Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Apa Ayahmu Tahu Tentang Ini?

Share

Apa Ayahmu Tahu Tentang Ini?

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-05-10 19:32:19

"Aku tidak pernah memprovokasi kalian, Crys," sangkal Marlon untuk menutupi malunya saat Crystal dengan gamblangnya menuduh ia memprovokasi pasangan suami istri itu.

"Ya, ya, ya. Kau pasti malu saat kami bisa membaca niat jelekmu itu, kan?" ejek Crystal.

Marlon salah tingkah tentu saja. Rasanya ia merasa wajahnya sedikit memanas saat Crystal mengejeknya. Wanita itu! Astaga ...

"Sayang, sudahlah! Jangan hiraukan dia. Aku rasa dia sudah termakan iming-iming Papa untuk menjadikannya menantu seorang Benigno Mensina. Hahaha!" tawa Crystal terdengar renyah namun tidak demikian di telinga seorang Marlon. Tawa itu terdengar begitu menyebalkan.

"Ap-apa maksudmu? Diiming-imingi?" Marlon menunjukkan keberatannya.

"Ya!" jawab Crystal dengan tegas.Jangan mengira aku tidak tahu kalau Papaku sedang berusaha ingin menjodohkan aku denganmu. Itu sebab dia menginginkan aku bercerai dengan Ethan kan?" tuding Crystal tanpa basa basi.

Tentu saja tidak semudah itu bagi Marlon untuk mengakui tudingan Crysta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Apa Ayahmu Tahu Tentang Ini?

    "Aku tidak pernah memprovokasi kalian, Crys," sangkal Marlon untuk menutupi malunya saat Crystal dengan gamblangnya menuduh ia memprovokasi pasangan suami istri itu."Ya, ya, ya. Kau pasti malu saat kami bisa membaca niat jelekmu itu, kan?" ejek Crystal.Marlon salah tingkah tentu saja. Rasanya ia merasa wajahnya sedikit memanas saat Crystal mengejeknya. Wanita itu! Astaga ..."Sayang, sudahlah! Jangan hiraukan dia. Aku rasa dia sudah termakan iming-iming Papa untuk menjadikannya menantu seorang Benigno Mensina. Hahaha!" tawa Crystal terdengar renyah namun tidak demikian di telinga seorang Marlon. Tawa itu terdengar begitu menyebalkan."Ap-apa maksudmu? Diiming-imingi?" Marlon menunjukkan keberatannya."Ya!" jawab Crystal dengan tegas.Jangan mengira aku tidak tahu kalau Papaku sedang berusaha ingin menjodohkan aku denganmu. Itu sebab dia menginginkan aku bercerai dengan Ethan kan?" tuding Crystal tanpa basa basi.Tentu saja tidak semudah itu bagi Marlon untuk mengakui tudingan Crysta

  • Menantu Sang Mafia   Provokasi Yang Gagal

    "Apa? Danilo?" Crystal memicingkan matanya tak mengerti. "Hei!! Apa maksudmu bertanya seperti itu? Apa ... apa maksudmu Ethan melakukan sesuatu pada polisi sialan itu? Kau menuduh Ethan melakukan hal seperti itu? Membunuh polisi itu?"Crystal sangat berang mendengar kata-kata tuduhan dari Marlon itu."Kau sungguh-sungguh tidak tahu diri, Marlon. Keluar dari mobilku dan pergi!!" usir Crystal.Marlon mengabaikan pekikan Crystal. Ia malah tanpa takut menatap menantang pada Ethan. Sementara orang yang diperlakukannya seperti itu hanya menatap Marlon datar. Entah apa maksud pria ini mengatakan hal seperti itu di depan Crystal. Apa Marlon mengatakan itu dengan sengaja agar Crystal tahu sisi buruknya?"Kenapa kau diam saja, Ethan? Aku sedang bertanya padamu. Apa tebakanku benar? Orang-orang itu yang bertentangan denganmu dan hilang, apa kau lenyapkan dengan cara seperti itu?" tanyanya Marlon dengan nada menyebalkan."Menurutmu?" Ethan lantas tersenyum sinis. Sebelah alisnya ikut terangk

  • Menantu Sang Mafia   Jadi Begitulah Caramu Melenyapkan?

