Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2191 Kembali Mengangkat Pisau

Share

Bab 2191 Kembali Mengangkat Pisau

Penulis: Sarjana
Begitu mendengar ucapan ini, ekspresi Limdo sedikit berubah.

Saat ini, Jace yang tadinya masih diliputi ekspresi bahagia itu, senyumannya juga tampak memudar. Dia sedikit mengerutkan keningnya.

"Hehe ...."

Gijran baru saja membuka mulutnya, ingin melontarkan kata-kata sindiran. Tepat pada saat ini, tiba-tiba suara sedingin es seseorang menyelanya.

"Eh, pria tua bangka, kamu cari mati!"

Di bawah tatapan terkejut semua orang, Kasandra yang tadinya tampak tenang tiba-tiba saja melontarkan kata-kata itu dengan dingin.

Tidak ada yang menyangka akhirnya Kasandra buka suara. Akan tetapi, kalimat yang diucapkannya tidak sesuai dengan identitasnya.

Bahkan, orang-orang sempat merasakan seolah-olah di dalam tubuh gadis polos di hadapan mereka ini, sesungguhnya ada sesosok aura yang sangat jahat!

"Kasandra, kamu ...."

Jace dan istrinya juga membuka mulut mereka dengan tidak percaya. Saat ini, mereka benar-benar merasa asing pada putri mereka itu.

Saat itu juga, di bawah tatapan terkejut banyak ora
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dalilarayyan Rayya
taikkk.la lu min..macam sial
goodnovel comment avatar
VY Omcoy
kebanyakan bacot Lo min ...
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
membosankan terlalu bertele tele
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2984 Saham Sebagai Bentuk Permintaan Maaf

    Di dalam ruangan bernuansa kuno itu, Ardika makan dengan diliputi perasaan senang.Makanan vegetarian yang dimasak oleh juru masak Harven benar-benar luar biasa."Pak Ardika, aku bersulang untuk Pak Ardika dengan teh untuk menggantikan anggur!"Saat ini, Wilgo bangkit dengan mengangkat secangkir teh, lalu membungkukkan badannya ke arah Ardika untuk bersulang.Ardika tidak minum minuman keras, tentu saja orang-orang lainnya juga tidak berani minum.Setelah mengangkat cangkir tehnya dan meneguk seteguk teh, Ardika meletakkan cangkir tehnya dan lanjut makan sambil menunggu Wilgo berbicara.Dia tahu pasti ada yang ingin pria itu bicarakan dengannya.Benar saja, detik berikutnya Wilgo membungkukkan badannya dan berkata, "Pak Ardika, hari ini aku dan Kak Domio datang ke Harven memang untuk mendiskusikan bagaimana caranya menunjukkan bentuk permintaan maaf kami pada Pak Ardika.""Adapun mengenai motif lain, setelah mengalami kejadian tadi malam, aku benar-benar nggak berani memikirkannya lagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2983 Orang yang Berbudi Besar

    "Hmm? Pak Ardika?"Windono juga tertegun sejenak, lalu berkata, "Tentu saja aku memanggilnya Guru. Guru nggak hanya berbudi besar padaku, tapi juga pada seluruh aliranku!""Dia seperti sosok yang telah memberiku kehidupan baru!"Saat berbicara, ekspresi bangga terlihat jelas di wajah Windono, seolah-olah mengakui seorang pemuda sebagai gurunya adalah suatu hal yang sangat membanggakan.Tentu saja, orang-orang lainnya tidak tahu bahwa Ardika telah menambahkan Rahasia Ahli Fengsui yang diwariskan oleh aliran Windono dari enam belas kata menjadi tiga puluh dua kata.Selama beberapa waktu ini, Windono sedang berusaha untuk memahami kata-kata misterius ini.Makin mendalaminya, dia makin mendapati rahasia fengsui yang dikuasainya sebelumnya bukanlah apa-apa.Selain itu, rahasia yang tidak ada apa-apanya itu telah diwariskan oleh aliran Windono selama beberapa generasi.Beberapa hari ini, Windono sedang diliputi oleh perasaan senang dan bersemangat.Karena dia tahu jelas enam belas kata baru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2982 Kamu Panggil Dia Apa

