Xiao Ji baru saja siuman setelah rasanya tertidur panjang.
Dia menemukan bahwa dirinya berada dalam ruangan mirip seperti penjara dengan kedua obor yang memercikkan api dikedua sisi. Kemudian setelah memperhatikan sekitar, dia juga menyadari bahwa kedua tangan dan kakinya diikat. Dalam sepersekian detik Xiao Ji menghela napas sambil memejamkan mata. “Bawa dia kehadapan Kaisar!”Sebuah suara mengejutkannya. Xiao Ji melihat empat orang pengawal masuk dan menyeretnya keluar begitu melepaskan ikatan di kakinya. Sinar matahari segera menerpa wajah dan mereka membawa Xiao Ji kehadapan para anggota istana yang tampak sudah siap mengadili dirinya. Berdiri pada posisi paling tengah diatas alun-alun adalah sang Kaisar, Wang Ju Long yang Agung. Disamping kirinya berdiri Penasihat Gu dan samping kanan adalah Panglima Lien Hua. Orang itu yang seharusnya sekarang sudah mati ditangan Xiao Ji, nyatanya ia masih berdiri tegak dengan mata yang menghujam penuh murka kearahnya.Xiao Ji tak ambil pusing dengan jenis tatapan seperti itu, dia telah berulang kali mendapatkannya selama hidup dari orang yang jauh lebih menakutkan daripada panglima Lien Hua. Justru yang membuat pikirannya kalut sekarang adalah mengapa rencananya bisa meleset padahal ia yakin sudah menyusunnya matang-matang. Apa ada yang terlewat olehnya?“Berlutut!” perintah sang pemimpin pasukan menendang betisnya. Serta-merta ia bersimpuh dihadapan Kaisar.“Sebutkan namamu.”Suara Kaisar yang lembut tetapi mematikan berkumandang dikedua rungunya, Xiao Ji menengadah, “Xiao Yu Ji, Yang Mulia.”“Darimana asalmu?”“Klan Tian Yue.“Semua orang bergemerisik dan bergunjing sebab Xiao Ji baru saja menyebut nama klan paling terasing didalam kerajaan. Klan Tian Yue terkenal dengan gaya hidupnya yang jauh dari bermewah-mewah dan lebih memilih menyendiri. Mendekati mereka sama dengan membuang waktu sebab mereka tak pernah repot-repot ingin bertukar pengalaman dengan orang lain. Hidup hanya untuk hidup saja; bernapas, makan, dan bekerja. Lalu ulangi.“Periksa nadinya,” perintah Jenderal Lien Hua berang, “kalau dia berbohong penggal kepalanya sekarang!”Tangan Kaisar Wang Ju Long terangkat ke udara, “mengapa terburu-buru? Jangan gegabah, Jenderal. Kita perlu informasi lebih banyak tentangnya.”“Tapi dia sudah mencelakaiku, Yang Mulia Kaisar!”Wang Ju Long menoleh, “kau masih hidup sampai sekarang bukan?”Jenderal Lien Hua tampak ingin membantah, tetapi urung dilakukannya. Ia segera melihat kearah pengawal yang memeriksa nadi Xiao Ji. Tatapan mereka bertemu, tapi mata almond milik Xiao Ji kelihatan terlalu berani untuk ukuran seorang penyusup kerajaan. Terlebih, wanita rupawan itu telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya tadi malam.“Dia tidak berbohong, Jenderal!”Xiao Ji mendenguskan tawa, masih menatap Jenderal Lien Hua dengan sorotnya yang dingin. Lalu bagaimana bisa seseorang dari klan Tian Yue begitu berani melawan kerajaan? Mereka hampir tak pernah mengusik orang lain.“Haruskah kita melakukan konfirmasi pada Tian Er?” tanya sang Jenderal. Wang Ju Long sepertinya punya rencana lain. Dengan menyingkap jubah suteranya lalu ia turun mendekati Xiao Ji dan mengangkat dagu dengan telunjuknya.