Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Dia Mirip Mama Kan?

Share

Dia Mirip Mama Kan?

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-18 00:01:19

Apa maksud kata-katamu itu, Crys?" tanya Ethan setelah ia mendengar kata-kata Crystal baru saja.

"Kau sepertinya sangat mencintai perempuan itu, kan? Pergi saja. Aku tidak akan coba-coba menahanmu lagi!" kata Crystal sambil berusaha mengambil Clarissa dari gendongan Ethan.

Ethan menepis tangan Crystal yang ingin meraih Clarissa.

"Apa maksudmu? Maksudku sudah jelas. Sangat jelas!" tegas Crystal.

Ia pun melirik Clarissa sejenak dan berharap anak itu tidak melihatnya saat ia mengatakan kata-kata itu.

"Clarissa bukan putrinya Alessandro," kata Crystal dengan suara yang lirih.

Ethan membalikkan tubuh Clarissa hingga posisi itu menghadap ke arah belakangnya. Ethan tidak mau Kalau sampai Clarissa mendengar perdebatan mereka berdua.

"Apa maksudmu berkata seperti itu, Crys?" tanya Ethan dengan suara yang tak kalah pelan, hingga memungkinkan Clarissa yang menyandarkan kepalanya di pundak Ethan tidak akan mendengarnya.

Cry
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Ingatlah, Kita Adalah Aquila Nera!

    Mendengar ide dan permintaan Ethan itu, Massimo terlihat seperti keberatan. "Membantu merahasiakan hal sebesar itu?" gumamnya yang seperti terdengar memprotes.Ethan tahu kalau Massimo mungkin tidak akan setuju dengan idenya itu. Oleh karena itu ia mencoba memberi pengertian."Masalah ini adalah masalah yang besar dan butuh penyelesaian segera. Massimo, tolong kau mengerti. Kau tahu saat ini nido sedang dikuasai tak hanya oleh Alfonso dan Julia, namun juga oleh organisasi The Monster," kata Ethan."Justru itu, Capo. Bagaimana capo bisa berpikir untuk datang ke Nido sendirian sementara di sini ada istrinya capo sedang membutuhkan capo? Dan bagaimana bisa capo berpikir dan memintaku untuk berbohong pada nyonya Crystal tentang keberadaanmu selama beberapa hari ke depan? Apa yang akan terjadi kalau dia tahu aku berbohong? Tidak, tidak, tidak. Aku tidak mau menanggung resiko. Istri Capo belum hamil saja dia sudah galak seperti itu, bagaimana kalau sekarang? Bahkan tadi saat kita membahas

  • Menantu Sang Mafia   Bantu Aku Merahasiakan Ini!

    Ethan keluar dari rumah dan mendatangi Massimo di pos keamanan yang ada di depan rumah mereka setelah ia memastikan Crystal setelah beristirahat dengan tenang di kamar mereka. Capo ..." Begitu melihat Ethan datang, Massimo segera memberikan kursi pada pria itu dan mempersilahkannya untuk duduk. Ethan pun segera duduk di tempat yang sudah disediakan oleh Massimo itu."Jadi apakah sudah ada kabar tentang Nido di Palermo?" tanya Massimo.Ethan terlihat menghela napas yang dalam dan panjang. Ia baru akan menceritakan semua yang terjadi di Palermo, namun Massimo tiba-tiba menyela perkataannya."Ah, sebelumnya, Capo, aku juga masih ada yang ingin ditanyakan tentang Giovanni. Bukankah waktu itu Capo pernah mengatakan kalau Capo akan meminta Giovanni untuk bertugas menemani aku berjaga di sini. Bagaimana kabarnya sekarang, Capo? Apa dia bersedia untuk datang?" tanya Massimo.Ethan tersentak saat mendengar pertanyaan Massimo itu. Dia hampir melupakan soal Giovanni. Bagaimana kabar anak buah

