แชร์

Bab 2028 Membagi Bonus

ผู้เขียน: Sarjana
Tentu saja Ardika tidak akan marah, dia berkata dengan sungkan, "Bibi, aku nggak memiliki niat apa pun terhadap putrimu."

"Hanya saja, dia hanya menyerahkan surat pengunduran diri melalui orang lain tanpa memberitahuku, terburu-buru untuk meninggalkan Kota Banyuli."

"Selama ini, Jesika terus membantuku mengurus Grup Susanto Raya, sudah bekerja sangat keras. Hal-hal ini aku bisa melihatnya dengan jelas. Karena itulah, sudah sewajarnya sebagai seorang bos, aku datang untuk melihatnya."

Melihat Ardika tidak terlibat konflik dengan ibunya, Jesika menghela napas lega.

Namun, kalimat pertama yang keluar dari mulut Ardika, samar-samar membuatnya merasa sedikit kecewa.

Ekspresi Rivani tampak sedikit membaik, tetapi dia tetap berkata dengan dingin, "Sudahlah, karena kamu sudah melihatnya, maka kamu sudah boleh pergi."

Sambil tersenyum, Ardika menggelengkan kepalanya.

"Apa maksudmu?" Rivani mengangkat alisnya, sorot matanya kembali berubah menjadi dingin dan tajam.

Ardika berkata dengan tenang,
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2872 Sudah Terpojok

    "Tuan Muda langsung pergi saja, aku akan menahannya!"Melihat Ardika berhasil menghindari serangan pelurunya, hati Jufi sudah mencelus.Dia sudah bertekad untuk mempertaruhkan nyawanya. Saat ini, dia langsung menghalangi jalan Ardika. Setelah berteriak dengan ekspresi ganas, dia kembali mengangkat senjata laras gandanya."Bam!"Tepat pada saat Jufi menembak, Ardika sudah muncul di hadapannya dan menendangnya.Sambil berteriak dengan menyedihkan, tubuh Jufi terpental. Senjata api dalam genggamannya juga mengarah ke atas dengan tak terkendali. Seiring dengan terdengarnya suara keras, lampu kristal yang tergantung di langit-langit ruangan tersebut langsung terjatuh dan hancur berkeping-keping.Setelah terdengar suara "bam", tubuh Jufi membentur dinding dengan keras, tulang-tulangnya pun patah.Dia terjatuh membentur lantai dengan keras. Melihat Ardika yang sudah pergi mengejar Jerfis tanpa menoleh ke belakang, ekspresi tidak terima tampak jelas di wajahnya, tetapi tanda-tanda kehidupan di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2871 Berjuang Bertahan Hidup dalam Situasi Genting

    'Selama kecepatan menyerang cukup cepat, kamu juga bisa melakukannya.'Wajah Jerfis berubah menjadi kaku, kalimat ini terdengar seperti ejekan di telinganya.Ibarat seperti seorang mahasiswa genius universitas ternama yang sedang berkata dengan mahasiswa bodoh kampus biasa, "Sebenarnya masuk universitas ternama itu sangat mudah."Menghadapi ucapan seperti ini, Jerfis bahkan tidak bisa marah lagi.Karena saat ini akhirnya dia menyadari kesenjangan antara dirinya dengan Ardika sangatlah besar.Paling tidak, itulah faktanya dalam hal keterampilan seni bela diri perorangan.Melihat ekspresi Jerfis yang pucat pasi, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Tuan Muda Jerfis, sekarang akhirnya kamu sudah tahu mengapa aku melepaskanmu, 'kan?""Karena aku sama sekali nggak butuh kamu menjadi sanderaku.""Kamu dan para anak buahmu ini, nggak ada bedanya dengan semut-semut di lantai.""Jadi, sebaiknya kamu jangan melawan dengan keras kepala lagi, karena sama sekali nggak ada artinya.""Sekarang berlu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2870 Cara Mati yang Mengejutkan

