Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2361 Kamu Berpenyakit

Share

Bab 2361 Kamu Berpenyakit

Penulis: Sarjana
Betty langsung marah besar. "Hei, bajingan, apa hakmu berlagak hebat di hadapanku?! Atas dasar apa kamu ...."

"Plak ...."

Tidak ada yang menyangka Ardika langsung melangkah maju dan melayangkan satu tamparan ke wajah Betty.

Tamparan ini langsung membuat Betty tercengang.

Juga membuat beberapa wanita lainnya tercengang.

Bahkan para pengawal yang sudah terbiasa melihat Betty bersikap arogan dan mengintimidasi itu juga tercengang.

Betty ditampar?!

Apa bocah yang tidak tahu dari mana asalnya ini tahu apa yang sedang dilakukannya?

Rosa juga membuka mulutnya lebar-lebar.

Dia tahu nyali Ardika sangat besar. Bagaimanapun juga, kemarin pria ini berani melayangkan satu tamparan ke wajah ayahnya tepat di hadapan banyak orang, lalu pergi begitu saja.

Namun, dia tetap tidak menyangka di saat menghadapi Betty sekarang, Ardika tetap bertindak semena-mena.

Ardika mengibaskan tangannya dengan santai, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Yah, karena kamu juga akan segera tahu kamu akan menjadi orang dala
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2362 Berlututlah dan Memohon Padaku

    Begitu mendengar ucapan Rosa, Betty juga tercengang.Dia juga baru menyadari Rosa sama sekali tidak mungkin tahu rahasianya yang tertutupi dengan baik ini.Jangankan Rosa, bahkan Wilgo yang satu ranjang dengannya pun tidak mengetahui hal ini dengan jelas.Ini adalah rahasia terbesarnya!Sekarang malah diungkap oleh Ardika begitu saja.Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Ardika. Sorot matanya diliputi dengan ketakutan, juga diliputi dengan niat membunuh yang kuat. "Bocah, siapa kamu sebenarnya?! Apa ada orang yang mengirimmu untuk sengaja mendekatiku?!""Apa motifmu sebenarnya?!"Dalam lubuk hatinya, dia tidak percaya Ardika bisa langsung mengetahui rahasia dalam tubuhnya ini hanya dengan sekali pandang.Bagaimanapun juga, bahkan para dokter ternama yang diundangnya itu juga tidak bisa melihat masalah-masalah ini hanya dengan mata telanjang.Ardika merasa terhibur oleh kegilaan wanita ini. Dia berkata dengan acuh tak acuh, "Jangan memandang tinggi dirimu sendiri. Kalau bukan k

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2361 Kamu Berpenyakit

    Betty langsung marah besar. "Hei, bajingan, apa hakmu berlagak hebat di hadapanku?! Atas dasar apa kamu ....""Plak ...."Tidak ada yang menyangka Ardika langsung melangkah maju dan melayangkan satu tamparan ke wajah Betty.Tamparan ini langsung membuat Betty tercengang.Juga membuat beberapa wanita lainnya tercengang.Bahkan para pengawal yang sudah terbiasa melihat Betty bersikap arogan dan mengintimidasi itu juga tercengang.Betty ditampar?!Apa bocah yang tidak tahu dari mana asalnya ini tahu apa yang sedang dilakukannya?Rosa juga membuka mulutnya lebar-lebar.Dia tahu nyali Ardika sangat besar. Bagaimanapun juga, kemarin pria ini berani melayangkan satu tamparan ke wajah ayahnya tepat di hadapan banyak orang, lalu pergi begitu saja.Namun, dia tetap tidak menyangka di saat menghadapi Betty sekarang, Ardika tetap bertindak semena-mena.Ardika mengibaskan tangannya dengan santai, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Yah, karena kamu juga akan segera tahu kamu akan menjadi orang dala

