Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2121 Beri Aku Jawabanmu

Share

Bab 2121 Beri Aku Jawabanmu

Author: Sarjana
Pedang Ular Gelap.

Pedang itu adalah senjata ajaib Vanya, sang Ratu Ular, juga merupakan pedang suci yang mewakili kekuasaan tertinggi Organisasi Snakei.

Pedang yang terpampang nyata di depan mata ini, sangat jelas adalah replikanya.

Biarpun hanya replika, juga hanya ketua cabang Organisasi Snakei yang memenuhi kualifikasi untuk memilikinya.

Kala itu, sebagai orang berbakat yang menempati peringkat sepuluh besar dari tiga puluh enam cabang Organisasi Snakei, Vanya, sang Ratu Ular baru memberi Vita sebilah pedang ini.

Sebelumnya, Vita membawa Pedang Ular Gelap ke Kota Banyuli. Dia mengira hanya dengan membawa Pedang Ular Gelap, dia sudah bisa menekan pembunuh ayah angkatnya.

Namun, siapa sangka Ardika bisa melumpuhkannya dengan mudah dan merebut Pedang Ular Gelap.

Setelahnya, karena Pedang Ular Gelap, muncullah serangkaian masalah.

Jadi, saat melihat Pedang Ular Gelap yang dulunya ada di tangannya itu, kembali muncul di hadapannya, perasaan Vita campur aduk.

Namun, hal yang membuatnya t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2984 Saham Sebagai Bentuk Permintaan Maaf

    Di dalam ruangan bernuansa kuno itu, Ardika makan dengan diliputi perasaan senang.Makanan vegetarian yang dimasak oleh juru masak Harven benar-benar luar biasa."Pak Ardika, aku bersulang untuk Pak Ardika dengan teh untuk menggantikan anggur!"Saat ini, Wilgo bangkit dengan mengangkat secangkir teh, lalu membungkukkan badannya ke arah Ardika untuk bersulang.Ardika tidak minum minuman keras, tentu saja orang-orang lainnya juga tidak berani minum.Setelah mengangkat cangkir tehnya dan meneguk seteguk teh, Ardika meletakkan cangkir tehnya dan lanjut makan sambil menunggu Wilgo berbicara.Dia tahu pasti ada yang ingin pria itu bicarakan dengannya.Benar saja, detik berikutnya Wilgo membungkukkan badannya dan berkata, "Pak Ardika, hari ini aku dan Kak Domio datang ke Harven memang untuk mendiskusikan bagaimana caranya menunjukkan bentuk permintaan maaf kami pada Pak Ardika.""Adapun mengenai motif lain, setelah mengalami kejadian tadi malam, aku benar-benar nggak berani memikirkannya lagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2983 Orang yang Berbudi Besar

    "Hmm? Pak Ardika?"Windono juga tertegun sejenak, lalu berkata, "Tentu saja aku memanggilnya Guru. Guru nggak hanya berbudi besar padaku, tapi juga pada seluruh aliranku!""Dia seperti sosok yang telah memberiku kehidupan baru!"Saat berbicara, ekspresi bangga terlihat jelas di wajah Windono, seolah-olah mengakui seorang pemuda sebagai gurunya adalah suatu hal yang sangat membanggakan.Tentu saja, orang-orang lainnya tidak tahu bahwa Ardika telah menambahkan Rahasia Ahli Fengsui yang diwariskan oleh aliran Windono dari enam belas kata menjadi tiga puluh dua kata.Selama beberapa waktu ini, Windono sedang berusaha untuk memahami kata-kata misterius ini.Makin mendalaminya, dia makin mendapati rahasia fengsui yang dikuasainya sebelumnya bukanlah apa-apa.Selain itu, rahasia yang tidak ada apa-apanya itu telah diwariskan oleh aliran Windono selama beberapa generasi.Beberapa hari ini, Windono sedang diliputi oleh perasaan senang dan bersemangat.Karena dia tahu jelas enam belas kata baru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2982 Kamu Panggil Dia Apa

