Balas Dendam sang Kultivator

Balas Dendam sang Kultivator

last updateLast Updated : 2025-10-31
By:  ImgnmlnUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
24 ratings. 24 reviews
245Chapters
8.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sepuluh tahun lalu, keluarga Rayden dibantai tanpa ampun. Ia nyaris mati, disisakan hanya sebagai bayangan dari klan besar yang dulu disegani. Di mata dunia, Rayden sudah mati. Tapi di kegelapan, ia tumbuh. Mengasah teknik-teknik yang dilarang. Memelihara amarah yang tidak pernah padam. Kini, Rayden kembali. Bukan sebagai pewaris keluarga, bukan sebagai pahlawan. Tapi sebagai pendosa. Kultivator yang memilih jalan terlarang demi satu hal: balas dendam. Di balik dunia modern yang terlihat biasa, para klan kultivator saling menyembunyikan rahasia, artefak, dan kekuasaan. Bramasta, keluarga yang terlihat bersih di permukaan, menjadi sasaran pertamanya. Tapi semakin dalam Rayden menyusup, semakin ia menemukan jaringan yang lebih besar. Termasuk nama yang selama ini menghantuinya, Lucien Dorne. Setiap langkah Rayden akan menantang hukum kultivasi, menyingkap pengkhianatan lama, dan menguji batas moralnya. Karena untuk menghancurkan monster, terkadang kau harus menjadi lebih kejam dari mereka.

View More

Chapter 1

Bab 1. Abu 10 Tahun Yang Lalu

“Tangkap dan bunuh dua bocah itu! Kalau tidak berhasil, nyawa kalian yang jadi bayarannya!”

Di tengah sunyinya malam Kota Malora, sebuah teriakan nyaring terdengar, membuat jantung Rayden berdebar. Ada puluhan orang yang sedang mengejarnya dan menuntut nyawanya!

“Kakak … Raelyn tidak kuat lagi ….”

Suara terengah itu terdengar dari sisi Rayden. Raelyn, kembarannya, tampak mulai kelelahan. Wajahnya pucat, dan kentara kecepatannya terus berkurang.

“Teruslah berlari, Lyn! Kalau tidak, kita akan mati!” balas Rayden, berusaha menyemangati adiknya.

Rayden Duskar sama sekali tidak mengerti mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Yang dia tahu, beberapa saat lalu, dirinya sedang makan malam di rumah bersama adik dan kedua orang tuanya. Lalu, pintu diketuk dari luar, membuat ayahnya bangkit dengan niatan menyambut tamu tersebut.

Namun, tidak disangka—

DORR!

Suara tembakan yang nyaring bergema, membuat Rayden menoleh dan melihat sang ayah jatuh tergeletak bersimbah darah.

Segera setelah itu, ibunya memintanya lari bersama adiknya. Dan ketika mereka akan melarikan diri dari pintu belakang, Rayden kembali melihat sang ibu yang juga tertembak.

“Kakak … mereka siapa? Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Raelyn dengan napas terengah di sela pelarian mereka.

Rayden menggeleng. “Kakak juga tidak tahu, yang jelas sekarang kita harus lari dulu agar aman.”

Mereka kembali berlari hingga tanpa sadar mulai masuk ke area pegunungan.

Namun, Raelyn justru berhenti, kakinya tampak gemetar. “Kakak …”

Rayden menoleh, panik. Dia berpikir cepat. “Lyn, larilah ke pendopo milik Bibi Diana di ujung bukit dan saat situasi aman, datanglah ke rumahnya dan  minta bantuan mereka. Aku akan mengalihkan perhatian orang-orang itu.”

Raelyn menolak, tangannya menggenggam dengan erat. Sorot matanya memohon. “Tapi, aku tidak bisa meninggalkan kamu!”

“Kamu harus! Pagi nanti aku akan datang ke rumah Bibi Diana!” desak Rayden. Jelas, dia tidak akan membiarkan kembarannya itu terluka.

Dengan air mata, Raelyn akhirnya berlari.

Melihat adiknya telah berlari menjauh, Rayden akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Sejenak Rayden mengedarkan pandangannya, mulai merasa sedikit bingung akan berlari ke arah mana. Sebab seingatnya, tak jauh dari tempatnya berada, ada tebing yang cukup curam.

Saat Rayden hendak kembali berlari, empat pria berpakaian serba hitam tiba-tiba muncul tepat di hadapannya. Salah satu dari mereka membuat langkah Rayden terhenti seketika.

