Accueil / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 117 Arini Wenintia

Share

Bab 117 Arini Wenintia

Auteur: Sarjana
"Ya, kamu nggak lebih dari seorang pecundang dan menantu idiot. Ke depannya, kamu sama sekali nggak bisa dibandingkan dengan kami!"

"Aku lihat dia hanya iri dengan kita!"

James dan ketiga orang pria lainnya terlihat sangat bangga.

Hanya dengan memfitnah Delvin, nasib mereka berubah.

Mereka meyakini pilihan itu adalah pilihan paling tepat yang mereka ambil seumur hidup mereka.

'Dasar idiot! Kalian belum tahu kejutan besar apa yang sudah kupersiapkan untuk kalian!' Ardika hanya mencibir dalam hati tanpa ingin beromong kosong dengan mereka lagi.

"James, Herman, kalian juga di sini?"

Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari kejauhan.

Seorang wanita cantik yang mengenakan gaun merah berjalan ke arah mereka. Sontak saja kehadiran wanita secantik itu menarik perhatian banyak tamu undangan pria.

"Arini, kamu sudah datang, ya!"

Begitu melihat kedatangan wanita itu, James dan yang lainnya segera menyambutnya.

'Arini?'

Begitu mendengar nama itu, kilatan dingin langsung m
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2667 Anak Muda yang Tidak Takut Apa Pun

    "Plak!""Aku menyentuhmu, memangnya kenapa?""Plak!""Menghabisi seluruh keluargaku?""Plak!""Percaya atau nggak, aku akan terlebih dulu membuatmu lenyap dari area Cibugas!""Plak ...."Ardika langsung melayangkan tamparan beruntun ke wajah Dervin, membuat Dervin bahkan tidak sempat untuk bernapas.Tak lama kemudian, kedua sisi wajah Dervin tampak membengkak, dua gigi tonggosnya juga sudah copot. Menyaksikan pemandangan itu, seluruh Keluarga Liwanto pun tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika seganas ini.Dia menampar Dervin secara habis-habisan, sama sekali tidak mempertimbangkan konsekuensinya."Bam!"Melihat Dervin sudah babak belur, Ardika langsung menendang pria itu hingga terpental ke hadapan Felisha yang raut wajahnya sudah tampak pucat.Di bawah teriakan histeris beberapa orang pengikut Felisha, Ardika melangkah maju menghampiri Felisha, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Felisha, aku sedang bertanya padamu, apakah tamparan yang kamu terima sebelumnya masih belum cukup, hin

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2666 Tidak Ada Bedanya

    Menyaksikan pemandangan itu, orang-orang Keluarga Liwanto tersentak kaget."Ardika, apa yang kamu lakukan? Ini adalah Pak Dervin, kepala preman area Cibugas!""Berani-beraninya kamu memukul Pak Dervin?! Apa kamu cari mati?!""Benar-benar bernyali besar! Tanpa mengetahui identitas Pak Dervin terlebih dulu, langsung berani memukul orang?!""Pak Dervin, orang yang memukulmu adalah Ardika, nggak ada hubungannya dengan kami!"Irvy, Gustar dan yang lainnya menegur Ardika dengan marah, hati mereka diliputi oleh kebencian sekaligus ketakutan. Mereka takut Dervin yang emosi juga akan membalas mereka."Kak Dervin!"Beberapa orang anak buah Dervin segera melangkah maju untuk memapah Dervin."Minggir sana!"Dervin langsung mendorong anak buahnya. Sambil mengusap-usap wajahnya yang mati rasa, dia memuntahkan seteguk darah bercampur air liur ke lantai. Kemudian, dia memelototi Ardika sambil menggerakkan giginya dengan kesal."Bocah, apa kamu tahu siapa aku? Berani-beraninya kamu main tangan terhadap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2665 Datang Sendiri