    Sesuai dugaan Ardika, Domio benar-benar takut Ardika berniat untuk memanfaatkan dirinya, lalu setelah dia melakukan pembersihan besar-besaran terhadap cabang Provinsi Aste, Ardika akan mengirim orang untuk menyingkirkannya demi meredakan amarah banyak orang.Tentu saja, kalau Ardika benar-benar berencana bertindak demikian, dengan situasinya saat ini, dia juga hanya bisa menuruti instruksi Ardika, tidak mampu untuk melakukan perlawanan.Untung saja, sekarang tampaknya Ardika tidak berencana melakukan hal seperti itu."Baiklah, kalau begitu ayo kita temui Pak Windono."Ardika mengangguk, lalu mengisyaratkan dua orang itu untuk menunjukkan jalan."Tuan Ardika, silakan!"Wilgo dan Domio membungkukkan badan mereka, membuat gerakan mempersilakan sebelum mengikuti Ardika dari belakang untuk menunjukkan jalan.Tepat pada saat ini, Maggie, asisten Jeslin yang dipanggil oleh Jeslin untuk mengambilkan anggur di mobil kebetulan berjalan kemari. Begitu menyaksikan pemandangan tersebut, dia langsun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2981 Menargetkan Aku

    Selesai berbicara, Ardika menggelengkan kepalanya, lalu berjalan keluar dari halaman tersebut sendirian."Pak Ardika!""Tuan Ardika!"Ardika baru melangkah beberapa langkah, Wilgo dan Domio yang sudah lama menunggu tak jauh dari sana segera berjalan menghampiri Ardika.Mereka berdua adalah orang-orang kalangan kelas atas Provinsi Denpapan dan Provinsi Aste, merupakan tokoh hebat yang terpandang. Namun saat ini mereka berdiri di hadapan Ardika sambil membungkukkan badan mereka, menunjukkan sikap merendah, jelas sangat berhati-hati.Sementara itu, hal yang tidak dilihat jelas oleh Jeslin dan yang lainnya sebelumnya adalah, ada bekas tamparan samar di wajah Wilgo dan Domio. Walaupun setelah dioleskan obat tidak terlihat terlalu jelas lagi, tetapi kalau dilihat dengan saksama, bekas tamparan itu tetap sangat menyeramkan.Ardika melirik dua orang itu dengan santai, lalu bertanya dengan malas, "Kenapa? Kalian berdua datang untuk membalas dendam padaku?""Apa kalian masih menyimpan dendam ata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2980 Seperti Langit dan Bumi

    Hanya saja, sangat disayangkan beberapa orang selebriti internet itu juga mengerti pria hebat seperti Kavano, sudah ditakdirkan tidak akan tertarik pada mereka."Pria seperti Tuan Muda Kavano baru pantas mendapatkan cinta dari wanita. Adapun mengenai pria-pria tertentu, sama sekali nggak pantas disebut sebagai pria.""Ya, benar. Sedari tadi dia bahkan nggak berani mengucapkan sepatah kata pun, sama sekali nggak memancarkan aura yang seharusnya dimiliki oleh seorang pria. Aku benar-benar nggak tahu apa yang membuat Nona Jesika tertarik padanya.""Seorang pecundang sepertinya bahkan nggak berhak untuk bernapas di hadapan Tuan Muda Kavano, apa dia benar-benar bisa melindungi Nona Jesika?"Demi menyanjung Kavano, beberapa orang selebriti internet itu kembali melontarkan kata-kata ejekan dan sindiran terhadap Ardika, menjelek-jelekkan Ardika dengan lancang.Mereka menatap Ardika dengan sorot mata jijik, seolah-olah sedang melihat serangga kotor di dalam selokan.Adapun mengenai Ardika sendi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2979 Aku Tidak Memedulikan Uang

    "Tuan Muda Kavano, terima kasih, ya. Hari ini kalau bukan berkat kamu, aku benar-benar dalam bahaya."Saat ini, Jeslin juga menghela napas lega. Dia menatap Kavano dengan sorot mata kagum.Pria seperti Kavano baru pantas untuk dirinya.Dibandingkan dengan Kavano, Ardika benar-benar tidak ada apa-apanya. Namun, pria itu malah tidak tahu diri, mendambakan sesuatu yang tidak mungkin dimilikinya.Detik berikutnya, Jeslin mengalihkan pandangannya ke arah Jesika dan berkata, "Kak Jesika, tadi kamu juga sudah lihat seberapa hebat Tuan Muda Kavano, 'kan?""Di seluruh ibu kota provinsi, siapa yang bisa membuat Pak Wilgo, seorang wakil ketua cabang Organisasi Snakei meminta maaf padaku seperti itu hanya dengan beberapa patah kata saja? Bahkan tujuh tuan muda ibu kota provinsi juga nggak bisa melakukannya, 'kan?""Jadi, dengan mempertimbangkan keselamatanmu, menurutku kamu benar-benar harus membiarkan Tuan Muda Kavano untuk melindungimu.""Jangan membiarkan orang sembarangan untuk melindungimu, i

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status