Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 480 Bunuh Diri Sebagai Permintaan Maaf

Share

Bab 480 Bunuh Diri Sebagai Permintaan Maaf

Penulis: Sarjana
Di luar pintu Gedung Glori, sekelompok orang sudah membentuk satu barisan yang panjang.

Mereka adalah orang-orang yang datang untuk memperingati kematian Alden.

Di antara mereka, ada banyak ketua preman dari berbagai kota dan wilayah yang datang secara khusus.

Ardika juga berbaris di antara kerumunan orang-orang itu dan ikut memasuki Gedung Glori.

Aula duka Alden ditempatkan di tengah aula besar lantai satu.

Suasana sedih menyelimuti tempat itu. Satu per satu orang berjalan menuju ke aula duka untuk memberi penghormatan kepada Alden.

Edrik mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan setangkai bunga krisan tergantung di saku jasnya. Dia tampak memasang ekspresi sedih dan memberi hormat kepada orang-orang yang datang untuk memberi penghormatan kepada ayah angkatnya.

Harus diakui bahwa Edrik memang sangat pandai berakting. Di mata orang lain, dia adalah seorang putra yang berbakti.

Sejak Alden mati sampai sekarang, perilakunya sudah menarik hati sebagian besar anggota Aliansi Lautan Berl
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2948 Besi Rongsokan

    Wilgo berusaha merangkak bangkit dengan kakinya yang sudah terasa lemas itu, lalu membusungkan dadanya dan berkata dengan gigi terkatup, "Eh, Ardika, jangankan Vita, aku bahkan nggak terima kamu yang katanya adalah ketua cabang Gotawa ini!""Biarpun kamu membunuhku, aku tetap nggak terima!"Tidak tunduk pada Ardika adalah terakhir kalinya Wilgo menunjukkan sisi keras kepalanya pada Ardika, juga merupakan sedikit martabatnya yang tersisa."Oh? Kamu sendiri yang bilang, 'kan?"Ardika mengangguk. Detik berikutnya, dia sudah melangkahkan kakinya dan langsung muncul di hadapan Wilgo."Apa yang ingin kamu lakukan?!"Sambil berteriak dengan marah, pengikut setia Wilgo yang hanya tersisa beberapa orang itu melindungi Wilgo di belakang mereka sambil mengulurkan lengan mereka ke dalam pakaian mereka dengan ekspresi ganas.Saat Ardika memasuki Sekolah Bela Diri Sopran, dia mendengar perintah yang melarang siapa pun untuk membawa masuk senjata api, bahkan harus menjalani penggeledahan sebanyak dua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2947 Terima Atau Tidak

    Tepat pada saat ini, Ardika mengambil sebuah ponsel dari genggaman Vita, menyalakan ponsel itu dengan santai, lalu menghubungi sebuah nomor.Sebuah lagu jadul tiba-tiba berputar, tetapi ponsel dalam genggaman Wilgo tiba-tiba berbunyi.Selain itu, nama "Jerfis" tampak berkedip di layar ponselnya!Saat ini, bagi Wilgo nama itu sangatlah menakutkan.Napas Wilgo mulai terdengar berat, bulir-bulir keringat dingin membasahi keningnya.Dia menatap layar ponselnya dengan lekat, tidak berani menjawab panggilan telepon itu."Paman Wilgo, apa menjawab sebuah panggilan telepon saja kamu nggak bisa? Bagaimana kalau kubantu?"Sambil tersenyum, Cahdani langsung melangkah maju dan mengambil ponsel dalam genggaman Wilgo, lalu menekan tombol jawab.Suara acuh tak acuh Ardika terdengar dari ponsel Wilgo. "Pak Wilgo, apa semua kartu asmu sudah keluar?""Yah, kamu membuatku sangat kecewa."Begitu mendengar ucapan ini, energi di sekujur tubuh Wilgo seperti sudah terkuras habis, bahkan dia tampak seperti men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2946 Hadiah Kedua

