Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2334 Menampar Wilgo

Share

Bab 2334 Menampar Wilgo

Penulis: Sarjana
"Ardika, apa yang ingin kamu lakukan?"

Wilgo berbicara dengan nada bicara acuh tak acuh.

Bagaimanapun juga, dia sudah berpengalaman. Saat ini, dia masih bisa tetap tenang.

Ardika tersenyum dan berkata, "Pak Wilgo, jelas-jelas kamu sudah tahu, kenapa kamu masih sengaja bertanya? Tadi kamu ingin membunuhku, bukan?"

"Ardika, jangan sembarangan!"

Ekspresi Rosa langsung berubah drastis. Dia buru-buru berkata, "Ayahku hanya meminta mereka untuk memberimu pelajaran, nggak berniat untuk membunuhmu."

Dia tahu Ardika adalah tipe orang yang tidak takut pada apa pun.

Mungkin saja kalau bocah ini sudah diliputi niat membunuh yang kuat, bocah ini benar-benar berani menghabisi ayahnya.

Ardika tersenyum pada Rosa dan berkata, "Rosa, tenang saja. Sudah kubilang, dengan mempertimbangkanmu, aku akan membiarkannya tetap hidup. Aku nggak akan menghabisinya."

"Biarpun tadi dia ingin membunuhku, tapi dengan mempertimbangkan dia adalah ayah mertuaku, aku akan memaafkannya."

Wajah cantik Rosa langsung memerah,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
imannazeef22
yg sopan aja negurnya, jngn sampai enggak lepas sana sama perhitunganNya.
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
oiiiii penulis anjing masih dialur yang sama kapan endnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2358 Main Serius Denganku

    "Bocah, nggak ada gunanya keras kepala."Sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya, Betty berkata dengan sorot mata tajam, "Coba kamu keluar dan tanyakan saja pada orang di jalanan tentang Keluarga Gozali, tanyakan tentang aku. Kamu pasti nggak akan berani mengucapkan kata-kata seperti ini lagi.""Pergi sekarang juga! Jangan biarkan aku mengulanginya lagi!"Empat orang wanita lainnya juga menatap Ardika dengan tatapan main-main sambil menggoyang-goyangkan gelas mereka."Hei, bocah, selagi amarah Kak Betty belum meledak, cepat pergi dari sini!""Berani-beraninya orang rendahan sepertimu menentang Kak Betty?! Menghabisimu bahkan lebih mudah daripada menghabisi seekor semut bagi Kak Betty!""Kami saja nggak berani banyak ikut campur dalam urusan internal Keluarga Gozali, apalagi orang rendahan sepertimu ...."Kata-kata yang dipenuhi dengan ejekan dan sindiran itu mulai memasuki telinga Ardika."Oh? Benarkah? Keluarga Gozali sehebat itu?"Ardika tidak menyetujui, juga tidak meny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2357 Situasi Keluarga Gozali Sangat Rumit

    Merasakan kegilaan dalam nada bicara Rosa, Ardika juga sedikit mengerutkan keningnya.Sepertinya urusan Keluarga Gozali lebih rumit dari yang dia bayangkan.Sepertinya ibu Rosa masih hidup, hanya saja telah mengalami situasi yang sulit dan di bawah kendali Betty. Itulah sebabnya, Betty sangat percaya diri dalam mengendalikan pernikahan Rosa.Benar saja, tanpa perlu menunggu lama, Betty sudah memberi Ardika jawabannya."Plak ...."Betty tiba-tiba bangkit, lalu mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajah Rosa.Saat itu juga, bekas tamparan kemerahan langsung muncul di wajah cantik Rosa.Bukan hanya Rosa yang tidak sempat bereaksi, bahkan Ardika juga tidak menyangka.Dia tidak menyangka ternyata Betty adalah seorang petarung, bahkan adalah seorang ahli bela diri yang sudah memiliki pencapaian sendiri.Hal ini mendorong Ardika untuk kembali mengamati Betty yang tengah berada di hadapannya ini.Sebelumnya, karena wanita ini mengenakan gaun yang mengekspos bagian paha, serta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2356 Terlibat Konflik

