Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1106 Semuanya Berlututlah dengan Rapi

Share

Bab 1106 Semuanya Berlututlah dengan Rapi

Author: Sarjana
"Ahhh ...."

Yudin mengeluarkan suara teriakan yang menyedihkan.

Satu pijakan dari Ardika itu langsung membuat satu lengannya patah!

"Ardika, apa yang kamu lakukan? Hentikan!"

Mendengar suara teriakan menyedihkan itu, Yobin hampir jatuh terduduk di lantai saking terkejutnya. Dia langsung berteriak dengan marah, "Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?"

"Sudah kubilang ketua kantor polisi pusat baru Kota Banyuli akan segera tiba. Berani-beraninya kamu melakukan tindakan cari mati seperti itu!"

Ardika melirik pria itu sejenak, lalu tertawa dan berkata, "Oh? Aku malah ingin tanyakan padamu, apakah kamu menaruh dendam dengan Tuan Muda Yudin ini?"

"Jelas-jelas nyawanya sudah jatuh ke tanganku, tapi kamu malah berani memprovokasiku lagi dan lagi."

"Kalau aku adalah kamu, seharusnya sekarang kamu berlutut memohon padaku, bukan memanas-manasiku."

Selesai berbicara, Ardika kembali mengangkat kakinya dan menginjak Yudin.

Lokasi pijakannya sama seperti sebelumnya, sehingga lengan Yudin yang su
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2691 Orang Berbakat Organisasi Tigerim

    "Kamu tahu Organisasi Tigerim, 'kan? Sama seperti Organisasi Snakei, Organisasi Tigerim adalah salah satu dari empat organisasi besar khusus Negara Nusantara. Wewenang utamanya adalah mengawasi penjara dan menangani kasus-kasus kriminal besar ....""Nona Jeniva bukan hanya penanggung jawab kantor Organisasi Tigerim di ibu kota provinsi, juga merupakan Nona Keluarga Hinata!""Ya, benar! Keluarga Hinata di mana Tuan Muda Jerfis yang telah kamu singgung itu berasal!"Usai memperkenalkan Jeniva, Felisha berkata dengan bangga, "Ardika, kali ini aku secara khusus mengundang Nona Jeniva kemari untuk menegakkan keadilan untukku.""Aku mau lihat apakah kantor polisi ibu kota provinsi masih berani membantu penjahat dengan menahanku di sini!"Saat mengucapkan kalimat terakhirnya, Felisha mencibir sembari memelototi Hilto.Baginya, karena Hilto ingin menjilat Gijran, itulah sebabnya Hilto bersekongkol dengan Ardika dan menangkapnya.Namun saat ini dia sudah tidak takut lagi.Memangnya kenapa kalau

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2690 Bu Jeniva

    "Tapi kali ini bukan hanya dua jam saja.""Penahanan selama lima belas hari, nggak bisa kurang sedetik pun," kata Ardika dengan santai. Dia menunjukkan sikap tidak menganggap serius Felisha dan yang lainnya."Cih!""Memangnya kamu bisa apa?"Walaupun wajah beberapa orang pengikut Felisha itu babak belur, saat ini mereka malah menatap Ardika seolah-olah menatap orang bodoh sambil mencibir.Apa si Ardika ini sudah buta?Felisha bukan hanya datang lagi, melainkan datang dengan aura ganas. Apakah si Ardika itu tidak mengerti, itu artinya pendukung Felisha kali ini sangat kuat, itulah sebabnya dia sangat percaya diri?"Eh, Ardika, jangan terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!"Felisha melangkah maju satu langkah, lalu menunjuk Ardika dengan jarinya yang telah dicat dengan cat kuku berwarna hitam dan berkata, "Dengar baik-baik, kali ini kamu pasti akan mati!""Ajalmu sudah hampir tiba, tapi kamu masih bermimpi ingin menahanku?""Bagaimana kalau kamu coba suruh Hilto untuk menahanku sekaran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2689 Seperti Hantu Gentayangan Saja