“Berani menyerang panglima Jenderal berarti sama saja dengan menyerahkan nyawa. Itukah keinginanmu? Atau kau bertindak dibawah pengawasan seseorang?”Tentu saja Xiao Ji tidak akan menjawabnya dengan jujur. Wang Ju Long memiliki garis rahang yang tegas dengan pembawaan setenang lautan. Dari jauh sekalipun Xiao Ji dapat mengetahui tingkat kebatinannya berada pada level kelima. Hanya beberapa orang didalam kerajaan yang memiliki tingkatan yang sama, dan Kaisar Wang Ju Long salah satunya.Mencari masalah terhadap orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas jelas memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Xiao Ji sudah memperhitungkannya dari jauh hari.“Karena aku sudah tertangkap basah, maka hukumlah aku, Yang Mulia. Aku bersedia.” jawab Xiao Ji tak kalah tenang. Wang Ju Long terheran-heran, kenapa nyalinya bisa begitu besar.“Kau sudah ingin mati rupanya.”Tak ada jawaban dari Xiao Ji. Pandangannya tergeser pada seseorang yang baru saja bergabung bersama sang jenderal diatas sana. Rambutnya setengah terurai seperti sutera hitam dengan tali satin yang berkibar. Dia memandang Xiao Ji dengan jenis tatapan kekhawatiran.“Setidaknya aku tidak melarikan diri,” Xiao Ji menggeser pandangannya lagi kearah Wang Ju Long, “karena sangat mudah bagiku melakukannya.”Semua anggota istana yang mendengarnya bergunjing lagi. Penuturan seperti itu hanya pantas disampaikan oleh orang sakti dari klan Qian Wien, yakni overlord Zhao. Xiao Ji mungkin hanya orang yang terlalu putus asa terhadap hidupnya dan ingin menyerahkan diri untuk dibunuh oleh sang Kaisar.“Kau terdengar minta dikasihani.” tiba-tiba Wang Ju Long menyerang nadi pada leher Xiao Ji seraya memberikan satu totokan dengan jarinya, dan Xiao Ji muntah darah seketika.Pria yang berdiri disamping Jenderal Lien Hua bergegas hendak mendekati mereka tetapi sang Jenderal melarangnya.“Pangeran kedua, aku harap kau tidak ikut campur dalam hal ini.”“Dia bisa mati!”Jenderal Lien Hua memutar tubuh kearahnya, “mungkin memang itulah yang diinginkan oleh Yang Mulia Kaisar.”Tetapi sebenarnya itu adalah hal yang diluar dugaan. Semua mata tertuju pada Xiao Ji yang kemudian masih bisa mengangkat kepalanya lagi dihadapan Kaisar. Membuat pria tua didepannya menekuk dagu dan termenung sebelum kemudian dia mundur beberapa langkah.Kaisar Wang Ju Long telah mengetahui dengan pasti situasinya sehingga ia membuat jarak antara dirinya dan Xiao Ji. Totokannya barusan, seharusnya membuat si korban mati seketika. Bukan hanya muntah darah.Suara angin yang berdesau menerbangkan helaian rambut Xiao Ji hingga menutupi sebagian wajahnya yang tirus. Bibirnya merah seperti ceri yang tercelup didalam segelas anggur, tetapi dengan darah berwarna gelap yang keluar di kedua sudutnya, bahkan bibir itu tampak seperti warna anggur itu sendiri.