Share

Chapter 18

PRAAANG!

Annisa membantingkan sendok dan garpu di atas meja, lalu beranjak dari tempat duduknya. Iris berwarna cokelat itu nampak murka menatap wajah ibu tirinya. Suasana di meja makan itu pun semakin terasa gersang dan tidak kondusif lagi.

"CUKUP!" benatak Annisa.

"Jangan pernah berani menghina suamiku lagi! Kalian tidak tahu apa pun tentang kehidupan kami. Jadi, jangan sok tahu dan berhentilah ikut campur urusan kami!" ujar Annisa lagi serius dan penuh penekanan di setiap kata-katanya.

Deru napas penuh amarah itu menaik turun ke luar dari mulut Annisa. "Jika tujuan kalian mengundangku datang ke sini hanya untuk menghina suamiku, aku tidak akan pernah membiarkan semua itu terjadi. Kalian mengerti!"

Bukan hanya Zidane, bahkan semua orang yang ada di meja makan itu terkejut melihat kemurkaan gadis berhijab yang selama ini selalu nampak terlihat tenang.

Dia mengambil tasnya, lalu menarik paksa lengan Zidane untuk segera pergi dari sana.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status