    Saat sudah berjarak sangat dekat dengan Ardika, pedang panjang yang terselip di pinggang Ojima langsung keluar dari sarungnya."Klang!"Saat pedang panjang tersebut keluar dari sarungnya, seperti terdengar suara auman naga yang marah, hawa dingin yang menakutkan menyelimuti pedang yang tampak berkilauan itu, membuat semua orang di tempat itu merasakan sensasi seperti ajal akan segera menjemput.Dengan diliputi amarah yang menggebu-gebu, Ojima sama sekali tidak berencana untuk berbelas kasihan.Dia langsung mengeluarkan jurusnya yang paling kuat, ingin menebas Ardika menjadi dua bagian saat itu juga.Hanya dengan cara seperti inilah, dia baru bisa melampiaskan amarah yang menyelimuti hatinya, baru bisa mengintimidasi orang-orang Negara Nusantara yang berani meremehkannya!Saat ini, raut wajah Vita yang sebelumnya telah merasakan sendiri betapa kuatnya Ojima langsung berubah drastis. Secara naluriah, dia berkata, "Kak Ardika, hati-hati, teknik pedang orang Negara Jepara agak aneh ....""

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2869 Sebilah Pedang Patah Sudah Cukup untuk Membunuhmu

    Ardika kembali melonggarkan cengkeramannya, tersenyum tipis dan berkata, "Oh? Kamu begitu percaya diri orang Negara Jepara itu bisa menyelamatkanmu?""Kalau begitu, pernahkah kamu berpikir mengapa aku nggak langsung membunuhmu, melainkan menunggunya menunjukkan batang hidungnya?"Mendengar ucapan ini, sorot mata Jerfis berkedip sejenak. "Maksudmu, kamu sengaja mengulur-ulur waktu nggak langsung membunuhku karena ingin menunggu Tuan Ojima muncul?""Sepertinya kebodohanmu sudah mencapai tingkat nggak tertolong lagi."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Wilgo sudah kehilangan segalanya, Hainiken-mu itu juga sudah kuhancurkan, Lisea dan Nenek Ular juga sudah mati di tangan Akria, yah situasimu sekarang ini hampir sama seperti Wilgo.""Dalam situasi seperti ini kalian masih memiliki kepercayaan diri Wilgo bisa menempati posisi ketua, kalian pasti harus meminjam kekuatan pihak luar.""Tuan Muda Jerfis, dengan latar belakangmu, selain menjadi anjing penjilat untuk memohon bantuan dari orang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2868 Ya Begitulah

    "Sialan!"Sementara itu, melihat Vita tidak mati, ekspresi Jerfis malah berubah menjadi agak muram.Walaupun dia tahu Vita sangat kuat, tetapi dia juga bisa melihat jelas serangan Ojima tadi sudah membuat wanita itu di ujung tanduk.Hanya sedikit lagi, nyawa Vita sudah akan melayang.Namun, dia tidak menyangka wanita itu memiliki kemampuan untuk lolos dari kematian.Walaupun Vita adalah orang paling berbakat di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Gotawa, tetapi jangan lupa Ojima adalah salah satu dari sepuluh ahli bela diri Sekte Pedang Laido.Kedudukan kedua orang ini di dunia persilatan negara masing-masing, sudah pasti tidak bisa dibandingkan.Namun saat ini di bawah serangan dadakan Ojima, Vita tidak mati, itu sudah cukup untuk membuktikan seberapa menakutkan kekuatannya.Tentu saja semua ini tidak penting.Yang penting adalah, begitu Vita mati, pasti akan membawa banyak keuntungan baik bagi situasinya saat ini, maupun rencananya sendiri selanjutnya.Namun, Vita malah tid

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2867 Lolos dari Kematian

    "Bam!"Dengan posisi tubuh tergantung terbalik, Ojima menggenggam pedangnya dengan kedua tangannya, mengayunkan pedangnya ke arah Vita dengan postur yang sangat mengintimidasi.Sebelum pedang tersebut mendarat, aura pedang yang luar biasa kuat itu sudah menyelimuti Vita.Tekanan yang luar biasa besar itu langsung membuat ekspresi Vita berubah.Dia tidak sempat berpikir lagi. Dia langsung mencondongkan tubuhnya ke belakang, lalu mengayunkan pedangnya menyambut serangan lawannya.Dua ahli bela diri ini sudah sangat menguasai teknik pedang.Kedua pedang saling berhadapan dengan satu dari posisi atas dan satu dari posisi bawah, tetapi bisa-bisanya ujung pedang mereka saling bertabrakan dengan sempurna."Klang!"Percikan api langsung meledak di udara, suara gesekan logam yang memekakkan telinga itu membuat orang gugup setengah mati.Detik berikutnya, tubuh Vita yang sedang mencondong ke belakang itu tiba-tiba saja makin mencondong ke belakang, nyaris bersentuhan dengan permukaan lantai.Eks

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status