Share

Selalu Salah

Esok harinya Kevin dan Dimas pergi ke salah satu restoran yang ada di Kota Victoire.

Penampilan Kevin yang gagah dan mampu melumpuhkan hati wanita mana saja yang melihatnya.

Dia bagai seorang pangeran yang memiliki harta melimpah serta fisik yang sempurna.

Tubuhnya penuh dengan tato, hanya saja tangan kirinya tampak mulus sedang tangan kanannya full tato.

Ada satu nama terukir di atas dada kirinya yaitu “Zara Johanes”.

Dia dan Dimas melangkah tegap masuk ke dalam restoran.

Seorang manajer restoran menyambut kedatangannya dan mengantarkan Kevin menuju privat room.

Mata indahnya di balut kacamata hitam seharga sepeda motor. Dia tak menoleh ke arah lain meski banyak pengunjung restoran menatap kagum padanya.

“Silahkan masuk Tuan,” ucap sang manajer restoran.

Kevin mengangguk. Dia disambut oleh klien bisnisnya di sana.

“Selamat pagi Tuan Adamson,” sapa sosok pria tua yang menjadi salah satu konglomerat di Kota ini.

“Pagi juga Tuan Fandi.”

Kevin membalas uluran tangan pria tua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status