Share

Hancur Sehancur-hancurnya

"Sayang, tunggu!" Mas Arfen memanggil di belakang.

Tanpa mengucapkan secuil kecil kata sekalipun aku berjalan cepat meninggalkan mereka. Mama juga memanggil tetapi perasaan sakit dan terluka di hatiku jauh lebih besar. Mendorong kuat-kuat untuk secepatnya pergi. Sudah terlalu banyak kesedihan yang kudapatkan di sini dan itu dari Mas Arfen dan Mama yang berarti keluarga, bukan orang lain.

"Sayang …!"

Aku tahu Mas Arfen pasti mengejarku, begitu juga dengan Mama tetapi bagiku semua itu sudah terlambat. Sangat terlambat. Sudah jelas-jelas dia selingkuh dengan Mourin tetapi tetap tidak mau mengakui. Mana mungkin---sedekat apa pun mereka---Mourin berani menyentuh smartphone Mas Arfen. Apalagi sampai menyalahkan gunakan seperti itu. Parah!

Mama juga. Kenapa begitu membenciku? Selalu menyalahkan, memojokkan. Memangnya aku bola kaki sampai harus diberi tendangan pojok segala? Halo, aku bukan boneka ataupun batu! Berani-beraninya Mama membanding-bandingkan aku dengan Harum? Memangnya siapa dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status