Share

Eksekusi

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-05-18 21:25:21

"Buka!" perintah Diego pada Simone yang baru saja menyeret sebuah karung dari bagasi mobil.

Simone Colazi menuruti kemauan bosnya itu. Dibukalah ikatan pada karung dengan sesuatu yang tak berhenti bergerak di dalamnya.

"Gara-gara kehadiran putraku kemarin, kita tak sempat membahas pembicaraan kita lebih lanjut," kata Diego.

Tiger Davidson terkekeh.

"Tak apa, Tuan Diego. Aku dapat memaklumi hal itu. Pasti tak mudah bagi anda menghadapi harus berdiri di sebelah mana antara Tuan Ethan dan Tuan Andrew," kata Tiger.

"Hahaha begitulah. Kau sungguh sangat mengerti diriku. Tapi sayangnya kedua orang anak itu sepertinya tidak mengerti atau tidak mengerti terhadap apa yang ku rasakan," kata Diego.

"Bisa dimengerti, Tuan Diego. Sangat sedikit saudara tiri yang bisa menerima antara satu dengan yang lain. Anda hanya perlu menjalani hidup dengan santai saja. Tak perlu terlalu banyak berpikir," kata Tiger.

"Andai mereka mereka berpikir bijak sepertimu," kata Diego kemudian.

"Semua orang memiliki k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Reaksi Benigno

    "Ouh, Crys! Kau sedang hamil?" tanya Arabella tak percaya.Arabella pun melirik pada suaminya yang juga merupakan ayah dari Crystal itu."Sayang, kau tidak dengar? Crystal sedang mengandung. Bukankah ini adalah satu kabar baik? Kita akan punya cucu! Cucu baru!" kata Arabella pada Benigno.Crystal memutar bola matanya malas."Apa pedulimu, hey?! Kau berkata seperti itu seolah-olah kau sangat bahagia. Padahal aku sangat tahu kalau itu hanya pura-puru saja. Arabella, itu menggelikan!" umpat Crystal."Crys, apa maksudmu? Aku benar-benar tulus bahagia untukmu, itu itu pun kalau kau benar-benar hamil. Takutnya saja kau pura-pura sedang hamil hanya karena kau takut kalah bersaing denganku," kekeh Arabella dengan tawa meledek Crystal."Hei, Sialan! Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau pikir aku mengarang cerita dan berkata kalau aku hamil? Orang gila mana yang mau melakukan hal semacam itu. Dasar idi ot!" balas Crystal kesal.Bagaimana dia tidak akan kesal mendengar ocehan Arabella yang m

  • Menantu Sang Mafia   Periksa Kandungan

    Ethan, Crystal dan Clarice pagi ini tiba di depan rumah sakit San't Anastasya pagi ini."Ethan, cepatlah! Sebentar lagi giliranku, ya Tuhan. Kita akan terlambat!" omel Crystal sambil buru-buru turun dari mobil.Tak lupa ia menurunkan Clarissa."Sabar, Crys. Bukankah kau sendiri yang terlalu lama berdandan sampai-sampai kita hampir terlambat pagi ini?" kata Ethan sembari mengitari mobil dan mendatangi kedua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya itu."Ya Tuhan, kenapa kau jadi menyalahkan aku, Ethan? Aku berdandan juga agar kau tidak malu memiliki istri yang kumal dan kusam," mata Crystal membela diri."Ya, ya, ya ... terserah kau saja, Crys. Aku tahu, apa pun yang akan kulakukan, kau tetap akan menganggap aku sebagai pihak yang salah. Iya, kan?" cibir Ethan sebal.Crystal tak menyahut cibiran Ethan itu. Ia menunggu sampai Ethan benar-benar sampai di hadapannya, kemudian ia pun menyerahkan tangan Clarissa pada sang ayah."Clarice, kau ikut dengan Papa saja, hmmm?" bujuknya yang