“Paman Hery...?” ucap Rayden lirih, matanya membelalak tak percaya.

Kebingungan dan keterkejutan menyeruak dalam dadanya. Selama ini, Hery adalah orang yang paling dipercaya ayahnya, sosok yang membantu merintis bisnis keluarga sejak awal.

Namun, kenapa sekarang dia muncul bersama orang-orang bersenjata dan menghadangnya?

“Kenapa Paman—”

Belum sempat Rayden menyelesaikan kalimatnya, Hery hanya menatapnya dingin, tanpa menjawab sepatah kata pun. Lalu, dia memberi isyarat cepat dengan tangannya.

Dor!

Sebuah tembakan meledak. Peluru itu menembus pundak Rayden, membuat tubuhnya terhuyung dan jatuh berlutut, menahan sakit yang luar biasa.

Salah satu pria berbaju hitam menoleh pada Hery. “Apa anak ini juga kita serahkan ke Keluarga Bramasta?”

Hery menggeleng. “Tidak usah. Anak itu pasti akan mati di sini.”

Tanpa berkata apa-apa lagi, mereka semua berbalik dan pergi, meninggalkan Rayden yang tergeletak tak berdaya di tanah. Pandangannya mulai kabur, napasnya berat, dan kesadarannya perlahan memudar.

Namun, sebelum Rayden benar-benar menutup matanya, langkah kaki terdengar pelan, menghentak tanah basah dengan ritme tenang, tetapi berat.

Seorang pria tua muncul dari balik kabut, jubahnya berkibar tertiup angin. Dia mendekat tanpa berkata sepatah kata pun.

Tatapannya jatuh ke tubuh Rayden. Wajahnya tampak tenang, tapi matanya menyipit seolah sedang mengamati lebih dalam dari yang terlihat.

Pria tua itu berdiri diam sejenak, lalu menunduk. Tangan keriputnya melayang di atas dada Rayden seolah sedang merasakan sesuatu.

Alisnya bergerak tipis. Napasnya mengembus pelan.

“Raelyn … aku harus menyelamatkanmu,” kata Rayden lirih, nyaris tidak terdengar.

“Kau ingin selamat?” tanya pria itu tiba-tiba, suaranya datar, tapi dalam.

Rayden membuka bibirnya dengan sisa tenaga. “Iya…”

Pria tua itu mendekat lebih dekat, sorot matanya menajam. “Aku akan menyelamatkanmu… asal kau mau jadi muridku.”

Alis Rayden berkerut lemah. Raut wajahnya menunjukkan tanda tanya, seolah tak mengerti siapa orang itu, atau mengapa seseorang seperti dia muncul di saat seperti ini dan mengatakan hal seperti itu. Namun, Rayden tidak punya pilihan lain. Dia harus kembali untuk melindungi Raelyn.

Akhirnya, Rayden mengangguk lemah.

Tangan kiri pria tua itu langsung menekan dada Rayden, dan seberkas cahaya samar menyebar dari telapak tangannya, merambat ke seluruh tubuh Rayden.

***

10 tahun kemudian.

Boom!

Bukit tandus di ujung Desa Dewa baru saja dihancurkan dengan satu pukulan oleh seorang pemuda berusia 26 tahun. Dia tampak tenang, seolah yang baru saja terjadi hanyalah hal kecil. Bahkan, ekspresi wajahnya tetap dingin, bajunya juga tetap bersih meskipun debu beterbangan di sekitarnya, hanya rambutnya yang cukup panjang bergerak karena angin.

Namun, di sisi lain, 2 pria tua justru tampak lebih heboh.

“Bagus sekali! Itu baru muridku!” kata salah satu pria tua yang masih tampak gagah dan kuat. Dia adalah Raksa, seorang ahli ilmu bela diri.

“Itu karena aku telah mengajarinya membuat pil dengan benar untuk menunjang latihannya!” sahut pria tua lain yang tampak setengah sadar, mulutnya penuh dengan bau alkohol yang menyengat, tetapi di tangannya masih memegang sebotol minuman keras. Dia adalah Mahadewa, seorang ahli alkimia hebat.

“Cih! Jelas-jelas yang tadi itu karena latihan fisik yang bagus denganku!” bantah Raksa.

“Percuma saja latihan fisik kalau tidak didorong dengan pil dan obat ilahi!” Mahadewa, kembali membantah seolah dia yang paling berjasa atas keberhasilan pemuda itu. Dia adalah ahli alkimia dengan kemampuan luar biasa.