  • Menantu Sang Mafia   Tetangga Depan Rumah

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Crystal akhirnya diijinkan oleh dr. Camora untuk pulang ke rumah. Tentu saja dengan banyak memberi nasehat, saran bahkan peringatan untuk hal-hal yang bisa Crystal lakukan ataupun tidak bisa dilakukan selama masa kehamilannya."Tuan Trovatelli, terus terang saja saya tidak tahu seberapa sibuk anda. Namun jika saya melihat dari profil mertua anda, Benigno Mensina. Tentunya anda pun bukanlah orang biasa dengan tingkat kesibukan rendah. Saya terus terang kurang tahu apa profesi anda, tetapi apapun itu, saya berharap anda bisa benar-benar memperhatikan kesehatan istri anda selama dia mengandung. Karena kandungannya saat ini benar-benar rawan dan lemah sehingga rentan mengalami keguguran. Anda tentu tak menginginkan hal itu terjadi, bukan?" kata dr. Camora sebelum mereka benar-benar diijinkan untuk pulang.Ethan mengangguk. "Tentu saja, Dokter. Mana mungkin saya menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada istri saya," jawabnya.Dokter itu meng

  • Menantu Sang Mafia   Kondisi Emosional Bumil

    "Apa? Katamu kau menelpon Julia? Ethan, yang benar saja. Apa maksud kalau kau menelepon gadis itu? Jangan bilang kalau kau merindukannya!" balas Crystal dengan keras dan tegas.Crystal memukul dada Ethan karena kesal pada suaminya itu."Sialan, kau ingin mempermainkanku? Kau bilang ...." Crystal akan memukul sekali lagi, namun Ethan sigap menangkap pergelangan tangannya."Crystal, tenanglah! Siapa yang ingin mempermainkanmu, hmm? Ya Tuhan, tolong kendalikan pikiranmu itu. Kau membuatku kewalahan jika seperti ini, Crys," gerutu Ethan."Bagaimana aku bisa tenang? Bagaimana aku bisa mengendalikan pikiranku seolah tidak terjadi apa-apa? Kau menelepon wanita lain di saat istrimu sedang tertimpa musibah seperti ini. Aku sedang kesakitan seperti ini tapi kau malah bersenang-senang dengan menelpon wanita lain. Pria seperti apa kau, Ethan?!"Crystal masih saja ingin memberontak dan ingin memukul-mukulkan tangannya pada dada Ethan. Dan Ethan pun buru-buru memeluk wanita itu untuk menenangkann

  • Menantu Sang Mafia   Bersumpahlah Atas Nama Aku Dan Anakmu!

    "Bertha, di mana Ethan? Bukannya tadi aku meminta kau untuk memanggilkan dia?" tanya Crystal saat melihat asisten rumah tangga ayahnya yang kini telah berubah menjadi asisten rumah tangganya masuk setelah beberapa saat wanita itu keluar dari dalam ruang rawatnya.Bertha mengangguk."Tuan Ethan sedang berada di luar sambil menelepon, Nona. Aku sudah mengatakan padanya kalau Nona Crystal memanggilnya. Katanya sebentar lagi dia akan ke sini," jawab Bertha mencoba menenangkan hati majikannya itu.Crystal pun manggut-manggut mendengarnya."Oke, baiklah kalau begitu. Oh, ya Bertha, sepertinya aku sudah pernah mengatakan padamu youtube tidak memanggilku nona lagi. Itu terdengar seperti panggilan pada anak kecil. Aku sudah menikah, Bertha," kata Crystal.Bertha pun tertawa kecil mendengarkan gerutuan Crystal itu."Aku memang sengaja memanggil nona karena merasa aneh jika aku memanggil tuan dengan ayah nona, Tuan Benigno Mensina namun di saat yang sama aku memanggil putrinya dengan panggilan

  • Menantu Sang Mafia   Bergabunglah Dengan The Monster!

    Ethan tertawa mendengar penawaran Alfonso itu."Kau bercanda denganku?" "Aku sedang tidak bercanda, namun jika kau merasa seperti itu aku akan katakan dengan jelas padamu aku serius. Namun jika kau juga tidak bersedia ya tidak apa-apa. Opsional. Itu hanya satu dari pilihan yang mungkin kuberikan padamu," kata Alfonso. Ia berusaha bersikap sekalem mungkin. Setidaknya kalaupun Ethan menolak permintaannya, setidaknya dia tidak akan malu karena salah bersikap cool dan kalem."Alfonso, hal yang kamu minta bukanlah hal sepele. Kau bahkan tidak punya kualifikasi menjadi seorang Capo dei Capi. Sicilian Mafia Guild bukan seperti The Monster, yang bisa dipimpin dengan cara barbar dan brutal dan kau kendalikan dengan mengesampingkan norma-norma dan aturan yang berlaku. Dengan banyak aturan pun, seringkali peraturan yang sengaja dibuat sengaja dilanggar oleh para anggotanya, apalagi kalau harus dipimpin oleh orang serakah sepertimu, yang bahkan dengan beraninya mencatut nama Capo dei Capi u