    Ardika sudah mulai mengerti mengapa Rosa membawanya kemari untuk menemui Betty, ibu tirinya ini.Mungkin saja wanita inilah yang selama ini berusaha keras untuk menjodohkan Rosa dengan Jerfis.Selain itu, kata-kata yang keluar dari mulut Betty juga membuat Ardika cukup tidak nyaman. Sikap arogan seperti itu, benar-benar membuatnya ingin melayangkan satu tamparan ke wajah wanita tersebut!Tanpa menunggu Ardika berbicara, Rosa kembali menggandeng lengan Ardika. Selain itu, dia juga sengaja bersandar di tubuh Ardika, membuat mereka jelas terlihat lebih dekat lagi.Melihat api amarah yang seperti sudah menyembur di mata Betty itu, Rosa berkata dengan dingin, "Ibu, kamu salah paham.""Ardika bukan sopir baruku, juga bukan pengawal yang ayahku atur untukku, apalagi pelayanku!""Dia adalah pacarku! Pacar asliku!""Hari ini aku membawanya kemari untuk menemuimu dengan tujuan untuk memberi tahu kamu, kami sudah resmi menjalin hubungan.""Adapun mengenai Jerfis, kamu juga nggak perlu menjodohkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2355 Betty Darma

    Saat ini, ruangan tersebut dipenuhi oleh pemandangan menggoda para wanita.Kalau saat ini kebetulan ada seorang pemuda yang berjalan memasuki ruangan ini, mungkin akan sangat malu.Namun, Ardika tetap tenang saja. Mengikuti sorot mata Rosa, pandangannya tertuju pada seorang wanita yang berada di tengah.Seharusnya wanita ini adalah Betty, ibu tiri Rosa.Melihat Rosa berjalan memasuki ruangan dengan menggandeng lengan Ardika, ruangan yang tadinya masih dipenuhi dengan suara tawa gembira itu langsung hening seketika.Empat wanita cantik lainnya mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki sejenak. Kemudian, mereka melemparkan sorot mata penuh minat ke arah Betty, yang ekspresinya mulai terlihat agak masam.Melihat ekspresi Betty ini, hati Rosa diliputi perasaan senang."Hormat kepada Ibu! Halo, Bibi-Bibi sekalian!"Dia langsung melangkah maju sambil menarik Ardika, lalu melambaikan tangannya, menyapa para wanita itu dengan ramah.Sorot mata muram Betty beralih dari Ardika. Kem

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2354 Vila Pribadi

    Begitu berjalan keluar dari vila, Ardika sudah mengerti.Dengan latar belakang keluar, kalau hanya untuk menghadapi tuan muda keluarga kaya biasa, Rosa tidak perlu sampai menariknya untuk menjadi tameng.Bagaimanapun juga, hanya dilihat dari beberapa kali interaksi antara dirinya dan Rosa, Ardika tahu wanita ini adalah tipe orang yang sangat arogan. Bahkan di saat ingin memohon bantuannya untuk mengobati penyakit Wilgo saja, wanita ini menggunakan cara taruhan untuk membuatnya kalah dengan sukarela.Hanya saja, Rosa tidak cukup beruntung. Kebetulan orang tersebut adalah dirinya. Jadi, pada akhirnya realita berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh wanita itu."Kalau begitu, seharusnya orang yang bisa mendesakmu untuk menjadikanku sebagai tameng adalah Jerfis, 'kan?"Diam-diam, Ardika menarik keluar lengannya dari genggaman Rosa.Sensasi lembut dan kenyal menjalar dari lengannya. Biarpun pertahanan mentalnya sudah kuat, dia juga sempat goyah sesaat.Rosa tidak bereaksi terhadap hal itu.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2353 Menjadi Tameng Lagi

    "Priamu?"Melihat Rosa yang tiba-tiba turun dari lantai atas, Doni dan Amanda pun tercengang.Bagaimana bisa ada seorang wanita cantik dengan aura elegan dan terhormat di tempat tinggal Ardika?Begitu tersadar kembali, Amanda mulai melontarkan kata-kata penuh amarah. "Bagus, bagus Ardika! Saat di Kota Banyuli, makanan dan minumanmu, serta kebutuhan sehari-harimu dipenuhi oleh keluarga Kak Desi.""Sekarang berani-beraninya kamu menggoda wanita lain di belakang Luna!""Luna cantik dan kaya, bahkan sangat baik padamu. Bagaimana mungkin wanita jalang yang kamu temui di luar ini bisa menandinginya?"Begitu mendengar ucapan Amanda, raut wajah Rosa langsung berubah menjadi masam saking kesalnya.Wanita jalang?Tidak bisa menandingi istri Ardika itu?Apa Rosa seburuk itu?"Ibu!"Futari buru-buru menarik lengan ibunya, lalu buru-buru membantu Ardika menjelaskan, "Ibu salah paham. Kak Ardika nggak mengkhianati Kak Luna.""Ini adalah Nona Rosa, ayahnya adalah Pak Wilgo, wakil ketua Organisasi Sna

