Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 3163 Seratus Triliun

Share

Bab 3163 Seratus Triliun

Author: Sarjana
Saat ini, amarah juga sudah mulai terlihat di sorot mata Luna. Dia berkata, "Kevo, kalaupun aku membeli tanah itu untuk dibiarkan terbengkalai saja di sana, aku juga nggak akan membiarkanmu mendapatkannya."

"Bam ...."

Kevo langsung menendang kursi dan berdiri. Dengan ekspresi ganas, dia memelototi Luna dan berkata, "Dasar wanita sialan! Kalau belum rasakan sendiri konsekuensinya, nggak kapok juga kamu, ya!"

"Tuan Muda Kevo, daripada kamu teriak-teriak begitu, mending langsung saja kamu keluarkan uangmu untuk mengalahkanku."

Samar-samar, seulas senyum tipis menghiasi wajah Luna.

Lagi pula, dia juga sudah bermusuhan dengan Kevo. Biarpun dia selalu bersikap ramah dan baik pada orang lain, saat ini dia juga sudah tidak peduli lagi.

"Bu Luna dari Grup Hatari menawar 20 triliun sekali! Apa masih ada yang mau menawar?"

Suara juru lelang wanita itu juga sudah sedikit bergetar. "20 triliun dua kali. Tuan Muda Kevo ...."

Dia mengalihkan pandangannya ke arah Kevo.

Raut wajah Kevo tampak berubah-u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3167 Berkat Tuan Muda Kevo

    "Ya, benar. Aturan lelang tertulis dengan jelas hitam di atas putih."Ardika mengambil aturan lelang di hadapannya, lalu tersenyum dan berkata, "Selain aku yang menawar seharga 100 triliun, harga penawaranmu sebesar 20 triliun yang paling tinggi.""Adapun mengenai Tuan Muda Kevo, oh, aku sudah memberinya kesempatan, dia sendiri yang nggak memanfaatkan kesempatan itu dengan baik."Bahkan Kevo juga bertanya secara refleks, "Apa benar ada peraturan seperti itu?""Tuan Muda Kevo, memang benar ada peraturan itu."Penanggung jawab itu menelan air liurnya, lalu tersenyum getir dan berkata, "Dalam peraturan yang kami tetapkan kali ini, untuk tanah Gedung Plidum ini nggak boleh sampai kejadian gagal lelang."Aturan ini adalah aturan lelang yang dibuat khusus untuk tanah Gedung Plidum ini.Karena tanah Gedung Plidum ini sudah dipegang oleh instansi pemerintahan Distrik Stavis terlalu lama, tak kunjung menemukan pembeli yang berkemampuan.Itulah sebabnya, berdasarkan rencana dari instansi pemerin

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3166 Tidak Punya Uang

    "Nggak punya uang sebanyak itu?"Semua orang menatap Ardika dengan tercengang.Nggak punya uang sebanyak itu?Kalau begitu, untuk apa kamu menawar sebesar 100 triliun?!Ekspresi penanggung jawab dari tim panitia itu langsung membeku. Kemudian, dia terkekeh canggung dan berkata, "Hehe, Tuan Ardika, jangan bercanda dengan kami lagi.""Kamu bercanda dengan kalian? Aku nggak sedang bercanda."Ardika merentangkan kedua tangannya dan memasang ekspresi menyebalkan. "Aku benar-benar nggak punya uang sebanyak itu. 80 triliun? Kalaupun kalian menjualku, juga nggak akan menghasilkan uang sebanyak itu.""Bahkan kartu hitam itu pun, walau katanya limit maksimalnya 20 triliun, itu juga hanya limit maksimal, bukannya aku nggak perlu bayar.""Jadi, kalian juga sudah lihat, aku nggak pernah menggunakan sepeser pun dari kartu hitam itu karena aku sama sekali nggak bisa membayarnya.""Sekarang seluruh aset yang kumiliki hanya bernilai 20 triliun, itu pun adalah pemberian dari Tuan Muda Kevo tadi."Setela

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3165 Masih Ada Pertunjukan Menarik yang Menanti