    Sesuai dugaan Ardika, Domio benar-benar takut Ardika berniat untuk memanfaatkan dirinya, lalu setelah dia melakukan pembersihan besar-besaran terhadap cabang Provinsi Aste, Ardika akan mengirim orang untuk menyingkirkannya demi meredakan amarah banyak orang.Tentu saja, kalau Ardika benar-benar berencana bertindak demikian, dengan situasinya saat ini, dia juga hanya bisa menuruti instruksi Ardika, tidak mampu untuk melakukan perlawanan.Untung saja, sekarang tampaknya Ardika tidak berencana melakukan hal seperti itu."Baiklah, kalau begitu ayo kita temui Pak Windono."Ardika mengangguk, lalu mengisyaratkan dua orang itu untuk menunjukkan jalan."Tuan Ardika, silakan!"Wilgo dan Domio membungkukkan badan mereka, membuat gerakan mempersilakan sebelum mengikuti Ardika dari belakang untuk menunjukkan jalan.Tepat pada saat ini, Maggie, asisten Jeslin yang dipanggil oleh Jeslin untuk mengambilkan anggur di mobil kebetulan berjalan kemari. Begitu menyaksikan pemandangan tersebut, dia langsun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2981 Menargetkan Aku

    Selesai berbicara, Ardika menggelengkan kepalanya, lalu berjalan keluar dari halaman tersebut sendirian."Pak Ardika!""Tuan Ardika!"Ardika baru melangkah beberapa langkah, Wilgo dan Domio yang sudah lama menunggu tak jauh dari sana segera berjalan menghampiri Ardika.Mereka berdua adalah orang-orang kalangan kelas atas Provinsi Denpapan dan Provinsi Aste, merupakan tokoh hebat yang terpandang. Namun saat ini mereka berdiri di hadapan Ardika sambil membungkukkan badan mereka, menunjukkan sikap merendah, jelas sangat berhati-hati.Sementara itu, hal yang tidak dilihat jelas oleh Jeslin dan yang lainnya sebelumnya adalah, ada bekas tamparan samar di wajah Wilgo dan Domio. Walaupun setelah dioleskan obat tidak terlihat terlalu jelas lagi, tetapi kalau dilihat dengan saksama, bekas tamparan itu tetap sangat menyeramkan.Ardika melirik dua orang itu dengan santai, lalu bertanya dengan malas, "Kenapa? Kalian berdua datang untuk membalas dendam padaku?""Apa kalian masih menyimpan dendam ata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2980 Seperti Langit dan Bumi

    Hanya saja, sangat disayangkan beberapa orang selebriti internet itu juga mengerti pria hebat seperti Kavano, sudah ditakdirkan tidak akan tertarik pada mereka."Pria seperti Tuan Muda Kavano baru pantas mendapatkan cinta dari wanita. Adapun mengenai pria-pria tertentu, sama sekali nggak pantas disebut sebagai pria.""Ya, benar. Sedari tadi dia bahkan nggak berani mengucapkan sepatah kata pun, sama sekali nggak memancarkan aura yang seharusnya dimiliki oleh seorang pria. Aku benar-benar nggak tahu apa yang membuat Nona Jesika tertarik padanya.""Seorang pecundang sepertinya bahkan nggak berhak untuk bernapas di hadapan Tuan Muda Kavano, apa dia benar-benar bisa melindungi Nona Jesika?"Demi menyanjung Kavano, beberapa orang selebriti internet itu kembali melontarkan kata-kata ejekan dan sindiran terhadap Ardika, menjelek-jelekkan Ardika dengan lancang.Mereka menatap Ardika dengan sorot mata jijik, seolah-olah sedang melihat serangga kotor di dalam selokan.Adapun mengenai Ardika sendi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2979 Aku Tidak Memedulikan Uang

    "Tuan Muda Kavano, terima kasih, ya. Hari ini kalau bukan berkat kamu, aku benar-benar dalam bahaya."Saat ini, Jeslin juga menghela napas lega. Dia menatap Kavano dengan sorot mata kagum.Pria seperti Kavano baru pantas untuk dirinya.Dibandingkan dengan Kavano, Ardika benar-benar tidak ada apa-apanya. Namun, pria itu malah tidak tahu diri, mendambakan sesuatu yang tidak mungkin dimilikinya.Detik berikutnya, Jeslin mengalihkan pandangannya ke arah Jesika dan berkata, "Kak Jesika, tadi kamu juga sudah lihat seberapa hebat Tuan Muda Kavano, 'kan?""Di seluruh ibu kota provinsi, siapa yang bisa membuat Pak Wilgo, seorang wakil ketua cabang Organisasi Snakei meminta maaf padaku seperti itu hanya dengan beberapa patah kata saja? Bahkan tujuh tuan muda ibu kota provinsi juga nggak bisa melakukannya, 'kan?""Jadi, dengan mempertimbangkan keselamatanmu, menurutku kamu benar-benar harus membiarkan Tuan Muda Kavano untuk melindungimu.""Jangan membiarkan orang sembarangan untuk melindungimu, i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status