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2352 Menampar Amanda

    "Adapun mengenai hal pengiriman orang untuk berduel dengan Wilgo dalam tiga hari ini, Pak Ardika, tolong berikan arahan.""Langsung tolak, atau bertarung saja melawan Wilgo?"Vita menanyakan pendapat Ardika.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Karena Wilgo nggak terima, ingin bergantung pada duel itu untuk membalikkan keadaan, kalau begitu kabulkan saja keinginannya, buat dia sepenuhnya putus asa.""Tapi, beberapa hari menjelang duel ini, kalian juga nggak bisa berdiam diri saja. Mungkin Wilgo akan memanfaatkan kesempatan ini.""Kamu dan Cahdani harus menghancurkan kekuatan Wilgo semampu kalian, merampas aset dan wilayah kekuasaannya, membuatnya menjadi seorang pemimpin yang hanya tersisa seorang diri.""Kalau bisa, dorong dia ke jalan buntu."Nada bicara Ardika terdengar sedingin es.Timnu menculik Futari untuk mendorongnya ke Hainiken dan ingin membunuhnya, pasti juga ada dorongan dari Wilgo di balik semua ini.Tentu saja Ardika harus mencari perhitungan dengan Wilgo."Aku mengerti

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2351 Hainiken Berganti Pemilik

    Kepala anggota kepolisian itu juga berdenyut sakit, tentu saja mereka tahu orang-orang Organisasi Snakei ini sulit untuk diprovokasi.Tepat pada saat ini, Tina langsung melangkah maju dengan cepat, lalu mengulurkan lengannya dan membuka sehelai kain putih tersebut. Saat itulah, terlihat jasad Werdi."Ini adalah pembunuh Sofian!"Heboh!Murid-murid Organisasi Snakei langsung gempar. Mereka tidak menyangka Werdi sudah mati.Mereka pernah melihat foto Werdi, bisa memastikan jasad ini adalah jasad Werdi.Di antara kerumunan, raut wajah murid kepercayaan Wilgo sedikit berubah. Dia berkata dengan marah, "Siapa kamu? Bisa-bisanya kamu menggunakan Werdi untuk mengelabui Organisasi Snakei?!""Bukankah ada orang lain yang telah membunuh Kak Sofian? Werdi hanya dihipnotis ...."Tina mengalihkan pandangannya ke arah orang tersebut, lalu mengangkat alisnya dan berkata, "Oh? Siapa yang bilang?"Murid kepercayaan Wilgo itu berkata dengan dingin, "Itu adalah informasi yang disampaikan oleh Kak Timnu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2350 Menghadiahkan Hainiken Untukmu

    Limdo mengangguk dalam diam.Hingga saat ini, dia baru menyadari identitas dan latar belakang Ardika pasti tidak sesederhana itu, sama sekali bukan seorang menantu benalu yang tidak bisa bertahan lagi di Kota Banyuli, lalu datang ke ibu kota provinsi untuk bergantung pada kerabat seperti yang dikatakan oleh orang lain."Kak Ardika, apa yang akan kamu lakukan terhadap Hainiken selanjutnya?"Saat ini, Limdo buka suara lagi untuk menanyakan pendapat Ardika. "Timnu hanyalah bos Hainiken yang kelihatan dari luar, bos di belakang layar Hainiken adalah Jerfis. Setiap tahunnya, tempat ini membawakan penghasilan yang sangat besar untuk Jerfis."Limdo sedang mengingatkan Ardika untuk berhati-hati menghadapi pembalasan dari Jerfis.Saat ini, dia masih belum tahu jelas Jerfis yang sengaja menimbulkan konflik antara Hainiken dan Ardika kali ini, selain itu, Jerfis juga berniat menghabisi Ardika."Karena bos Hainiken sudah kuhabisi, tentu saja tempat ini sudah menjadi milikku."Sambil tersenyum, Ard

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status