  • Menantu Sang Mafia   Eksekusi

    "Buka!" perintah Diego pada Simone yang baru saja menyeret sebuah karung dari bagasi mobil.Simone Colazi menuruti kemauan bosnya itu. Dibukalah ikatan pada karung dengan sesuatu yang tak berhenti bergerak di dalamnya. "Gara-gara kehadiran putraku kemarin, kita tak sempat membahas pembicaraan kita lebih lanjut," kata Diego.Tiger Davidson terkekeh."Tak apa, Tuan Diego. Aku dapat memaklumi hal itu. Pasti tak mudah bagi anda menghadapi harus berdiri di sebelah mana antara Tuan Ethan dan Tuan Andrew," kata Tiger."Hahaha begitulah. Kau sungguh sangat mengerti diriku. Tapi sayangnya kedua orang anak itu sepertinya tidak mengerti atau tidak mengerti terhadap apa yang ku rasakan," kata Diego."Bisa dimengerti, Tuan Diego. Sangat sedikit saudara tiri yang bisa menerima antara satu dengan yang lain. Anda hanya perlu menjalani hidup dengan santai saja. Tak perlu terlalu banyak berpikir," kata Tiger."Andai mereka mereka berpikir bijak sepertimu," kata Diego kemudian."Semua orang memiliki k

  • Menantu Sang Mafia   Euforia

    "Crys!!" Ethan memanggil Crystal dan menyusulnya masuk ke dalam rumah. Crystal tetap saja cuek berjalan menghampiri Clarissa hingga Ethan berhasil meraih pundaknya dari dalam belakang.Crystal menoleh dan kini mereka dalam posisi saling berhadapan."Ini sungguhan?" tanyanya."Ya, tentu saja. Memangnya bukan?" Crystal berlipat tangan di depan dada.Ethan terperangah. Bagaimana tidak? Testpack itu menunjukkan simbol positif. Bagaimana dia tidak takjub. Jadi Crystal benar-benar hamil? Anaknya? Sungguh? Bagaimana itu bisa? Ethan memang telah menduga sebelumnya kalau Crystal saat ini tengah mengandung. Namun saat mengetahui kalau dugaannya benar-benar terbukti, tetap saja Ethan merasa speechless mendengarnya. Jadi di dalam tubuh Crystal saat ini, telah tumbuh Ethan Junior? Atau Crystal junior? Ouh ... sungguh Ethan hampir tak dapat lagi berkata apa-apa. "Jadi ... kau benar-benar mengandung?" Lagi-lagi hanya kata-kata itu yang mampu keluar dari mulut Ethan.Lihat saja ekspresi kebing

  • Menantu Sang Mafia   Uji Test Kehamilan

    "Kau pulang?" tanya Crystal pada Ethan.Ethan mengangguk dan mengecup pipi Crystal. Tak lupa dia melakukan hal yang sama pada Clarissa."Hai, Gadis kecil? Bagaimana harimu hari ini? Menyenangkan?" sapanya pada putrinya itu.Clarissa memasang wajah cemberut."Hei, kenapa kamu masang wajah cemberut seperti itu? Apa Mama tidak mau mengajakmu bermain?" tanya Ethan sambil melirik pada Crystal.Clarissa mengangguk mengiyakan."Ya, seharian Mama hanya tidur. Dia tidak mau menemaniku bermain. Tak seperti Anna," keluh bocah itu.Ethan hanya terkekeh mendengarnya."Ya, ya, ya. Papa tahu, Sayang. Anna memang yang terbaik."Mendengar hal itu Crystal jadi melotot mendengarnya."Apa? Anna yang terbaik?" protesnya sambil mengulangi kalimat itu. Jangan tanyakan seberapa lebar matanya saat ini.Ethan pun tak menghiraukannya. Ia lanjut berbincang pada Clarissa."Clarice, bagaimana kalau Papa mencari seseorang yang seperti Anna. Ya, dia bukan orang yang sama. Tetapi yang bisa menemanimu bermain seperti

  • Menantu Sang Mafia   Calon Keponakan

    "Dia mematikan ponselnya, Capo," lapor Jack pada Ethan.Ethan terdiam. Tentu saja walaupun Jack tidak mengatakan hal itu ia telah melihatnya tadi. "Apa aku harus menelepon ulang?" tanya Jack.Ethan tampak berpikir sejenak. Ia hendak mempertimbangkan apa yang harus dilakukannya saat ini. Feeling-nya mengatakan ada yang tidak beres dengan Julia. Tapi apa?"Capo?" tegur Jack saat bosnya itu hanya diam saja.Ethan memberi kode agar Jack jangan mengganggunya dulu. Selang beberapa menit kemudian, barulah ia berbicara lagi."Baiklah, sebaiknya kita menunggu kabar dari Isaac saja dulu," kata Ethan.Sepertinya pria itu tak bisa menemukan solusi apa pun untuk saat ini. Ia memutuskan untuk menunggu informasi dari Isaac saja."Baik, Capo," sahut Jack.Namun semua sepertinya tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Ethan karena hingga siang berlalu digantikan oleh sore, Isaac tak juga memberi kabar pada mereka, bahkan di telepon pun tak ada jawaban. Hal ini tentunya membuat Ethan semakin gelis

