Share

22 September 2022

[Halo, Sayang!]

[How are you today?]

[Buket bunga aku sudah sampai kan, Sayang?]

[Gimana, suka?]

Chat romantis Mas Arfen kembali terbayang dalam benakku. Mengganggu, mengobrak-abrik suasana hati yang mulai tenang.

[Oh ya, buku motivasi Menikah Muda Perjuangan Terindah juga sudah sampai, kan?]

[Aku sengaja hunting di toko buku lho, Sayang. Buat kamu.]

Sengaja. Aku sengaja tidak membalas chat Mas Arfen. Biasanya kalau sudah seperti itu, Mas Arfen akan menelepon, mengobrol sampai berjam-jam. Pernah lho, Mas Arfen lupa mematikan teleponnya karena ada pasien datang dengan pembukaan lengkap dan pecah ketuban. Ya, aku juga tidak mematikan. Terus mendengarkan sampai bayinya lahir. Dari sanalah aku tahu kalau Mas Arfen dokter spesialis kandungan yang penyabar. Pasiennya menjerit-jerit kesakitan dan berteriak-teriak saja dia bisa sabar.

So sweet, bukan?

Oh, hampir saja aku menjerit. Bukan hanya karena menahan kontraksi tetapi juga bayangan Mas Arfen dan seluruh kenangan bersamanya yang mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status