“Kau adalah anggota sekte Yue Yin bukan?”Dapat didengar oleh Xiao Ji suara orang-orang yang tergelak mendengar penyampaian sang Kaisar barusan. Yue Yin, adalah sekte sesat yang berkembang dibawah pimpinan Wang Ju Long selama dua tahun lamanya. Tak ada yang bisa menangkap salah seorang dari mereka sebab kesaktiannya terlalu sulit untuk ditandingi. Kekejian mereka terlampau acak, sehingga Wang Ju Long tak bisa mencari apa dan siapa pemicunya atau kapan mereka akan bertindak. Suatu waktu, Wang Ju Long pernah meminta bantuan pada overlord Zhao, tetapi orang sakti itu menolak mentah-mentah sebab kekacauan yang terjadi masih berasal dari manusia. Masalah yang diurusnya lebih pelik sehingga ia takkan repot-repot berbaik hati untuk membenahi sekte sesat tersebut.Tetapi sekarang? Bagai pucuk dicinta ulam tiba. Xiao Ji menyerahkan dirinya sendiri untuk dijadikan sajian utama. Meski Wang Ju Long terlihat merasa takut terhadapnya untuk beberapa saat itu hanyalah untuk mengetahui seberapa besar kekuatan wanita yang ada didepannya sekarang.Dengan penuh ketenangan Xiao Ji menjawab, “ya, benar Yang Mulia. Aku adalah bagian dari mereka.”Baunya busuk sekali! Xiao Ji dengan enggan melepas semua pakaian pria tua yang melekat ditubuhnya bersama dengan kacamata tebal yang hampir saja membuatnya menabrak kereta andong milik Putera Mahkota. Dia membuang semua properti itu ketempat sampah dan mencium bau badannya sendiri. “Yaampun, rasanya seperti baru keluar dari kawah belerang.” keluhnya. Kepalanya mendongak dan ia melihat rumah besar didepan bertuliskan Rumah Kemujuran. Rumah Kemujuran? Xiao Ji mengerutkan dahi. Dia sudah berjalan selama kurang lebih satu kilo dan masih khawatir Putera Mahkota akan menemukannya. Maka tanpa pikir panjang Xiao Ji masuk ke rumah itu berharap menemukan bantuan sementara. Didalamnya terdapat wanita-wanita cantik yang memiliki kaki jenjang dan paras rupawan yang dibalut pakaian minim. Aroma memabukkan menyeruak dimana-mana. Dengan berjalan diantara mereka semua, Xiao Ji terlihat seperti itik buruk rupa diantara kumpulan angsa. Wajahnya kumel dan rambut panjangnya berantakan. Cukup membuat p
Semua orang menduga Putera Mahkota akan membawa Xiao Ji ke hutan buangan kerajaan untuk diberikan hukuman lebih lanjut. Sementara ketiga adiknya menerka kalau sang Putera Mahkota akan membawanya pada pengadilan kerajaan. Tetapi kereta yang membawa mereka berdua tidak berjalan menuju dua tempat itu.Mereka berhenti disebuah rumah diatas puncak bukit, yang hampir semua perabotnya terbuat dari batu giok berkualitas tinggi. Dua orang pengawal menemui Li Fu begitu mereka tiba.“Ada yang bisa kami bantu, wahai Putera Mahkota?”Li Fu membalas hormat mereka, “apa orang sakti Mo Su Hei ada didalam?”Satu pengawal mengerjap, “anda sudah membuat janji sebelumnya?”“Belum. Ini terkait pemusnahan kebatinan seseorang. Overlord Zhao tidak bisa kutemui jadi kurasa salah satu muridnya mungkin bisa membantu.”Dua pengawal tersebut berdiskusi sebentar sebelum mereka mengijinkan Putera Mahkota masuk kedal
Tak ada bedanya siang dan malam di kediaman Xiao Ji.Tempat tinggalnya itu begitu hening dan suram tanpa ada yang menjenguk sejak dia terbaring diatas tempat tidur dua hari yang lalu. Pelayan akan hanya menaruh makanan didepan pintu setelah Xiao Ji dapat mengunyah selain bubur. Tetapi dia tak keberatan dengan itu semua. Dua hari ini dia telah bermeditasi dan memulihkan aliran qi-nya meski dengan media yang sangat terbatas. Awalnya Xiao Ji tak percaya dengan racun yang menjalar keseluruh tubuhnya namun ketika ia mencoba memusatkan tenaga dalam untuk menghilang, bagian tubuhnya terasa remuk perlahan-lahan.Xiao Ji sedang bertanya-tanya racun apa yang sudah digunakan Li Fu untuk mencegah agar dirinya tak dapat menghilang secara kasat mata. Tetapi rupanya hal itu tak begitu penting sekarang, dia membuka lemari dan mengumpulkan semua pakaian yang dapat digunakannya untuk penyamaran.Pintu terbuka dan mengijinkan sinar mahatari masuk kedalam ruangan. Xiao Ji berhenti