    Seperti yang telah disetujui oleh Ethan, ia bersedia memberi tumpangan pada Marlon untuk membawa pria itu pulang ke rumahnya. Namun tentu saja setelah urusan mereka dengan keluarga Anna selesai.Ethan sendiri harus membereskan beberapa hal setelah peristiwa hampir tertabrak oleh truk itu. Ia menghubungi pihak jasa derek mobil untuk membawa mobil Marlon ke bengkelnya dan harus menghadapi omelan supir truk yang merasa dirugikan karena waktunya untuk mengantar muatan juga terbuang sia-sia karena kemacetan di depan pemakaman akibat ulah Crystal yang melompat ke jalan raya ditambah lagi Marlon yang sengaja menghadang truk dengan mobilnya sehingga supir truk menjadi terkejut dan terpaksa menginjak rem mendadak. Untungnya saja truk itu bisa berhenti tepat pada waktunya. Andai ia terlambat menginjak rem entah apa yang terjadi setelahnya.Semua urusan selesai ketika Ethan berhasil membujuk supir truk itu dengan memberikan sejumlah uang untuk mengganti kerugian waktu supir itu yang perjalanan

  • Menantu Sang Mafia   Meminta Tumpangan

    "Kau, apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Crystal pada Marlon yang sedang memegang dadanya.Lelaki itu tertawa kecil namun dengan mimik meringis. "Hai, Crys," sapanyaCrystal memutar bola matanya dengan malas. Ah, lelaki ini memang sialan."Aku tidak butuh disapa, Marlon. Aku hanya bertanya apa yang sédang kau lakukan di sini?" tanya Crystal sebal."Astaga, Nyonya? Apa kau mengenalnya?" celutuk salah seorang pengguna jalan yang tadi sengaja berhenti untuk menolong Marlon yang menabrak trotoar."Tidak, aku tidak mengenalnya," jawab Crystal ketus."Tapi ... tadi anda menyebut namanya. Bukankah itu tandanya anda mengenalnya?" tanya orang itu lagi.Crystal mengernyitkan keningnya kesal. "Sebenarnya apa masalahmu? Kalau aku bilang aku tidak kenal denganya ya tidak kenal! Apa urusanmu?" jawab Crystal lagi."Nyonya, jika kalian memang mengenalnya bukankah sudah seharusnya kalian menolongnya? Kami yang kebetulan lewat dari sini akan merasa terbantu dan tidak terbebani jika kalian b

  • Menantu Sang Mafia   Penyelamat

    "Crys, kau jangan bodoh!" kata Ethan mencoba untuk mencegah Crystal untuk melakukan sesuatu yang buruk."Tidak Ethan, jangan melarangku! Biarkan aku menyelamatkan putriku. Aku tidak bisa hidup tanpa Clarice, tolong mengerti," kata Clarissa sedih."Crys, tidak seperti ini caranya. Semua masih bisa dibicarakan. Kalau begini sama saja kau membuat aku pusing. Tolong ke sinilah," bujuk Crystal.Ethan berusaha untuk meraih tangan Crystal, namun wanita itu menghindar. Ia menolak uluran tangan suaminya itu."Tidak, Ethan. Aku tidak mau. Jangan menghalangiku!" Tepat sekitar tiga puluh detik lagi truk itu semakin mendekat, Crystal melompat dan menghambur dari trotoar ke jalan raya.Ethan tanpa berpikir panjang juga ikut melompat ke jalan raya."Crystal!!" serunya.Mereka berdua bahkan tak lagi mempedulikan nasib Clarissa di tangan Antoinette. Yang terpikir di benak Ethan saat ini hanyalah bagaimana caranya agar dia bisa menyelamatkan istrinya terlebih dahulu. Sementara yang ada di benak Crysta

  • Menantu Sang Mafia   Menjadi Ibu Tak Berguna

    "Clarice!!" pekik Crystal terkejut. Sangat berbanding terbalik dengan Ethan yang spontan mengejar ibunya Anna. "Nyonya!!" panggilnya sambil berlari.Tapi tak disangka, perempuan menjelang tua itu ternyata memiliki kecepatan yang mencengangkan saat berlari. Dengan kaki-kaki kurus itu ia berlari melompati, bahkan menginjak makam-makam lain itu sambil menggendong Clarissa. Ethan tentu tak mau kalah mengejar wanita itu. Kaki-kakinya yang panjang melompati makam demi makam dengan gesit, namun sebaliknya ibunya Anna pun berusaha mengecoh Ethan yang berlari mengejarnya dengan melompat zig-zag kiri ke kanan lalu ke kanan lagi, namun di waktu lain ia pun kembali ke kiri lagi. Sungguh Ethan tidak habis pikir kenapa di usia menjelang senja seperti itu ibunya Anna masih memiliki kekuatan berlari yang prima, sementara jika ditilik di kehidupan nyata mereka, Anna-lah satu-satunya yang bekerja di keluarga dan menjadi tulang punggung keluarga itu.Sedikit lagi mencapai gerbang pemakaman, Ethan sud

