Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 3181 Transaksi Gagal

Share

Bab 3181 Transaksi Gagal

Author: Sarjana
Hampir secara naluriah Sutandi melangkah maju satu langkah dan berkata, "Nona Luna, Nona Jesika, kalian boleh menyetujui Tuan Muda Kevo. Dengan kemampuan Tuan Muda Kevo, dia pasti bisa mengeluarkan Ardika."

"Kalian berdua ini yang satu adalah istrinya, yang satunya lagi adalah asistennya. Kalian nggak bisa melihat Ardika mendekam di balik jeruji besi, bukan?"

Saat ini, saking mengkhawatirkan muridnya, Sutandi sudah mulai tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.

Dengan kemampuannya, dia sama sekali tidak punya cara untuk menyelamatkan Ardika.

Sementara itu, sekarang Kevo berkemampuan, juga bersedia mengeluarkan Ardika. Ditambah lagi persyaratan yang diajukannya juga tidak terbilang sulit. Tentu saja dia tidak mempertimbangkan perasaan Luna dan Jesika.

Melihat Luna dan Jesika tidak berbicara, Kevo melanjutkan. "Nona-nona cantik, seharusnya persyaratanku nggak terbilang sulit. Baik bagi kalian maupun bagi Ardika, ini adalah hal yang baik."

"Di satu sisi, Ardika bisa dikeluarkan dalam kondi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3183 Mengarang Sedikit di Tempat

    Saat Ardika membuka matanya, dia sudah bisa memprediksi pergerakan Kevo selanjutnya.Kemungkinan besar pria itu akan berinisiatif untuk membantu membersihkan namanya, lalu mengungkap dirinya sendiri telah memalsukan bukti "tanpa sengaja".Saat opini publik sudah memanas, di bawah serangan amarah banyak orang, akan menjadi makin sulit bagi tokoh-tokoh hebat tertentu untuk turun tangan.Hanya dengan cara seperti ini, Kevo baru bisa lebih mudah menginjak mati dirinya, membuatnya tidak bisa membalikkan keadaan lagi selamanya!Harus dia akui, Kevo ini lumayan hebat juga.Orang yang telah menerima pendidikan elite keluarga besar sejak kecil, sudah pasti sangat licik."Kriet ...."Tepat pada saat ini, pintu besi ruang interogasi terbuka dari luar. Tiga orang polisi yang mengenakan seragam kepolisian berjalan memasuki ruangan.Orang yang berjalan di paling depan jelas adalah polisi paruh baya yang sebelumnya menangkap Ardika.Saat ini, dia berjalan menghampiri meja di mana Ardika berada. Dia m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3182 Memikirkan Kembali dan Membuat Kesimpulan

    Berdasarkan spekulasi Ardika, mungkin kematian Minako sudah mulai direncanakan pada hari perjamuan malam Keluarga Yasin.Dengan sikap Jeslin dan Leane terhadap dirinya, Minako yang bertemu dengannya di perjamuan malam pasti akan berselisih dengannya.Sementara itu, dengan kepribadian Ardika, setelah tidak sabar menghadapi tingkah arogan Minako, juga wajar saja melontarkan kata-kata seperti akan memboikot Minako untuk mengancam wanita tersebut.Dengan begitu, langkah awal dari penyusunan perangkap ini pun sudah selesai.Ardika punya motif, juga punya kemampuan.Kalau begitu, saat dibutuhkan Minako bisa dijadikan korban kapan saja.Selain itu, kematian Minako hanya untuk menargetkan Ardika, membuatnya menjadi seorang terduga tersangka, bahkan pelaku pembunuhan.Sebenarnya awalnya hal ini hanya menjadi skema pendukung untuk hal lainnya, membuat keseluruhan rantai bukti menjadi lebih jelas dan konkret.Namun, hari ini emosi Kevo sudah disulut oleh Ardika lagi dan lagi. Pria itu ingin mengg