    Begitu Luna selesai berbicara, suhu udara di aula utama Keluarga Liwanto seakan-akan menurun dengan signifikan.Tidak ada yang menyangka Luna bisa sedingin dan sekeras ini."Luna, dasar lancang!"Saking emosinya, Felisha memukul meja. Dia langsung bangkit, sekujur tubuhnya gemetaran.Dia memelototi Luna dengan marah, lalu berkata dengan dingin, "Luna, apa kamu benar-benar mengira karena kamu sudah menjadi pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, kamu sudah bisa nggak menganggap serius aku?""Perlu kamu ketahui, kamu hanya seorang pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, bukan anggota inti Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.""Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu padaku?! Siapa yang memberimu nyali itu?!""Gigi Tonggos, tampar dia!""Nyonya Felisha, tenang dulu ..." kata Dervin secara naluriah. Walaupun dia adalah seorang tokoh hebat dunia preman, sudah terbiasa bersikap arogan, tetapi dia juga tetap bisa membedakan situasi.Dia tidak ingin memiliki musuh ta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2664 Jangan Mencari Masalah

    Kilatan ketakutan melintasi mata Felisha. Sorot membunuh di matanya juga langsung lenyap.Dia melirik Sandiro dengan sorot mata dalam, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Tapi, anak muda, sekarang masih belum saatnya bagimu untuk mengintervensi urusanku dengan Ardika. Setelah kamu resmi bergabung dengan Pasukan Naga Terbang, mungkin kamu baru memenuhi kualifikasi untuk mengintervensi.""Aku ...."Sandiro mencibir, dia ingin mengatakan Felisha bahkan tidak berhak untuk berbicara dengan Ardika.Orang lain mungkin tidak tahu jelas identitas Ardika, tetapi dia mengetahuinya dengan jelas.Jangankan Keluarga Xedar Kota Gamiga, memangnya empat keluarga besar Kota Gamiga bisa apa? Terlepas dari seberapa besar kekuatan mereka, apa mungkin mereka mampu menghadapi para prajurit profesional?"Sudahlah, Sandiro! Diam!"Saat ini, Nyonya Besar menyela Sandiro dengan dingin. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Felisha, lalu berkata dengan perlahan, "Nyonya Felisha, aku tahu tindakan cucu me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2663 Keluarga Xedar Tidak Berhak

    "Apa?"Begitu Luna selesai berbicara, semua orang mengira mereka salah dengar.Bisa-bisanya dia menerima persyaratan untuk memberikan kompensasi sebesar 10 triliun, tetapi tidak bisa menerima persyaratan Ardika mematahkan satu lengan sendiri dan pergi berlutut?!"Luna, apa kamu sudah gila?! Untuk apa kamu memedulikan hidup dan mati Ardika?! Kamu bahkan ingin membantunya memberikan kompensasi sebesar 10 triliun?! Apa kamu sekaya itu, hah?!"Desi adalah orang pertama yang tidak terima. Dia langsung berteriak dengan suara melengking.Dia merasa otak Luna benar-benar sudah kemasukan air.Sementara itu, orang-orang Keluarga Liwanto lainnya juga merasa hal ini di luar nalar.Seorang pecundang seperti Ardika yang tidak bisa melakukan apa pun selain membual, apa pantas mendapatkan perlakuan seperti ini dari Luna?Wajah Felisha juga berkedut. Dia menatap Luna dengan tatapan sedikit tidak percaya.Luna langsung bertatapan dengan wanita itu dan berkata, "Nyonya Felisha, kamu nggak perlu menatapku

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2662 Persyaratanmu Sudah Keterlaluan

    Merasakan sikap tidak sabar Luna, Felisha langsung merasa agak tidak puas. Dia merasa Luna benar-benar tidak tahu diri."Bu Luna menanyakan penjelasan seperti apa yang kuinginkan dari suamimu? Kalau begitu, aku akan langsung mengatakannya saja."Felisha meneguk seteguk teh, lalu berkata dengan sedingin es, "Berdasarkan hal-hal yang telah dilakukan oleh Ardika sebelumnya, aku punya tiga syarat.""Pertama, memberi kompensasi atas kerugian Rumah Sakit Marim sebesar 200 miliar!""Kedua, kali ini Keluarga Xedar Kota Gamiga telah mengalami kerugian sebesar 6 triliun karena dia. Selain itu, ditambah lagi dengan pengaruh buruk dari kejatuhan saham signifikan, memintanya untuk mengganti rugi sebesar 10 triliun, nggak keterlaluan, 'kan?""Ketiga, suruh Ardika mematahkan satu lengannya. Selain itu, dia harus pergi berlutut di depan pintu Rumah Sakit Marim satu hari sebagai peringatan bagi orang lain. Boleh saja memprovokasi siapa pun di ibu kota provinsi, tapi jangan coba-coba memprovokasi Rumah

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status