    Citra mencibir dan berkata, "Hehe, kamu nggak punya otak, bukan berarti orang lain juga nggak punya otak. Semoga beruntung, ya.""Tuan Ardika sudah menawar 100 triliun, kamu belum mengetukkan palu juga?"Kevo sudah malas untuk menanggapi Ardika lagi, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah juru lelang wanita tersebut.Juru lelang itu langsung bereaksi, berteriak dengan penuh semangat, "Tuan Ardika menawar dengan harga 100 triliun sekali!""100 triliun dua kali!""100 triliun tiga kali!""Terjual!"Juru lelang itu mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu tersenyum dan berkata, "Tuan Ardika, selamat! Hak atas properti Gedung Plidum sudah menjadi milik Tuan sekarang!""Selain itu, aku juga ingin memberi tahu Tuan, transaksi senilai 100 triliun juga merupakan rekor tertinggi yang tercatat dalam sejarah transaksi sejak berdiri berdirinya Balai Lelang Polam!""Sekali lagi, selamat, Tuan ....""Plok ... plok ...."Dipimpin oleh Kevo, mulai terdengar suara tepuk tangan yang meriah.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3164 Apa Kamu Mau Ikut Menawar

    "Bisa-bisanya kamu mengataiku bodoh! Sebenarnya siapa yang bodoh di sini?"Kevo dan yang lainnya yang sudah tersadar kembali, menatap Ardika dengan tatapan seperti melihat orang bodoh.Mengenai Giok Katak Emas, Ardika masih bisa memanfaatkan mental Kevo yang wajib mendapatkan benda itu untuk memeras Kevo.Namun, nilai tanah Gedung Plidum ini sama sekali tidak mencapai 100 triliun.Orang Negara Jepara juga memang sangat menginginkan tanah ini, karena itulah mereka meminta bantuan Keluarga Darma untuk mengikuti lelang.Namun, berdasarkan kekuatan dan pengaruh orang Negara Jepara di ibu kota provinsi, sama sekali tidak perlu menelan kerugian fantastis seperti itu. Kalaupun hari ini tanah itu jatuh ke tangan Grup Hatari, mereka juga punya cara untuk merebutnya.Seperti yang Kevo katakan, kalaupun Luna berhasil mendapatkan tanah ini, dia juga tidak sanggup memainkan permainan ini.Jadi, tanah Gedung Plidum ini bukanlah kelemahan Kevo.Kalau sudah melampaui nilai yang ditetapkan dalam hatiny

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3163 Seratus Triliun

    Saat ini, amarah juga sudah mulai terlihat di sorot mata Luna. Dia berkata, "Kevo, kalaupun aku membeli tanah itu untuk dibiarkan terbengkalai saja di sana, aku juga nggak akan membiarkanmu mendapatkannya.""Bam ...."Kevo langsung menendang kursi dan berdiri. Dengan ekspresi ganas, dia memelototi Luna dan berkata, "Dasar wanita sialan! Kalau belum rasakan sendiri konsekuensinya, nggak kapok juga kamu, ya!""Tuan Muda Kevo, daripada kamu teriak-teriak begitu, mending langsung saja kamu keluarkan uangmu untuk mengalahkanku."Samar-samar, seulas senyum tipis menghiasi wajah Luna.Lagi pula, dia juga sudah bermusuhan dengan Kevo. Biarpun dia selalu bersikap ramah dan baik pada orang lain, saat ini dia juga sudah tidak peduli lagi."Bu Luna dari Grup Hatari menawar 20 triliun sekali! Apa masih ada yang mau menawar?"Suara juru lelang wanita itu juga sudah sedikit bergetar. "20 triliun dua kali. Tuan Muda Kevo ...."Dia mengalihkan pandangannya ke arah Kevo.Raut wajah Kevo tampak berubah-u

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3162 Persaingan Sengit

    Luna berkata dengan acuh tak acuh, "Pebisnis seperti kami ini ingin menggunakan setiap sen uang yang ada pada tempat yang tepat, nggak bisa dibandingkan dengan Tuan Muda Kevo yang kaya raya dan royal dalam mengeluarkan uang."Walaupun ucapan ini kedengarannya seperti sedang menyanjung Kevo, sesungguhnya ada sindiran keras di baliknya.Yah, kedengarannya Kevo seakan-akan menjadi orang bodoh yang banyak uang, orang bodoh yang suka berlagak hebat.Ekspresi Kevo langsung berubah menjadi muram.Dia tidak menyangka Luna juga pandai bersilat lidah. Berani-beraninya wanita itu mengejeknya!Setelah mendengus dingin, Kevo langsung menoleh dan berkata dengan tajam, "12 triliun!"Menyaksikan persaingan sengit itu, juru lelang pun menjadi bersemangat. "Tuan Muda Kevo menawar dengan harga 12 triliun sekali! Apakah masih ada yang ingin lanjut menawar?""Tuan Muda Kevo menawar dengan harga 12 triliun dua kali ...."Luna berkata tanpa ragu, "12,2 triliun.""14 triliun!"Kevo menaikkan harga penawaran t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status