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3181 Transaksi Gagal

    Hampir secara naluriah Sutandi melangkah maju satu langkah dan berkata, "Nona Luna, Nona Jesika, kalian boleh menyetujui Tuan Muda Kevo. Dengan kemampuan Tuan Muda Kevo, dia pasti bisa mengeluarkan Ardika.""Kalian berdua ini yang satu adalah istrinya, yang satunya lagi adalah asistennya. Kalian nggak bisa melihat Ardika mendekam di balik jeruji besi, bukan?"Saat ini, saking mengkhawatirkan muridnya, Sutandi sudah mulai tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Dengan kemampuannya, dia sama sekali tidak punya cara untuk menyelamatkan Ardika.Sementara itu, sekarang Kevo berkemampuan, juga bersedia mengeluarkan Ardika. Ditambah lagi persyaratan yang diajukannya juga tidak terbilang sulit. Tentu saja dia tidak mempertimbangkan perasaan Luna dan Jesika.Melihat Luna dan Jesika tidak berbicara, Kevo melanjutkan. "Nona-nona cantik, seharusnya persyaratanku nggak terbilang sulit. Baik bagi kalian maupun bagi Ardika, ini adalah hal yang baik.""Di satu sisi, Ardika bisa dikeluarkan dalam kondi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3180 Transaksi

    Kevo menyipitkan matanya, seolah-olah tidak menyangka di saat seperti ini pun, penolakan Jesika terhadap kakaknya masih begitu tegas dan blak-blakan.Kevo mengangkat bahunya. Kemudian, dia menatap Luna dan Jesika, lalu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, mari kita lakukan transaksi.""Transaksi?"Luna tertegun sejenak, lalu berkata secara refleks, "Coba kamu katakan dulu."Walaupun dia tahu Kevo pasti berniat buruk, tetapi kekhawatirannya membuatnya tidak bisa berpikir banyak lagi. Sekarang dia hanya ingin tahu persyaratan seperti apa yang akan diajukan oleh Kevo, baru bersedia melepaskan Ardika.Walaupun Jesika tidak berbicara, tetapi dia juga menatap pria itu dengan sorot mata acuh tak acuh.Bahkan Kevo pun sudah bisa merasakan perhatian yang mendalam dua orang wanita ini terhadap Ardika.Saat ini, bahkan dia juga merasa iri terhadap Ardika.Apa hebatnya bocah itu, sampai-sampai bisa membuat dua orang wanita secantik dan seunggul ini tergila-gila padanya?Setelah menghilangkan pemi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3179 Kelak Juga Tidak Akan Ada

    "Halo, Tuan Muda Kevo!""Tuan Muda Kevo, kenapa Tuan Muda datang kemari ...."Saat ini, termasuk para tamu undangan Keluarga Yasin yang dipanggil untuk memberikan kesaksian, menyapa Kevo dengan bersemangat.Saat hari pertama tiba di ibu kota provinsi saja, Kevo sudah masuk berita. Banyak orang sudah tahu ini adalah Tuan Muda Keluarga Darma.Hanya saja, saat mereka menyapa, raut wajah mereka tampak agak aneh.Karena saat ini Kevo jelas tampak agak menyedihkan.Kedua pipinya merah mengilap. Kalau mendekatinya, bahkan bisa terhirup aroma obat yang kental.Walaupun semua orang bertanya-tanya dalam hati, tetapi tidak ada seorang pun yang berani bertanya.Kevo tersenyum pada Jeslin dan yang lainnya. Kemudian, dia berjalan menghampiri Luna, lalu tersenyum dan berkata, "Nona Luna, aku nggak menyangka kita bertemu lagi secepat ini."Luna bertanya dengan ekspresi muram dan suara dingin, "Untuk apa kamu datang kemari?"Sambil tersenyum, Kevo mengusap-usap wajahnya sendiri, lalu berkata tanpa sedi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3178 Tidak Ada Solusi

    Jesika berkata dengan tidak berdaya, "Tapi, sebagai asisten Pak Ardika, kesaksianku dianggap nggak meyakinkan, sangat sulit untuk dipertimbangkan sebagai kesaksian oleh pihak kepolisian.""Yang lebih penting lagi adalah, kala itu semuanya terkesan terlalu kebetulan.""Contohnya saja, sebagai properti milik pribadi, bagaimana Minako bisa menyelinap masuk ke dalam vila nomor sembilan dengan begitu mudah?""Berdasarkan penjelasan dari staf vila, kala itu Minako bilang pada mereka dirinya adalah tamu Pak Ardika.""Ditambah lagi, sebagai staf profesional yang menyediakan layanan bagi orang-orang kaya, mereka sudah menganggap menyewa wanita sebagai hal biasa bagi orang kaya. Jadi, mereka langsung mengizinkan Minako masuk.""Tapi spekulasi psikologis seperti ini jelas nggak bisa diterima oleh polisi. Minako juga sudah mati. Maka kenyataannya adalah, Minako dipanggil oleh Pak Ardika ke vila.""Selain itu, aku bilang aku yang menampar Minako, aku juga yang menelepon untuk memboikotnya.""Tapi,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status