itu. Dia sedang berusaha merayu Ella untuk tidur dengannya. Rahang gadis itu mengeras tatkala ia mencoba untuk menenangkan dirinya dengan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa jika bosnya berani mencoba menyentuhnya, Ella selalu bisa menendang bagian intim di antara kedua paha pria itu. Ketika gadis itu akhirnya membuka mulutnya, ia cukup bangga pada dirinya sendiri karena kata-kata yang ia ucapkan terdengar tenang dan masuk akal. “Kenapa Anda membawa saya ke sini?” Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, laki-laki itu meraih tangan Ella dan hendak menyeret gadis itu namun Ella menahan tubuhnya kuat-kuat dan m