    "Seharusnya Pak Wilgo juga tahu jelas, ada larangan terlibat dengan kekuatan luar dalam aturan Organisasi Snakei.""Tentu saja, aku juga percaya pada karakter Pak Wilgo. Ojima ini pasti ingin menuduh Pak Wilgo, memecah belah hubungan kita, itulah sebabnya dia bilang begitu.""Benar, 'kan?"Begitu mendengar ucapan Vita ini, murid-murid Organisasi Snakei yang berada di sekeliling tempat itu langsung melemparkan sorot mata curiga ke arah Wilgo.Kebetulan sekali tepat pada saat sebelum duel penentuan siapa yang akan menjadi ketua cabang Provinsi Denpapan diadakan, Vita menjadi target percobaan pembunuhan orang Negara Jepara.Kalau mengatakan orang ini tidak diundang oleh Wilgo, tidak ada yang percaya.Kalau tidak, bagaimana mungkin ada kejadian yang begitu kebetulan?Walaupun Vita berinisiatif "membersihkan nama" Wilgo, tetapi semua orang tahu jelas kemungkinan besar Ojima ini adalah jebakan yang dipasang oleh Wilgo di luar sana.Wajah Wilgo berkedut dengan kencang.Dia menarik napas dalam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2945 Hadiah Pertama

    Satu langkah membunuh satu orang.Saat Ardika berjalan menuruni ring tinju, berada tak jauh dari Wilgo, tumpukan mayat tampak di belakangnya.Dengan ring tinju sebagai pusatnya, bau amis darah yang menyengat langsung meliputi semua tempat itu.Menyaksikan pemandangan tersebut, semua murid Organisasi Snakei yang berada di tempat itu langsung tercengang.Tangan dan kaki mereka sedingin es!Perasaan gugup menyelimuti hati mereka!Zilvana dan yang lainnya merupakan beberapa di antara segelintir ahli bela diri di Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Detik sebelumnya, mereka masih terlihat bugar dan arogan.Namun kini mereka semua sudah tewas di bawah pedang Ardika.Belasan orang dihabisi dengan mudah oleh Ardika seperti memetik sayur, tidak ada seorang pun yang mampu melakukan perlawanan."Drap ... drap ... drap ...."Dengan alas sepatunya yang sudah diliputi dengan darah, Ardika mendekati Wilgo perlahan-lahan."Ardika, apa yang ingin kamu lakukan?!"Secara naluriah, Wilgo melangkah

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2944 Bagaimana Kalian Bisa Begitu Berani

    Ekspresi Vita, Rosa dan yang lainnya langsung berubah drastis.Tidak ada yang menyangka Wilgo membawa Pedang Ular Gelap, bahkan mengeluarkannya di depan banyak orang.Situasi yang awalnya menguntungkan mereka, sekarang sudah kehilangan kendali!Karena mereka mendapati beberapa orang murid Organisasi Snakei sudah menatap Ardika dengan sorot mata membunuh yang kuat.Di tengah-tengah situasi tersebut, hanya Ardika yang tetap terlihat tenang. Saat ini, dia bahkan tersenyum tipis dan berkata, "Wilgo, apa kamu berpikir selama Pedang Ular Gelap ada di tanganmu, kamu adalah ketua cabang Gotawa?""Huh! Jangan membicarakan hal-hal yang nggak penting seperti ini lagi!"Wilgo mendengus dingin dengan acuh tak acuh, lalu berkata dengan bangga, "Sekarang aku hanya tahu Pedang Ular Gelap ada di tanganku, sedangkan kamu nggak punya apa-apa!""Ardika, berlutut dan memohon padaku sekarang! Mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkan mayatmu tetap utuh!""Asal kamu tahu saja, setelah hal-hal yang k

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2943 Aku Punya

    Melihat makin banyak orang mulai ragu, Wilgo berdiri dengan menempatkan kedua tangannya di punggungnya. Raut wajahnya yang sudah tampak muram cukup lama, kini samar-samar mulai terlihat senyuman menghiasi wajahnya.Sekarang dia ingin memanfaatkan situasi ini untuk memicu kekacauan.Kalau bisa menyulut aksi penyerangan orang dalam jumlah banyak, mungkin orang sekuat Ardika pun akan kesulitan menghadapi lawan dalam jumlah begitu banyak.Apalagi, seharusnya saat ini bala bantuannya juga sudah dalam perjalanan kemari.Ya, benar. Bala bantuan dalam lubuk hatinya itu adalah Jerfis dan Ojima, salah satu dari sepuluh ahli bela diri Sekte Pedang Laido.Saat itu tiba, biarpun kerja sama yang terjalin antara dirinya dengan orang Negara Jepara akan terekspos, dia juga mau membunuh Ardika.Kalau dia bisa menempati posisi sebagai ketua cabang Gotawa, hal-hal ini bukanlah masalah. Dia punya cara untuk menutupi kebenaran.Sementara itu, Wilgo sendiri akan menjadi sosok pahlawan pemberani yang telah me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status