Li Fu berbalik menghadapnya lagi dan memperlihatkan senyumannya yang menawan. Tapi Xiao Ji tahu makna dibalik senyuman itu.“Apakah kau mencoba melakukan penawaran terhadapku sayang?”“Aku sedang membuat kesepakatan. Dan aku berjanji akan setia padamu asal kau menjamin keselamatan nyawaku.”“Sebenarnya apa yang kau takutkan?” Li Fu lalu mendekatinya sembari menyipitkan mata,”aku harus membuat tawaran yang mahal jika tahu kau bertingkah seperti pecundang seperti sekarang bukan?”“Nyawa dibayar dengan nyawa. Tidakkah itu cukup bagimu?” Xiao Ji menatapnya keheranan. Dia sudah menyerahkan dirinya pada Li Fu, apalagi yang bisa diusahakannya untuk memuaskan sifat bajingan yang mengalir didalam darah sang Putera Makhota?“Katakan alasannya agar aku bisa memutuskan akan melindungimu ataukah tidak.”Xiao Ji memandangnya remeh, “kau tak mampu bukan?”“Mung
Sebenarnya ada beberapa tingkatan dalam ilmu kebatinan yang kekuatannya hampir menyamai sihir. Orang yang memiliki ilmu kebatinan tingkat delapan keatas mampu memberikan efek sihir dengan ramuan dan jurus tertentu. Bahkan orang-orang seperti itu mampu mencapai puncak gunung hanya dalam waktu beberapa jam dan mengubah cuaca.Sedangkan mereka yang memiliki tingkat kebatinan dua sampai dengan lima, hanya bisa mengendalikan massa tubuh dan menggunakan tenaga dalam untuk kepentingan mereka sendiri seperti bertarung di udara, menyembuhkan penyakit umum, atau jika menemukan ramuan herbal yang bisa memperkuat kebatinan mereka, hal itu bermanfaat untuk membuka kuncian guna menguasai jurus khusus yang bisa menandingi orang-orang dengan ilmu kebatinan tingkat lima keatas.Xiao Ji sedang menerka-nerka, apakah Wang Li Fu berhasil menemukan Daun Baru, jenis tumbuhan obat yang bisa mempertahankan aliran qi dalam tubuh meski disekelilingnya terdapat mantra sihir. Ataukah dia
Semua pengawal kerajaan di istana terjaga begitu mendapat titah dari sang Kaisar termasuk dayang dari para selir dan Ibu Suri sendiri. Dalam sekejap istana ramai seperti ada perayaan besar hanya karena seorang penyihir kecil yang melarikan diri. Tak terkecuali Fen Lian yang baru saja memasuki alam mimpi setelah memasuki kediamannya.Dia bergegas menghampiri Kaisar di pelataran istana utama, namun langkahnya terhenti karena Mei Ying lebih dulu menghadang jalannya.“Kakak Lian, apa yang terjadi?” tanya gadis itu diliputi kekhawatiran.Fen Lian menggelengkan kepala, “aku baru saja akan mencaritahu. Disini tidak aman, masuklah kedalam kamar, Mei Ying.”“Tapi aku ingin tahu apa yang—apa mungkin penyihir itu melarikan diri??”“Aku benar-benar tidak tahu,” Fen Lian mengedarkan pandangannya kesekeliling dan mendapati Mei Ying berjalan sendirian kearahnya, “dimana dayang Ahn? Kenapa kau datang kesi