Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2817 Gigi Diganti dengan Gigi

Share

Bab 2817 Gigi Diganti dengan Gigi

Penulis: Sarjana
"Kamu nggak salah."

Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sejak pertama kali bertemu denganku di Kediaman Keluarga Liwanto, kamu sudah memandang rendah aku. Di bawah hasutan Irvy, kamu memprovokasiku berulang kali."

"Biarpun setiap kali aku sudah memberimu pelajaran, kamu tetap saja menganggap remeh aku, memikirkan berbagai macam cara untuk mempermalukanku, menjatuhkanku."

"Yah, intinya kamu menganggap remeh orang kampungan sepertiku, memandang rendah aku yang adalah seorang menantu benalu ini."

"Hari ini di Owdier, kamu bahkan menunjukkan niatmu untuk membunuhku dengan sangat jelas."

"Ya, kamu adalah adik sepupu Jerfis, anggota Keluarga Hinata, bukankah wajar saja kalau kamu memandang rendah aku? Aku telah mempermalukanmu, mengabaikan wibawa seorang Tuan Muda Jefandro, bukankah sangat wajar kalau kamu ingin menghabisiku?"

"Bagaimana mungkin kamu salah?"

Mendengar ucapan tenang Ardika ini, ekspresi Jefandro langsung berubah menjadi pucat pasi.

"Kak ... Kak Ardika, aku salah, Irv
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3133 Menegakkan Peraturan

    "Kevo, 'kan? Menakut-nakuti seorang wanita bukanlah kemampuan."Ardika langsung mengambil alih ponsel Luna, lalu berkata dengan dingin, "Di acara lelang besok, aku akan membuatmu berlutut memohon padaku.""Ardika?"Kevo tertegun sejenak sebelum menebak identitas Ardika. Dia mencibir dan berkata, "Berani-beraninya kamu berlagak hebat seperti ini di hadapanku! Apa kamu cari mati?""Enyah sana!"Malas bicara omong kosong dengan pria itu lagi, setelah melontarkan dua kata itu Ardika langsung mengakhiri panggilan telepon."Hal ini jangan dipikirkan."Setelah mengembalikan ponsel itu pada Luna, Ardika menepuk-nepuk pundak istrinya dan berkata, "Besok, si Kevo itu bahkan nggak akan bisa menangis."Juga tidak tahu apakah Luna ada mendengarkan ucapan Ardika atau tidak. Intinya, setelah masuk ke dalam mobil, dia tetap terlihat agak muram.Sampai-sampai dia mengabaikan beberapa panggilan telepon yang masuk ke ponselnya.Ponsel Ardika juga sempat berdering beberapa kali.Begitu melirik ponselnya d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3132 Punya Seratus Cara Untuk Menghancurkanmu

    Nada bicara menakutkan dan ancaman terdengar jelas dalam ucapan Kevo.Selain itu, sifat arogan dan mengintimidasi yang sudah mendarah daging dalam dirinya sebagai anggota Keluarga Darma, terlihat saja jelas saat ini.Seolah-olah Luna mengalah padanya adalah hal yang sangat wajar."Keluarga Darma senang atau nggak senang bukan urusanku!"Jarang-jarang Luna berbicara sekasar itu. Saat ini, dia sama sekali tidak memberi lawan bicaranya muka. "Intinya, kita tunjukkan saja kemampuan masing-masing di lelang besok!""Bu Luna sudah bertekad mau melawanku dan Keluarga Darma, begitu?"Suara Kevo langsung berubah menjadi sangat dingin. "Kalau kamu terus keras kepala seperti ini, akan membuatku memandangmu sebagai musuh.""Mengenai taktik-taktik sepele yang kugunakan sebelumnya, aku hanya bercanda saja dengan Bu Luna.""Tapi kalau kamu benar-benar membuatku memandangmu sebagai musuh ...."Kevo terdiam sejenak, lalu berkata dengan nada bicara menyeramkan, "Bu Luna, percayalah padaku, kamu pasti aka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3131 Membiarkan Orang Jahat Lolos Menjadi Ancaman Besar