  • Menantu Sang Mafia   Aneh

    "Aku terakhir menghubunginya seminggu yang lalu. Memangnya kenapa, Capo?" Jack jawab lalu kemudian ia bertanya."Aku bisa meminta tolong padamu untuk menghubunginya? Entahlah, aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dari sejak semalam aku hubungi dia, sepertinya dia tak mengangkat teleponku sama sekali," kata Ethan.Jack pun mengernyitkan keningnya. Ia tak begitu mengerti sebenarnya, tentang apa yang terjadi. Ethan tidak menjelaskan secara spesifik, hal apa yang membuatnya menjadi khawatir. Namun karena ia tidak ingin membantah, ia segera menyanggupi akan menghubungi Julia saat ini."Bisa, Capo. Tunggu sebentar kuambilkan ponselku," kata Jack.Ia pun kemudian melangkah masuk kedalam kamarnya yang berada di belakang. Akhir-akhir ini memang Jack bertekad untuk mengurangi intensitasnya dalam bermain game sehingga ponselnya itu lebih sering berada di kamar jika ia sedang bekerja. Hal itu semata-mata bukan karena perintah dari Ethan, melainkan kemauannya sendiri. Ia mulai bertekad untuk se

  • Menantu Sang Mafia   Omelan Ethan

    "Jack, tolong cek-kan ponselku. Apa ada telepon dari Isaac?" tanya Ethan.Pria itu sedang berada di bengkel saat ini. Ia sedang membersihkan karburator mobil pelanggannya. Dengan tangan yang kotor karena oli, ia menyuruh Jack untuk memeriksa panggilan telepon ataupun pesan chat pada ponselnya."Baik, Capo," sahut Jack. Pria berusia di bawah dua puluh tahunan itu pun segera menuju meja dan mencari ponsel sang capo."Di sini tak ada ponselmu, Capo!" seru Jack ketika ia tak melihat ada ponsel di atas meja itu."Di laci, Jack!" imbuh Ethan menambahi informasi di mana dia meletakkan ponselnya untuk mempermudah Jack.Jack pun segera mengecek di laci meja sesuai kata-kata bosnya dan ia pun menemukan ada ponsel itu di sana."Bagaimana, Jack? Apa ada telepon dari Isaac?" tanya Ethan.Jack mengusap layar ponsel itu. Namun ponsel itu yang memiliki pola kunci sehingga dia tidak dapat melihat layar utama pada ponsel tersebut."Aku tidak lihat, Capo. Ponselnya dikunci," keluh Jack. "Astaga, Jack

  • Menantu Sang Mafia   Junior Anak Papa

    "Hueeeghh!! Huegggh!!""Mama, Mama!! Mama kenapa?" tanya bocah kecil itu.Clarissa mendongak menatap sang Mama yang sedang muntah-muntah di westafel. Gadis kecil itu menarik-narik baju sang mama agar Crystal berhenti muntah dan melihat ke arahnya.Crystal geleng-geleng kepala. Rupanya gejolak dalam perutnya itu masih sulit untuk ia tahankan. Ia pun kembali memuntahkan isi perutnya itu."Hueeegh!!!""Astaga, Crys. Kau masih saja muntah? Apa perutmu masih terasa tak enak?" tanya Ethan yang baru keluar dari dalam kamar mandi.Crystal tidak kuasa untum menjawab. Ia terus muntah. "Hoeeeeghh!!" Rasanya sangat menyiksa dan membuatnya lemas. Setelah ia rasa perutnya itu tak ada isi lagi sehingga otot lambungnya tak lagi mendorong isi perutnya keluar, Crystal pun mencuci mulut dan menyalakan keran untuk membersihkan bekas muntahannya yang berada di westafel."Sepertinya kita benar-benar harus pergi ke rumah sakit, Crys. Kau butuh pemeriksaan segera," kata Ethan.Pria berusia sekitar tiga p

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status