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2360 Tidak Pilih Keduanya

    "Ahhh ... bajingan! Kamu cari mati!""Kalau bukan karena Rosa, kamu bahkan nggak memenuhi kualifikasi untuk menginjakkan kaki memasuki rumahku!""Kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai orang hebat, huh?"Tepat pada saat ini, saking kesalnya Betty berteriak dengan histeris.Golden Retriever dalam pelukannya itu sampai menggonggong terkejut. Kemudian, anjing kecil itu langsung berlari menjauh.Saat ini, aura yang menakutkan terpancar dari sekujur tubuh Betty. Dia menatap Ardika dengan sorot mata membunuh yang makin jelas.Setelah menatap Ardika selama beberapa saat, dia tiba-tiba mengalihkan pandangannya ke arah Rosa. "Aku beri kamu dua pilihan!""Beri tahu dia untuk mematahkan satu kakinya sendiri, lalu kamu tunggu Jerfis kembali dengan patuh dan bertunangan dengannya!""Atau aku memanggil pengawal untuk mematahkan kedua lengan dan kedua kakinya, lalu mengurungmu hingga Jerfis kembali!""Semuanya, masuk!"Seiring dengan teriakan penuh amarah Betty, para pengawal yang berada di vila

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2359 Menjadi Penopang

    "Betty, semua yang kamu banggakan bukanlah apa-apa bagiku.""Aku bisa menampar Wilgo di bawah tatapan banyak orang dan 'menculik' putrinya, dia bahkan nggak berani protes.""Beberapa wanita jalang seperti kalian malah berani berlagak hebat?"Begitu mendengar dua kata "wanita jalang", raut wajah Betty maupun beberapa orang wanita lainnya langsung berubah menjadi masam. Saking kesalnya, sekujur tubuh mereka gemetaran.Mereka adalah nyonya-nyonya yang sudah terkenal di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Suami-suami mereka adalah tokoh-tokoh besar di ibu kota provinsi.Ke mana pun mereka pergi, orang lain selalu menghormati dan menjilat mereka, takut menyinggung mereka.Karena selama mereka kembali dan mempengaruhi suami mereka, maka orang tersebut pasti akan tertimpa musibah.Sekarang, seorang bocah kampungan yang tidak tahu dari mana asalnya ini malah berani mengatai mereka wanita jalang!Beberapa orang wanita ini menatap Ardika dengan sorot mata yang dipenuhi niat membunuh yang kuat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2358 Main Serius Denganku

    "Bocah, nggak ada gunanya keras kepala."Sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya, Betty berkata dengan sorot mata tajam, "Coba kamu keluar dan tanyakan saja pada orang di jalanan tentang Keluarga Gozali, tanyakan tentang aku. Kamu pasti nggak akan berani mengucapkan kata-kata seperti ini lagi.""Pergi sekarang juga! Jangan biarkan aku mengulanginya lagi!"Empat orang wanita lainnya juga menatap Ardika dengan tatapan main-main sambil menggoyang-goyangkan gelas mereka."Hei, bocah, selagi amarah Kak Betty belum meledak, cepat pergi dari sini!""Berani-beraninya orang rendahan sepertimu menentang Kak Betty?! Menghabisimu bahkan lebih mudah daripada menghabisi seekor semut bagi Kak Betty!""Kami saja nggak berani banyak ikut campur dalam urusan internal Keluarga Gozali, apalagi orang rendahan sepertimu ...."Kata-kata yang dipenuhi dengan ejekan dan sindiran itu mulai memasuki telinga Ardika."Oh? Benarkah? Keluarga Gozali sehebat itu?"Ardika tidak menyetujui, juga tidak meny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2357 Situasi Keluarga Gozali Sangat Rumit

    Merasakan kegilaan dalam nada bicara Rosa, Ardika juga sedikit mengerutkan keningnya.Sepertinya urusan Keluarga Gozali lebih rumit dari yang dia bayangkan.Sepertinya ibu Rosa masih hidup, hanya saja telah mengalami situasi yang sulit dan di bawah kendali Betty. Itulah sebabnya, Betty sangat percaya diri dalam mengendalikan pernikahan Rosa.Benar saja, tanpa perlu menunggu lama, Betty sudah memberi Ardika jawabannya."Plak ...."Betty tiba-tiba bangkit, lalu mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajah Rosa.Saat itu juga, bekas tamparan kemerahan langsung muncul di wajah cantik Rosa.Bukan hanya Rosa yang tidak sempat bereaksi, bahkan Ardika juga tidak menyangka.Dia tidak menyangka ternyata Betty adalah seorang petarung, bahkan adalah seorang ahli bela diri yang sudah memiliki pencapaian sendiri.Hal ini mendorong Ardika untuk kembali mengamati Betty yang tengah berada di hadapannya ini.Sebelumnya, karena wanita ini mengenakan gaun yang mengekspos bagian paha, serta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2356 Terlibat Konflik

