Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2870 Cara Mati yang Mengejutkan

Share

Bab 2870 Cara Mati yang Mengejutkan

Penulis: Sarjana
Saat sudah berjarak sangat dekat dengan Ardika, pedang panjang yang terselip di pinggang Ojima langsung keluar dari sarungnya.

"Klang!"

Saat pedang panjang tersebut keluar dari sarungnya, seperti terdengar suara auman naga yang marah, hawa dingin yang menakutkan menyelimuti pedang yang tampak berkilauan itu, membuat semua orang di tempat itu merasakan sensasi seperti ajal akan segera menjemput.

Dengan diliputi amarah yang menggebu-gebu, Ojima sama sekali tidak berencana untuk berbelas kasihan.

Dia langsung mengeluarkan jurusnya yang paling kuat, ingin menebas Ardika menjadi dua bagian saat itu juga.

Hanya dengan cara seperti inilah, dia baru bisa melampiaskan amarah yang menyelimuti hatinya, baru bisa mengintimidasi orang-orang Negara Nusantara yang berani meremehkannya!

Saat ini, raut wajah Vita yang sebelumnya telah merasakan sendiri betapa kuatnya Ojima langsung berubah drastis. Secara naluriah, dia berkata, "Kak Ardika, hati-hati, teknik pedang orang Negara Jepara agak aneh ...."

"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3157 Pemerasan

    Luna tahu rencana Ardika.Hanya saja saat Ardika dan Kevo berhadapan tadi, dia tetap merasa gugup.Menyusun rencana dan menjalankan rencana adalah dua hal berbeda.Saat Ardika dalam proses melawan Kevo, Ardika harus mengendalikan kesempatan dan mental Kevo dengan tepat.Sekarang kalau dilihat dari reaksi Kevo, boleh dibilang penampilan Ardika sudah sempurna.Situasi sudah mencapai tahap ini, Kevo sudah sepenuhnya memasuki ritme yang diinginkan oleh Ardika, sudah bisa Ardika kendalikan sepenuhnya."Jadi orang itu jangan keterlaluan, agar masih bisa berinteraksi dengan baik di kemudian hari."Kevo menatap Ardika, lalu berkata dengan gigi terkatup dan suara rendah, "Eh, Ardika, jangan keterlaluan kamu!""Oh? Di mana sisi tegas Tuan Muda Kevo saat menargetkan istriku? Kenapa sekarang kamu jadi banyak bicara omong kosong?"Ardika mendengus dingin, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Bukankah kamu sangat menginginkan Giok Katak Emas? Akan kuberikan padamu.""16 triliun, nggak bisa ditawar la

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3156 Apa yang Tuan Muda Kevo Lakukan

    Sebelum Nyonya Besar Keluarga Darma meninggal dunia, saat dia terbaring sakit, dia masih terus memikirkan Giok Katak Emas. Dia ingin membeli barang berharga itu kembali, menebus kesalahan masa lalunya.Tentu saja hal ini juga menjadi semacam obsesi dalam hati Tuan Besar Keluarga Darma. Selama bertahun-tahun ini, dia terus mencari tahu keberadaan Giok Katak Emas.Demi menyenangkan hati Tuan Besar, tentu saja para generasi muda Keluarga Darma juga memikirkan berbagai macam cara untuk menemukan keberadaan Giok Katak Emas.Beberapa waktu yang lalu, akhirnya Kevo menemukan petunjuk soal keberadaan Giok Katak Emas di Kota Gamiga.Saat itulah, dia baru tahu setelah orang kaya Kota Gamiga itu membeli Giok Katak Emas kala itu, dia tidak kunjung memahami benda ini sekalipun telah melakukan serangkaian penelitian. Itulah sebabnya, selama bertahun-tahun ini Giok Katak Emas ini terus berpindah-pindah tangan.Mungkin bagi orang lain Giok Katak Emas bukanlah apa-apa, tetapi benda ini sangatlah berart

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3155 Sesuai Keinginan Kalian