    "Ibarat membiarkan orang jahat keji lolos, akan menjadi ancaman besar di kemudian hari.""Bagi Organisasi Fierchi Tigor, paling nggak di dalam wilayah ibu kota provinsi, kalau mereka ingin pergi, nggak ada seorang pun yang bisa menahan mereka."Ardika mengangguk, dia merasa ucapan Dekho masuk akal juga. Jadi, dia pun mengurungkan niatnya untuk melakukan tindakan yang tidak ada artinya itu.Organisasi Fierchi Tigor bisa bertahan selama bertahun-tahun di ibu kota provinsi, itu sudah menunjukkan banyak kejanggalan."Ayo, kembali ke ibu kota provinsi."Ardika berkata pada Luna.Luna agak ragu, dia melihat sekeliling dengan waspada dan berkata, "Apa kita akan kembali begitu saja? Bagaimana kalau panggil pengawal kemari?"Saat ini, hati Luna diliputi perasaan takut atas kejadian barusan.Kalau orang yang muncul di sekelilingnya, dia akan sangat waspada, seolah-olah melihat siapa pun yang berada di sekitarnya pasti berniat buruk padanya.Ardika tahu kejadian selama dua hari ini telah membuat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3130 Sudah Terlambat

    Dekho berkata, "Delapan Harimau, gelar ini hanya kedengaran agak bagus saja. Sesungguhnya, empat harimau yang sudah mati hanya untuk menambah jumlah saja, bisa diganti kapan saja.""Sedangkan empat harimau yang menempati posisi depan, setiap orang di antara mereka memiliki karakteristik masing-masing, contohnya Harimau Saltim.""Orang ini bertugas untuk membunuh di Organisasi Fierchi Tigor, memiliki daya tempur paling kuat. Kemampuan dan pergerakannya benar-benar luar biasa. Tuan Ardika juga pasti sudah melihatnya tadi."Ardika menyipitkan matanya dan berkata, "Kalau begitu, kali ini Harimau Saltim benar-benar menargetkanku."Selesai berbicara, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah nomor."Halo, Kak Ardika."Beberapa saat kemudian, terdengar suara hati-hati Akria dari ujung telepon.Selama beberapa hari ini, terus beredar rumor di luar sana, mengatakan bahwa Jerfis mati di tangan Ardika.Tentu saja, kebanyakan orang tidak memercayai rumor itu.Mereka tidak berangga

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3129 Harimau Saltim

    Suara tembakan teredam yang familier.Saat inilah, Ardika menghela napas lega.Itu Dekho!Sedari tadi pria itu mengendarai sebuah mobil, diam-diam mengikuti mereka dan melindungi mereka.Selain itu, tepat pada saat terdengar suara tembakan tersebut, kembali terdengar suara dua tembakan beruntun.Ini adalah tembakan segitiga andalan Dekho, yang bisa menghalangi pergerakan mundur targetnya dari tiga sudut optimal.Pembunuh yang tadinya melesat ke sisi kiri Ardika untuk menikam Ardika, secara naluriah bergerak ke samping, menghindari blokade Dekho dengan postur yang cukup aneh.Tiga tembakan tersebut tidak mengenai target, dua di antaranya mengenai dinding, sedangkan satunya lagi terjatuh ke lantai, membuat dinding dan permukaan lantai meledak, bebatuan pun beterbangan."Eh ... menarik juga."Saat ini, bahkan Ardika juga merasa agak terkejut melihat reaksi pria tersebut.Dia tidak menyangka pembunuh yang satu ini bukan hanya ahli dalam menyerang, tetapi juga ahli dalam bertahan.Selama be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3128 Pembunuhan

    "Sret ...."Pakaian di bagian bawah perut Ardika langsung robek, meninggalkan bekas goresan yang panjang.Sementara itu, tidak tahu sejak kapan lansia itu sudah berlutut satu kaki di lantai.Sorot matanya yang tadinya tampak seperti orang kesakitan itu langsung berubah menjadi niat membunuh yang dingin. Akan tetapi, sorot matanya itu juga diliputi dengan keterkejutan dan kekesalan.Dia seakan-akan tidak menyangka Ardika bisa menghindari serangan mematikannya itu."Dasar tua bangka! Kamu benar-benar keji!"Saat ini, saking terkejutnya, sekujur tubuh Ardika juga berkeringat dingin.Dia mengenakan kaus polo. Saat ini, dia menundukkan kepalanya dan melirik perutnya yang terekspos. Seakan-akan juga merasakan hawa dingin, perutnya juga diliputi keringat dingin.Tadi kalau reaksinya sedikit lambat saja, perutnya langsung terbelah saat itu juga!"Syuuu!"Gagal dalam serangan sebelumnya, lansia itu langsung melompat bangkit, kembali melancarkan serangan.Namun kali ini, dia tidak menjadikan Ard

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status