  • Menantu Sang Mafia   Jadikan Aku The Next Capo De Capi

    "Berhati-hatilah karena sekarang kita adalah musuh," kata Julia mengancam."Julia, kau jangan mengancamku, aku tidak suka ancaman," jawab Ethan membalas kata-kata Julia itu."Tentu aku tahu itu. Tapi Ethan, sekarang coba kau pikirkan. Saat ini aku di posisi yang tidak bisa kau tawar-tawar lagi. Aku akan memulai dari Isaac terlebih dahulu," kata Julia sambil memajukan langkahnya lagi.Bertepatan dengan itu langkah kaki Isaac sampai di pinggir tebing. Dan Julia sedang berada di hadapan Isaac hanya beberapa langkah di depannya. Anak buah The Monster pun berada di belakang Julia hanya beberapa meter lengkap dengan senjata mereka."Aku memberimu pilihan terakhir. Kau ikut denganku dan aku memberimu kebebasan dalam memilih ingin bergabung dengan The Monster atau kau ingin hidup dan berada di Ventra Della Terra. Atau ... " Julia terdiam sejenak sambil melihat ke arah belakang Isaac di mana di sana membentang laut Mediterania yang berwarna biru. Ah tidak, harusnya memang berwarna biru namun

  • Menantu Sang Mafia   Berhati-hatilah

    "Isaaac ... di mana dirimu? Ayolah, Sayang! Aku menantimu! Kau tahu? Ventra Della Terra tidak semengerikan itu. Itu hanya ruang bawah tanah. Kau masih diberikan makanan, minuman, dan yah sedikit pencahayaan dan juga oksigen yang emmmh .... meski sedikit lembah dan apek. Tapi percayalah itu lebih baik daripada kau dikubur hidup-hidup dengan peti mati," kekeh Julia.Suara Julia menggema di hutan itu. Sepertinya dia memang sengaja berbuat demikian untuk memberikan efek psikologi yang dahsyat pada korbannya sebelum akhirnya dia menangkapnya nanti. Ia ingin menakut-nakuti Isaac. Julia benar-benar sudah hilang sisi kemanusiaannya.Mata memicing menatap ke sekitarnya. Di sekitar itu ada banyak semak-semak yang sangat mungkin menjadi tempat persembunyian Isaac. Beberapa sudah diperiksa oleh anak buah The Monster, namun nihil, tak ada Isaac di sana. Namun ada satu kumpulan semak lagi yang belum mereka periksa. Ia pun melangkah selangkah demi selangkah menuju ke semak itu, dan ...Ssssrkkk ...

  • Menantu Sang Mafia   Sebuah Rencana

    "Bagaimana, Nona? Apa kira-kira kau bekerja sama denganku?" tanya Alfonso kala itu.Julia langsung tersadar dari pikiran buruknya, lalu ia pun mendelik sinis pada Alfonso, sadar kalau pria itu bermaksud memanfaatkannya. Apa maksud pria itu ingin memprovokasinya agar tidak setia pada Ethan? Tidak, tidak, tidak! Julia tidak dapat membiarkan hal itu terjadi. Ia tak boleh terpancing untuk melakukan sesuatu yang buruk hanya karena terprovokasi orang lain. Ini bukan dirinya. Justru dia berada di sini adalah karena kesetiannya pada Ethan! Jadi mana mungkin kalau dia menjual kesetiaannya pada orang yang bahkan dia kenal sebagai pecundang yang sudah membuat Ethan susah?"Nona!""Tutup mulutmu itu, Bedebah! Aku tidak tertarik bekerja sama denganmu," kata Julia dengan ketus.Ia pun segera mengambilkan makanan dan minuman di kardus dan memasukkannya melalui teralis besi. Kemudian ia segera meninggalkan tempat itu. Setelah beberapa hari Julia mencoba untuk melupakan kata-kata Alfonso, mencoba m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status