    "Ardika, 'kan?"Tepat pada saat ini, seorang pengikut Kevo yang mengikuti Kevo datang ke acara lelang ini berjalan maju, lalu menunjuk Ardika dan berkata dengan nada bicara memerintah, "Eh, dengar baik-baik, nggak perlu memainkan permainan yang nggak ada artinya seperti ini. Apa kamu pikir kamu bisa menggertak Tuan Muda Kevo?""Sekarang kamu hanya punya dua pilihan. Hancurkan benda itu dengan satu ketukkan palu sekarang juga, atau berlutut di lantai dan menyerahkan Giok Katak Emas itu pada Tuan Muda Kevo.""Dengan begitu, kalau suasana hati Tuan Muda Kevo baik, mungkin saja dia akan memaafkan sikap lancangmu sebelumnya."Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Berlutut di lantai, ya?""Percaya atau nggak, sebentar lagi kamu yang akan berlutut di lantai untuk memohon padaku?"Pengikut itu terkekeh dengan meremehkan, menatap Ardika dengan sorot mata meremehkan.Saking emosinya, Kevo juga tertawa. "Eh, Ardika, kamu menyuruh temanku untuk berlutut memohon padamu? Memangnya kamu punya hak untu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3154 Siapa Pun Tidak Akan Mendapatkannya

    Ucapan Ardika bagaikan batu yang dilempar masuk ke permukaan danau yang tenang, menciptakan riak-riak di permukaan air seketika itu juga.Orang-orang di bawah panggung langsung mengangkat kepala mereka, menatap Ardika dengan tatapan sangat terkejut.Giok berharga yang baru dibeli seharga 14 triliun, dia ingin langsung menghancurkannya di tempat?Hanya untuk melihat giok berharga itu keras atau tidak?Ini benar-benar tindakan menyia-nyiakan barang berharga ... bukan, lebih tepatnya benar-benar tindakan orang yang sudah tidak waras!"Kamu ... coba kamu ulangi sekali lagi, apa yang ingin kamu lakukan?"Secara naluriah, Kevo bertanya untuk memastikan. Dia merasa si Ardika ini pasti sudah gila!"Hei, apa telingamu itu sudah bermasalah? Kalau begitu, biar aku katakan sekali lagi."Ardika tersenyum dan berkata, "Aku mau menghancurkan Giok Katak Emas ini tepat di hadapan semua orang!""Aku adalah tipe orang yang sifatnya ekstrem. Barang yang nggak bisa kudapatkan, aku lebih memilih untuk mengh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3153 Mencoba Seberapa Keras Giok Berharga Ini

    Kevo menyipitkan matanya, menatap Ardika dan berkata dengan blak-blakan, "Percayalah padaku, aku punya kemampuan itu.""Walau kamu punya sedikit uang, di mataku kamu nggak lebih dari seekor semut."Saat ini, banyak orang menatap Kevo dengan tatapan penuh hormat.Tuan Muda Keluarga Darma ini benar-benar mengintimidasi.Adapun mengenai Citra yang duduk di samping Kevo, saat ini dia sudah ingin sekali menempelkan tubuhnya pada pria itu."Oh? Benarkah?"Ardika tersenyum tipis.Kevo langsung menoleh dan berseru pada juru lelang dengan suara dingin, "Ketukkan saja palunya!""Tuan Ardika menawar dengan harga 14 triliun sebanyak tiga kali.""Terjual!"Seiring dengan juru lelang wanita itu mengetukkan palunya, dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berkata, "Tuan Ardika, silakan lakukan pembayaran sekarang."Semua orang menatap Ardika dengan sorot mata simpati, mengira Ardika akan langsung kabur.Bagaimanapun juga, Kevo bahkan sudah melontarkan kata-kata seperti itu, apa mungkin Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3152 Sasaran Malapetaka

    Walaupun Ardika juga sangat kaya, tetapi Kevo memiliki keluarga besar, yaitu Keluarga Darma Gotawa sebagai pendukungnya.Berapa pun uang yang dimiliki Ardika, juga tidak cukup untuk menghadapi Keluarga Darma, yang sangat kuat dan berpengaruh itu.Kalau dibandingkan dengan orang seperti Kevo, Ardika tetap bukanlah apa-apa.Tepat pada saat semua orang mengira seharusnya Ardika menghentikan aksinya sampai di sini saja, tidak memprovokasi Kevo lagi, Ardika malah kembali mengangkat papan penawarannya dengan santai."14 triliun!"Saat ini, tidak tahu ada berapa banyak orang yang sudut matanya sudah berkedut.Bisa-bisanya Ardika masih lanjut menawar!Dia masih berani lanjut menawar!Kalaupun Ardika memang ingin menjebak Kevo, membuat tuan muda itu menghabiskan lebih banyak uang, bukankah ini juga sudah keterlaluan?Awalnya Giok Katak Emas itu bisa didapatkannya dengan harga 4 triliun saja, tetapi setelah serangkaian aksi Ardika ini, kalau Kevo ingin mendapatkan Giok Katak Emas, paling tidak d

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status