Namun, pria tua lain yang sejak tadi tampak tenang tiba-tiba bersuara. "Itu semua jelas karena meditasi yang kuajarkan padanya, sehingga pembentukan fondasinya bisa sekuat ini!”

Pria itu adalah Erlangga, seorang ahli ilmu meditasi dalam dunia kultivasi.

Saat Mahadewa ingin menimpali, tiba-tiba seorang wanita cantik muncul dari udara dengan penuh pesona dan keanggunan.

“Rayden! Kau dipanggil Guru Sena!” kata wanita itu dengan sedikit keras.

Rayden, pemuda yang tadi menghancurkan bukit itu langsung datang ke hadapan si wanita sambil memberi hormat. "Guru Calia. Terima kasih informasinya, saya akan segera menghadap Guru Sena.”

“Guru Raksa, Guru Erlangga, Guru Mahadewa, saya pamit. Terima kasih atas latihannya!” ujar Rayden sambil menatap ketiga pria tua yang sejak tadi membahas perkembangan kekuatannya.

Mereka mengangguk, dan Rayden pun segera melesat menuju rumah Guru Sena, sang ahli pedang.

Sepuluh tahun lalu, saat Rayden terjatuh ke dasar jurang dalam kondisi sekarat, Guru Sena menyelamatkannya dan membawanya ke Desa Dewa. Di sanalah Rayden dilatih bersama empat guru lainnya. Guru Sena percaya, kekuatan besar tersegel dalam tubuh Rayden, dan itulah yang membuatnya selamat dari maut.

“Rayden, perkembanganmu luar biasa!” sambut Guru Sena saat Rayden tiba.

“Itu semua berkat bimbingan para guru,” jawab Rayden hormat.

“Aku yakin, tak ada lagi yang bisa menyentuhmu sekarang. Apa rencanamu selanjutnya?”

“Saya akan kembali ke kota, mencari adik saya, mengungkap kebenaran di balik pembantaian keluarga kami, dan membalas dendam pada keluarga Bramasta.”

Guru Sena mengangguk puas. “Dengan kekuatan tingkat Sage dan teknik pedangmu sekarang, kau pasti bisa. Tapi ingat, jangan terbawa emosi. Kalau butuh bantuan, Desa Dewa selalu terbuka untukmu.”

Rayden mengangguk mantap. Dendam lama di dadanya kini diiringi keyakinan dan kekuatan yang nyata.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(24)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
24 ratings · 24 reviews
Write a review
user avatar
Anggun_sari
bacanya bikin candu dan susah buat berhenti
2025-11-01 07:03:44
0
user avatar
LilyAnnie
Ceritanya seru dan bikin penasaran
2025-10-26 19:51:44
0
user avatar
Strawberry
Terbaiklah! bikin hanyut dan berasa bagian dari cerita
2025-10-01 15:36:36
0
user avatar
Luna Maji
pinter banget kak bikin cerita keren kyk gini. ditunggu lanjutannya kak
2025-09-28 12:07:10
0
user avatar
Sherly Monicamey
ceritanya keren, Kak. Susah kalau buat cerita sprt ini. beautiful story
2025-09-20 08:42:15
0
user avatar
Henny Djayadi
ceritanya nagih, ditunggu bab selanjutnya
2025-09-18 03:43:34
0
user avatar
shart96
makin seru ceritanya gas update terus iya kak
2025-09-16 14:10:14
0
user avatar
Amy_Asya
up yang banyak dong thor hehehe, seru abis ceritanya
2025-09-15 12:43:17
0
user avatar
CH. Blue Lilac
lanjut lagi thor, udah penasaran nih
2025-09-15 09:23:12
0
user avatar
Cheezyweeze
ceritanya bikin greget dan wajib dibaca. Semangat berkarya Thor
2025-09-12 22:09:03
0
user avatar
SayaNi
alur ceritanya bagus
2025-09-11 18:41:33
0
user avatar
J Shara
selalu suka sama cerita kultivator apalagi authornya nulisnya pinter bikin penasaran lanjutannya
2025-09-11 15:55:39
0
user avatar
Harucchi
Gereget banget gabisa berhenti bacaaa!!
2025-09-10 12:29:28
0
user avatar
Sekarani
kereeennnn...!!! kutunggu kelanjutan yaaaa
2025-09-10 10:14:41
0
user avatar
Mita Yoo
ceritanya keren, wajib masuk daftar baca ini
2025-09-10 08:56:22
0
  • 1
  • 2
245 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status