    Ardika sudah mulai mengerti mengapa Rosa membawanya kemari untuk menemui Betty, ibu tirinya ini.Mungkin saja wanita inilah yang selama ini berusaha keras untuk menjodohkan Rosa dengan Jerfis.Selain itu, kata-kata yang keluar dari mulut Betty juga membuat Ardika cukup tidak nyaman. Sikap arogan seperti itu, benar-benar membuatnya ingin melayangkan satu tamparan ke wajah wanita tersebut!Tanpa menunggu Ardika berbicara, Rosa kembali menggandeng lengan Ardika. Selain itu, dia juga sengaja bersandar di tubuh Ardika, membuat mereka jelas terlihat lebih dekat lagi.Melihat api amarah yang seperti sudah menyembur di mata Betty itu, Rosa berkata dengan dingin, "Ibu, kamu salah paham.""Ardika bukan sopir baruku, juga bukan pengawal yang ayahku atur untukku, apalagi pelayanku!""Dia adalah pacarku! Pacar asliku!""Hari ini aku membawanya kemari untuk menemuimu dengan tujuan untuk memberi tahu kamu, kami sudah resmi menjalin hubungan.""Adapun mengenai Jerfis, kamu juga nggak perlu menjodohkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2355 Betty Darma

    Saat ini, ruangan tersebut dipenuhi oleh pemandangan menggoda para wanita.Kalau saat ini kebetulan ada seorang pemuda yang berjalan memasuki ruangan ini, mungkin akan sangat malu.Namun, Ardika tetap tenang saja. Mengikuti sorot mata Rosa, pandangannya tertuju pada seorang wanita yang berada di tengah.Seharusnya wanita ini adalah Betty, ibu tiri Rosa.Melihat Rosa berjalan memasuki ruangan dengan menggandeng lengan Ardika, ruangan yang tadinya masih dipenuhi dengan suara tawa gembira itu langsung hening seketika.Empat wanita cantik lainnya mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki sejenak. Kemudian, mereka melemparkan sorot mata penuh minat ke arah Betty, yang ekspresinya mulai terlihat agak masam.Melihat ekspresi Betty ini, hati Rosa diliputi perasaan senang."Hormat kepada Ibu! Halo, Bibi-Bibi sekalian!"Dia langsung melangkah maju sambil menarik Ardika, lalu melambaikan tangannya, menyapa para wanita itu dengan ramah.Sorot mata muram Betty beralih dari Ardika. Kem

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2354 Vila Pribadi

    Begitu berjalan keluar dari vila, Ardika sudah mengerti.Dengan latar belakang keluar, kalau hanya untuk menghadapi tuan muda keluarga kaya biasa, Rosa tidak perlu sampai menariknya untuk menjadi tameng.Bagaimanapun juga, hanya dilihat dari beberapa kali interaksi antara dirinya dan Rosa, Ardika tahu wanita ini adalah tipe orang yang sangat arogan. Bahkan di saat ingin memohon bantuannya untuk mengobati penyakit Wilgo saja, wanita ini menggunakan cara taruhan untuk membuatnya kalah dengan sukarela.Hanya saja, Rosa tidak cukup beruntung. Kebetulan orang tersebut adalah dirinya. Jadi, pada akhirnya realita berbeda dengan apa yang dibayangkan oleh wanita itu."Kalau begitu, seharusnya orang yang bisa mendesakmu untuk menjadikanku sebagai tameng adalah Jerfis, 'kan?"Diam-diam, Ardika menarik keluar lengannya dari genggaman Rosa.Sensasi lembut dan kenyal menjalar dari lengannya. Biarpun pertahanan mentalnya sudah kuat, dia juga sempat goyah sesaat.Rosa tidak bereaksi terhadap hal itu.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status