    Setelah mendengar Ardika mengatakan demikian, Hilto sudah mengerti.Memang benar Ardika yang menimbulkan ledakan debu itu. Ini adalah perangkap yang disiapkannya untuk Jerfis.Sementara itu, Jerfis benar-benar terjatuh dalam perangkap itu, bahkan mengalami kerugian besar dengan anak buahnya sebanyak puluhan orang tewas dan terluka.Mengingat betapa mengenaskannya lokasi kejadian ledakan itu, bahkan Hilto pun diliputi perasaan agak gugup.Kalau kala itu Jerfis juga pergi ke sana, mungkin saja tujuh tuan muda ibu kota provinsi akan selamanya kehilangan satu orang!Kekejaman yang ditunjukkan oleh Ardika menambah wawasan Hilto terhadap dirinya.Sementara itu, menghadapi permintaan Ardika yang meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki Jerfis, Hilto hanya bisa tersenyum getir dan berkata, "Ardika, tentu saja kami akan menyelidiki pihak Jerfis. Tapi kamu juga tahu, pada akhirnya juga nggak akan ada hasilnya. Bagaimanapun juga, anak buah Jerfis adalah pihak korban.""Mungkin kasus ini akan di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2688 Menjalani Prosedur

    "Bawa pergi dulu, awasi dengan ketat!"Hilto melambaikan tangannya, menginstruksikan anggotanya untuk membawa kedua orang itu pergi, lalu mengundang Ardika ke ruangannya secara pribadi, menyeduhkan teh untuk Ardika."Ardika, terlepas dari apa pun itu, anggap saja kali ini aku berutang budi padamu. Aku sangat berterima kasih padamu!"Hilto menyodorkan segelas teh itu pada Ardika secara pribadi."Jangan sungkan padaku. Sebenarnya, aku juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersulitmu."Ardika melambaikan tangannya, lalu berkata, "Tahukah kamu kali ini aku mengalami penyerangan di mana? Yah, aku baru saja melajukan mobilku keluar dari kompleks vila Gunung Halfi. Orang-orang ini sudah mengendarai mobil untuk menghalangi jalanku secara terang-terangan, bahkan menggunakan senjata api.""Bagaimanapun juga, itu adalah kawasan orang kaya ibu kota provinsi. Itu artinya, situasi keamanan ibu kota provinsi sangat mengkhawatirkan ...."Mendengar ucapan Ardika ini, Hilto langsung merasa mal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2687 Harimau Kaspia

    Tentu saja, hal yang tidak diketahui oleh Harimau Sangglis adalah, tangan Dekho baru dioperasi, masih dalam proses pemulihan.Kalau tidak, dia pasti sudah bunuh diri di tempat saking malunya."Kamu ... kamu adalah Dekho, Raja Senapan itu?!"Saat ini, pria yang lengan dan kakinya telah dilumpuhkan oleh Ardika itu, juga akhirnya buka suara. Ekspresi terkejut sekaligus ketakutan menghiasi wajahnya.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Sudah nggak ada Raja Senapan lagi. Sekarang dia hanyalah seekor anjing peliharaanku."Dekho mendengus dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung berbalik dan pergi.Walaupun ucapan Ardika membuatnya sangat tidak puas, tetapi dia juga tidak bisa membantah.Dia sudah dua kali melakukan percobaan pembunuhan terhadap Ardika, Ardika sudah cukup berbesar hati dengan tidak membunuhnya, serta melindungi keluarganya dari tangan Jerfis.Baik menjadi anak buah maupun menjadi anjing, tetap saja tugasnya adalah bekerja untuk Ardika.Sekarang dia sedang memb

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2686 Harimau Sangglis

    Melihat pria itu mengarahkan belati padanya, Ardika yang awalnya telentang di lantai karena berguling, hanya bisa terus berguling untuk menghindar."Klang ... klang ... klang ...."Dalam kurun waktu sesingkat itu saja, pria tersebut sudah mengarahkan belasan tusukan beruntun ke arah Ardika. Setiap kali tusukannya meleset dari target dan mengenai aspal, percikan api langsung bertebaran."Mati kamu!"Dengan seulas senyum ganas menghiasi wajahnya, pria itu dengan cepat mengejar Ardika dengan setengah jongkok. Sembari menggenggam belatinya dengan erat, dia terus mengejar Ardika tanpa henti.Sambil mewaspadai penembak yang bersembunyi di dalam hutan, Ardika masih harus mengitari sekitar mobil untuk menghadapi pembunuh di hadapannya ini. Akan tetapi, walaupun dalam situasi seperti ini, dia tetap tidak terlihat kewalahan.Namun, dia tidak berani menjulurkan tubuhnya keluar dari cakupan perlindungan mobil.Melalui tembakan tadi, bisa terlihat bahwa keahlian penembak yang satu ini luar biasa ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status