  • Menantu Sang Mafia   Kau Harus Tahu Apa Yang Kurasakan

    "Kamu siap?" tanya Ethan.Saat ini mereka bertiga Ethan, Crystal dan Clarissa sedang berada di dalam mobil ungu metalic milik ibu dari satu orang anak itu.Crystal menghela napas dalam. Sungguh dia tidak tahu apakah ia sanggup menghadapi orang tua Anna di pemakaman saat ini. Setelah beberapa hari kematian Anna dan dilakukan otopsi pada jenazahnya, akhirnya hari ini pihak kepolisian dan rumah sakit mengijinkan jenazah Anna untuk disemayamkan."Kalau kau tidak bisa, jangan dipaksakan. Kau dan Clarissa di dalam mobil saja. Biar aku saja yang bertemu dengan orang tua Anna," usul Ethan memberi solusi.Crystal menggeleng dengan lemah."Tidak, Ethan. Aku tidak mungkin bersembunyi dari keluarganya Anna. Anna telah ikut denganku dan merawat Clarice dari sejak bayi. Tidak apa-apa. Aku akan menemui mereka," kata Crystal."Kau yakin?" tanya Ethan.Crystal mengangguk."Hum."Usai mengatakan hal itu, Crystal pun menarik tuas pada pintu mobil dan keluar dari sana."Ayo, Clarice. Kita temui Anna," ka

  • Menantu Sang Mafia   Aku Rasa Papa Sudah Gila

    "Ah, Papa Ben, apa maksudmu menanyakan hal itu padaku. Menikahi Crystal? Bukankah dia telah menikah? Apa kau lupa kalau Ethan adalah menantumu?" jawab Marlon sambil ia sesekali melirik pada Benigno, memasang wajah seolah tidak mengerti.Padahal, tentu saja ia mengerti apa maksud pria tua itu mengatakan hal itu. Marlon hanya tidak ingin terlihat terlalu gampangan, atau terlalu jelas ia memperlihatkan niat buruknya ingin memanfaatkan Benigno untuk menghancurkan Ethan."Aku tidak pernah menyukai Ethan, dari dulu, sekarang bahkan sampai sekarang. Aku membencinya sama seperti aku membenci kakaknya. Awalnya aku tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi sehingga aku merasakan hal seperti itu. Namun sekarang sudah jelas, rupanya itu adalah karena dia adalah putra dari Diego. Dia mewarisi darah pria sialan itu, sehingga instingku bisa merasakan itu meskipun sebelumnya aku tidak mengetahuinya," kata Benigno sambil matanya menerawang jauh."Papa Ben, aku mengerti. Tapi aku rasa itu bukanlah sol

  • Menantu Sang Mafia   Kau Tertarik Menikahi Crystal

    Benigno sebenarnya heran terhadap apa yang didengarnya dari mulut Marlon. Untuk apa dia ingin membawa orang yang disuruh Ethan untuk menjaga Clarissa dan Crystal?"Papa Ben?" Marlon mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Benigno yang terlihat bingung setelah ia mengucapkan permintaannya."Hmm?""Bagaimana? Apa aku bisa membawa orang ini?" "Terserah padamu saja," jawab Benigno bimbang.Mendengar jawaban Benigno, Marlon pun segera berpaling lagi pada Massimo. "Kau dengar? Kau ikutlah denganku?" perintahnya sambil menekan lebih keras revolver itu ke jidat Massimo.Massimo tersenyum miring. "Ikut denganmu?" gumamnya dengan nada mencibir. "Ya, kenapa? Kau tidak mau? Memangnya kau punya pilihan?" Marlon dengan senyum mengejek membalas cibiran dari Massimo itu."Tentu aku punya!" jawab Massimo dengan senyum penuh arti.Lalu tanpa terduga oleh Marlon dan Benigno, pria itu pun dengan gerak cepat menangkap pergelangan Marlon dan dengan kuat ia mengarahkan senjata revolver itu ke arah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status