Sandiro benar-benar tercengang.Sebelumnya Ardika mengatakan akan meminta Kino untuk mengantarkan satu mobil rokok dan alkohol lagi untuk Keluarga Liwanto. Ucapan itu masih terngiang-ngiang di telinganya hingga sekarang.Lalu sekarang, Pasukan Naga Terbang benar-benar memuat satu mobil rokok dan alkohol untuk diantarkan ke Kediaman Keluarga Liwanto?Apakah ini adalah sebuah kebetulan, atau Ardika benar-benar memiliki kemampuan untuk memerintah Kino?Dalam sekejap, berbagai pemikiran memenuhi benak Sandiro. Kaki dan perutnya sudah mulai gemetaran."Apa lagi yang kamu tunggu? Ayo pergi! Acara penyambutan atasan akan segera dimulai!"Saat ini, prajurit Pasukan Naga Terbang itu menendang bokong Sandiro, membuatnya tersadar kembali.Sandiro tidak mempermasalahkan hal ini. Ini adalah cara interaksi antara atasan dan bawahan di Pasukan Naga Terbang, tetapi tetap saja tidak mempengaruhi hubungan pertemanan yang terjalin di antara mereka.Mengikuti prajurit Pasukan Naga Terbang itu, Sandiro ber
"Satu mobil lagi? Memangnya kamu pikir rokok dan alkohol yang dipasok khusus untuk Pasukan Naga Perang adalah sawi putih?!"Sandiro menanggapi dengan nada bicara mengejek. Dia menatap Ardika dengan sorot mata seperti melihat seorang badut.Dia juga sudah malas beromong kosong dengan Ardika lagi.Mengenai apa yang sebenarnya terjadi, begitu dia tiba di markas Pasukan Naga Terbang sebentar lagi, dia sudah bisa mengetahuinya setelah menanyakannya.Lagi pula, Kino juga sudah mengenalnya, bahkan mengunjungi Kediaman Keluarga Liwanto secara pribadi untuk mengucapkan selamat. Atasannya itu pasti akan memberinya muka.Setelah dia mengetahui kebenarannya, dia pasti akan mempermalukan Ardika.Ardika tiba-tiba bertanya, "Omong-omong, kamu bilang kamu yang mengundang Kino ke Kediaman Keluarga Liwanto?"Sandiro tidak menyangka Ardika akan tiba-tiba menanyakan pertanyaan ini. Sontak saja pertanyaan itu membuatnya kebingungan, tidak tahu harus menjawab apa.Namun, setelah dipikir-pikir, bahkan Kino j
Semua orang menatap Sandiro dengan tatapan kagum.Orang-orang Keluarga Liwanto ikut merasa senang untuknya.Atasan yang disebutkan oleh Kino itu adalah seorang tokoh penting yang kedudukannya bahkan lebih tinggi daripada Komandan Draco dari garnisun Kota Banyuli. Sekarang Sandiro diminta untuk berpartisipasi dalam penyambutan itu, maka sama saja dengan memberikan sebuah peluang besar bagi Sandiro.Kelak, setelah dia bergabung dengan Pasukan Naga Terbang, masa depannya pasti sangat cerah.Semua orang mengantar kepergian Kino dan yang lainnya bersama-sama.Selanjutnya, tidak ada acara lain lagi, perjamuan langsung dimulai.Tanpa perlu dipertanyakan lagi, tentu saja Sandiro menjadi pusat perhatian dari seluruh perjamuan ini. Walaupun tempat duduk Luna sekeluarga sudah diganti ke barisan agak depan, tetapi tidak perlu diragukan lagi, mereka kembali diabaikan.Tentu saja Ardika tidak memedulikan hal-hal seperti ini.Setelah direpotkan selama beberapa waktu, dia sudah lapar. Karena itulah, f
Perlu diketahui bahwa Pasukan Naga Terbang baru kembali dari medan perang belum lama. Mereka ditempatkan di tim tempur Provinsi Denpapan untuk sementara waktu.Mereka semua adalah pahlawan.Saat ini, mereka bisa datang bersama-sama seperti ini, benar-benar merupakan kehormatan bagi Keluarga Liwanto.Di antara kerumunan, Sandiro malah bersembunyi dengan diliputi perasaan agak gelisah. Dia tidak berani maju untuk menyapa.Bagaimanapun juga, dia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Kino dan orang-orang ini. Selain itu, kelak ada kemungkinan mereka akan menjadi atasannya. Jadi, dia merasa sangat gugup."Sandiro, kemarilah, untuk apa kamu bersembunyi?!"Namun, tepat pada saat ini, Gilea malah melambaikan tangannya untuk memanggil Sandiro kemari. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Pak Kino, ini adalah Sandiro, cucuku. Dia sudah lulus seleksi awal Pasukan Naga Terbang. Setelah lulus evaluasi akhir, dia sudah bisa resmi menjadi anggota Pasukan Naga Terbang.""Pak Kino, bagaimana penilaia
"Apa? Kapten Kino dari Pasukan Naga Terbang?!"Secara naluriah, Jifar dan Gilea langsung beranjak dari kursi mereka.Orang-orang lainnya juga tercengang.Bahkan Wiandro dan lainnya, serta orang-orang penting instansi pemerintahan yang menjalin hubungan baik dengan Keluarga Liwanto juga bangkit secara refleks. Ekspresi mereka tampak serius.Terlepas dari seorang kapten yang langsung datang, latar belakang orang tersebut adalah Pasukan Naga Terbang di bawah naungan Pasukan Naga Perang.Biarpun hanya datang seorang kapten level rendah, juga sudah cukup untuk menarik perhatian orang-orang ini.Setelah tertegun sejenak, orang-orang Keluarga Liwanto senang bukan main.Gustar menyenggol Sandiro yang agak tertegun dengan sikunya, lalu berkata dengan senang, "Kak Sandiro, kamu benar-benar hebat, ya! Kapten Kino dari Pasukan Naga Terbang bahkan datang secara pribadi untuk menyampaikan ucapan selamat padamu!""Sebelumnya kamu pasti sedang berakting, 'kan? Kamu bahkan berpura-pura dimaki oleh ketu
Selain itu, sebelumnya Gilea tidak bersedia membela Luna sekeluarga karena Ardika tidak memiliki identitas dan kedudukan, sedangkan Jefandro adalah anggota Keluarga Hinata.Namun sekarang, Ardika telah menghadiahkan rokok dan alkohol yang dipasok khusus untuk Pasukan Naga Perang, menunjukkan nilainya, tentu saja Gilea tidak akan memihak pada Irvy dan Jefandro lagi.Terlebih lagi, dia juga memang sudah agak tidak puas dengan trik kecil yang dimainkan oleh Irvy dan Jefandro.Jadi, Nyonya Besar tidak bermaksud untuk mengintervensi."Plak!"Ardika langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Irvy dan berkata, "Sejak keluargaku kembali ke Keluarga Liwanto, kamu, Gustar dan yang lainnya selalu mempersulit kami. Saat perjamuan sebelumnya seperti ini, dalam perjamuan kali ini juga seperti ini. Apa kamu merasa kami sangat mudah ditindas?""Dasar bajingan! Berani-beraninya kamu memukul putriku!"Leon, paman Luna menegur dengan marah. Gustar dan yang lainnya juga segera maju, ingin memaki Ardika.